Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) PADA Tn. M


DENGAN APENDEKTOMI
DI RUANG MELATI BEDAH RSUD BANGIL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi


Keperawatan Departemen Keperawatan Dasar Profesi

Oleh :

Nurul Fajriyatul Ummah


P17212235089

PENDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2023
A. Masalah Kesehatan
Gangguan rasa nyaman (Nyeri)
B. Pengertian

Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau nyaman


baik secara mental, fisik maupun sosial. Kenyamanan menurut Keliat dkk dalam
Dewangga (2021) dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a Kenyamanan fisik; merupakan rasa sejahtera atau nyaman secara fisik.


b Kenyamanan lingkungan; merupakan rasa sejahtera atau rasa nyaman yang
dirasakan didalam atau dengan lingkungannya
c Kenyamanan sosial; merupakan keadaan rasa sejahtera atau rasa nyaman dengan
situasi sosialnya
C. Penyebab

Dalam buku Standar diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, n.d.) penyebab


Gangguan Rasa Nyaman adalah:

a Gejala penyakit
b Kurang pengendalian situasional atau lingkungan.
c Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial, sosial dan
pengetahuan).
d Kurangnya privasi.
e Gangguan stimulasi lingkungan.
f Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi dan kemoterapi).
g Gangguan adaptasi kehamilan.
D. Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda gangguan rasa nyaman (mual) dapat dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu sebagai berikut (PPNI, n.d.) :
a. Gejala dan tanda mayor:
Data subjektif:
1) Mengeluh tidak nyaman
2) Mengeluh mual
3) Mengeluh ingin muntah
4) Tidak berminat makan
Data objektif:
(tidak tersedia)
b. Gejala dan tanda minor
Data subjektif:
1) Merasa asam di mulut
2) Sensasi panas/dingin
3) Sering menelan
Data objektif:
1) Saliva meningkat
2) Pucat
3) Diaphoresis
4) Takikardi
5) Pupil dilatasi
E. Pohon Masalah Keperawatan

Post Operasi
(Appendectomy)

Luka Jahitan Luka Jahitan Terbuka

Pendarahan Luka Basah dan Kemerahan

Gangguan Rasa Nyaman Resiko Infeksi


(Nyeri)
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui apakah
ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat menyebabkan
timbulnya rasa aman dan nyaman seperti:
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
b. Menggunakan skala nyeri
1 Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik
2 Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan
lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikutiinstruksi yang diberikan
3 Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisamerespon, namun
terkadang klien tidak mengikuti instruksi yangdiberikan.
4 Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampuberkomunikasi
dan klien merespon dengan cara memukul
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan (tindakan) keperawatan gangguan rasa nyaman (nyeri)
diantaranya ada yang bersifat farmakologi dan ada juga yang bersifat non farmakologi.
Yang bersifat farmakologi yaitu pemberian obat analgesik, dilakukan guna mengganggu
atau memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dengan cara
mengurangi kortikal terhadap nyeri. Dan yang bersifat non farmakologi yaitu dengan
mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri, misal ketidakpercayaan,
kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan, dan kebosanan. Memodifikasi stimulus nyeri
menggunakan teknik seperti: teknik pengalihan, memodifikasi telivisi, berbincang-
bincang dengan orang lain, mendengarkan musik dan teknik relaksasi (Eriyani &
Shalahuddin, 2018)
H. Pengkajian keperawatan
a. Nyeri akut
1. Data Subjektif
a. Mengeluh nyeri
2. Data Objektif
a. Tambah meringis
b. Bersikap protektif
c. Gelisah
d. Frekuensi nadi meningkat
e. Sulit tidur
f. Tekanan darah meningkat
g. Pola napas berubah
h. Nafsu makan berubah
i. Proses berpikir terganggu
j. Menarik diri
k. Berfokus pada diri sendiri
l. Diaforesis
b. Risiko Infeksi
1. Penyakit kronis (mis. diabetes. melitus).
2. Efek prosedur invasi.
3. Malnutrisi.
4. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan.
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :
1) Gangguan peristaltic
2) Kerusakan integritas kulit,
3) Perubahan sekresi pH,
4) Penurunan kerja siliaris,
5) Ketuban pecah lama,
6) Ketuban pecah sebelum waktunya,
7) Merokok,
8) statis cairan tubuh.
6. Ketidakdekuatan pertahanan tubuh sekunder :
1) Penurunan homolobin,
2) Imununosupresi,
3) Leukopenia,
4) Supresi respon inflamasi,
5) Vaksinasi tidak adekuat.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d Tampak meringis, gelisah, Frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, proses berfikir terganggu.
2. Risiko Infeksi d.d efek prosedur invasif
J. Intervensi Keperawatan
1. Manajemen Nyeri (I.08238)
Tindakan :
Observasi :
1. dentifikasi lokasi,karakteristik, durasi,frekuensi, kualitas,intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi responnyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yangmemperberat dan meringankan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadaprespon nyeri
7. Identifikasi pengaruhnyeri pada kualitashidup
8. Monitor keberhasilanterapi komplementeryang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik :

1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri


2. Kontrol lingkungan
3. Yang memperberat rasanyeri (mis. suhuruangan, pencahayaan,kebisingan)
4. Fasilitasi istirahat dantidur
5. Pertimbangkan jenisdan sumber nyeridalam pemilihanstrategi meredakan nyeri

Edukasi

1. Jelaskan penyebab,periode, dan pemicunyeri


2. Jelaskan strategimeredakan nyeri
3. Anjurkan memonitornyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri kolaborasi
6. Kolaborasi pemberiananalgetik, jika perlu
2. Pencegahan infeksi (1.14539)
Observasi:
1. Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik

Terapeutik

1. Batasi jumlah pengunjung


2. Berikan perawatan kulit pada daerah edema
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi

Edukasi

1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi


2. Ajarkan cara memeriksa luka
3. Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika perlu


DAFTAR PUSTAKA

Dewangga, K. B. (2021). Asuhan Keperawatan Gangguan Kerusakan Integritas Kulit Pada


Bapak K Keluarga Bapak K Dengan Dermatitis Kontak Alergi Di Desa Rama Dewa
Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021. Poltekkes
Tanjungkarang.

Eriyani, T., & Shalahuddin, I. (2018). Penatalaksanaan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri dengan
Teknik Relaksasi di Ruang Topas RSUD dr. Slamet Garut. Jurnal Medika Cendikia, 5(02),
96–105.

PPNI. (n.d.). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. 2016.

Anda mungkin juga menyukai