Anda di halaman 1dari 27

Keperawatan Kritis

“Asuhan Perawatan Kritis Esensial”

Kelompok :
- Dwi Ayu R.S 88170019
- Agita Liliandari 88170020
- Euis Siti Komariah 88170028
- Riska Nurvia 88170035
- Ayu Komalasari 88170038
Perawatan Kritis
Esensial
Pengertian Perawatan Kritis Esensial

Perawatan kritis esensial merupakan kebutuhan dasar


manusia yang berperan penting untuk kelangsungan hidup
manusia.
Macam – macam Keperawatan Kritis Esensial

1. Personal Hygiene

2. Perawatan Mata

3. Oral Hygiene

4. Pengaturan Posisi dan Mobilisasi

5. Manajemen Eliminasi

6. Perawatan Kateter

7. Pengendalian Infeksi Di ICU

8. Transportasi Pasien Kritis


Personal Hygiene

Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri


yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun psikologis (Alimul, 2006). Personal
hygiene adalah perawatan diri dimana individu
mempertahankan kesehatannya, dan dipengaruhi oleh
nilai serta keterampilan (Mosby, 1994 dalam Pratiwi,
2008).

Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene:

- Citra Tubuh - Kebudayaan


- Sosial Ekonomi - Kekayaan
- Pengetahuan - Kondisi Fisik
Perawatan Mata

Mata merupakan organ penting dan sering kurang diperhatikan pada pasien kritis di ICU.
Fenomena perawatan mata yang diabaikan (negelected eye care) ternyata masih banyak terjadi.
Pelaksanaan perawatan mata pada pasien koma yang dilakukan oleh perawat merupakan salah
satu intervensi dalam melaksanakan asuhan keperawatan khususnya pada pasien yang terjadi
penurunan kesadaran mata akan mengalami komplikasi yaitu keratitis. Perawat dituntut untuk
mampu merawat kebutuhan pasien khususnya pada perawatan mata, oleh sebab itu dibutuhkan
keterampilan dan pengetahuan yang baik tentang perawatan mata dan dengan prosedur yang
benar.

a. Komplikasi Mata pada Pasien Kritis

b. Penatalaksanaan Perawatan Mata di ICU


Komplikasi Mata pada Pasien Kritis

Penyakit permukaan mata atau Ocular Surface Disorder (OSD) umum terjadi pada populasi perawatan intensif dengan
20-42% pasien mengalami defek epitel kornea. Penelitian lain menjelaskan bahwa ocular surface disorder dapat terjadi
pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran, 56 pasien 55,4% diantaranya mengalami gangguan pada permukaan
matanya (Oculer surface disorder), 24 pasien mengalami gangguan pada konjungtiva (conjungtival disorder), 2
pasien mengalami gangguan pada kornea. (Nurul dkk., 2017).
Penyakit permukaan mata (OSD) dapat melibatkan salah satu dari berbagai struktur seperti :

1. Cedera langsung pada kornea - paling sering berupa abrasi kornea


superfisial (goresan)
2. Keratopati eksposur
3. Kemosis (pembengkakan konjungtiva)
4. Konjungtivitis mikroba dan keratitis
Penatalaksanaan Perawatan Mata di ICU

1. Penilaian Penutupan Kelopak Mata

Tujuan utama dari penilaian ini adalah untuk menilai tingkat keparahan lagophthalmos dari nol menjadi
dua. Tindakan perlindungan.
1. Berbagai metode dapat digunakan untuk melindungi mata pasien ICU
2. Penggunaan banyak pelumas ke mata

2. Memberikan pengobatan untuk mata

Ini biasanya diberikan dalam bentuk tetes atau salep. Terkadang diperlukan beberapa tetes
berbeda.
Oral Hygiene
Oral hygiene merupakan salah satu tindakan yang diperlukan untuk menjaga agar mulut
terhindar dari infeksi, membersihkan dan menyegarkan mulut (Clark,2003). Perawatan
mulut tidak hanya untuk meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa haus, tetapi juga
memelihara integritas mukosa orofaring (Morton dkk, 2011).

Kebersihan mulut yang tidak memadai di unit perawatan intensif (ICU) pada
pasien kritis dengan ventilator mekanik juga telah diakui sebagai isu penting.

Penatalaksanaan Oral Hygiene

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan oral hygiene tersebut perlu diberlakukan prosedur tetap pelaksanaan
oral hygiene, menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pelaksanaan oral hygiene, penyegaran
tentang oral hygiene dan penyajian kasus secara rutin untuk mengetahui berbagai kekurangan dalam
pemberian asuhan keperawatan.
 
Pengaturan Posisi dan Mobilisasi Pasien

Mobilisasi dini merupakan prosedur yang diberikan pada spektrum penyakit yang sangat luas antara
lain kasus-kasus neurologis, kardiovaskular, muskuloskeletal, metabolik, trauma, dan sebagainya
(Kress & Hall, 2014).
Kemampuan bergerak adalah kebutuhan penting manusia. Bergerak menyebabkan tubuh
berada dalam reaksi anabolik yang tujuan akhirnya adalah regenerasi sel. Umumnya
aktivitas fisik yang tinggi diikuti daya regenerasi yang baik, sehingga tubuh dapat
berfungsi secara maksimal.

Penatalaksanaan mobilisasi pasien krisis di ICU

Intervensi mobilisasi dini yang disampaikan dalam pengaturan ICU yang bisa diterima sebagai intervensi
terapeutik yang berpotensi dapat mencegah gangguan fungsional dan ICU-AW (L. Zhang et al., 2019).

Mobilisasi dini di ICU memberikan efek positif dan aman pada pasien dengan ventilator mekanik karena
memberikan manfaat yang signifikan dari pengurangan durasi penggunaan ventilator mekanik serta LOS di
ICU (G. Zhang, Zhang, Cui, Hong, & Zhang, 2018).
Manajemen Eliminasi
Jenis Gangguan Eliminasi
Eliminasi adalah pengeluaran, penghilangan,
penyingkiran, penyisihan (Menurut KBBI). 1. Konstipasi : Konstipasi dapat disebabkan
Dalam bidang Kesehatan, eliminasi adalah proses
pembuangan sisa metabolism tubuh baik berupa oleh penurunan motilitas gastrointestinal,
urin atau bowel (feses). Terdapat 2 jenis eliminasi hipoksemia, hipotensi, dan penggunaan
1. eliminasi alvi/fekal
2. eliminasi urin ventilasi mekanik (Fatimah dan Prawesti,
2016).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola 2. Diare : Diare dapat disebabkan karena

Eliminasi pada Pasien Kritis malabsorpsi atau inflamasi, peningkatan


metabolism serta karena stress psikologis.
1. Pemberian Nutrisi Faktor psikologis dapat merangsang
2. Keseimbangan cairan kelenjar adrenalin di bawah pengendalian
3. Tingkat aktivitas system pernafasan simpatis untuk
4. Pemberian obat merangsang pengeluaran hormone yang
5. Faktor hari rawat kerjanya mengatur metabolism tubuh.
Perawatan Kateter
Kateter indwelling merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke
dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan
sebagai pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat, 2006).

Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan


kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu
memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksan, kateterisasi
bisa dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan eliminasi urin, baik pasien di
ruang rawat inap maupun di ruang ICU

Tindakan pemasangan kateter indwelling dilakukan dengan


memasukan selang plastik atau karet melalui uretra ke dalam
kandung kemih.

Penatalaksanaan Perawatan kateter indwelling dalam rangka mengurangi terjadinya


bakteriuria meliputi pembersihan daerah perineal dan kateter urine.
Perawatan Kateter
Perawatan kateter indwelling mengunakan cairan 10% Providone
Iodine dan 0,9% Normal Saline dengan aturan perawatan pagi dan
sore sesuai dengan rekomendasi AACN (2009).
Transportasi Pasien Kritis

Intrahospital Transportation (ITH) diartikan sebagai proses perpindahan pasien dari satu tempat ke
tempat lainnya, merupakan tugas yang sering dilakukan oleh perawat. Tetapi memindahkan atau
mengangkut pasien dalam kondisi kritis merupakan suatu tantangan tersendiiri (Shwu - Jen et al., 2020).

Dalam penelitian Won, et al (2018) menjelaskan bahwa diantara banyak faktor yang mempengaruhi
risiko efek samping dari IHT, terdapat 4 kategori telah yaitu : keadaan pasien, peralatan, indikasi dan
organisasi transportasi, dan komposisi tim transportasi.

Penatalaksanaan Transportasi Pasien Kritis

Berdasarkan hasil penelitian Leonardo et al (2020), meenjelaskan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi penatalaksanaan
transportasi pasien krisis yaitu :

1. Faktor yang berkonstribusi / mendukung terhadap kesusksesan transportasi pasien

2. Faktor yang menghalangi terhadap kesuksesan transportasi pasien


Pengendalian Infeksi Di ICU

Pengendalian infeksi adalah melindungi pasien dari penularan


penyakit dan dari kondisi yang disebabkan penularan mikroorganisme.

Pengendalian Infeksi dalam kesehatan yaitu untuk mengurangi


kemungkinan infeksi, sehingga lingkungan yang aman bagi pasien dan dokter
atau perawat pada saat bekerja penerapan pelindung dariri dan keseterilan alat
dan kebersihan lingkunagn agar tidak terjadi penularan pengendalian infeksi
langsung dan tidak langsung. (Darmandi,2018).
Personal hygiene

“Perbedaan Jumlah Kuman pada Pasien yang Dimandikan Metode Tradisional


ditambah Antiseptik dan Disposable Bed Baths di Ruang Pedia”
Perawatan mata
“Analisi Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Intracerebral Hemorrhage dengan Intervensi Inovasi
Perawatan Mata Menggunakan Aqua Bidest untuk Pencegahan terjadinya Ocular Surface Disorder di
Ruang Instalasi Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2018 “
“Efficacy of Simple Eye Ointment, Polyethylene Cover, and Eyelid Taping in Prevention of
Ocular Surface Disorders in Critically Ill Patients: A Randomized Clinical Trial”
Oral hygiene
Pengaturan posisi dan mobilisasi pasien
“Pengaruh Posisi Semi Fowler Dengan Kombinasi Lateral Kanan
Terhadap Perubahan Haemodinamik Pada Pasien Gagal Jantung
Di Ruang Iccu Rumah Sakit Umum Daerah Margono Soekarjo
Purwokerto”
“Pengaruh Mobilisasi Progresif Terhadap Status Hemodinamik Pada
Pasien Kritis Di Intensive Care Unit”
Manajemen eliminasi
Perawatan Kateter
Pengendalian infeksi di ICU
Transportasi Pasien Kritis

“Evaluation of critical transportation of patients: A systematic review”


Transportasi Pasien Kritis

“Improving patient safety during


intrahospital transportation of
mechanically ventilated patients with
critical illness”
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai