TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
(Philip, 2017).
1
Efusi pleura adalah kondisi dimana udara atau cairan berkumpul
cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura
pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu < 1,5
2. Klasifikasi
2
Ciri-ciri cairan transudat: Cairan jernih, warna kuning muda,
7,31, protein < 3 g%, glukosa= plasma darah, kadar LDH < 200 I
2007).
susu,berat jenis > 1.015, berbau, bekuan (+) /positif, ph < 7,31,
protein> 3 g%, glukosa < plasma darah, kadar LDH > 200
2007).
3
3. Anatomi fisiologi
4
b. Sinus paranasalis
2006).
c. Faring
5
d. Laring
6
dikontrol oleh pergerakan otot yang menghasilkan suara dan
atas:
a. Trakhea
2007).
dan dilapisi oleh jenis sel yang sama (Pino, 2013) Bronkus
7
sebuah cabang utama yang melintas di bawah arteri, yang
(Moore, 1999).
a. Alveoli
8
respirasi) terdiri ats bronkhiolus respiratorius, duktus
b. Paru-paru
9
di bawah rongga dada. Diafragma berbentuk seperti kubah
2007).
d. Pleura
10
sebagai dasar pemahaman patofi siologi kelainan pleura dan
dada yang tersusun dari otot dada dan tulang iga, serta
11
Gambar 2.5.
Fisiologi Pleura
12
elektrolit.Ketidakseimbangankomponen-komponen gaya ini
4. Etiologi
Chlamydia.
2) Bakteri piogenik
13
3) TB
4) Fungi
5) Parasit
peradangan .
7) Penyakit kalogen
rematoid(RA), sclerpderma.
14
8) Gangguan Sirkulasi
hypoalbuminemia.
9) Neoplasma
2013) .
5. Patofisiologi
15
terdapat cairan antara 10 cc - 20 cc yang merupakan lapisan tipis
16
mempengaruhi permebilitas membran. Permebilitas membran akan
melalui aliran getah bening. Sebab lain dapat juga dari robekkan
kearah saluran getah bening yang menuju rongga pleura, iga atau
diatas ada perubahan lain yang ditimbulkan oleh efusi pleura yang
17
Patway
Efusi Pleura
Efusi pleura
kebutuhan oksigen
tidak terpenuhi secara
maksimal
18
6. Tanda dan gejala
e. Didapati segi tiga garland, yaitu daerah yang pada perkusi redup
19
Saturasi oksigen rendah pada oksimetri denyut (Mary DiGiolio,
2014).
7. Pemeriksaan diagnostik
cairan.
20
dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penyebab dari efusi pleura
8. Penatalaksanaan medik
a. Tirah baring
b. Thoraksentesis
c. Antibiotic
d. Pleurodesis
21
e. Water seal drainage (WSD) Water seal drainage (WSD) adalah
pleura.
9. Komplikasi
Fibrotoraks
b. Fibrosis paru
22
menyebabkan penggantian jaringan paru yang terserang dengan
jaringan fibrosis.
paru.
yang terinfeksi dapat mencapai satu gelas bir atau lebih, yang
10.Pencegahan
dengan kematian.
a. Pencegahan promotif
pleura.
23
b. Pencegahan preventif
c. Pencegahan kuratif
d. Pencegahan rehabilitatif
berkala.
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Keluhan Utama
24
terlokasilir terutama pada saat batuk dan bernafas serta batuk
non produktif.
c. Riwayat Penyakit
sebagainya.
lain sebagainya.
f. Riwayat Psikososial
25
Adanya tindakan medis dan perawatan di rumah sakit
i. Pola eliminasi
terpenuhi.
26
2) Pasien akan cepat mengalami kelelahan pada aktivitas
minimal.
sebagainya.
l. Pemeriksaan Fisik
2) Sistem Respirasi
27
Inspeksi pada pasien efusi pleura bentuk hemithorax yang
punggung.
28
ditemukan tanda tanda auskultasi dari atelektasis
lain.
29
2. Diagnosa keperawatan
ekspansi paru.
dalam belajar.
3. Rencana keperawatan
ekspansi paru.
INTERVENSI RASIONAL
1. Monitoring TTV 1. Mengetahui tekanan
30
pengunaan otot bantu dan irama pernafasan
tambahan nyaman
6. Berikan oksigen
sesuai kebutuhan
untuk
mengoptimalkan
pernafasan
hilangnya nyeri
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji keluhan nyeri, 1. Untuk mengetahui
31
intensitas (skala 1- 2. Mengetahui rspon nyeri
10) pasien
hemodinamik nyeri
nyaman
4. Bantu pasien
melakukan tehnik
relaksasi, seperti
nafas dalam
dalam belajar
penyakitnya
INTERVENSI RASIONAL
1. Identifikasi kesiapan 1. Prilaku sesuai anjuran
32
dan kemampuan meningkat
kesepakatan menjelaskan
4. Pelaksanaan Keperawatan
33
sesuai kebutuhan. Untuk implementasi yang efektif, perawat harus
5. Evaluasi
34