Anda di halaman 1dari 13

1

TUGAS KELOMPOK MATERNITAS

Kelompok 2 :

1. Kristina Afrida Herlita NIM


: 1420122151
2. Nila Handayani NIM : 1420122152
3. Petrus Weslly NIM : 1420122153
4. Maria Neliati NIM : 1420122154
5. Dini ivoni Crisnawati NIM : 1420122155
6. Alexander supardi NIM : 1420122156
7. Adriana Susi Virawati NIM : 1420122157
8. Orensela NIM : 1420122158
9. Veronika Suwanti NIM : 1420122159
10. Lidia Yessy NIM : 1420122160

INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG


2
2022

1. Pengertian Post Partum Primipara dan multipara

Post partum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil, masa

post partum berlangsung selama 6 minggu (Wahyuningsih, 2019).

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi aterm

sebanyak satu kali.

Multipara ( pleuripara ) adalah wanita yang telah melahirkan

anak hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari

lima kali.

Multipara adalah wanita yang telah mengalami dua tau lebih kehamilan

(William,2010).

Perbedaan Post partum Primipara dan multipara adalah

perpanjangan pada kala 1, ini merupakan salah satu masalah yang

sering timbul pada proses persalinan.

Kala 1 untuk primigravida berlangsung 12 jam, untuk Kala 1

fase aktif normalnya berjalan selama 6 jam pada primigravida,

sedangkan lama kala 1 berlangsung pada multigravida 8 jam.

Pada lama persalinan kala II pada primigravida memiliki rata-

rata waktu 21 menit (0,35 jam), sedangkan pada multigravida memiliki

rata-rata waktu 11 menit (0,18 jam).

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut (Wayan, 2017), (Arma, 2015), dan (Tim Pokja SDKI

DPP PPNI, 2017) diagnosa keperawatan pada Ibu Post Partum Primipara

adalah:

1) Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Pencedera Fisik.


3

2) Menyusui Tidak Efektif Berhubungan Dengan Ketidakadekuatan

Suplai ASI.

3) Gangguan Pola Tidur Berhubungan Dengan Kurangnya Kontrol

Tidur.

4) Defisit Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurang Terpapar

Informasi.

5) Resiko Infeksi Ditandai Dengan Ketidakadekuatan Pertahanan

Tubuh Primer.

6) Resiko Gangguan Perlekatan Ditandai Dengan Khawatir

Menjalankan Peran Sebagai Orang Tua.

3. Intervensi Keperawatan

Berikut Intervensi yang dapat dilakukan sesuai standar intervensi

keperawatan Indonesia (Tim Pokja Siki DPP PPNI, 2018), pada Ibu Post

Partum Primipara adalah:

1) Nyeri Akut (D.0077)

a. Tujuan umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan

selama waktu tertentu diharapkan tingkat nyeri menurun.

b. Kriteria hasil :

a) Pasien melaporkan keluhan nyeri berkurang


4

b) Keluhan nyeri meringis menurun

c) Pasien menunjukkan sikap protektif menurun.

d) Pasien tidak tampak gelisah.

c. Intervensi :

Manajemen Nyeri (I.08238)

a) Observasi

(1) Identifikasi lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi, intensitas nyeri.

(2) Identifikasi skala nyeri.

(3) Identifikasi faktor yang memperberat dan

memperingan nyeri.

(4) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

(5) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang

sudah diberikan.

b) Terapeutik

(1) Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi

rasa nyeri

(2) Fasilitasi istirahat dan tidur

c) Edukasi

(1) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.

(2) Jelaskan strategi meredakan nyeri

(3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.

(4) Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengutangi nyeri.


5

d) Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2) Menyusui Tidak Efektif (D.0029)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakuan intervensi keperawatan selama

waktu tertentu diharapkan status menyusui membaik.

b. Kriteria Hasil :

a) Perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat.

b) Kemampuan ibu memposisikan bayi dengan benar meningkat.

c) Pancaran ASI meningkat

d) Suplai ASI adekuat meningkat.

e) Pasien melaporkan payudara tidak bengkak

c. Intervensi :

Konseling Laktasi ( I.03093 )

a) Observasi

(1) Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama

proses menyusui.

(2) Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui.

(3) Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan

dilakukan konseling menyusui.

b) Terapeutik

(1) Gunakan tehnik mendengar aktif.

(2) Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar.


6
c) Edukasi
7
Ajarkan tehnik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu.

3) Gangguan Pola Tidur (D.0055)

a. Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan pola

tidur meningkat.

b. Kriteria hasil :

a) Gelisah menurun

b) Keluhan sulit tidur menurun

c) Pola tidur membaik

c. Intervensi :

Manajemen Nyeri (I.08238)

a) Observasi

(1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

intensitas nyeri.

(2) Identifikasi skala nyeri.

(3) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan

nyeri.

(4) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

(5) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah

diberikan.

b) Terapeutik

(1) Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi rasa

nyeri

(2) Fasilitasi istirahat dan tidur


8

c) Edukasi

(5) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.

(6) Jelaskan strategi meredakan nyeri

(7) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.

(8) Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengutangi nyeri.

d) Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

4) Defisit Pengetahuan ( D.0111 )

a. Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan tingkat pengetahuan meningkat

b. Kriteria hasil :

a) perilaku sesuai anjuran meningkat

b) verbalisasi minat dalam belajar meningkat

c) kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik

meningkat

d) kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya

yang sesuai dengan topik meningkat

e) perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat

f) pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun

g) persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

h) menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun

i) perilaku membaik

c. Intervensi :
9

Edukasi Kesehatan (I.12383)

a) Observasi

(1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima

informasi

(2) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan

menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

b) Terapeutik

(1) Sediakan materi dan medla pendidikan kesehatan

(2) Jadwalkan pendidikan kesehatan sosial kesepakatan

(3) Berikan kesempatan untuk bertanya

c) Edukasi

(1) Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi

kesehatan

(2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

(3) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

5) Resiko Infeksi (D.0142)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan intrevensi keperawatan

selama waktu tertentu diharapkan tingkat infeksi menurun.

b. Kriteria Hasil

a) Tidak ada tandan –tanda infeksi ( Demam, Nyeri, Kemerahan

dan Bengkak).

b) Kadar sel darah putih membaik.


10

c. Intervensi

Pencegahan Infeksi ( I.14539 )

a) Observasi

Monitor tanda dan gejalan infeksi lokal dan sistemik.

b) Terapeutik

(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan

pasien dan lingkungan pasien.

(2) Pertahankan tehnik aseptik pada psien beresiko tinggi.

c) Edukasi

(1) Jelaskan tanda dan gejala infeksi

(2) Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.

(3) Ajarkan cara memeriksa kondisi luka.

(4) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.

6) Resiko Gangguan Perlekatan (D.0127)

a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan intervensi keperawatan

selama waktu tertentu diharapkan kemampuan berinteraksi ibu

dan bayi meningkat.

b. Kriteria Hasil

a) Pasien menunjukkan peningkatan verbalisasi perasaan positif

terhadap bayi.

b) Pasien menunjukkan peningkatan perilaku mencium bayi,

tersenyum pada bayi, melakukan kontak mata dengan bayi,


11

berbicara dengan bayi, berbicara kepada bayi serta berespon

dengan isyarat bayi.

c) Pasien menunjukkan peningkatan dalam menggendong

bayinya untuk menyusui.

c. Intervensi :

Promosi Perlekatan ( I.10342 )

a) Observasi

(1) Monitor kegiatan menyusui.

(2) Identifikasi kemampuan bayi menghisap dan menelan

ASI.

(3) Identifikasi payudara ibu.

(4) Monitor perlekatan saat menyusui

b) Terapeutik

Diskusikan dengan ibu masalah selama proses menyusui.

c) Edukasi

(1) Ajarkan ibu menopang seluruh tubuh bayi.

(2) Anjurkan ibu melepas pakaian bagian atas agar bayi

dapat menyentuh payudara ibu.

(3) Ajarkan ibu agar bayi yang mendekati kearah

payudara ibu dari bagian bawah.

(4) Anjurkan ibu untuk memegang payudara

menggunakan jarinya sepertu huruf “ C”.


12

(5) Anjurkan ibu untuk menyusui pada saat

mulut bayi terbuka lebar sehingga areola

dapat masuk dengan sempurna.

(6) Ajarkan ibu mengenali tanda bayi siap menyusui.

7) Ansietas yang berhubungan dengan Krisis situasional. (D.0080)

Tujuan Umum : Tingkat ansietas menurun

Kriteria hasil : Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi


menurun

A. Reduksi ansietas

a) Observasi

(1) Monitor tanda-tanda ansietas


(2) Identifikasi saat tingkat ansietas berubah misal
kondisi ,waktu dan stressor.
(3) Identifikasi kemampuan untuk mengambil keputusan

b) Teraupetik
(1) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
(2) Pahami situasi yang membuat ansietas
(3) Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang
akan datang
13

c) Edukasi
(1) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
(2) Anjurkan keluarga untuk selalu disamping dan mendukung
pasien
(3) Latih teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai