PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Patient safety adalah suatu sistem dimana suatu pelayanan kesehatan
membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008).
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan
penyakit
dan
peningkatan
kesehatan,
dengan
menjamin
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengidentifikasi konsep
association).
Untuk mengetahui patient safety dalam keperawatan komunitas.
Untuk standar patient safety dalam keperawatan komunitas.
Mengetahui sasaran patient safety dalam keperawatan komunitas.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar dari Keperawatan Komunitas
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
2
pencegahan
penyakit
dan
peningkatan
kesehatan,
dengan
menjamin
terbebasnya
dari
gangguan pemenuhan
4. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Berdasarkan falsafah di atas maka
dikembangkan: tujuan, sasaran dan strategi intervensi keperawatan komunitas
2.4 Asumsi dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas
Menurut ANA (American Nurses Association)
1. Asumsi
Sistem pemeliharaan yang kompleks.
a.
b.
c.
f.
yang
dapat
mengganggu
kesehatan,
seperti
memberikan
kesehatan,
perawat
memperhatikan
harus
memperhatikan
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui
kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan
Latihan fisik yang diberikan pada klien harus sesuai dengan penyakit yang
diderita klien. Selain itu latihan fisik yang diberikan harus bertahap agar
pemulihan klien juga bisa menjadi optimal.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi
manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
Latihan fisik yang diberikan pada klien harus sesuai dengan penyakit yang
diderita klien. Selain itu, perawat juga harus memperhatikan Universal
Precautions dalam melakukan latihan fisik, untuk mencegah terjadinya
penularan ataupun infeksi.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan klien, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena
menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompokkelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan
masyarakat
untuk
dapat
menerima
kembali
kelompok
yang
Terlalu banyak furniture, daerah yang gelap, dan sedikit hidarasi (perawat
menganjurkan untuk minum 6-8 gelas per hari). (Joint Commission
International, 2007)
pasien
(KKP-RS).
KTD
yang
tidak
dapat
dicegah
2003):
Masalah komunikasi.
Penyebab yang paling umum terjadi medical errors. Kegagalan
komunikasi: verbal/tertulis, miskomunikasi antar perawat dan pihak
kluarga ataupun klien, dan informasi tidak didokumentasikan dengan
baik/hilang
Masalah SDM.
Gagal mengikuti kebijakan, SOP dan proses-proses, dokumentasi
suboptimal dan labelling spesimen yang buruk, kesalahan berbasis
pengetahuan, staf tidak punya pengetahuan yang adekuat, untuk setiap
pasien pada saat diperlukan Hal-hal yang berhubungan dengan pasien.
Idenifikasi pasien yang tidak tepat, asesmen pasien yang tidak lengkap,
kegagalan memperoleh consent, pendidikan pasien yang tidak adekuat
transfer pengetahuan di rumah sakit. Kekurangan pada orientasi atau
training, tingkat pengetahuan staf untuk jalankan tugasnya, transfer
pengetahuan di RS pendidikan. Pola SDM/alur kerja. Para dokter, perawat
,dan staf lain sibuk karena SDM tidak memadai, pengawasan/supervisi
yang tidak adekuat.
11
Kegagalan-kegagalan teknis.
Kegagalan alat/perlengkapan:
pompa
infus,.
Komplikasi/kegagalan
ke
Puskesmas
tersebut
didapatkan
budaya
yang
sering
masalah
14
Ditingkat RT Kader
bisa membuat jaring pengamatan sendiri dengan warga RT lain nya melalui
HP, sehingga pekerjaan kader menjadi lebih efektif dan efisien.
Sasaran III : Peningkatan Keamanan Obat-obat Yang Perlu Diwaspadai
(high-alert)
Dalam pemberian obat perawat perlu melakukan independent double-check
yang meliputi aspek :
- Bandingkan dengan resep/instruksi dokter:
- Identitas pasien sudah benar?
- Nama obat sudah benar?
- Kekuatan/dosis sudah benar?
- Rute sudah benar?
- Kecepatan infus sudah benar ? (untuk pasien rawat inap puskesmas)
- Waktu pemberian sudah benar?
Additional double check meliputi aspek :
- Indikasi obat sesuai dengan diagnosis?
- Formulasi obat sudah benar?
- Rute pemberian aman untuk pasien?
Dalam memberikan obat kepada pasien perawat juga perlu memperhatikan
prinsip 7 benar yang meliputi :
1. Benar obat
2. Benar dosis obat
3. Benar cara pemberian
4. Benar waktu pemberian
5. Benar pasien
6. Benar informasi
7. Benar dokumentasi
Selain itu, penting juga agar puskesmas membuat suatu kebijakan tentang
penyimpanan obat-obat berisiko tinggi seperti obat narkotika, dan juga bagi
16
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan
penyakit
dan
peningkatan
kesehatan,
dengan
menjamin
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and
practice in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott
Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts and
practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott
Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health
nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange
Potter, P.A and Perry , A.G. (1997). Fundamental of nursing concept; process and
Practice. St. Louis: Mosby. Jilid 2
20