Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ofel Warren

Nim : 30140119021

Ptodi : D3 Keperawatan tk.2

1. Pengertian
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual
atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
yang berlangsung kurang dari 3 bulan

2. Penyebab
a. Agen pencedera fisiologis (misal inflamasi, iskemia neoplasma)
b. Agen pencedera kimiawi (misal terbakar bahan kimia iritan)
c. Agan pencedera fisik (misal abses, amputasi. terbakar terpotong mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)

3. Gejala dan Tanda Mayor


a. Subjektif : Klien mengeluh nyeri
b. Objektif :
1) Klien tampak meringis
2) Klien bersikap protektif (misal waspada, posisi menghidar nyeri)
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur

4. Gejala dan Tanda Minor


a. Subjektif : Tidak ada
b. Objektif :
1) Tekanan darah meningkat
2) Pola nafas berubah
3) Nafsu makan berubah
4) Proses berfikir terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri sendiri
7) Diaforesis

5. Kondisi Klinis Terkait


a. Kondisi pembedahan
b. Cedera traumatis
c. Infeksi
d. Sindrom coroner akut
e. Glaukoma
6. Perencanaan

Masalah Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Utama Intervensi Pendukung
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri 1. Edukasi Mamajemen nyeri
keperawatan selama 1x24 a. Observasi
jam diharapkan tingkat Tindakan : 1) Identifikasi kesiapan
nyeri menurun a. Observasi dan kemampuan
1) Identifikasi lokasi, menerima informasi
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, b. Terapeutik
frekuensi, kualitas, 1) Sediakan materi dan
1. Klien mengatakan Intensitas nyeri media pendidikan
nyeri berkurang kesehatan
2) Identifikasi skala 2) Jadwalkan
2. Ekspresi wajah nyeri pendidikan
klien sudah tidak kesehatan sesuai
tampak meringis 3) Identifikasi respons kesepakatan
nyeri non verbal 3) Berikam
3. Klien sudah tidak kesempatan utntuk
menunjukan sikap 4) Identifikasi faktor bertanya
protektif terhadap yang memperberat c. Edukasi
daerah yang dirasa dan memperingan 1) Jelaskan penyebab,
nyeri nyeri periode, dan strategi
meredakan nyeri
4. Klien sudah 5) Identifikasi 2) Anjurkan
tampak tidak pengetahuan dan memonitor nyeri
gelisah keyakinan tentang secara mandiri
nyeri 3) Anjurkan
5. Klien mengatakan menggunakan
sudah tidak 6) Identifikasi pengaruh analgetik secara
kesulitan untuk budaya terhadap tepat
tidur respon nyeri 4) Ajarkan teknik
nonfarmakologis
6. Frekuensi nadi 7) Identifikasi pengaruh unutk mengurangi
klien dalam nyeri pada kualitas rasa nyeri
rentang normal hidup
(60-100 x/menit) 2. Edukasi Teknik napas
8) Monitor keberhasilan a. Observasi
7. Tekanan darah terapi komplementer 1) Identifikasi kesiapan
klien dalam yang sudah diberikan dan kemampuan
rentang normal menerima informasi
(100/70 – 120/80 9) Monilor efek samping b. Terapeutik
mmHg) penggunaan analgetik 1) Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
8. Klien sudah tidak b. Terapeutik 2) Jadwalkan
menarik diri dari 1) Berikan teknik pendidikan
lingkungan sekitar nonfarmakologis kesehatan sesuai
untuk mengurangi kesepakatan
9. Klien bisa berfokus rasa nyeri (mis, 3) Berikan kesempatan
pada hal lain dan TENS, hipnosis, untuk bertanya
tidak berfokus akupresur, terapi c. Edukasi :
kepada dirinya musik, biofeedback, 1) Jelaskan tujuan dan
sendiri terapi pijat, manfaat teknik
aromaterapi, teknik napas
10. Nafsu makan klien imajinasi terbimbing, 2) Jelaskan prosedur
membaik kompres teknik napas
hangat/dingin, terapi 3) Anjurkan
11. Klien tidak bermain) memposisikan tubuh
mengalami senyaman mungkin
diaforesis 2) Kontrol lingkungan 4) Anjurkan menutup
yang memperberat mata dan
rasa nyeri (mis. suhu berkonsentrasi
ruangan, penuh
pencahayaan,kebisin 5) Ajarkan melakukan
gan) inspirasi dengan
menghirup udara
3) Fasilitasi Istirahat melalui hidung
dan tidur secara perlahan
6) Demonstrasikan
4) Pertimbangkan jenis menarik napas
dan sumber nyeri selama 4 detik,
dalam pemilihan menahan napas
strategi meredakan selama 2 detik, dan
nyeri menghembuskan
napas selama 8 detik
c. Edukasi :
1) Jelaskan PEnyebab, 3. Manajemen efek samping
periode, dan pemicu obat
nyeri a. Observasi
1) Periksa tanda dan
2) Jelaskan strategi gejala terjadinya
meredakan nyeri efek samping obat
2) Identifikasi
3) Anjurkan memonitor penyebab timbulnya
nyeri secara mandiri efek samping
b. Terapeutik
4) Anjurkan 1) Hentikan pemberian
menggunakan obat
analgetik secara tepat 2) Laporkan efek
samping obat sesuai
5) Ajarkan teknik non SPO
farmakologis untuk 3) Berikan pertolongan
menurangi rasa nyeri pertama untuk
meminimalkan efek
d. Kolaborasi : samping, sesuai
1) Kolaborasi kebutuhan
pemberian analgetik, c. Edukasi
jika perlu 1) Jelaskan proses
terjadinya efek
samping obat
2) Anjurkan
menghentikan
konsumsi obat
3) Ajarkan cara
meminimalkan efek
samping obat
d. Kolaborasi
1) Konsultasikan
pemebrian medikasi
untuk penanganan
efek samping
4. Pemantauan nyeri
a. Observasi
1) Idenrifikasi factor
pencetus dan pereda
nyeri
2) Monitor kualitas
nyeri
3) Monitor lokasi dan
penyebaran nyeri
4) Monitor intensitas
nyeri dengan
menggunakan skala
5) Monitor durasi dan
frekuensi
b. Terapeutik
1) Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi
pasien
2) Dokumentasi hasil
pemantauan

c. Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
2) Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu

7. Evaluasi
Tingkat nyeri menurun :
a. Tercapai bila keluhan nyeri berkurang atau menghilang
b. Tercapai bila ekspresi wajah klien sudah tidak meringis kesakitan
c. Tercapai bila Klien sudah tidak menunjukan sikap protektif terhadap daerah yang
dirasa nyeri
d. Tercapai bila ekspresi wajah klien sudah tidak tampak gelisah
e. Tercapai bila tingkat kesulitan tidur klien menurun
f. Tercapai bila frekuensi nadi kien berada dalam rentang normal (60-100x/menit)
g. Tercapai bila tekanan darah klien berada dalam rentang normal (100/70-120/80
mmHg)
h. Tercapai bila klien sudah tidak menarik diri dari lingkungan dan dapat berinteraksi
i. Tercapai bila klien dapat perfokus kepada hal lain selain dirinya sendiri
j. Tercapai bila pola dan nafsu makan klien membaik
k. Tercapai bila klien sudah tidak mengalami diaforesis

Anda mungkin juga menyukai