Anda di halaman 1dari 33

Kepe r a w a t an K r i t i s

P s ikologi s pada pa s ien & Kel u a r ga


Kelompok
1.Lina Siti Nurhasanah 88170007
2.Mela Deliani 88170009
3.Ida Nursolihah 88170013
4.Ajeng Dwi Lestari 88170025
5.Irma Ika Sari 88170026
Latar Belakang
Ruang Intensif Care Unit (ICU) merupakan ruangan khusus untuk
merawat pasien yang dalam keadaan kritis. Ruangan ini digambarkan
sebagai ruangan yang penuh stress tidak hanya bagi pasien dan
keluarganya, tetapi juga bagi tenaga kesehatan yang bekerja di ruangan
tersebut
Ketika merawat pasien kritis perawat dituntut untuk secara seimbang
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional dirinya maupun pasien dan
keluarganya
Sebagai seorang perawat kritis, perawat harus mampu mengatasi
berbagai masalah kesehatan pasien termasuk masalah psikologisnya.
Perawat tidak boleh hanya berfokus pada masalah fisik yang dialami
pasien. Kegagalan dalam mengatasi masalah psikososial pasien bisa
berdampak pada semakin memburuknya keadaan pasien karena pasien
mungkin akan mengalami kecemasan yang semakin berat dan menolak
pengobatan.
Definisi Keperawatan Kritis,Pasien
Kritis &Psikologi
Kritis
Penilaian dan evaluasi secara cermat dan
hati-hati terhadap suatu kondisi krusial
dalam rangka mencari penyelesain atu
jalan keluar

Pasien kritis
Pasien yang berisiko tinggi untuk masalah
kesehatan aktual ataupun potensial yang
mengancam jiwa

Psikologi
ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
macam macam gejala maupun latar
belakangnya
Prioritas Pasien Kritis

Pasien prioritas
1

Pasien prioritas
2

Pasien prioritas
3
Karakteristik Pasien
Kritis
Pasien-pasien yang secara fisiologis tidak
stabil

Pasien-pasien yang dalam bahaya


mengalami dekompensasi fisiologis

Pasien sakit kritis membutuhkan


pemantauan dan tunjangan hidup khusus
Pendekatan Holistik
Di area keperawatan kritis
keterlibatan keluarga merupakan
bagian integral dari perawatan pasien
di ICU dan telah memiliki kontribusi
positif terhadap kesembuhan pasien
(Wardah, 2013).
Respon keluarga terhadap
keluarga pasien
Active presence

Protector

Facilitator

Historian

Coaching
Teori stress keluarga

Respon keluarga terhadap stress yang


dirasakan ketika menghadapi anggota keluarga
mendapatkan perawatan kritis, dapat
dijelaskan melalui Stres Keluarga Hill. Teori
tersebut dikenal dengan model ABCX
Koping keluarga

Proses aktif saat keluarga memanfaatkan sumber


keluarga yang ada dan mengembangkan perilaku
serta sumber baru yang akan memperkuat unit
keluarga dan mengurangi dampak peristiwa
hidup yang penuh stres.
Permasalahan pada pasien kritis

Menurut Patient and Family Support Committee of


the Society of Critical Care Medicine (2002) bahwa
permasalahan umum yang sering terjadi pada pasien kritis
yang dirawat di ruang rawat intensif antara lain gangguan
neurologis, perdarahan, ketidakstabilan hemodinamik dan
cairan elektrolit, syok, gagal napas akut dan kronik, infeksi
nosokomial, gagal ginjal, nyeri dada, sepsis serta Multiple
Organ Dysfunction Syndrome (MODS).
Upaya untuk mengatasi masalah psikologis pada pasien
dan keluarga
Perawat harus mengatasi dulu masalahnya
sendiri,sebelum mampu mengatasi stress
pada pasien yang dirawat,

Adanya perawat yang menjadi model.

Perawat ICU harus mendapatkan saleri


yang pantas sesuai dengan tanggung
jawabnya

Melihat perkembangan pasien yang positif


dan interaksi yang positif dengan pasien
dan keluarga
Review Artikel
Perawatan psikologis
pada pasien kritis
Kecemasan

Latar belakang

Penyebab kecemasan

Gejala kecemasan

Alat ukur kecemasan


Intervensi perawatan psikologis pasien kritis
dengan kecemasan
Melibatkan kelurga
dan memfasilitasi
Modifikasi Komunikasi
keluarga dalam
lingkungan terapeutik
perawatan pasien
kritis

Terapi musik Distraksi Terapi relaksasi

Pengetahuan
Delirium

Latar belakang Intervensi

• Delirium adalah • Pemberian reorientasi


gangguan mental serius merupakan salah satu
yang ditandai dengan tindakan keperawatan
penurunan kesadaran yang dapat membantu
terhadap lingkungan memperbaiki kondisi
sekitar. Penyebabnya psikologis pasien
adalah perubahan fungsi delirium di ruang ICU
otak akibat penyakit (Munro, et al, 2017).
fisik atau mental. • Disorientasi menjadi
Kondisi ini berdampak salah satu gambaran
pada gangguan berpikir, yang sering muncul
mengingat, pada pasien delirium.
berkonsentrasi, dan
Sedasi
Latar belakang

Pengukuran skala sedasi

Manajemen Pemberian
Sedasi
Intervensi perawatan psikologis pasien
kritis dengan sedasi

Komunikasi terapeutik
Pemberian Terapi Sedasi dan modifikasi
lingkungan

Manajemen dan evaluasi Penghentian Sedasi


awal Harian
Nyeri

Alat pengkajian
Latar belakang yang digunakan Manajemen nyeri
di ruang ICU
Intervensi perawatan psikologis terhadap
nyeri pada pasien kritis

Distraksi

Relaksasi

Psikoterapi ( terapi kognitif )


Tidur
Latar belakang

Fisiologi tidur

Tahap-tahap tidur

Kualitas tidur
Intervensi perawatan psikologis terhadap
tidur pada pasien kritis

Musik suara
Foot masage
alam

Sistem
Relaksasi
pencahayaan
Perawatan keluarga
pada pasien kritis
Tinjauan Model Keperawatan

Pelayanan keperawatan mengusahakan sumber


dukungan dari keluarga pasien dengan penerapan
model Patient-Family Centered Care (PFCC) di ICU.
Patient-Family Centered Care (PFCC) merupakan
paradigma baru dalam pelayanan kesehatan yang
menempatkan pasien dan keluarga sebagai fokus
pemberian asuhan keperawatan (Beer, 2017).
Intervensi perawatan keluarga pada pasien
kritis dengan tinjauan model keperawatan

Bentuk pendekatan perawat secara fisik

Bentuk pendekatan perawat secara psikologi

Bentuk pendekatan perawat secara spiritual

Bentuk pendekatan perawat secara sosial


Pertimbangan Religi
Keluarga dan pasien kritis yang di rawat di ruang ICU
(Intensive Care Unit) akan mengalami beberapa masalah
psikologis yang disebabkan akibat proses perawatan,
perubahan kondisi fisik, dan keparahan penyakit.
Dukungan spiritual yang diberikan akan meningkatkan
dopamin di otak memberikan efek rileks, senang dan
bahagia. Sehingga masalah psikologis akan menurun
dalam perawatan pasien dan keluarga pasien di ruang
icu .
Intervensi perawatan keluarga pada pasien kritis
dengan pertimbangan religi

Dukungan spiritual dapat mengurangi kecemasan serta gejala depresi yang


dialami keluarga pasien (Koenig, 2001).

Kepercayaan diri serta kenyamanan, sehingga memberi manfaat terhadap kesehatan


termasuk mengurangi depresi, kesepian, meningkatkan kematangan dalam
berhubungan, kompetensi sosial dan penilaian psikososial yang lebih baik dalam
menghadapi stres (Hill & Pargament, 2008).

Keluarga merupakan supporting system yang sangat penting dalam proses


penyembuhan pasien, apabila dukungan keluarga tidak didapatkan pasien, maka sangat
berpengaruh pada proses penyembuhan dan pemulihan spiritual (Morton, Fontaine,
Hudak, & Gallo, 2013).
Pertimbangan Budaya
Dalam pengaturan layanan kesehatan, kompetensi budaya
didefinisikan sebagai pemahaman tentang bagaimana faktor
sosial dan budaya mempengaruhi kepercayaan kesehatan dan
perilaku pasien dan bagaimana faktor-faktor ini
dipertimbangkan pada tingkat yang berbeda dari sistem
pengiriman layanan kesehatan untuk memastikan layanan
kesehatan yang berkualitas.
Intervensi perawatan keluarga pada pasien kritis
dengan pertimbangan budaya

Dalam pengaturan layanan kesehatan, kompetensi


budaya didefinisikan sebagai pemahaman tentang
bagaimana faktor sosial dan budaya mempengaruhi
kepercayaan kesehatan dan perilaku pasien dan
bagaimana faktor-faktor ini dipertimbangkan pada
tingkat yang berbeda dari sistem pengiriman layanan
kesehatan untuk memastikan layanan kesehatan yang
berkualitas.
Fase end of life
Fase end of life terjadi melalui suatu tahapan
proses mulai dari penurunan kondisi fisik,
psikososial, dan spiritual pasien hingga akhirnya
kematian. Pasien pada kondisi tersebut akan
membutuhkan perawatan yang lebih intensif, waktu
perawatan yang panjang, dan obat-obatan khusus.
Biaya pengobatan yang dibutuhkan pun relatif
mahal, disesuaikan dengan pelayanan yang
diberikan. Selain itu, pasien yang dirawat juga
memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi
(Fitria, 2010; Heidenreich dkk., 2012).
Intervensi perawatan keluarga pada pasien
kritis dengan fase end of life
• Dukungan yang diharapkan yakni turut mengunjungi selama
di rumah sakit, menjadi tempat konsultasi, menyediakan
transportasi, membantu tugas tugas rumah tangga dan
memberikan pengertian pada anak-anak. (McKiernan &
McCarthy, 2010; Mosher, et.al., 2013). Beberapa faktor
penghambat dalam memberikan perawatan kepada klien dapat
juga meningkatkan kecemasan pada keluarga.
• Dukungan dari petugas kesehatan, dalam hal ini dokter dan
perawat memberikan kontribusi yang cukup besar karena
dapat memberikan jaminan akan keselamatan klien. Bentuk
dukungan tersebut berupa disemangati oleh petugas kesehatan
yang ditunjukkan dengan mendengarkan keluhan, memberikan
penguatan serta sebagai tempat konsultasi dalam upaya
mencari solusi untuk penyembuhan klien.

Anda mungkin juga menyukai