Kelompok 3
ARS UNIVERSITY
BANDUNG
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................6
2 TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................6
2.1 Asuhan Keperawatan Kritis.....................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................9
3 ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................................................................9
3.1 Pengkajian................................................................................................................................9
3.2 Diagnosa Keperawatan..........................................................................................................13
3.3 Intervensi...............................................................................................................................15
3.4 Implementasi..........................................................................................................................15
3.5 Evaluasi.................................................................................................................................15
3.6 Dokumentasi..........................................................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................................................16
4 PENUTUP.....................................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................16
4.2 Saran......................................................................................................................................16
5 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah mata kuliah Keperawatan
Kritis yang berjudul “Asuhan Keperawatan Kritis” tepat pada waktunya. Tidak lupa kita
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW karena atas
berkat dari beliaulah kita dapat merasakan alam yang penuh dengan pengetahuan dan
teknologi seperti saat ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga penyusunan
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan siapa saja yang membacanya.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memahami dan mendalami perspektif keperawatan kritis
4
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui apa itu pengertian keperawatan kritis
b. Mampu mengetahui bagaimana ruang lingkup keperawatan kritis
c. Mampu mengetahui konsep keperawatan kritis
d. Mampu mengetahui bagaimana prinsip keperawatan kritis
5
BAB II
2 TINJAUAN TEORI
6
2. Ruang Lingkup Keperawatan Kritis
American Association of Critical-Care Nurses menyatakan bahwa asuhan
keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia
terhadap penyakit yang aktual atau potensial yang mengancam kehidupan (AACN,
1989). Lingkup praktik asuhan keperawatan kritis didefenisikan dengan interaksi
perawat kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber-sumber adekuat untuk
pemberian perawatan.
Pasien masuk ke lingkungan keperawatan kritis menerima asuhan
keperawatan intensif untuk berbagai masalah kesehatan. Serangkaian gejala
memiliki rentang dari pasien yang memerlukan pemantauan khusus dan
membutuhkan sedikit intervensi sampai pasien dengan kegagalan fungsi multisistem
yang memerlukan intervensi untuk mendukung fungsi hidup yang mendasar. Pada
umumnya lingkungan yang mendukung rasio perbandingan perawat-pasien yaitu 1:2
(tergantung dari kebutuhan pasien), satu perawat dapat merawat tiga pasien,
terkadang seorang pasien memerlukan bantuan lebih dari satu orang perawat untuk
dapat bertahan hidup.
Adapun stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok yaitu: sakit,
penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan. Terkait dengan respon keluarga pada
anggota keluarga yang dirawat di ruang intensif, keluarga seringkali merasakan stress
ataupun cemas.
Kecemasan yang tinggi muncul akibat beban yang harus diambil dalam
pengambilan keputusan dan pengobatan yang terbaik bagi pasien. Respon keluarga terhadap
stres bergantung pada persepsi terhadap stress, kekuatan, dan perubahan gaya hidup yang
dirasakan terkait dengan penyakit kritis pada anggota keluarga. Pada titik kritis ini, fungsi
keluarga inti secara signifikan berisiko mengalami gangguan (Nurhadi, 2014).
Tugas keluarga pasien kritis yang utama adalah untuk mengembalikan
keseimbangan dan mendapatkan ketahanan. Menurut Mc. Adam, dkk (2008), dalam
lingkungan area kritis keluarga memiliki beberapa peran yaitu:
8
Pelaksanaan pelayanan kedokteran intensive care adalah berbasis
sakit kritis.
yang merugikan.
terbebas dari tugas - tugas lain yang membebani, seperti kamar operasi,
bagian - bagian pelayanan lain di rumah sakit harus ada dalam organisasi
rumah sakit.
9
Bidang kerja pelayanan intensive care meliputi: pengelolaan
masing - masing bidang akan bergantung dari tingkat pelayanan tiap unit.
pasien sakit kritis, menjadi ketua tim dari berbagai pendapat konsultan
atau dokter yang ikut merawat pasien. Cara kerja demikian mencegah
b. Administrasi unit
yang menjamin pelayanan yang aman, tepat waktu dan efektif. Untuk
aktivitas manajemen.
sakit. Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh jumlah staf, fasilitas, pelayanan
penunjang, jumlah, dan macam pasien yang dirawat. Pelayanan ICU harus
10
b. Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan
c. Terapi oksigen
dan menyeluruh
kondisi pasien
(tertier).
11
Tabel 1. Klasifikasi atau Stratifikasi Pelayanan Intensive Care Unit
No Kemampuan Pelayanan
12
3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4 Pemasangan kateter vena Pemasangan kateter vena Pemasangan kateter
monitor
5 Pemantauan EKG, Pemantauan EKG, Pemantauan EKG,
tekanan darah non darah non invasive dan darah non invasive dan
ECHO monitor
6 Pelaksaan terapi secara Pelaksaan terapi secara Pelaksaan terapi secara
alat portable selama fungsi vital dengan alat fungsi vital dengan alat
13
1 Kemampuan melakukan Melakukan fisioterapi Melakukan fisioterapi
0
panjang yang meliputi dukungan hidup untuk fungsi - fungsi vital seperti
(fungsi sirkulasi), Brain (fungsi otak) dan fungsi organ lain, disertai
9. Koping Keluarga
17
tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
2. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
18
11. Gejala gastroentinal: sulit menelan, perut melilit, gangguan
pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan
terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, sukar
BAB dan kehilangan berat badan.
12. Gejala urogenital: sering buang air kecil, tidak dapat menahan
BAK, tidak datang bulan (menstruasi), masa haid
berkepanjangan, masa haid sangat pendek, haid beberapa kali
dalam sebulan, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang dan
impotensi.
Pendidikan
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin
mudah menerima informasi. Faktor pendidikan sangat berpengaruh
terhadap tingkat kecemasan seseorang tentang hal baru yang belum
pernah dirasakan atau sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang
terhadap kesehatannya.
Pekerjaan
Pekerjaan adalah kesibukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber
kesenangan tetapi merupakan cara
20
mencari nafkah yang memiliki banyak tantangan (Nursalam,
2001).
Informasi
Informasi adalah pemberitahuan yang dibutuhkan keluarga dari staf
ruang intensif mengenai semua hal yang berhubungan dengan pasien yang dirawat di
ruang intensif. Kebutuhan akan informasi meliputi informasi tentang perkembangan
penyakit pasien, penyebab atau alasan suatu tindakan tertentu dilakukan pada pasien,
kondisi sesungguhnya mengenai perkembangan penyakit pasien, kondisi pasien
setelah dilakukan tindakan/ pengobatan, perkembangan kondisi pasien dapat
diperoleh keluarga paling sedikit sehari sekali, rencana pindah atau keluar ruangan,
dan informasi mengenai peraturan di ruang intensif (Nurhadi, 2014).
21
d. Kurangnya informasi dan komunikasi dengan staf di ruang intensif
sehingga tidak mengetahui perkembangan kondisi pasien.
8
BAB III
3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Pengkajian Sebelum Kedatangan
a. Identitas (nama, umur, jenis kelamin, keluhan utama, diagnosa, riwayat
kesehatan, status psikologis, alat yang terpasang, dan pemeriksaan diagnostik)
2. Pengkajian
a. Kesadaran Umum
b. Airway:
Obstruksi jalan napas
Penempatan alat bantu napas (jika ada)
c. Breathing:
Kualitas dan kuantitas pernapasan (Respirasi Rate, frekuensi napas, irama
napas, suara napas, otot bantu napas, kesimetrisan dada saat bernapas),
dispneu/apneu
Bernapas spontan atau tidak
d. Circulation:
Kaji adanya tanda-tanda syok: hipotensi, takikardi, takipneu, hipotermi,
pucat, akral dingin, konjungtiva anemis
Tekanan darah, kekuatan nadi, suhu
Capiliary refill>2 detik
Turgor melambat
Adanya perdarahan
Jumlah perdarahan
Tingkat kesadaran
e. Keluhan Utama
Gejala yang dirasakan
9
Hasil pemeriksaan diagnostik
h. Alergi
3. Riwayat Kesehatan
Kondisi medis, operasi
Kondisi emosional
Hospitalisasi
Pengobatan dan terakhir kali melakukan pengobatan
Alergi
Kebutuhan Tubuh (oksigen, cairan, dll)
4. Social History
Umur, jenis kelamin
Adat dan budaya
Tinggi badan dan berat badan
Pendidikan
Pekerjaan
Status pernikahan
Anggota keluarga inti
Agama
Penggunan zat (alkohol, obat-obatan, kafein)
5. Pengkajian Psikososial
Komunikasi
Koping stres
Kecemasan dan stres
Harapan tentang ICU
Sumber stres
Kebutuhan akan keluarga
6. Spiritual
Kepercayaan
10
Keyakinan untuk sembuh
7. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Persyarafan
Penurunan tingkat kesadaran
Refleks pupil
Kekuatan ekstremitas
Kejang
LOC/pingsan
Mati rasa
Kelemahan pada beberapa bagian tubuh
Kesulitan dalam pendengaran, penglihatan dan berbicara
Kehilangan ingatan jangka pendek
Tonus otot menurun
Respon yang melambat saat bicara dan motorik
Penurunan kemampuan dalam menyatukan informasi yang baru
b. Sistem Kardiovaskular
Tekanan darah
Irama jantung
Suara jantung
Capillary refill
Penurunan kualitas kekuatan nadi
Pengobatan
Hasil EKG
Kelainan jantung
Riwayat stroke
Kelemahan ekstrim
Irama jantung tidak teratur
Tekanan darah tinggi
Penggunaan alat pacu jantung
Peningkatan kerja jantung
c. Sistem Pernafasan
Respiratory Rate dan irama napas
Suara napas
warna dan jumlah sekret
Pemasangan alat (pulse oximetry, dll)
11
Mechanical ventilatory parameters
Sesak napas
Nyeri ketika bernapas
Peningkatan residu
Batuk tidak efektif
Apnea
d. Sistem Perkemihan
Intake and output
Warna dan jumlah pengeluaran urin
BUN (blood urea nitrogen)
Perubahan frekuensi urin
Perasaan panas, sakit dan sulit ketika BAK
Adanya darah ketika BAK
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Penurunan laju filtrasi glomerulus
e. Sistem Pencernaan
Bising usus
Kontur perut
Posisi drainage tubes
Warna dan jumlah sekret
Kadar bilirubin dan albumin
Penurunan atau kenaikan berat badan
Mual muntah
Adanya darah ketika BAB
Pnurunan kerja usus
Penurunan metabolisme hepatic
Peningkatan status nutrisi
12
Penurunan daya tahan tubuh
g. Sistem Integumen
Warna dan suhu tubuh
Penurunan turgor kulit
Kemerahan pada kulit
Peningkatan CRT dan adanya memar
Penurusan elastisitas kulit
8. Pengkajian Kritis B6
1. B1 ( Breathing )
Kaji tanda-tanada nafas abnormal, sesak, vocal fremitus teraba atau tidak, perkusi
dada, auskultasi suara nafas, apakah suara nafas tamabahan, penggunaan alat
bantu nafas
2. B2 ( Blood )
Tekanan darah, nadi cepat atau lambat, saturasi oksigen, dan ahsil EKG
3. B3 ( Brain)
Cek satayus kesadaran pasien, mengkaji skor GCS, refleks pupil serta respon
pupil dan ukuran pupil, refleks kaku kuduk, gag refleks
4. B4 ( Bladder)
Cek bising usus dan NGT serta pengguanaan kateter
5. B6 ( Bone )
Mengkaji kekuatan otot, turgor kulit, akral teraba dingin atau tidak,suhu tubuh
dan CRT
9. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah
EKG
EEG
Fotothoraks
Biopsi
Pungsi lumbal
CT scan
Endoskopi
10. Analisa Data
13
Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi
Resiko cidera berhubungan dengan kejang
2. Sistem Kardiovaskular
Gangguan pertukaran gas b.d Iskemi jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
Intoleransi aktivitas b.d gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat infark
miokard
Risiko perubahan nutrisi b.d menurunnya keinginan untuk makan sekunder akibat
anoreksia
3. Sistem Pernapasan
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d produksi sputum yang masi produktif
Gangguan rasa nyaman “nyeri” b.d penumpukan gas di lambung
Kurang pengetahuan tentang penyakitnya b.d kurangnya infomasi tentang
penyakitnya.
4. Sistem Perkemihan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi, diabetes
melitus
Nyeri akut berhubungan dengan agen cederabiologis
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status cairan
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, tirah baring.
5. Sistem Endokrin
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas,
peningkatan secret.
Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan disfungsi sistem saraf
pusat akibat hipoglikemia.
14
Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokonstriksi pembuluh darah
6. Sistem Hematologi
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-
alveolar; ketidakseimbangan perfusi-ventilasi.
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan peurunan
konsentrasi hemoglobin dalam darah; hipovolemia; gangguan pertukaran;
perubahan kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen.
Risiko Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan volume cairan.
Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan
mempengaruhi sirkulasi, kerja miokardial dan tahanan vaskuler sistemik,
gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung (ketidak seimbangan elektrolit).
Risiko Infeksi berhubungan dengan pertahanan primer atau sekunder tidak
adekuat, kulit yang rusak.
7. Sistem Immunologi
Nyeri akut b.d agen injury fisik
Risiko infeksi b.d immunosupresi
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
A. Evaluasi Keperawatan
1. Formatif
Tiap selesai melaksanakan tindakan, evaluasi proses dan biasanya catatan perkembangan
2. Sumatif
Merupakan rekapan terakhir secara paripurna, berbentuk catatan naratif dan apabila klien
pindah/pulang
B. Evaluasi dengan pendekatan SOAP
1. Subjek
2. Objek
3. Analisa: Analisa ulang respon/assassment seperti masalah belum teratasi, masalah teratasi,
teratasi sebagian bahkan muncul masalah baru
4. Planning: rencana diteruskan, dimodifikasi, dibatalkan apabila ada masalah dan selesai
3.6 Dokumentasi
15
BAB IV
4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem pemberian perawatan kesehatan terus berkembang,demikian juga dengan
keperawatan dan keperawatan kritis. Perawatan pasien yang sakit kritis tidak hanya di
lakukan dalam tatanan”Tradisional” di unit perawatan intensif (ICU ) di rumah sakit
tetapi juga di lakukan unit perawatan progresif,di unit medis dan di unit bedah serta di
fasilitas sub akut, komunitas, dan di rumah
Pengatatasan pasien kritis dilakukan diruang unit gawar darurat yang disebut juga
emergency departemen sedangkan yang dimaksud dengan pasien kritis adalah pasien
dengan perubahan patofisiologi yang cepat yang dapat menyebabkan kematian. Ruang
untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit dibagi atas unit gawat darurat (UGD)
dimana pasien diaatasi untuk pertama kali, unit perawat intensif (ICU) adalah bagian
untuk mengatasi keadaan kritis sedangkan bagian yang lebih memusatkan perhatian pda
penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang disebut unit perawatan
intensif koroner (Intensive Care Coronari Unit =ICCU).
4.2 Saran
Sebagai respon terhadap pemberian perawatan kesehatan yang selalu berubah,
perawat perawatan kritis memperjuangkan kebutuhan pasien dan keluarga, atau orang
terdekat, perawat perawatan kritis telah menjalani langsung apa yang perawat telah
tunjukkan secara konsisten, oleh sebab itu perawat harus bisa mengaplikasikan dan
memberikan perawatan pada pasien kritis yang tidak hanya pemenuhan kebutuhan
fisiologis tetapi juga proses psikososial, perkembangan dan spiritual. Sakit kritis juga
16
merupakan ancaman bagi individu dan kelompok keluarganya. Sejajar dengan
peningkatan pemanfaatan teknologi oleh perawat kesehatan, kebutuhan, “humabisasi”
perawatan kesehatan selaras dengan kebutuhan untuk memberikan intervensi efektif
berbasis bukti dari pada semakin tercebur dalam tradisi.
5 DAFTAR PUSTAKA
MAISYAROH, A., & WIDIANTO, E. P. Buku Ajar Keperawatan Gawat Darurat, Manajemen Bencana, dan
Keperawatan Kritis
Morton, P. G., Fontaine, D., Hudak, C. M., & Gallo, B.M.(2012). Keperawatan Kritis pendekatan asuhan
holistik. Volume I, Edisi, 8.
https://osf.io/j7y83/
https://medlineplus.gov/criticalcare.html
http://icns.org.ir/files/site1/files/AACN_Essentials_of_Critical_Care_Nursing.pdf
https://id.scribd.com/document/278808612/LP-SYOK-SEPSIS-docx
https://id.scribd.com/doc/251247128/Askep-Icu-Syok-Kardiogenik
https://id.scribd.com/document/367642073/ASKEP-HIPOGLIKEMIA
https://id.scribd.com/document/359839317/Askep-Leukimia
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dspace.umkt.ac.id/
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/
17
18