Anda di halaman 1dari 12

TEORI CULTURE CARE LEININGER

Kelompok 4

Anggota :

Alifia Putri Ayuni 88200020


Dewi Fitriani 88200043
Nur Azizah 88200015
Kesia Violeta Bawotong 88200001
Riska Ariyani 88200012
Latar Belakang Teori Culture Care
Madeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang
pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang
berfokus pada manusia. Ia adalah perawat professional pertama yang meraih
pendidikan doctor dalam ilmu antropologi social dan budaya. Dia lahir di Sutton,
Nebraska, dan memulai karir keperawatannya setelah tamat dari program
diploma di “St. Anthony’s School of Nursing” di Denver. Tahun 1950 ia meraih
gelar sarjana dalam ilmu biologi dari “Benedictine College, Atchison Kansas”
dengan peminatan pada studi filosofi dan humanistik. Setelah menyelesaikan
pendidikan tersebut ia bekerja sebagai instruktur, staf perawatan dan kepela
perawatan pada unit medikal bedah serta membuka sebuah unit perawatan
psikiatri yang baru dimana ia menjadi seorang direktur pelayanan keperawatan
pada St. Joseph’s Hospital di Omaha. Selama waktu ini ia melanjutkan
Pendidikan keperawatannya di ”Creigthton University ” di Omaha. Tahun 1954.
Definisi Teori Trans Culture

Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya


pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai
asuhan,sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
Asumsi Dasar Teori Culture
1. Perawatan manusia dan 9. Ethnohistori
keperawatan (caring)
10. Emic
2. Budaya
11. Etnic
3. Perawatan budaya
12. Kesehatan
4. Culture care diversity
13. Keperawatan Transkultural
5. Culture care universality
6. wordlview 14. Pemeliharaan perawatan budaya
7. Dimensi struktur kebudayaan dan 15. Akomodasi/negosiasi perawatan
sosial budaya
8. Konteks lingkungan 16. Perbaikan perawatan budaya
Konsep Teori Keperawatan Transcultural
Keperawatan transcultural merupakan suatu area utama dalam keperawatan yang berfokus
pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub-budaya yang berbeda di dunia
yang menghargai perilaku caring. Layanan keperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang sehati
sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge  yang
ilmiah dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan transkultural ini
menenkankan pentingnya peran keperawatan dalam memahami budaya klien.

Leininger menggambarkan teori keperawatan transkultural matahari terbit, sehingga disebut


juga sebagai sunrise model. Model matahari terbit ini melembagakan esensi keperawatan
dalam transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan
kepada klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga), perawat terlebih dahulu
harus mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia (world view) tentang dimensi dan
budaya serta struktur sosial yang berkembang di berbagai belahan dunia (secara global)
maupun masyarakat dalam lingkup yang sempit
Dimensi budaya dan struktur sosial tersebut leininger
dipengaruhi oleh tujuh faktor, faktor tersebut antara lain:
1.      Faktor tekhnologi
2.      Faktor gama dan falsafah hidup
3.      Faktor sosial dan kekerabatan
4.      Nilai budaya dan gaya hidup
5.      Faktor politik dan hukum
6.      Faktor ekonomi
7.      Faktor pendidikan.
Peran perawat pada transcultural nursing ini adalah menjembatani antara
sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem
perawatan profesional melalui asuhan keperawatan. Ekstensi peran
perawat tersebut digambarkan oleh Leininger dengan gambar seperti
dibawah ini.
Oleh karena itu, perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana
tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat. Jika
disesuaikan dengan proses keperawatan, hal tersebut merupakan tahap
perencanaan tindakan keperawatan.
1. Culture care preservation/maintenance
2. Culture care accomodation
3. Culture care repatterning/restructuring
Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai
bentuk tindakan dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang
keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari
keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai prilaku
yang mendukung. Menurut Leininger bantuan semacam itu baru
dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya pasien juga
dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan
selalu dikaitkan dengan budaya. Beberapa inti dari model teorinya :
1.Asuhan 
2.Budaya 
3.Asuhan transkultural perawat 
4.Diversitas asuhan cultural
5.Universalitas asuhan kultural 
Paradigma Keperawatan
Paradigma Transcultural Nursing Leininger (1985) mengartikan
paradigma keperawatan transcultural sebagai cara pandang, keyakinan,
nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan
yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep
sentral keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan dan
keperawatan (Andrew and Boyle, 1995).
1. Manusia
2. Sehat
3. Lingkungan
4. Keperawatan
KESIMPULAN
1. Teori ini dapat digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan mempertimbangkan aspek budaya, nilai-
nilai, norma dan agama.
2. Teori ini dapat digunakan untuk melengkapi teori konseptual
yang lain dalam praktik asuhan keperawatan.
3. Penerapan teori Leinienger diperlukan pengetahuan dan
pemahaman tentang ilmu antropologi agar dapat memberikan
ashan keperawatan yang baik.
4. Pelaksanaan teori Leininger memerlukan penggabungan dari
teori keperawatan yang lain yang terkait, seperti teori adaptasi,
self care dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai