Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP PERSPEKTIF KEPERAWATAN KRITIS

DAN KEPERAWATAN HOLISTIC

Dosen Pengampuh :

Ns.Dewi Masyitah,S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB

Disusun Oleh :

Emi Atmasari

PO71201200020

PROGRAM STUDI KEPETAWATAN DIV POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENTRIAN KESEHATAN JAMBI

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN KRITIS” ini tepat pada

waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas Ns. Dewi Masyitah, S.Kep., M.Kep., Sp.KepMB pada mata kuliah

Keperawatan Kritis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang keperawatan kritis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ns. Dewi Masyitah, S.Kep.,

M.Kep., Sp.KepMB selaku dosen mata kuliah Keperawatan Kritis yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan

sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

membagikan pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun akan saya terima demi

kesempurnaan makalah ini.


DAFATR ISI

Halaman Judul Daftar Isi..................................................................................................ii


...........................................................................................................................................
BAB 1 Pendahuluan .........................................................................................................iii

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................................3

BAB II Pembahasan ........................................................................................................2

II. A Definisi Keperawatan Kritis ....................................................................................4


II. B Karakteristis keperawatan kritis .............................................................................5
II. C Peran Perawat Kritis Sebagai Advokat ..................................................................6
II.D Model Keperawatan Kritis ........................................................................................7
II.E Kompetensi Perawat Kritis .......................................................................................8
II.F Patien characteristic ...................................................................................................9

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................3

III. G Kesimpulan .............................................................................................................10


III. H Daftar Pustaka .......................................................................................................11
PENDAHULUAN
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia keperawatan,sangat penting bagi seorang perawat untuk membuat
tindakan yang tepat terhadap pasien.perawat harus mengetahui tentang konsep dan
perencanaan asuhan keperawatan yang etis,legal,dan peka budaya pada klien yang
mengalami kondisi kritis dan mengancam kehidupan. Perencanaan asuhan keperawatan
dikembangkan sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mencegah atau mengurangi
kematian dan catatan yang berpotensi terjadi.
Di rawat di unit perawatan kritis (CCU) dapat menandakan adanya ancaman terhadap
kehidupan dan kesejahteraan pasien di unit tersebut. Perawat perawatan kritis
menganggap unit keperawatan kritis sebagai tempat kehidupan yang rapuh,diawasi
dengan cermat,dirawat dan dipelihara,namun pasien beserta keluarganya menganggap
bahwa perwatan di CCU merupakan salah satu tanda kematian yang akan terjadi.pe
mahaman terhadap makna perawatan kritis bagi pasien dapat membantu perawat dalam
merawat para pasien.akan tetapi komunikasi yang efektif dengan pasien yang kritis
sering kali menimbulkan tantangan dan rasa frustasi.hambatan komunikasi dapat
berhubungan dengan fisiologi pasien: terpasangannya selang endotracheal,yang
menghambat komunikasi verbal: obat-obatan atau kondosi lain yang mengganggu fungsi
kognitif.
Dalam makalah ini,penulis berusaha memberikan pemahaman terhadap apa itu
perawatan kritis agar dapat menjadi media informasi tentang betapa rapuhnya unit
perawatan kritis dan supaya dapat mengurangi kekhawatiran pasien tentang unit
perawatan kritis.dalam penyeusunan makalah inim, penulis meminta maaf apabila ada
informasi yang kurang jelas ataupun sulit untuk dipahami sesungguhnya juga masih
dalam tahan belajar.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan di bahas beberapa topik antara lain :
1. Apa itu perawat kritis?
2. Bagaimana peran perawat kritis dalam keperawatan ?
3. Bagaiamana bentuk penanganan perawat kritis?
4. Bagaimanan memahami karakteristik pasien?
5. Apa saja yang harus dikuasai perawat kritis?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mahasiswa mampu menguasai konsep dan perstektif keperawatan kritis.
2. Mahasiswa mampu memahami trend,issue,dan evidence based practice keperawatan .
BAB II

PEMBAHASAN

II. A Definisi Keperawatan Kritis


Perawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang
secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam secara
khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam
kehidupan.secara keilmuan,perawatan kritis berfokus terhadap penyakit yang kritis
atau pasien yang tidak stabil. untuk pasien yang kritis pernyataan penting yang harus
dipahami perawat ialah “waktu adalah vital”.sedangkan istila kritis memiliki artian
yang luas penilaian dan evoluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu kondisi
dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar.

Menurut American Association of Critical-Care Nurse (ACCN),keperawatan


kritis adalah keahlian khusus didalam ilmu keperawatan yang dihadapkan secara rinci
dengan manusia (pasien)dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam
jiwa.perawat krititis adalah perawat prefesional yang resmi yang bertanggung jawab
untuk memastikan pasien sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian
optimal.

Ashan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penetalaksanaan respon


manusia terhadap penyakit actual atau potensial yang mengancam kehidupan.lingkup
praktik asuhan keperawatan kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis,pasien
dengan penyakit kritis,dan lingkungan yang memberikan sumber-sumber adekuat
untuk pemberian perawatan.

II. B Karakteristik keperawatan kritis


Berikut adalah karakteristik dari proses berfikir kritis dan penjabarannya.
a. Konseptualisasi
Artinya proses intelektual membentuk suatu konsep.dan kpnseptualisasi merupakan
pemikiran abstrak yang digenerelisasi secara otomatis menjadi symbol-simbol dan di
simpan didalam otak.
b. Rasional berbalaskan (rasionalble)
Artinya argument yang di berikan selalu berdasarkan analisis yang mempunyai dasar
kuat dari fakta atau fenomena nyata
c. Reflektif
Artinya bahwa seseorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau presepsi
dalam berpikir atau mengambil keputusan,tetapi akan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisinya berdasarkan disiplin ilmu,fakta dan kejadian.
d. bagian dari suatu sikap yaitu bagian dari suatu sikap yang harus di ambil.
pemikir kritis akan selalu menguji apakah suatu yang di hadapi itu lebihbaik atau
lebih buruk di banding yang lain,dengan menjawab pertanyaan mengapa bisa begitu
dan bagaimana seharusnya.
e. kemampuan berfikir
seseorang pemikir kritis selalu berfikir dalam dirinya,tidak pasif menerima pemikiran
dan keyakinan orang lain,menganalisis semua isu,memutuskan secara benar,dan dapat
dipercaya.
f. berfikir kritis
adalah berfikir kreatif meksudnya yaitu selalu menggunakan keterampilan
intelektualnya untuk mencipta berdasarkan suatu pemikiran yang baru dan dihasilkan
dari sintesis beberapa konsep.
g. Berfikir adil dan terbuka
Yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan
menjadi benar dan lebih baik.
h. Pengembalian keputusan berdasarkan keyakinan
Berfikir kritis diguakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan
mencipta sesuatu pemikiran baru dan alternative solusi tindakan yang akan diambil .

II. C Peran Perawat kritis Sebagai Advokat


Pengembangan fungsi adaptif berarti perawat berenegosiasi untuk pasien.karena
pasien dengan penyankit kritis sering kali tidak dapat secara efektif mengatasi masalah
fisiologi dan lingkungan.sehingga perlu bagi perawat mengerjakannya untuk pasien apa
yang tak mampu mereka kerjakan untuk diri mereka sehingga energy disimpan.sebagai
advocate pasein,perawat harus menghindari penambahan beban yang meningkatkan
kebutuhan pasien untuk berinteraksi bila interaksi tidak mengembangkan adaptasi.
1. Memberikan dukungan perawatan fisik
2. Mengatasi semua gejala penyakit
3. Memberikan analgesic dan sedasi
4. Memberikan perawatan fisik dengan memandikan pasien
5. Merawat area tekan
6. Peran perawat advokasi : mendengarkan,memahami keinginan,membantu dalam
pembuatan kebutuhan yang di butuhkan,mendukung pilihan keluarga terhadap
perawatan pasien

II.D Model berfikir kritis


Dalam berfikir kritis terhadap beberapa model yaitu :
1. Ingatan total (T)
Berarti mengingat atau mempelajari beberapa fakta atau tempat dan bagaimana cara
untuk menemukannya ketika di butuhkan.fakta fakat ini disimpan dalam ingatan
atau pikiran,baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.memori merupakan
suatu proses yang kompleks.beberapa orang dapat mengingat banyak fakta fakta
yang yang tampak asing tanpa berupaya keras,sementara orang lain harus berupaya
keras.
2. Kebiasaan (H)
Kebiasaan adalah pendekatan berfikir yang sering kali diulang sehingga menjadi
sifat alami kedua.kebiasaan menghasilkan cara-cara yang dapat diterima dalam
melakukan segala hal.
3. Penyelidikan (1)
Penyelidikan adalah memeriksa isu secara sangat mendetail dan mempertanyakan
isu yang mungkin segera tampak dengan jelas,apabila anda menggunakan tingkat
pertanyaan ini dalam situasi sosial,anda akan disebut terlalu memaksa.
4. Ide baru dan Kreativitas (N)
Ide baru dan kreativitas merupakan model berfikir yang sangat khusus bagi anda ide
baru dan kreativitas sangat penting dalam keperawatan karena merupakan akar dari
asuhan yang diindividualisasi atau asuhan yang sesuai dengan spesifikasi klien.
5. Mengetahui Bagaimana Anda Berfikir (K)
Bagaimana anda berfikir adalah model T.H.I.N.K.yang terakhir tetapi bukan tidak
penting,berarti berfikir tentang pemikiran seseorang.berfikir tentang pemikiran
disebut metakognitis sebuah kata yang terdiri dari kata awalan meta berarti dianatara
atau di tengah-tengah dari dan kognisi yang berarti proses mengetahui.
II.E Kompetensi perawat kritis
Keperawatan Kritis merupakan spesialisasi keilmuan keperawatan dalam lingkup
kondisi kritis baik akut maupun kronis sesuai pengetahuan, skill, dan lisensi yang
menjadi landasan seorang perawat kritis melakukan asuhan keperawatan. ICU adalah
unit tersendiri dalam rumah sakit yang memiliki staf khusus untuk menanggulangi
pasien kritis. Staf khusus bisa terdiri dari dokter, perawat, anastesi dan ahli gizi. Setiap
staf harus memiliki standar kopetensi pada tempat kita bekerja. Direktorat Keperawatan
Dan Keteknisian Medik Departemen Kesehatan (2006) menjelaskan mengenai standar
pelayanan keperawatan di ICU bahwa untuk memberikan pelayanan keperawatan pasien
di ICU harus memiliki standar praktek kompetensi klinis ICU dasar atau lanjut.
Kompetensi perawat intensif dasar atau minimal diantaranya:
1. Memahami konsep keperawatan intensif
2. Memahami issue etik dan hukum pada perawatan intensif
3. Mempergunakan keterampilan komunikasi yang efektif untuk mencapai asuhan yang
Optimal 4. Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat khususnya
mengenai: henti nafas dan jantung, status pernafasan, gangguan irama Jantung, Status
hemodinamik Pasien dan status kesadaran.
Mempertahankan kebersihan jalan nafas pada pasien yang terpasang ETT
2. Mempertahankanpotensi jalan nafas dengan menggunakan ETT
3. Melakukan fisioterapi dada
4. Memberikan inhalasi
5. Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oximetri
6. Memberikan terapi oksigen dengan berbagai metod
7. Melakukan monitoring haemodinamik
8. Memberikan BLS (basic Life Support) dan ALS (Advance life support)
9. Melakukan perekaman EKG
10.Melakukan interpretasi hasil rekaman EKG:
11.Gangguan sistem konduksi
12.Gangguan irama
13.Pasien dengan gangguan miocard
14.Melakukan interpretasi hasil rekaman EKG:
15.Gangguan sistem konduksi
16.Gangguan irama
17.Pasien dengan gangguan miocard
18.Melakukan pengambilan sampel darah untuk AGD
19.Melakukan interpretasi AGD
20.Melakukan pengambilan terhadap hasil analisa untuk pemeriksaan elektrolit
21.Mengetahui koreksi terhadap hasil analisa gas darah yang tidak normal
22.Melakukan interpretasi hasil foto thorax
23.Melakukan persiapan pemasangan Water Seal Drainage (WSD)
24. Mempersiapkan pemberian terapi melalui syiring pump dan infus pump
25.Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral
26. Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intra vena
27.Mengelola pasien yang menggunakan ventilasi mekanik
28.Mempersiapkan pemasangan kateter arteri
29.Mempersiapkan pemasangan kateter vena sentral
30.Mempersiapkan pemasangan kateter arteri pulmonal
31.Melakukan pengukuran curah jantung
32.Melakukan pengukuran tekanan vena central
33.Melakukan persiapan pemasangan intra aortic baloon pump (IABP)
34. Melakukan pengeloaan asuhan keperawatan pasien yang terpasang IABP
35. Melakukan persiapan pemasangan alat hemodialisis, hemofiltrasi
36.Melakukan pengelolaan pengukuran tekanan intracranial
37. Melakukan pengelolaan pasien yang terpasang kateter invasive (Arteri line, cup
line, Kateter swan ganz)
38. Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi trombolitik
39. Melakukan pengukuan PETCO

II.F Patient characteristics


Pasien kritis adalah pasien yang memerlukan pemantauan yang canggih dan terapi yang
intensif.
Prioritas pasien yang dikatakan kritis
1. Pasien prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis ,tidak stabil,yang memerlukan perawatan
inensif ,dengan bantuan alat – alat ventilasi ,monitoring, dan obat – obatan vasoakif
kontinyu dan lain – pain.misalnya pasien bedah kardiotorasik,atau pasien shock
septik.pertimbangkan juga derajat hipoksemia, hipotensi, dibawah tekanan darah
tertentu.
2. Pasien prioritas 2
Pasien ini memerluakn pelayanan pemantauan canggih dari icu.jenis pasien ini beresiko
sehingga memerlukan terapi segera,karenanya pemantauan intensif menggunakan
metoda seperti pulmonary arteri cateteter sangat menolong.misalnya pada pasien
penyakit jantung,paru,ginjal, yang telah mengalami pembedahan mayor.pasien prioritas
2 umumnya tidak terbatas macam terapi yang diterimanya.
3. Pasien prioritas 3
Pasien jenis ini sakit kritis dan tidak stabil, dimana status kesehatan
sebelumnya,penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya, baik masing – masing
atau kombinasinya,sangat mengurangi kemungkinan sembuh dan atau mendapat
manfaat dari terapi icu.
Contoh – conoh pasien ini adalah pasien dengan keganasan metastasik disertai penyulit
infeksi pericardial tamponade,atau sumbatan jalan napas atau pasien menderita penyakit
jantung atau paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat.pasien – pasien
prioritas 3 mungkin mendapat terapi intensif untuk mengatasi penyakit akut berat.pasien
– pasien prioritas 3 mungkin mendapat terapi intensif untuk mengatasi penyakit
akut,tetapi usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi dan resusitasi kardio
pulmoner.
1. Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui observasi dan
monitoring ketat disertai kemampuan menginterprestasikan setiap data yang didapat dan
melakukan tindak lanjut.
2. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempertahankan kehidupan.
3. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien.
4. Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien kritis dan mempercepat proses
penyembuhan pasien.
BAB III
PENUTUP
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus dalam ilmu perawatan yangmenghadapi
secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atau masalahyang mengancam
jiwa. Perawat kritis adalah perawat professional yang resmi berta jawab untuk mestikan
pasien dengan sakit kritis dannggung yang makeluarga-keluarga mereka menerima
kepedulian optimal (American Associationof Critical-Care Nurses). Pada saat
menjalankan proses keperawatan kritis, prinsipyang digunakan adalah melakukan
pertolongan dengan memilih prioritas pasienmana yang akan diberikan pelayan akan
diberikan pelayanan keperawatan terlebih dahulu sesuai awatan terlebih dahulu sesuai
tingkatmana yang kegawatdaruratan nya dimana pasien yang sangat terancam hidupnya
harus diberi
DAFTAR PUSTAKA
Evans,J, Bell ,JL,Sweeney,AE, Morgan,JL &Gallo,HM.(2010),’Confidence in Critical
Care Nursing’,Nursig Science Quartely,vol.23,no,4,pp.334-340.
Hudak dan Gallo.2010.Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Volume
1.Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.
https://id.scribd.com/document/495092153/Makalah-Keperawatan-Kritis
https://id.scribd.com/document/501603580/MAKALAH-Konsep-Berpikir-Kritis-
Dalam-Keperawatan
https://id.scribd.com/document/428353737/MAKALAH-KONSEP-KEPERAWATAN-
KRITIS

Anda mungkin juga menyukai