Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIK MANDIRI KEPERAWATAN & PROSES PEMBUATAN SIP

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII

1. MESYA J. ENTENGO 2119036


2. PRAMADHITA A.P. BOTUTIHE 2119037
3. FLORIANA NGINAL 2119038
4. JUL KIFLI 2119039
5. ALOYSIUS N. JIMMY 2119040

PROGRAM STUDY SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Pertama dan utama ridak ada kata yang lebih indah selain Puji Syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
mempersembahkan makalah yang berjudul “Praktik Mandiri Keperawatan dan Proses
Pembuatan SIP”. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Enterpreunership.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memperkaya pendidikan
di Indonesia. Selain itu juga dapat digunakan oleh pembaca sebagai pemicu untuk terus
berpikir dan bekarya.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik
yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini
berguna bagi kemajuan bersama.

Makassar, 16 september 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan masalah
1. Apa itu praktik keperawatan mandiri ?
2. Apa tujuan dari praktik keperawatan mandiri ?
3. Apa saja unsur-unsur praktik keperawatan mandiri ?
Tujuan
1. Agar mahasiswa memahami definisi praktik keperawatan mandiri
2. Agar mahasiswa memahami tujuan praktik keperawatan mandiri
3. Agar mahasiswa memahami unru-unsur yang terdapat pada
praktik keperawatan mandiri
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Praktik Keperawatan Mandiri
Menurut Konsorsium ilmu-ilmu kesehatan (1992) praktik
keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional atau
ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien
maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan asuhan
keperawatan yang holistik sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya pada berbagai tatanan, termasuk praktik
keperawatan individu dan berkelompok.
Sementara pengetahuan teoritik yang mantap dan tindakan
mandiri perawat professional dengan menggunakan pengetahuan
teoritik yang mantap dan kokoh mencakup ilmu dasar dan ilmu
keperawatan sebagai landasan dan menggunakan proses
keperawatan sebagai pendekatan dalam melakukan asuhan
keperawatan (pojok keperawatan CHA, 2002).
2. Tujuan Praktik Keperawatan Mandiri
Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO
(1985) harus diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan
kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan diri, dan
peningkatan kepercayaan diri.
Praktik keperawatan mandiri meliputi empat area yang terkait
dengan kesehatan (kozier & Erb, 1999) yaitu :
a. Peningkatan kesehatan (Health Promotion)
Peningkatan kesehatan adalah kerangka aktivitas
keperawatan. Kesadaran diri klien, kesadaran kesehatan,
keterampilan kesehatan dan penggunaan semua sumber yang
dipertimbangkan sebagai perawatan yang diberikan oleh
perawat.
Kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kesehatan
memerlukan :
 Pendidikan untuk publik atau masyarakat dan individu
 Perundang-undangan atau kebijakan yang mendukung
 Hubungan interpersonal dengan klien secara langsung
Area keperawatan yang melibatkan perawat meliputi :
 Mendorong dan mengadakan suatu latihan fisik secara
periodik dan pemantauan terhadap proses penyakit (mis.
Hipertensi, DM dan kanker)
 Memimpin pelaksanaan pendidikan kesehatan
masyarakat melalui pameran kesehatan dan program
kesehatan mental
 Mendukung undang-undang yang ditunjukan untuk
pemeliharaan kesehatan dan program perlindungan
anak
 Peningkatan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja,
dll
b. Pencegahan penyakit
Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk
mengurangi resiko penyakit, untuk meningkatkan kebiasaan
kesehatan yang baik dan untuk mempertahankan fungsi
individu secara optimal.
Aktivitas atau kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain
sebagai berikut :
 Melakukan program pendidikan di rumah sakit, misalnya
perawat ibu hamil, program melarang atau menghindari
rokok, seminar “mengurangi atau mencegah stress” dll
 Program umum dan dasar yang dapat meningkatkan
gaya hidup sehat, misalnya melakukan senam aerobik,
berenang atau program kebugaran
 Memberikan informasi tentang kesehatan, makanan
yang sehat, olahraga dan lingkungan yang sehat melalui
liflet, media massa atau media elektronik
 Menyediakan pelayanan keperawatan yang dapat
menjamin kesehatan ibu hamil dan kelahiran bayinya
dengan sehat
 Memantau tumbuh kembang bayi dan balita
 Memberikan imunisasi
 Melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi tekanan
darah tinggi, kadar kolesterol dan kanker
 Melakukan konseling mengenai pencegahan akibat
kekurangan nutrisi dan penghentian rokok
Peran perawat dalam upaya peningkatan kesehatan meliputi
hal-hal sebagai berikut :
 Bertindak sebagai model peran dalam berperilaku serta
bergaya hidup sehat
 Mengajarkan klien tentang strategi keperawatan dan
usaha meningkatkan kesehatan, misalnya dengan cara
perbaikan gizi, pengendalian stress, usaha untuk
membina hubungan yang baik dengan sesame
 Mempengaruhi klien untuk meningkatkan derajat
kesehatannya
 Menunjunjukkan klien cara pemecahan masalah yang
tepat dan mengambil keputusan yang efektif
 Menguatkan perilaku peningkatan kesehatan pribadi dan
keluarga
c. Pemeliharaan Kesehatan (healt maintenance)
Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan kesehatan adalah
kegiatan yang membantu klien memelihara status kesehatan
mereka. Perawat melakukan aktivitas untuk membantu
masyarakat mempertahankan status kesehatannya.
Tiga perkembangan pemeliharaan kesehatan :
1) Mencoba mengidentifikasi gejala penyakit kronis sebelum
penderita mengidapnya, misalnya melakukan pemeriksaan
fisik secara teratur, untuk usia di atas 35 tahun
2) Meningkatkan ketertarikan terhadap masalah kesehatan
sehubungan dengan struktur sosial masyarakat
ketertarikan pada faktor lingkungan sehubungan dengan
penyebab penyakit karena stress
d. Pemulihan kesehatan (health restoration)
Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien
meningkatkan kesehatan setrelah pasien memiliki masalah
kesehatan atau penyakit.
Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan kesehatan meliputi
hal-hal sebagai berikut :
1) Memberikan perawatan secara langsung pada individu
yang sedang sakit, misalnya dengan memberikan
perawatan fisik
2) Memberikan perawatan pada pasien yang mengalami
gangguan kesehatan mental
3) Melakukan diagnostic dan pemeriksaan untuk mendeteksi
penyakit
4) Merencanakan pengajaran dan rehabilitasi pada pasien-
pasien tertentu, misalnya pada pasien stroke, serangan
jantung, artritis

3. Unsur-unsur Praktik Keperawatan Mandiri


Walaupun praktik keperawatan itu kompleks, ia juga dinamis,
selalu merespon terhadap perubahan kebutuhan kesehatan, dan
terhadap kebutuhan-kebutuhan perubahan system pelayanan
kesehatan. Menurut WHO (1996), unsur-unsur keperawatan
tergambarkan dalam kegiatan-kegiatan berikut :

a) Mengelola kesehatan fisik dan mental serta kesakitan


Kegiatannya meliputi pengkajian, monitoring, koordinasi dan
mengelola status kesehatan setiap saat bekerja sama dengan
individu, keluarga maupun masyarakat. Perawatan mengkaji
kesehatan klien, mendeteksi penyakit yang akut atau kronis,
melakukan penelitian dan menginterpretasikannya, memilih
dan memonitor interprensi terapeutik yang cocok, dan
melakukan semua ini dalam hubungan yang suportif dan
caring. Perawat harus bias memutuskan kapan klien dikelola
sendiri dan kapan harus dirujuk ke profesi lain.
b) Memonitor dan menjamin kualitas praktik pelayanan kesehatan
Tanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan praktik
professional, seperti memonitor kemampuan sendiri,
memonitor efek-efek intervensi medis, mensupervisi pekerjaan-
pekerjaan personil yang kurang terampil dan berkonsultasi
dengan orang yang tepat. Karena ruang lingkup dan
kompleksitas praktik keperawatan maka diperlukan
keterampilan-keterampilan dan pemecahan masalah, berfikir
kritis serta bertindak etis dan legal terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan dan tidak diskriminatif
c) Memberikan bantuan dan caring
Caring adalah bagian yang terpenting dalam praktik
keperawatan. Bantuan termasuk menciptakan suasana
penyembuhan, memberikan kenyamanan membangun
hubungan dengan klien melalui asuhan keperawatan. Peran
membantu seharusnya menjamin partisipasi penuh dari klien
dalam perencanaan asuhan, pencegahan, dan treatmen dan
asuhan yang diberikan. Perawat memberikan informasi penting
mengenai proses penyakit, gejala-gejalanya, dan efek
sampingpengobatan.
d) Penyuluhan-penyuluhan kepada individu, keluarga maupun
masyarakat mengenai masalah- masalah kesehatan adalah
fungsi penting dalam keperawatan
e) Mengorganisir dan mengola sistem pelayanan kesehatan.
Perawat berpartisipasi dalam membentuk dan mengola sistem
pelayanan kesehatan, ini termasuk menjamin kebutuhan klien
terpenuhi, mengatasi kekurangan staf, menghadapi birokrasi,
membangun dan memelihara tim terapeutik, dan mendapatkan
asuhan spesialis untuk pasien. Perawat bekerja intersektoral
dengan rumah sakit, puskesmas, institusi pelayanan kesehatan
lain, dan sekolah. Profesi keperawatan harus mempengaruhi
strategi kebijaksanaan kesehatan, baik tingkat local, regional
maupun internasional, aktif terlibat dalam program
perencanaan, pengalokasian dana, mengumpulkan,
menganalisis dan memberikan informasi kepada semua level.
Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan
keperwatan di rumah dapat merupakan rujukan dari klinik rawat
jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas. Namun
pasien atau klien dapat langsung menghubungi agensi
pelayanan keperawatan di rumah atau praktik keperawatan
perorangan untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut::
1. Pasien atau klien pasca rawat inap atau rawat jalan
harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk
menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat
di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa
klien layak dirawat di rumah, maka di lakukan pengkajian
oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah,
kemudia bersama-sama klien dan keluarga, akan
menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan,
membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai
pelayanan apa yang akan diterima oleh klien,
kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis
peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka
waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari
pelaksanaan keperawatan dirumah baik dari pelaksana
pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut
oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinir
dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan
yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan
harus diketahui oleh koordinatorkasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang
diberikan apakah sudah sesuai dengankesepakatan.
 Persayaratan pasien atau klien yang menerima pelayanan
perawatan dirumah :
1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab
atau menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi
denganpengelola.
2. Bersedia menandatangai persetujuan setelah diberikan informasi
(Informed Consent).
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan
kesehatan dirumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab,
dan haknya dalam menerima pelayanan.

 Lingkup Praktik Keperawatan Di Rumah.


Lingkup praktik keperawatan mendiri meliputi asuhan keperawatan
perinatal, asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan
anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan keperawatan
maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan
lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Keperawatan yang
dapat dilakukan dengan:
1. Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi
pengkajian bio-psiko-sosio- spiritual dengan pemeriksaan fisik secara
langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung,
menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan
melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan
tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-
tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan
penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.

2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan


kepada klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai
pertanggungjawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan
sebagai bukti untuk jasa pelayanan keperawatan yangdiberikan.
3. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan
secaraberkelompok.
4. Sebagai pembela atau pendukung (advokat) klien dalam memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan
untuk tindak lanjut kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien
dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap klien
sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang diterima oleh klien.
5. Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di
rumah dilakukan, mencakup berapa sering dan berapa lama
kunjungan harus dilakukan.
Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah
Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling
banyak di laksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai
dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit
memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu dirawat di
rumahsakit.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada
pomosi dan prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan
seorang ibu bagaimana bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan
berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi
terhadap proses menua, serta tentang diitmereka.
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada
penyakit-penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis
seperti diabet, stroke, hipertensi, masalah-masalah kejiwaan, dan
asuhan pada anak.
4. Surat Izin Praktik (SIP) Perawat mandiri
 Persyaratan :

 Surat Permohonan
 Surat Pernyataan Kebenaran dan Keabsahan Dokumen bermaterai 6000
 Fotocopy KTP atau Tanda Bukti Diri
 Fotocopy IMB
 Fotocopy Ijazah yang dilegalisir
 Fotocopy Surat Tanda Registrasi (STR) perawat yang masih berlaku dan
dilegalisasi
 Surat pernyataan mempunyai tempat praktik mandiri, atau surat keterangan dari
fasilitas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri
 Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 (3 lembar)
 Rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota atau pejabat yang
ditunjuk
 Rekomendasi dari Kepala Puskesmas di wilayah tersebut
 Rekomendasi dari organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI), sesuai tempat praktik
 Surat Keterangan Sehat dari Dokter yang memiliki SIP

 SISTEM,MEKANISME,DAN PROSEDUR

 Pemohon mengajukan perizinan dengan melampirkan berkas


 Pemohon mengajukan perizinan dengan melampirkan berkas o Berkas lengkap
akan mendapatkan bukti penerimaan berkas o Berkas tidak lengkap, maka berkas
dikembalikan ke pemohon
 Berkas yang lengkap dilakukan pemeriksaan verifikasi secara komputerisasi yang
dilaksanakan oleh petugas back office,berkas yang telah terverifikasi dilanjutkan
pembuatan draft surat keputusan.
 Draft Surat Keputusan diperiksa oleh Kasi Pelayanan Perizinan dan Kabid PTSP,
kemudian disetujui oleh Kepala DPMNAKERTRANS dan ditetapkan oleh Bupati
 Petugas Fornt Office pada seksi Pelayanan Perizinan menginformasikan kepada
pemohon bahwa Surat Izin sudah selesai dan dapat diambil.
 Pemohon melakukan pengambilan surat izin dan menandatangani bukti
pengambilan.

 WAKTU PENYELESAIAN
 5 Hari kerja
 Biaya/Tarif
 Tidak dipungut biaya
 Pengaduan Layanan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Praktek keperawatan mandiri adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners
melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga
kesehatan lain dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan, termasuk praktik
keperawatan individu dan berkelompok. Tujuan Praktik Keperawatan Mandiri
Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) haru
diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan
masyarakat, perawatan diri, dan peningkatan kepercayaan diri. Sehingga tingkat
kesehatan diindonesia menjadi lebih baik jikalau keperawatan mandiri dilaksanakan
secara baik dan benar. Oleh karena itu sebenarnya keperawatan mandiri menjadi
pendukung meningkatnya pelayanan kesehatan yang perlu dilindungi oleh pemerintah.
B. SARAN
Pemerintah seharusnya melindungi praktek keperawatan mandiri karena mampu
meningkatkan derajatkesehatan. Praktek keperawatan mandiri seharusnya diberi
pelatihan pelatihan supaya dapat meningkatkan ketrampilan dan skill.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, 2008. Konsep Dasar Keperawatan. EGC, Jakarta.

Kozier, Erb. 2010. Fundamental Of Nursing : Consept, Process and Practice.

Jakarta : EGC
Permenkes No.17 Tahun 2013 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat di
Indonesia,diakses dari www. depkes.go.id, tanggal 7 Oktober 2013

PERMENKES RI No. Hk.02.02/Menkes/148/2010 Tentang Praktik Keperawatan


diakses dari www. depkes.go.id, tanggal 7 Oktober 2013

Snyder, M. dan Lindquist, R. (2002). Complementary/ alternative therapies in


nursing, (4th ed). New York : Springer Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai