OK
RS BHAYANGKARA TK. I PUSDOKKES POLRI
DISUSUN OLEH:
MUHAMAD
ARDIANSYAH
1035222011
e. Diagnosa Keperawatan
1) Defisit pengetahuan b.d prosedur / tindakan pembedahan
2) Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan
(PPNI 2016)
f. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d
Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan
prosedur / tindakan keperawatan 24 jam Observasi
pembedahan diharapakan tingkat 1) Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan meningkat kemampuan menerima
dengan kriteria hasil : informasi
1) Perilaku sesuai 2) Identifikasi faktor-faktor
anjuran yang dapat meningkatkan
meningkat dan menurunkan motivasi
2) Pertanyaan perilaku hidup bersih dan
tentang masalah sehat
yang dihadapi Terapeutik
menurun 1) Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
5
3) Persepsi yang 2) Jadwalkan pendidikan
keliru terhadap kesehatan sesuai
masalah menurun kesepakatan
3) Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1) Jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
2) Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Ansietas b.d
Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas
kekhawatiran keperawatan 24 jam Observasi
mengalami diharapkan tingkat 1) Identifikasi saat tingkat
kegagalan ansietas menurun dengan ansietas berubah
kriteria hasil : 2) Identifikasi kemampuan
1) Pola tidur mengambil keputusan
membaik 3) Monitor tanda-tanda ansietas
2) Verbalisasi (verbal dan nonverbal)
khawatir akibat Terapeutik
kondisi yang 1) Cipatakan suasana terapeutik
dihadapi menurun untuk menumbuhkan
3) Perilaku gelisah kepercayaan
menurun 2) Temani pasien untuk
4) Perilaku tegang mengurangi kecemasan
menurun 3) Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
1) Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
6
2) Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
3) Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
4) Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
5) Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
(PPNI 2018a) (PPNI 2018b)
2. Fase Intra Operasi
a. Definisi
Fase intra operasi dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah (meja operasi) dan berakhir saat pasien dipindahkan
di ruang pemulihan (Recovery Room) atau istilah lainnya adala Post Anesthesia Care Unit (PACU). Pada fase ini ruang lingkup
aktivitas keperawatan mencakup pemasangan intravena catheter, pemberian medikasi intravena, melakukan pemantauan
kondisi fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien..
Tim intra operasi :
1) Ahli bedah
Tim pembedahan dipimpin oleh ahli bedah senior atau ahli bedah yang sudah melakukan operasi.
2) Asisten pembedahan
Asisten bius, risiden atau perawat, dibawah petunjuk ahli bedah. Asisten memegang retractor dan suction untuk melihat letak
operasi.
3) Anasethesologist atau perawat anasthesi
Perawat anasthesi memberikan obat-obatan anasthesi dan obat-obatan lain untuk mempertahankan status fisik pasien selama
pembedahan.
7
4) Circulating nurse
Peran vital sebelum, selama dan sesudah pembedahan.
Set up ruangan operasi
a) Menjaga kebutuhan alat.
b) Check up keamanan dan fungsi semua peralatan sebelum pembedahan.
c) Posisi pasien dan kebersihan daerah operasi sebelum drapping.
d) Memenuhi kebutuhan pasien, memberi dukungan mental, orientasi pasien.
Selama pembedahan
a) Mengkoordinasikan aktivitas.
b) Mengimplementasikan NCP.
c) Membantu anasthesi.
d) Mendokumentasikan secara lengkap drain, kateter dan lain-lain.
5) Surgical technologist atau nurse scrub
Bertanggung jawab menyiapkan dan mengendalikan peralatan steril dan instrumen, kepada ahli bedah/asisten. Pengetahuan
anatomi fisiologi dan prosedur pembedahan memudahkan antisipasi instrumen apa yang dibutuhkan.
b. Penyiapan Kamar
Keamanan pasien diatur dengan adanya ikat pasien dan penguci meja operasi. Dua faktor penting yang berhubungan dengan
keamanan kamar pembedahan :
1) Lay out pembedahan
Ruang harus terletak di luar gedung RS dan bersebelahan dengan RR dan pelayanan pendukung (bank darah, bagian pathologi
dan radiologgy, bagian logistik).
Besar ruangan tergantung pada ukuran dan kemampuan rumah sakit, umumnya :
a) Kamar terima.
8
b) Ruang untuk peralatan bersih dan kotor.
c) Ruang linen bersih.
d) Ruang ganti.
e) Ruang umum untuk pembersihan dan sterilisasi alat.
f) Scrub area.
Ruang operasi terdiri dari :
a) Stretcher atau meja operasi.
b) Lampu operasi.
c) Anesthesia station.
d) Meja dan standar instrumen.
e) Peralatan suction..
f) Sistem komunikasi.
2) Kebersihan dan kesehatan tim pembedahan
Sumber utama kontaminasi bakteri → tim pembedahan yang hygiene ↓ dan kesehatan ↓(kulit, rambut, saluran pernafasan).
Pencegahan kontaminasi :
a) Cuci tangan.
b) Memakai handscoon.
c) Mandi.
d) Perhiasan (-).
3) Pakaian bedah
Terdiri : kap, masker, gaun, tutup sepatu, baju ok.
Tujuan : menurunkan kontaminasi.
4) Surgical scrub
9
Cuci tangan pembedahan dilakukan oleh :
a) Ahli bedah.
b) Semua asisten.
c) Scrub nurse. →sebelum menggunakan sarung tangan dan gaun steril.
Alat-alat :
a) Sikat cuci tangan reuable / disposible.
b) Anti microbial : betadine.
c) Pembersih kuku. Waktu : 5-10 menit → dikeringkan dengan handuk steril.
c. Ansthesia
Anasthesia (bahasa yunani) → negatif sensation. Anasthesia menyebabkan keadaan kehilangan rasa secara partial atau total,
dengan atau tanpa disertai kehilangan kesadaran. Tujuan anasthesia adalah untuk memblok transmisi implus syaraf, menekan
refleks, meningkatkan relaksasi otot. Pemilihan anasthesia oleh anesthesiologist berdasarkan konsultasi dengan ahli bedah dan
faktor pasien.
Perawat perlu mengenal ciri farmakologis terhadap obat anasthesia yang digunakan dan efek terhadap pasien selama dan sesudah
pembedahan.
1) Anastesi umum
Keadaan kehilangan kesadaran yang reversible karena inhibisi impulse saraf otak. Misal : bedah kepala, leher, pasien yang
tidak kooperatif.
Stadium anastesi :
a) Stadium I : Relaksasi
Mulai pasien sadar dan kehilangan kesadaran secara bertahap.
b) Stadium II : Excitement
Mulai kehilangan kesadaran secara total sampai dengan pernafasan yang iregular dan pergerakan anggota badan tidak
10
teratur.
c) Stadium III : Anastesi pembedahan
Ditandai dengan relaksasi rahang, respirasi teratur, penurunan pendengaran dan sensasi nyeri.
d) Stadium IV : Bahaya
Apnoe, cardiopulmonary arrest, dan kematian.
2) Anastesi lokal atau regional
Anastesi lokal atau regional secara sementara memutus transmisi impuls saraf menuju dari lokasi khusus. Luas anastesi
tergantung :
a) Letak aplikasi.
b) Volume total anastesi.
c) Kosentrasi dengan kemampuan penetrasi obat.
Penggunaan regional anastesi :
a) Kontraindikasi general anastesi.
b) Pasien mengalami reaksi yang merugikan dengan general anastesi.
c) Pilihan pasien.
Komplikasi :
a) Over dosis.
b) Teknik pemberian yang salah.
c) Sensitifitas pasien terhadap anastesi.
Tanda :
a) Stimulasi CNS diikuti depresi CNS dan cardio : gelisah, pembicaraan incoherent, sakit kepala, mata kabur, mual,
muntah, dan peningkatan tekanan darah, nadi dan respirasi.
b) Komplikasi local : edema, peradangan, abses, nercrosis, ganggren.
11
d. Pengkajian
Di ruang penerimaan perawat sirkulasi :
a) Memvalidasi identitas pasien.
b) Memvalidasi inform consent.
Chart review :
a) Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi kebutuhan actual dan potensial selama pembedahan.
b) Mengkaji dan merencanakan kebutuhan pasien selama dan sesudah operasi.
Perawat menanyakan :
a) Riwayat alergi, reaksi sebelumnya terhadap anasthesia atau tranfusi darah.
b) Check riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
c) Check pengobatan sebelumnya, therapy, anticoagulasi.
d) Check adanya gigi palsu, kontak lens, perhiasan, wigs dan dilepas.
e) Kateterisasi.
e. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko infeksi b.d prosedur invasif, pembedahan.
2) Risiko hipotermi b.d berada diruangan yang dingin.
3) Risiko cedera b.d gangguan persepsi sensori karena anstesi.
f. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Risiko infeksi b.d
Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi
prosedur invasif, keperawatan 24 jam
Observasi
pembedahan diharapkan tingkat infeksi 1) Monitor tanda gejala infeksi
menurun dengan kriteria lokal dan sistemik
hasil : Terapeutik
1) Demam menurun 1) Batasi jumlah pengunjung
12
2) Kemerahan 2) Berikan perawatan kulit
menurun pada daerah edema
3) Nyeri menurun 3) Cuci tangan sebelum dan
4) Bengkak menurun sesudah konyak dengan
5) Kadar sel darah pasien dan lingkungan
putih membaik pasien
Edukasi
1) Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2) Ajarkan cara memeriksa
luka
3) Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Risiko hipotermi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipotermi
berada diruangan keperawatan 24 jam
Observasi
yang dingin diharapkan termoregulasi 1) Monitor suhu tubuh
membaik dengan kriteria 2) Identifikasi penyebab
hasil : hipotermi
1) Mengigil menurun 3) Monitor tanda dan gejala
2) Pucat menurun akibat hipotermi
3) Suhu tubuh Terapeutik
membaik 1) Sediakan lingkungan yang
4) Suhu kulit hangat
membaik 2) Ganti pakaian atau linen
yang basah
Edukasi
1) Anjurkan makan / minum
hangat
Risiko cedera b.d
Setelah dilakukan tindakan Pencegahan cedera
gangguan persepsi keperawatan 24 jam
Observasi
diharapakan tingkat cedera
13
sensori karena menurun dengan kriteria 1) Identifikasi area lingkungan
anastesi hasil : yang berpotensi
1) Kejadian cedera menyebabkan cedera
menurun 2) Identfikasi obat yang
2) Luka/lecet berpotensi menyebabkan
menurun cedera
3) Tekanan darah Terapeutik
membaik 1) Sediakan pencahayaan
4) Frekuensi nadi yang memadai
membaik 2) Pastikan bel muah di
5) Frekuensi napas jangkau
membaik 3) Pastikan barang-baran
6) Perdarahan pribadi mudah di jangkau
menurun 4) Gunakan pengamanan
tempat tidur
5) Pertahankan posisi tempat
tidur di posisi terendah saat
digunakan
6) Tingkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien
Edukasi
1) Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien
dan keluarga
14
pemulihan.
b. Pengkajian
Setelah menerima laporan dari perawat sirkulasi dan pengkjian pasien, perawat mereview catatan pasien yang berhubungan dengan
riwayat pasien, status fisik dan emosi, sebelum pembedahan dan alergi.
Pemeriksaan fisik dan manifestasi klinik
1) Sistem pernafasan
Ketika pasien dimasukan ke PACU, perawat ssegera mengkaji pasien :
a) Potensi jalan nafas →meletakan tangan di atas mulut atau hidung.
b) Perubahan pernafasan (rata-rata, pola dan kedalaman), RR < 10x/menit → depresi narcotic, respirasi cepat, dangkal
→gangguan kardiovaskular atau rata-rata metabolisme yang meningkat.
c) Auskultasi paru →keadekuatan expansi paru, kesimetrisan.
d) Inspeksi : pergerakan dindin dada, penggunaan otot bantu pernafasan diafragma, retraksi sternal → efek anastesi yang
berlebihan, obstruksi.
2) Sistem kardiovaskuler
a) Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung di kaji tiap 15 menit (4x), 30 menit (4x), 2 jam (4x) dan setiap 4 jam selama 2
hari jika kondisi stabil.
b) Penurunan tekanan darah, nadi dan suara jantung →depresi miocard, shock, perdarahan atau overdistensi.
c) Nadi meningkat →shock, nyeri, hipotermi.
d) Kaji sirkulasi perifer (kualitas, denyut, warna, temperatur).
3) Sistem persarafan
a) Kaji fungsi serebral dan tingkat kesadaran →semua pasien dengan anastesi umum.
b) Kaji dengan bedah kepala dan leher →respon pupil, kekuatan otot. Anastesi umum →depresi fungsi motor.
15
4) Sistem perkemihan
a) Kontrol volunter fungsi perkemihan kembali setiap 6-8jam post anastesi, inhalasi, IV, spinal. Anastesi, infus IV,
manipulasi operasi → retensio urine.
b) Dower catheter →kaji warna, jumlah urine, output urine <30 ml/jam →komplikasi ginjal.
5) Sistem integumen
a) Luka bedah sembuh sekitar 2 minggu, jika tidak ada infeksi, trauma, malnutrisi, obat-obat steroid.
b) Penyembuhan sempurna sekitar 6 bulan – 1 tahun.
6) Drain dan balutan
Semua balutan dan drain di kaji setiap 15 menit pada saat di ruang PAR (jumlah, warna, konsitensi dan bau cairan drain dan
tanggan observasi) dan minimal tiap 8 jam saat diruangan.
7) Pengkajian nyeri
Nyeri post operasi berhubungan dengan luka bedah dan posisi intra operasi. Kaji tanda fisik dan emosi : peningkatan nadi dan
tekanan darah, hipertensi, diaphorosis, gelisah, menangis, kualitas nyeri sebelum dan setelah pemberian analgetik.
8) Pemeriksaan laboratorium
Dilakukan untuk memonitor komplikasi. Pemeriksaan didasarkan pada prosedur pembedahan, riwayat kesehatan dan
manifestasi post operasi. Test yang lazim adalah elektrolit, glukosa dan darah lengkap.
c. Diagnosa Keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan sekresi.
2) Hipovolemia b.d kehilangan cairan intra dan post operasi.
3) Nyeri akut b.d agen pencedara fisik (insisi pembedahan dan posisi selama pembedahan).
4) Gangguan integritas kulit b.d luka pembedahan, drain dan drainage.
5) Risiko jatuh b.d efek agen farmakologi (anastesi umum).
d. Intervensi Keperawatan
16
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
tidak efektif b.d keperawatan 24 jam di Observasi
peningkatan sekresi harapkan bersihan jalan 1) Monitor pola napas
napas meningkat dengan 2) Monitor bunyi napas
kriteria hasil : tambahan (mis mengi,
1) Produksi sputum wheezing, ronchi)
menurun 3) Monitor sputum
2) Dispnea menurun Terapeutik
3) Frekuensi napas 1) Posisikan semi fowler
membaik atau fowler
4) Pola napas 2) Berikan minum air
membaik hangat
5) Tekanan darah Edukasi
membaik 1) Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
obat bronkodilator,
mukolitik
Hipovolemia b.dSetelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia
kehilangan cairan keperawatan 24 jam di Observasi
intra dan post harapkan statu cairan 1) Periksa tanda dan gejala
operasi. membaik dengan kriteria hipovolemia
hasil : 2) Monitor intake dan output
1) Kekuatan nadi cairan
meningkat Terapeutik
2) Output urine 1) Berikan posisi modified
meningkat trendelenburg
3) Tekanan darah 2) Berikan asupan cairan
membaik oral
4) Turgor kulit Edukasi
meningkat
17
5) Kadar Hb 1) Anjurkan
meningkat memperbanyak asupan
6) Kadar Ht cairan oral
meningkat 2) Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
cairan IV (mis, Nacl, RL)
2) Kolaborasi pemberian
produk darah
Nyeri akut b.d agenSetelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
pencedera fisik keperawatan 24 jam di Observasi
(insisi pembedahan harapkan tingkat nyeri 1) Identifikasi karakteristik
dan posisi selama menurun dengan kriteria nyeri
pembedahan). hasil : 2) Identifikasi respon nyeri
1) Frekuensi nadi non verbal
membaik 3) Identifikasi faktor yang
2) Pola napas memperberat dan
membaik memperingan nyeri
3) Keluhan nyeri Terapeutik
menurun 1) Fasilitasi istirahat dan
4) Meringis menurun tidur
Edukasi
1) Ajarkan teknik non
farmakologi (seperti
relaksasi nafas dalam,
hipnoterapi)
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
obat analgetik
Gangguan integritasSetelah dilakukan tindakan Perawatan integritas kulit
kulit b.d luka keperawatan 24 jam di Observasi
harapkan integritas kulit
18
pembedahan, drain meningkat dengan kriteria 1) Identifikasi penyebab
dan drainage. hasil : gangguan integritas kulit
1) Elastisita Terapeutik
meningkat 1) Ubah posisi setiap 2 jam
2) Kerusakan lapisan jika tirah baring
kulit menurun 2) Hindari produk berbahan
3) Perdarahan dasar alkohol pada kulit
menurun Edukasi
4) Nyeri menurun 1) Anjurkan minum air
5) Hematoma yang cukup
menurun 2) Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
3) Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
Perawatan luka
Observasi
1) Monitor karakteristik
luka
2) Monitor tanda-tanda
infeksi
Terapeutik
1) Lepaskan balutan dan
plaster secara perlahan
2) Bersihan dengan cairan
Nacl atau pembersih
nontoksik
3) Bersihkan jarinan
nekrotik
4) Berikan salep yan sesuai
ke kulit
5) Pasang balutan sesuai
jenis luka
Edukasi
19
1) Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2) Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi
1) Kolaborasi prosedur
debridement
2) Kolaborasi pemberian
antibiotik
Risiko jatuh b.d efek
Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh
agen farmakologis keperawatan 24 jam di Observasi
(anstesi umum) harapkan tingkat jatuh 1) Identifikasi faktor risiko
menurun dengan kriteria jatuh
hasil : 2) Hitung risiko jatuh
1) Jatuh dari tempat dengan menggunakan
tidur menurun skala (mis fall morse
2) Jatuh saat scale, humpty dumpty
dipindahkan scale)
menurun Terapeutik
3) Jatuh saat duduk 1) Pasang handrall tempat
menurun tidur
2) Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah
3) Dekatkan bel pemanggil
dalam jangkaun pasien
Edukasi
1) Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan
untuk berpindah
4. Daftar Pustaka
20
1) PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Indikator Diagnostik. 1st ed. Jakarta: DPP PPNI.
2) PPNI. 2018a. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan Keperawatan. 1st ed. Jakarta: DPP PPNI.
3) PPNI. 2018b. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan. 1st ed. Jakarta: DPP PPNI.
21
LAPORAN KEGIATAN KGD DI R. OK
RS BHAYANGKARA TK. I PUSDOKKES POLRI
DISUSUN OLEH:
MUHAMAD
ARDIANSYAH
1035222011
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Alamat: Jl. Rawa bengkel rt 013/007, kel.
PENGKAJIAN
A. PRE OPERASI
1. KeadaanUmum :
Compos Mentis Somnolen GCS: E 4 V 5 M 6
Apatis Soporo Reaksi pupil .................. /
.............
Delirium Coma
Spontan Cemas
Tenang Canula O2.................................. 1/menit
Tidak Ada Respon
4. Penilaian Nyeri
Lokasi: nyeri pada lutut kiri
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
5. Integritas Kulit
Tidak Utuh
6. Sign In
Tidak Ya
B. INTRA OPERASI
S : 36 Oc BB : 50 Kg
CanulaO2 : …. x/ Menit
(SudahTercukur) (BelumTercukur)
Thorniquet Ya Tidak
Keterangan :
Tampon
Internal: Bagus
Tidak
External: Bagus
Tidak
C. POST OPERASI
Keterangan :
ceftriaxone 2x1 gr
ranitidine 2x 50 mg
ketorolax 3x 30mg
ondancentron (kp/ jika muntah-mual)
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium :
o Hb 10,4; le 8.430; ht 32; tr 247.000
o Na 138; ka 3,3; chlo 104
o Trorax: kardiomegali, pnemonia
B. DATA TAMBAHAN:
C. MASALAH KEPERAWATAN:
1) Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan dan krisis
situsional operasi
2) Nyeri akut berhubungan dengan tindakan pembedahan agen injury biologis, kimia,
fisik psikologis kerusakan jaringan
A. EVALUASI:
P: intervensi dilanjutkan
LAMPIRAN-2
PENGKAJIAN
B. PRE OPERASI
8. KeadaanUmum :
Compos Mentis Somnolen GCS: E 4 V 5 M 6
Apatis Soporo Reaksi pupil .................. /
.............
Delirium Coma
Spontan Cemas
Tenang Canula O2.................................. 1/menit
Tidak Ada Respon
Keterangan :
13. Sign In
Tidak Ya
B. INTRA OPERASI
S : 36 Oc BB : 32 Kg
CanulaO2 : 2 lpm
(SudahTercukur) (BelumTercukur)
Thorniquet Ya Tidak
Penilaian Nyeri
Lokasi
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
Tampon
Internal: Bagus
Tidak
External: Bagus
Tidak
C. POST OPERASI
Keterangan :
5. Perdarahan Jumlah: 30 CC
Ceftriaxone 2x2gr
Paracetamol 3x500mg
Cataflam 3x500mg
Trogyl drip 3x500mg
Diit ML
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium :
o Hb 14,3gr/dl; lekosit 15,470 µL; ht 41%; trombosit 307.000µL
o u/c 34/0,9; gfr 92; sgot/pt 21/11; gds 79
o UL : warna kuning keruh, Ph 6,0; berat jenis 1.036; keton +2; lekosit 20-
21, bakteri +1
o Btct 2’
F. DATA TAMBAHAN:
G. MASALAH KEPERAWATAN:
1. Ansietas berhubungan dengan agen pencedera
H. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
B. EVALUASI:
P: intervensi dilanjutkan
LAMPIRAN-2
No RM : 01287985 umur : 43 TH
PENGKAJIAN
C. PRE OPERASI
15. KeadaanUmum :
Compos Mentis Somnolen GCS: E 4 V 5 M 5
Apatis Soporo Reaksi pupil .................. /
.............
Delirium Coma
Spontan Cemas
Tenang Canula O2.................................. 1/menit
Tidak Ada Respon
Keterangan :
20. Sign In
Tidak Ya
B. INTRA OPERASI
S : 37 Oc BB : 9 Kg Spo2 98%
CanulaO2 : …. x/ Menit
(SudahTercukur) (BelumTercukur)
Thorniquet Ya Tidak
Penilaian Nyeri
Lokasi
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
Tampon
Internal: Bagus
Tidak
External: Bagus
Tidak
C. POST OPERASI
Lokasi :
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium :
o Agd : ph 7,38; pco2 47; po2 299; hco3 26; be 2,6; total co2 29; o2 sat 99,7
o Elektrolit : n 126; k 3,6; chloride 98
o Hbsag / anti hcv : non reaktif
J. DATA TAMBAHAN:
K. MASALAH KEPERAWATAN:
1. Ansietas berhubungan dengan agen pencedera
L. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
C. EVALUASI:
S: -
P: intervensi dilanjutkan
LAMPIRAN-2
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Alamat: Jl. Rawa bengkel rt 013/007, kel.
PENGKAJIAN
D. PRE OPERASI
22. KeadaanUmum :
Compos Mentis Somnolen GCS: E 4 V 5 M 6
Apatis Soporo Reaksi pupil .................. /
.............
Delirium Coma
Spontan Cemas
Tenang Canula O2.................................. 1/menit
Tidak Ada Respon
25. Penilaian Nyeri
Lokasi:
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
27. Sign In
Tidak Ya
B. INTRA OPERASI
S : 36 Oc BB : 51 Kg
CanulaO2 : …. x/ Menit
(SudahTercukur) (BelumTercukur)
Thorniquet Ya Tidak
Penilaian Nyeri
Lokasi abdomen
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
Tampon
Internal: Bagus
Tidak
External: Bagus
Tidak
C. POST OPERASI
Keterangan :
M. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium :
N. DATA TAMBAHAN:
O. KEPERAWATAN:
1. Ansietas berhubungan dengan agen pencedera
3. .................................................................................................................................
4. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
D. EVALUASI:
S: -
P: imtervensi dilanjutkan
LAMPIRAN-2
PENGKAJIAN
A. PRE OPERASI
1. KeadaanUmum :
Spontan Cemas
Tenang Canula O2.................................. 1/menit
Tidak Ada Respon
4. Penilaian Nyeri
Lokasi: nyeri daerah mata
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
5. Integritas Kulit
Tidak Utuh
6. Sign In
Tidak Ya
B. INTRA OPERASI
S : 36 Oc BB : 90 Kg
CanulaO2 : …. x/ Menit
(SudahTercukur) (BelumTercukur)
Thorniquet Ya Tidak
Penilaian Nyeri
Tampon
Internal: Bagus
Tidak
External: Bagus
Tidak
C. POST OPERASI
RR : 20 x/menit,BB/TB : 90 SpO2 : 98 %
Keterangan :
5. Perdarahan Jumlah: 10 CC
Ceftriaxone 2x2gr
Gentamycin 3x80mg
Levofloxacin 1x750 gr
Ranitidine 2x50mg
Dexketopren 3x1 amp
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium :
o Gds 104
o Hb 12,6; le 7500; ht 38; tr 430.000
o Pt/apt 11,0/ 37,2
o u/c 22/0,7; gfr 100
o alb 2,8
o sgot/pt 42,4/ 26,5
o na 133; k 3,2; chlo 106
o bt/ct 2’/12’
F. DATA TAMBAHAN:
G. MASALAH KEPERAWATAN:
1. Ansietas berhubungan dengan agen pencedera
H. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
B. EVALUASI:
O: ku lemah kes cm
P: intervensi dilanjutkan
LAMPIRAN-2
PENGKAJIAN
I. PRE OPERASI
1. KeadaanUmum :
Compos Mentis Somnolen GCS: E 4 V 5 M 6
Apatis Soporo Reaksi pupil .................. /
.............
Delirium Coma
Spontan Cemas
Tenang Canula O2.................................. 1/menit
Tidak Ada Respon
4. Penilaian Nyeri
Lokasi: abdomen
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
5. Integritas Kulit
Tidak Utuh
6. Sign In
Tidak Ya
B. INTRA OPERASI
S : 36 Oc BB : 50 Kg
CanulaO2 : …. x/ Menit
(SudahTercukur) (BelumTercukur)
Thorniquet Ya Tidak
Penilaian Nyeri
Lokasi abdomen
Derajat
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
Tampon
Internal: Bagus
Tidak
External: Bagus
Tidak
C. POST OPERASI
Keterangan :
5. Perdarahan Jumlah: 20 CC
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium :
HbsAg : Non Reaktif Anti HCV : Non Reaktif USG tanggal 30-10-2020 :
cholelithiasis
F. DATA TAMBAHAN:
G. MASALAH KEPERAWATAN:
1. Ansietas berhubungan dengan agen pencedera
H. INTERVENSI/IMPLEMENTASI:
C. EVALUASI:
O: ku lemah kes cm
P: intervensi dilanjutkan
LAMPIRAN 4. LOGBOOK
LOGBOOK KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KGD DAN BENCANA MAHASISWA PROFESI
NERS FKES UNIVERITAS MH THAMRIN TAHUN AJARAN 2023
Tiba di ruang Ok
14.00 ardi
Bimbingan dengan CI
Mengetahui,
LAMPIRAN 4. LOGBOOK
LOGBOOK KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KGD DAN BENCANA MAHASISWA PROFESI
NERS FKES UNIVERITAS MH THAMRIN TAHUN AJARAN 2023
14.00 ardi
Tiba di ruang Ok
1. APPENDICITTIS AKUT
Mengetahui,
LAMPIRAN 4. LOGBOOK
LOGBOOK KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KGD DAN BENCANA MAHASISWA PROFESI
NERS FKES UNIVERITAS MH THAMRIN TAHUN AJARAN 2023
Tiba di ruang Ok
14.00 Mengikuti kegiatan operasi An. S (1th)
ardi
Di ruang RR ( observasi pasien post operasi )
15.00 an. Syafiqa
18.00 Isoman
ardi
Mengetahui,
( Ilah Muhafilah, S.Kp., M.kes ) ( Ns. Tarida Lestari siregar, S.Kep., SKM )
LAMPIRAN 4. LOGBOOK
LOGBOOK KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KGD DAN BENCANA MAHASISWA PROFESI
NERS FKES UNIVERITAS MH THAMRIN TAHUN AJARAN 2023
Tiba di ruang Ok
14.00 ardi
Mengikuti kegiatan pemasangan WSD Tn, S
(42th)
15.00
dx. Fr. Costae ardi
17.00
mengikuti kegiatan operasi Ny. A (73th)
ardi
dx. ileus obstruktif, kista ovarium
Isoman
ardi
18.30
Mengetahui,
( Ilah Muhafilah, S.Kp., M.kes ) ( Ns. Tarida Lestari siregar, S.Kep., SKM )
LAMPIRAN 4. LOGBOOK
LOGBOOK KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KGD DAN BENCANA MAHASISWA PROFESI
NERS FKES UNIVERITAS MH THAMRIN TAHUN AJARAN 2023
14.00
Tiba di ruang Ok
ardi
15.10 Melakukan Observasi di Rr Tn, Nasima (63th)
18.30 isoman
Mengetahui,
( Ilah Muhafilah, S.Kp., M.kes ) ( Ns. Tarida Lestari siregar, S.Kep., SKM )
LAMPIRAN 4. LOGBOOK
LOGBOOK KEGIATAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KGD DAN BENCANA MAHASISWA PROFESI
NERS FKES UNIVERITAS MH THAMRIN TAHUN AJARAN 2023
dx. cholelithiasis
ardi
11.00
13.00 isoman
ardi
1. cholelitiasis
Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik
( Ilah Muhafilah, S.Kp., M.kes ) ( Ns. Tarida Lestari siregar, S.Kep., SKM )