Anda di halaman 1dari 16

Perawatan Kesehatan Dirumah

Pasca Operasi

Kelompok 4
Cindyana Putri Sinta ( C2018028 )
Dela Nuvita Sari ( C2018029 )
Devi Gustina Adi.P ( C2018030 )
Dewi Utari ( C2018031 )
Deya Inawijaya ( C2018032 )
Dian Okviana Putri ( C2018033 )
Dian Prasetya ( C2018034 )
Dini Ika Mawarni ( C201835 )
Definisi
Tahap post operatif merupakan tahap Tahap pasca operatif dimulai dengan

memindahkan pasien dari kamar bedah ke unit


lanjutan dari perawatan pre operatif dan
pasca operasi dan berakhir dengan pulangnya
intra operatif yang dimulai ketika klien
pasien. Fokus intervensi keperawataan pada
diterima di ruang pemulihan dan berakhir
tahap pascaoperatif adalah memulihkan fungsi
sampai evaluasi tindak lanjut pada tatanan
pasien seoptimal dan secepat mungkin

klinik atau di rumah (Maryunani Anik, (Baradero dkk,2009).

2014).
Ruang Lingkup Pasca Operasi
Pada fase ini fokus pengkajian meliputi efek agen anestesi dan memantau fungsi vital serta

mencegah komlpikasi. Aktivitas keperawatan kemudia berfokus pada peningkatan

penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan tindak lanjut dan rujukan yang

penting untuk penyembuhan dan rehabilitasi serta pemulangan ke rumah (Maryunani Anik,

2014).
Tahapan Pasca Operasi
Pemulihan segera Penulihan berlanjut

Untuk klien yang menjalani bedah Untuk klien yang dirawat


dirumah sakit, pemulihan terjadi
sehari, pemulihan normalnnya
selama beberapa jam dan
terjadi hanya dalam 1 sampai 2 penyembuhan berlangsung selama
satu hari atau lebih bergantung pada
jam. Dan penyembuhan dilakukan
luasnya pembedahan dan respons
dirumah klien
Tugas Perawat Home Care Pasien Pasca Operasi
1. Penyuluhan pasien/keluarga ; . 7. Memandikan pasien
Perawat perlu menerangkan kepada 8. Memberidhkan kamar pasien
pasien dan keluaganya mengenai obat yang 9. Memeriksa TTV
diteruskan dirumah, perawatan luka 10. Memberikan bantuan ambulasi
bedah, tanda dan gejala komplikasi,
pembatasan kegiatan dan tindak lanjut
asuhan.
2. Merencanakan dan menyiapkan pola makan
3. Membantu memberikan pasien baik secara
normal atau menggunakan alat bantu NGT
4. Memindahkan Pasien dari tempat tidur ke
kursi roda
5. Mengatur jadwal pendampingan saat checkk
up ke dokter
6. Menemani rutinitas seperti mengobrol dan
menonton Tv
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi

Pengkajian
a. Anamnesa
Identitas pasien seperti nama pasien, tanggal lahir,
jenis kelamin, alamat rumah, No. RM. Sedangkan
penanggung jawab (orang tua, keluarga terdekat)
seperti namanya, pendidikan terakhir, jenis
kelamin, No. HP.
B. Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit Sekarang, Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat
Penyakit Keluarga. Bisa menggunakan PQRST yaitu :
1) P (Provokes) : Penyebab timbulnya nyeri.
2) Q (Quality) : Rasanya nyeri seperti ditekan, ditusuk atau
diremasremas.
3) R (Region) : Lokasi nyeri berada di bagian tubuh mana.
4) S (Saverity) : Skala nyeri.
5) T (Time) : Nyeri dirasakan sering atau tidak.
C. Pemeriksaan Fisik
Dalam pemeriksaan fisik ini menggunakan pengkajian 6 B yaitu :
1) B 1 : Breating (Pernafasan)
Untuk mengukur Pola napas, bunyi napas, bentuk dada simetris atau
tidak, ada atau tidak gerakan cuping hidung, ada atau tidak Cyanosis.
2) B 2 : Bleeding (Kardiovaskuler/Sirkulasi)
Untuk mengetahui Bunyi Jantung, Irama Jantung, Nadi, Tekanan
Darah.
3) B 3 : Brain (Persyarafan/Neurologik)
Untuk mengukur nilai GCS, Kesadaran.
Lanjutan…
4) B 4 : Bladder (Perkemihan)
Terpasang kateter urine atau tidak, urine (jumlah, warna), ada atau
tidak distensi kandung kemih.
5) B 5 : Bowel (Pencernaan)
Rongga mulut ada lesi atau tidak, adanya dehidrasi atau tidak. Bising
usus.
6) B 6 : Bone (Muskuloskeletal)
Warna kulit, suhu, integritas kulit, adanya lesi atau decubitus atau
tidak.
D. Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan radiografi
2) Urinalisa
3) Lab seperti kimia darah, darah lengkap, urine.
4) Terapi Bedah
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri fisik.
b. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
c. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini.
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
(NANDA, 2015)
Intervensi Keperawatan
A. Nyeri Akut berhubungan dengan angen injury fisik.
Kriteria Hasil :
1) Mampu mengontrol nyeri
2) Rasa nyeri berkurang
3) Mampu mengenal nyeri
Intervensi :
1) Kaji Skala Nyeri
2) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
3) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengkaji pengalaman nyeri.
4) Ajarkan pasien pengobatan non farmakologi.
5) Kolaborasikan pemberian analgetik.
B. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
● Kriteria Hasil :
1) Bebas dari tanda-tanda infeksi.
2) Mampu mencegah timbulnya infeksi.
3) Jumlah leukosit dalam jumlah normal.
4) Menunjukkan perilaku hidup sehat.
● Intervensi :
1) Monitor kerentanan terhadap infeksi.
2) Inspeksi kondisi luka atau insisi bedah.
3) Berikan perawatan luka.
4) Jika ada tanda-tanda infeksi kolaborasikan dengan dokter.
C. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini.
● Kriteria Hasil :
1) Mampu mengontrol cemas
2) Vital sign dalam batas normal
● Intervensi :
1) Identifikasi tingkat kecemasan
2) Motivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya
3) Motivasi keluarga untuk meneani
4) Gunakan pendekatan yang menenangkan
D. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
● Kriteria Hasil :
1) Mengetahui makan-makanan yang boleh dikonsumsi.
2) Mengetahui tujuan dari diet yang dianjurkan.
● Intervensi :
1) Kaji pengetahuan diet yang dianjurkan.
2) Berikan penyuluhan diet pada pasien post operasi.
(NIC, 2015)
KESIMPULAN

Dari penjelasan, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :


• Fase pasca operatif adalah suatu kondisi dimana pasien sudah masuk di
ruang pulih sadar sampai pasien dalam kondisi sadar betul untuk
dibawa ke ruang rawat inap.
• Tujuan perawatan pasca operasi adalah pemulihan kesehatan fisiologi
dan psikologi.
• ntruksi pasca operatif harus sesuai dengan tanda-tanda vital, perawatan
luka, penanganan nyeri, posisi tempat tidur, selang drainase,
penggantian cairan, dan diet.
• Komplikasi yang terjadi pasca operatif, diantaranya syok, perdarahan,
embolisme pulmonal, TVP, komplikasi pernapasan, retensi urin, dan
komplikasi gastrointestinal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai