Oleh :
VINA OCTAVIANI 88170004
NUR INDAH OKTAVIANI 88170008
INDRA INDRIAWAN 88170016
NOVIANA INDAH P 88170017
GUSTINA SETIANINGSIH 88170027
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan segala keterbatasan.
Makalah ini di buat sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Kritis yang membahas
tentang Isu Etik Dalam Keparawatan Kritis, yang merupakan salah satu mata kuliah di prodi S1
Keperawatan. Dan juga dapat di gunakan sebagai salah satu literatur dalam proses belajar
mahasiswa di kelas.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Akan tetapi, dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, kami berharap para pembaca dapat
memanfaatkan makalah ini, baik bagi kepentingan-kepentingan praktis di dalam kelas maupun
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Tim Penyusun
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
I. LATAR BELAKANG...................................................................................................................5
II. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................6
III. TUJUAN.....................................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
I. Isu Etik dalam Keperawatan Kritis.............................................................................................7
A. Definisi........................................................................................................................................7
B. Konsep Keperawatan Kritis.........................................................................................................7
C. Respon individu dan keluarga terhadap pengalaman keparawatan kritis.....................................8
D. Issue dan Etik pada Keperawatan Kritis......................................................................................8
E. Kecenderungan Trend dan Issue Keperawatan Kritis..................................................................8
F. Beberapa Aspek Legal Keperawatan Kritis.................................................................................9
II. Pengambilan Keputusan pada Kasus Terminal....................................................................10
III. Kematian Otak.........................................................................................................................10
A. Definisi......................................................................................................................................10
B. Fungsi Kesadran (Consciousness)..............................................................................................11
C. Konsep Whole Brain death........................................................................................................12
D. Konsep Brainstem Death...........................................................................................................13
E. Aspek Etik dan Legal.................................................................................................................13
IV. Donasi organ............................................................................................................................14
I. LATAR BELAKANG
Pasien kritis dengan perawatan ruang ICU (Intensive Care Unit) memiliki morbilitas
dan mortalitas yang tinggi. mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini
yang sesuai pada pasien beresiko kritis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dan
membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang untuk sembuh
(Gwainnutt,2006 dalam Jevos dan Ewens, 2009).
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempuyai bidang garap pada
kkesejahteraan manusia aitu dengan memberikan bantuan kepala individu yang sehat
mauppun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari – harinya. Salah satu
yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral
sering digunakan secara bergantian.
Eti dan mral merupakan sumber dalam merumuskan standard an prinsip prinsip yang
menjadi penuntun dalam berperilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak –
hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang
mendasari prinsip – prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek
professional. (Dohey et all, 1982)
III. TUJUAN
1. Mengetahui issue dan etik dalam keperawatan kritis
2. Mengetahui cara mengambil keputusan pada kasus terminal
3. Mengetahui kematian otak
4. Mengetahui donasi organ
B. Jenis-Jenis Transpaltasi
1. Dari segi pemberi donor
a. Transplantasi Dengan Donor Hidup
D. Akibat Transplantasi
Setiap perbuatan yang kita kerjakan pasti ada akibatnya, yang mudah kita sebut
dengan risiko. Begitu juga dengan transplantasi, transplantasi juga mempunyai beberapa
risiko yang kemungkinan terjadi baik ketika operasi berjalan maupun pasca operasi.
1. Saat Transplantasi Berlangsung
Kemungkinan yang terjadi pada saat transplantasi berlangsung adalah peradaran akibat
pembedahan.
2. Pasca operasi
kendala yang kemungkinan terjadi akibat dari proses transplantasi tersebut adalah
penolakan tubuh terhadap organ tubuh yang baru dan risiko yang terbesar yaitu
komplikasi yang berujung pada kematian. Walaupun resiko kematian sangatlah kecil, tapi
kemungkinan itu masih ada. Dr Lye Wai Choong seorang ahli transplantasi ginjal dari
Mount Elizabeth Medical Centre dan ParkwayHealth mengatakan “komplikasi utama
yang menjurus pada risiko kematian akibat nephrectomy donor rasionya hanya sekitar
satu dari 1000 pasien.”
Jumlah Jenis
Penulis Tahun Usia Kasus Hasil penelitian
sampel penelitian
Audina Tio 2020 1 modul - Deskriptif Selama proses keperawatan Pengambilan keputusan merupakan sebuah refleksi
Junianti (Publi bahan analitik – berlangsung, baik di unit rawat inap, dari perawat ataupun klien, pengambilan keputusan
Manik kasi) ajar cetak literature ICU, ICCU, UGD, dan unit lainnya, klinis keperawatan harus ada interaksi antara perawat-
dan 9 riview perawat pasti akan menghadapi suatu klien, tugas perawat saat proses pengambilan
jurnal situasi dimana pemenuhan kebutuhan keputusan ini adalah sebagai fasilitator untuk
online klien yang berbeda dengan prinsip memberikan fasilitas dan dukungan pada klien,
yang ada sehingga menimbulkan pengambilan keputusan klinis dengan melibatkan
konflik dan bertindak, sehingga kllien akan meningkatkan tingkat kemandirian bagi
perawat harus memiliki pengetahuan klien, pengambilan keputusan klinis diperlukan
dan kemampuan dalam mengambil kemampuan berfikir kritis bagi perawat. Di Indonesia
keputusan mengenai tindakan yang perawat masih berperan sebagai pengambil keputusan
akan diberikan kepada pasien dalam tunggal
menghadapi situasi tersebut.
Jumlah Jenis
Penulis Tahun Usia Kasus Hasil penelitian
sampel penelitian
Ifa Hafifah, 2018 7 orang 18 Deskriptif Pengalaman keluarga saat Hasil analisa data muncul 6 tema yang terkait dalam
Noor (Publi keluarga tahun korelasi pengambilan keputusan pada pasien pengalaman keluarga dalam pengambilan keputusan
Fithriyah kasi) keatas kritis bukan hal yang mudah. pada pasien kritis. Tema tersebut yaitu diskusi dengan
Ditemukan banyak masalah yang keluarga terkait perawatan pasien, informasi terkait
dialami keluarga saat pengambilan tindakan yang akan dilakukan, kesembuhan pasien
keputusan seperti masalah fisiologis, menjadi prioritas utama, lama perawatan pasien di ICU,
psikologis, spiritual, sosial dan pendanaan perawatan pasien, dan keterlibatan keluarga
budaya. Masalah tersebut harus di dalam perawatan pasien.
atasi agar keputusan yang dihasilkan Pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan
merupakan keputusan yang terbaik kesehatan yang tepat bagi pasien adalah tugas utama
untuk pasien dan keluarga keluarga pasien kritis
Jumlah Jenis
Penulis Tahun Usia Kasus Hasil penelitian
sampel penelitian
Asra Al 2019 - - - Banyak contoh kasus yang terjadi Ada alasan etis dan medis yang mengharuskan
Fauzi (Publi setelah konsep mati otak bagi dokter untuk mengetahui kriteria mati otak
kasi) diterapkan. Konsep mati otak dalam dan menerapkannya. Penentuan mati otak secara
implikasinya dirumah sakit ternyata medis dan etis dianggap penting karena 1)
mempunyai dampak yang luas, Program transplantasi membutuhkan donor organ
bukan saja dari sisi medis itu yang sehat untuk meningkatkan keberhasilan, 2)
sendiri. Deklarasi mati otak secara Kemampuan pengobatan modern untuk menjaga
etis maupun legal harus bener-bener tubuh dengan kerusakan otak berat dalam jangka
dilakukan sesuai protokol baku, waktu yang lama adalah suatu keniscayaan, 3)
tetapi aspek sosiokultural yang Fasilitas perawatan intensif bersifat terbatas dan
berhubungan dengan keluarga dan mahal, maka mau tidak mau harus memilih pasien
masyarakat juga perlu dengan prognosis yang lebih baik.
diperhitungkan untuk mengurangi
dampak negatif yang tidak di
inginkan.
Jumlah
Penulis Tahun Usia Jenis penelitian Kasus Hasil penelitian
sampel
Asra Al 2020 132 Dokter PPDS Deskriptif Mengevaluasi Pengetahuan dokter PPDS I di Indonesia terhadap
Fauzi, dkk (Publi responde I bedah saraf korelasi pengetahuan mati mati otak sudah cukup baik namun masih kurannya
kasi) n Neurologi dan otak pada dokter pengetahuan terhadap pemeriksaan mati otak pada
anastesiologi
PPDS I di dokter PPDS I tersebut. Penelitian lebih lanjut harus
Indonesia dan dilaukan untuk mempromosikan pengetahuan
mengevaluasi terhadap kematian otak pada dokter PPDS I maupun
cara mendiagnosa pada dokter profesional/spesialis agar angka
mati otak di transpaltasi organ utamanya di Indonesia menjadi
Indonesia. meningkat
Jumlah Jenis
Penulis Tahun Usia Kasus Hasil penelitian
sampel penelitian
Fauzian 2019 - - normatif Salah satu kesehatan yang perlu Hasil dalam penelitian ini regulasi mengenai
Rachmawati (Publi dijaga pada umumnya adalah organ transpaltasi organ belum memberikan kepastian
kasi) manusia. Perkembangan terapi di hukum bagi pendonor dan resipien. Sehingga
dunia kedokteran yang di gunakan harus adanya peraturan yang jelas mencerminkan
untuk melkaukan perawatan yaitu nilai kemanusiaan dan peraturan memberikan
transpaltasi organ. Transpaltasi kepastian hukum bagi pendonor dan resipien.
organ
I. Kesimpulan
Keperawatan kritis menurut American Associateion of Critical Care Nurses (ACCN)
1989, adalah asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosa dan penatalaksanaan respon
manusia terhadap penyakit yang aktual ataupun potensial yang mengancam kehidupan.
Menurut Suhemi (2010), kata etika berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang berhubungan
dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau setidaknya suatu perbuatan
karena tidak ada undang – undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus
diperhatikan. Issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat didiperkirakan terjadi
atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, social,
politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian ataupun
kritis. Perawat ruang intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan yang
mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal keperawatan yang mencerminkan
pemahaman akan aspek etika dan legal kesehatan. Perawatan pada ruang kritis harus
bekerja sesuai dengan aturan yang ada (standar RS/standar pelayanan maupun ASKEP).
Istilah mati otak adalah sesuatu yang menunjukkan kematian manusia yang ditandai
dengan hilangnya fungsi kerja otak secara permanen. Meskipun istilah mati otak
sudah disepakati dan diterima secara global, tetapi masih banyak kontroversi yang terkait.
Istilah mati otak bisa diartikan hanya kerusakan pada otak, atau bisa ada definisi mati
yang lain. Kematian otak apa juga berarti kematian seluruh tubuh secara utuh? Istilah
mati otak sebenarnya terjadi akibat suatu perkembangan teknologi di bidang kedokteran.
Sampai saat ini, masih banyak perbedaan pendapat tentang konsep dasar dari keadaan
Transpaltasi berasal dari bahasa inggris yaitu To Transplant, yang berarti To Move
From One Place To Another, artinya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Menurut
KBBI kata transpaltasi mempunyai arti pemindahan jaringan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain dan atau pencangkokan.
https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2013/03/Contoh-NA-Tansplantasi-Organ-Manusia.pdf
Dossey, B. M., Cathie E. G., Cornelia V. K. (1992). Critikal care nursing: body- mind- spirit.
(3rd ed.). Philadelphia: J. B. Lippincott Company.
Emergency Nurse Association. (2000). Emergency Nursing Care Curriculum. (5th ed.).
Sale, Mary L., Marilyn L. L., Jeannette C.H. ( ). Introduction to critical care nursing. (3rd ed.).
Philadelphia: W. B. Saunders Company.
Hafifah, I., & Fithriyah, N. (2018). Pengelaman Keluarga dalam Pengambilan Keputusan pada
PAsien Kritis di RUANG Intensive Care Unit (ICU) RSUD UlinBanjarmasin. Dunia
Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 6(1), 11-18.
Al Fauzi, A., Waloejo, C. S., Machin, A., & Shodiq, M. J. F. (2020). A Study on Knowledge
Towards Brain Death among Residents in Indonesia. Folia Medica Indonesiana, 56(2),
140-147.