Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

RENCANA KERJA UPTD PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (DPKD) PROPINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2014

4.1 PROGRAM KERJA UPTD PELAYANAN PENDAPATAN PROPINSI DI PADANG TAHUN 2014

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi
Sumatera Barat, Maka UPTD pelayanan pendapatan Propinsi di padang mempunyai beberapa
kegiatan untuk mencapai sasaran melalui beberapa kegiatan yang di biayai dengan anggaran
pemerintah propinsi yang dituangkan melalui DASK Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi
Sumatera Barat Tahun 2014 yang tercantum dalam belanja admintrasi umum, belanja operasional
dan pemeliharaan, dan belanja modal.

UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi merupkan unsur pelaksanaan teknis operasional Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatera Barat yang mempunyai fungsi melakukan
pendaftaran, penetapan, penegihan dan pelaporan pendapatan daerah, serta melakukan
penatausahaan pemungutan pendapatan daerah dan memberikan kepada masyarakat.

A. Upaya untuk Merealisasir Rencana Penerimaan Tahun 2014 yang dipungut melalui
UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi di padang.
Untuk mewujudkan rencana pemerintah tahun 2014 sebagaimana tersebut
diatas, dapat dilaakukan upaya intesifikasi kegiatan yang terdiri dari :
1. Kegiatan melalui peningkatan pelayanan kepada wajib pajak, yang meliputi :
 Melakukan sosialisasi tentang dasar hukum pemungutan pajak dan penerimaan lainnya.
 Melayani masyarakat wajib pajak dengan sistem pelayanan one day service atau siap
satu hari khusus penerimaan dari sektor PKB dan BBNKB.
 Melakukan tindakan persuasif terhadap wajib pajak Non BA yang berdomisili di padang
 Mengirim surat pemberitahuan jatuh tempo wajib pajak dengan sistem super BPKB
 Menghimbau dan mengingatkan masyarakat wajib pajak melalui media cetak/ elektronik
dan papan billbord.

2. Kegiatan melalui peningkatan sarana dan prasarana penunjang, yang meliputi :


 Mengoperasikan sistem komputer On Line di seluruh UPTD dengan kantor pusat
 Menambah ruangan file dan perbaikan ruangan UPTD padang
 Melengkapi sarana dan prasarana pendukung kerja di UPTD melalui pengadaan alat-alat
kantor dan alat penunjang lainnya
 Meningkatnya motifasi kerja melalui ketersediaan komponen listrik / penerangan
bangunan kantor.

3. Kegiatan melalui peningkatan koordinasi dengan instansi terkait di kabupaten / kota, yang
meliputi :
a. Melakukan koordinasi dengan pihak dealler kendaraan bermotor
b. Mementau perkembangan kendaraan baru yang ada di kota padang
c. Memungut sumbangan pihak ketiga terhadap kendaraan baru.
d. Melaksanakan koordinasi dengan intansi terkait dalam bentuk razia kendaraan bermotor
sebanyak 3 (tiga) kali dalam tahun 2014 khusus dari sektor PKB dan BBNKB
e. Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten / kota untuk pendapatan
potensi pajak kendaraan bermotor di atas air.
f. Mengikuti kegiatan-kegiatan di kabupaten / kota.

4. Kegiatan melalui peningkatan SDM Aparatur UPTD, yang meliputi :


 Peningkatan wawasan aparatur samsat melalui kunjungan kerja di kabupaten / kota
 Peningkatan SDM aparatur melalui sosialisasi tentang ketentuan baru untuk
pemungutan pajak daerah
 Peningkatan SDM aparatur melalui pendidikan formal dan non formal serta penataan
melalui diklat Propinsi Sumatera Barat.

5. Kegiatan penataan dokumen serta admintraspembukuan pemungutan pajak daerah, yang


meliputi :
a. Pajak kendaraan bermotor, yaitu :
 Menghitung dan mengklasifikasikan jumlah kendaraan bermotor yang mendaftar dan
menetapkan tarif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
 Mengklasifikasikan penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) berdasrkan jenis roda
2 dan roda 4 dalam unit maupun rupiah
 Membuat laporan perkembangan realisasi PKB setiap bulan serta melaporkan
tunggakan dan kendaraan yang tidak mendaftar ulang kepada kepala dinas
 Membuat rencana penerimaan dari sektor PKB untuk tahun 2015 sesuai dengan potensi

b. Bea balok nama kendaraan bermotor (BBN.KB), yaitu :


 Menghitung jumlah kendaraan yang mutasi dan menetapkan tarif sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Mengklasifikasikan penerimaan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN.KB)
berdasarkan jenis roda 2 dan roda 4 dalam unit maupun rupiah
 Membuat laporan perkembangan realisasi BBN.KB setiap bulan serta melaporkannya
kepada kepala dinas
 Membuat rencana penerimaan dari sektor BBN.KB untuk tahun 2015 sesuai dengan
potensi

c. Pajak pengambilan dan pemenfaatan air bawah tanah dan air permukaan, yaitu :
 Melakukan pendataan objek pajak air bawah tanah dan air permukaan bersama dengan
di kabupaten / kota
 Mencatat dan menghitung potensi pajak air bawah tanah dan air permukaan
 Menghitung dan menetapkan pajak air bawah tanah dan air permukaan sesuai denagan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Menghitung rencana target untuk tahun 2015 sesuai dengan potensi

d. Pajak kendaraan bermotor di atas air dan bea balik nama kendaraan diatas, yaitu :
 Mendata dan mencatat objek pajak serta menghitung potensi pajak
 Membuat laporan perkembangan pajak kendaraan di atas air dan bea balik nama
kendaraan diatas air dan melaporkannya kepada kepala dinas
 Menghitung rencana target untuk tahun 2015 sesuai dengan potensi

e. Pajak alat –alat berat, yaitu :


 Mendata dan mencatat objek alat-alat berat bersama dengan pemerintah kabupaten /
kota dan pihak swasta.
 Membuat perkembangan alat – alat berat dan melaporkannya kepada kepala dinas
 Mehitung rencana target untuk tahun 2015 sesuai dengan potensi

4.2 Sumber Penerimaan UPTD Pelayanan Pendapatan Provinsi di Padang

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, maka UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi di
padang untuk tahun 2014 mempunyai beberapa sumber pendapatan Daerah yang terdiri dari :

a. Pajak kendaraan bermotor I


b. Pajak Kendaraan bermotor II
c. Pajak Kendaraan bermotor non BA
d. Bea Balik Nama Kendaraan bermotor I
e. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor II
f. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Non BA
g. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah
h. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
B. ASPEK STRATEJIK
Beberapa aspek stratejik organisasi yang menjadi harapan bagi masyarakat yaitu :
1. Adanya pelayanan prima yang dilakukan oleh aparatur samsat / UPTD kepada
masyarakat dalam pembayaran pajak daerah dan kewajiban lainnya kepada
daerah.
2. Adanya legalitas dan kepastian hukum atas pungutan daerah yang merupakan
kewajiban yang harus dipenuhi masyarakat dan stakeolder yang
merupakanpartisipasinya kepada daerah.

4.3 Rencana Target kinerja UPTD Pelayan Pendapatan Provinsi di Padang tahun 2014

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah pada pasal 4 ayat (4) menyatakan bahwa melaksanakan kewenangan Propinsi
yang masih ada di kabupaten / kota berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku
dapat di laksanakan oleh Unit Pelayanan teknis Dinas (UPTD).

Unit Pel;ayanan Teknis Dinas (UPTD) tersebut sudah diatur dengan Pemerintah Daerah
propinsi Sumatera Barat Nomor 5 tahun 2001 Bab XII Pasal 67 dan ditindaklanjuti dengan keputusan
Gubernur Sumetera Barat No 22 Tahun 2001 tentang pembentukan Organisasi dan tata kerja unit
Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Propinsi sumbar.

4.3.1 Program Kerja UPTD Pelayanan Pendapatan Provinsi di Padang tahun 2014

Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari UPTD pelayanan Pendapatan Propinsi di Padang
Tahun 2014, makaa seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan dituangkan kedalam Program Kerja
Dinaas. Maksud dan tujuan penyusunan program kegiatan UPTD Pelayanan pendapatan propinsi di
padang tahun 2014 ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai acuan dan pedoman pelaksanaan tugas pokok bagi setiap unsur pimpinan untuk
mencapai tujuan organisasi
b. Untuk memberikan gambaran tentang beban tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan untuk tahun 2014 dan didukung pula oleh anggaran belanja
Dinas Pengelola Keuangan Daerah Propinsi Sumbar tahun 2014 yang dituangkan dalam DASK
tahun 2014.

4.3.2 Tugas pokok dan Fungsi UPTD

UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi di padang merupakan unsur pelaksanaan teknis


operasional Dinas Pengelolaan Keuangan daerah Propinsi Sumbar yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut :

a. Tugas pokok UPTD :


Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan pemungutan
pendapatan daerah sesuai dengan bidang teknisnya.
b. Fungsi UPTD :
Untuk melaksanakan tugas pokoknya, UPTD padang mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Melakukan pendaftaran, penetapan, penagihan dan pelaporan pendapatan daerah /


penerimaan daerah.
 Melakukan penatausahaan pemungutan pendapatan daerah.
 Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

4.3.3 Struktur Organisasi UPTD Padang

UPTD dipimpin oleh seorang kepala Unit :

a. Kepala UPTD, mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan


pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas serta peraturan yang berlaku.
b. UPTD terdiri dari :
1. Sub bagian tata usaha, mempunyai tugas :
 Melaksanakan penatausahaan persuratan pada Unit.
 Melaksanakan admintrasi kepegawaian pada unit.
 Melaksanakan admintrasi keuangan unit
 Melaksanakan admintrasi pengelolaan barang pada unit.
 Melaksanakan admintrasi humas, Organisasi dan perpustakaan unit.
 Membuat laporan bulanan dan laporan berkala unit.
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diserahkan oleh kepala unit.
2. Seksi penetapan, mempunyai tugas :
 Melaksanakan penataan dan pendaftaran objek pajak.
 Melayani permintaan SPT.
 Menerima dan meneliti SPT yang diserahkan oleh wajip pajak.
 Menerbitkan surat ketetapan pajak.
 Menerbitkan surat keterangan Fiskal antar daerah.
 Menerima dan memproses surat keberatan pajak.
 Menerima dan memproses permohonan restitusi pajak.
 Menatausahakan urusan pendapatan, pendaftaran objek pajak, surat ketetapan pajak
dan surat keterangan fiskal.
 Memberikan laporan kepada kepala UPTD.
3. Seleksi penagihan, mempunyai tugas :
 Melaksanakan penaigihan terhadap wajip pajak yang terhutang (tidak membayar pajak)
 Menerbitkan surat teguran.
 Menerbitkan surat paksaan.
 Mempersiapkan bahan untuk kegiatan penyitaan dan pelelangan barang sitaan.
 Menagih kembali pajak yang kurang bayar.
 Menatausahakan tugas seksi penagihan.
 Membuat laporan kepada kepala UPTD.
 Membukukan realisasi penerimaan pajak dan tunggakan.

Dalam melaksanakan tugasnya perangkat UPTD menerapkan prinsip koordinasi,


integritas dan sinkronisasi, baik interen maupun antar unit organisasi lainnya sesuai dengan
tugas pokok masing-masing. Di dalam UPTD itu sendiri tredapat 3 unit perangkat kerja yaitu :
PEMDA, Kepolisian Jasa Raharja. Masing masing unit tersebut menjalankan tugasnya
dengan baik.

RENCANA STRATEGIS UNIT KERJA UPTD PELAYANAN PENDAPATAN PROPINSI DI


PADANG

UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi di padang tidak mempunyai visi dan misi
tersendiri, karena UPTD pelayanan pendapatan merupakan unsur pelaksanaan teknis
operasional dinas pengelolaan keuangan daerah propinsi sumatera barat di lapangan sesuai
dengan bidang teknisnya.

Konsekkuensinya seluruh visi dan misi UPTD pelayanan pendapatan propinsi di padang
hampir sama dengan visi dan misi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi sumatera
Barat yai :

1. VISI DAN MISI


Visi diperlukan untuk memberikan inspirasi dan motifasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan masa depan, sedangkan misi diperlukan sebagai pedoman
dan alat di dalam pengambilan keputusan managemen (Decision Maker)

1.1 VISI

Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan kewenangan di bidang pendapatan daerah perlu
lebih terarah dan terfokus kepada hasil yang akan dicapai sesuai dengan fungsi dan tugas pokok
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diatur dalam peraturan daerah Propinsi Sumatera
Barat Nomor 5 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata kerja dinas – dinaas Daerah Propinsi
Sumatera Barat.

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Sumatera Barat bertugas dan berfungsi
menggali dan mengelola serta mengkoordinasikan seluruh penerimaan pendapatan Daerah secara
optimal.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka visi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan
Pendapatan Propinsi di Padang Tahun 2014 adalah :
“ Menciptakan Pendapatan yang Tangguh Guna Mewujudkan Keberhasilan Pembangunan
Daerah”.

1.2 MISI

Berdasarkan visi yang telah di uraikan di atas dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas sesuai dengan pedoman dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan pedoman dalam pelaksanaan
tugas sesuai dengan program kerja sehingga tujuan dari organisasi dapat dicapai, maka Unit
Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Pendapatan Propinsi Di Padang Tahun 2014 menetapkan
misi sebagaimana yang tertcantum dalam Renstra Propinsi Sumatera Barat yaitu :

a. Mengoptimalkan pemasukan serta menggali sumber-sumber pendapatan daerah sesuai


dengan sesui dengan ketentuan yang berlaku,
b. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
c. Meningkatkan koordinasi dengan intansi-intansi yang terkait di bidang pendapatan
daerah,
d. Memberikan pelayanan yang prima, serta
e. Meningkatkan mutu sumber daya manusia.

2. TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Tujuan

Penetapan tujuan didasarkan kepada misi yang dirumuskan dengan pertimbangan faktor-
faktor keberhasilan sesuai dengan Visi dan Misi serta kewenangan yang ada pada dinas, maka tujuan
yang hendak dicapai adalah :

a. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah dan pendapatan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan yang masih berlaku, guna mendukung program
kerja Dinas Pengelolaan Keuangan daerah Propinsi Sumatera Barat.
b. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama wajib pajak menuju kepada
pelayanan prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien.
c. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh instansi terkait di kabupaten dan kota sehingga
memasukan pendapatan daerah dapat dilaksanakan secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimiliki
d. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi di
Padang.
e. Menata dan mengklasifikasikan penerimaan daerah yang menjadi tanggung jawab dari
masing-masing UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi sesuai dengan ketentuan Kepmendagri
No 29 Tahun 2002
f. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pemasukan untuk seluruh UPTD Pelayanan
Pendapatan.
2.2 SASARAN

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai di bidang pendapatan daerah,
yang meliputi :

a. Terealisasinya rencana pendapatan daerah dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
sebesar Rp 103. 302.549.375,-
b. Terealisasinya rencana pendapatan daerah dari sektor Bea Balik Nama kendaraan
bermotor sebesar Rp 160.194.296.425,-
c. Terealisasinya rencana pendapatan daerah dari sektor pajak pengambilan dan pencairan
tunggakan sebesar Rp 5.758.368.997,-
d. Terealisasinya rencana pendapatan daerah dari sektor pajak pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan sebesar Rp 960.285,-
e. Terdatanya potensi pajak kendaraan di atas air dan bea balik nama kendaraan di atas air
f. Terlaksananya kerjasama yang baik dibawah payung samsat, yaitu pihak kepolisian dan
jasa raharja , serta instansi terkait di kabupaten dan kota.
g. Terlaksananya peningkatan mutu aparatur seluruh UPTD Pelayanan Pendapatan Propinsi
melalui pembinaan langsung maupun tidak langsung.
h. Terlaksananya sistem pembukuan dan pelaporan di bidang pendapatan secara
akuntabilitas sebagai mana dimaksud didalam kepmendagri Nomor 29 tahun 2002.
i. Tersedianya sistem informasi tentang peraturan perundang-undangan dan ketentuan
dalam pemungutan pajak daerah.

4.4 Program Pengembangan dan peningkatan Kinerja UPTD Pelayanan Pendapatan


Provinsi di Padang tahun 2014

Sasaran hasil program pengembangan dan peningkatan pengelolaan keuangan daerah adalah
meningkatkanya efisien dan efektifitas dalam pelaksanaan penganggaran pembangunan.

Indikator terciptanya sasaran hasil meliputi :

1. Meningkatnya pelayanan wajip pajak dan efisiensi pengelolaan data informasi pajak
kendaraan bermotor secara komputerisasi dengan teknologi web.
2. Tersedianya sistem informasi pengelolaan keuangan daerah yang sesuai dengan prosedur
pengelolaan keuangan daerah.
3. Terlaksananya penyusunan peraturan daerah tentang APBD tahun berikutnya beserta
kelengkapanya.
4. Terlaksananya penyusunan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD tahun berikutnya.
5. Terlaksananya penyusunan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun berjalan
beserta kelengkapannya.
6. Terlaksananya penyusunan peraturan gubernur tentang penjabaran perubahan APBD tahun
berjalan
7. Terlaksananya pertyanggung jawaban pelaksanaan APBD tahun sebelumnya
8. Terlaksananya penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun sebelumnya
9. Meningkatnya pendapatan daerah dengan terlayaninya wajip pajak di daerah terpencil
10. Meningkatnya pendapatan daerah melalui razia kendaraan bermotor.
11. Meningkatkan pendapatan daerah melalui kegiatan super PKB
12. Meningkatakan kualitas informasi dalam peningkatan pajak daerah
13. Dimanfaatkanya data propinsi dan kabupaten/kota oleh pihak terkait yang membutuhkan
14. Meningkatnya realisasi penerimaan retribusi daerah
15. Tersusunya bukulaporan semester 1 APBD tahun berjalan sebagai bahan laporan
pertanggung jawaban Keuangan Daerah Propinsi Sumatera barat tahun berjalan
16. Tersedianya nilai aset dan kewajiban daerah per 31 desembar tahun sebelumnya dalam
rangka pertanggung jawaban kepala dinas
17. Tersedianya pedoman pelaksanaan anggaran bagi SKPD tahun berjalan
18. Tersedianya dokumen pelaksanaan perubahan anggaran satuan kerja perangkat daerah
(DPA –SKPD) tahun berjalan
19. Tertibnya admintrasi pengelolaan keuangan daertah
20. Meningkatnya tertip admintrasidan tersedianya data dan informasi atas bantuan hibah,
bantuan sosial dan bantuan keuangan (APBD tahun berjalan)
21. Meningkatnya kemempuan dan pemehaman aparatur tentang penatusan pengelolaan
keuangandaerah di SKPD
22. Meningkatnya kualitas pelaporan keuangan SKPD sesuai aturan yang berlaku
23. Tertibnya perda dan pergub tentang pendapatan daerah sebagai dasar pemerintah pajak
daerah
24. Meningkatnya penerimaan pajak alat berat terhutang
25. Terealisasinya DBH pajak dan non pajak secara tepat waktu
26. Tertibnya admintrasi pengelolaan kas daerah
27. Dimanfaatkanya data pendapatan daerah propinsi sumatera barat oleh pihak terkait yang
membutuhkan
28. Terlaksananya pertanggung jawaban pelaksanaan APBD tahun berjalan
29. Terealisasinya DBH cukai hasil tembakau tepat waktu
30. Meningkatnya kualitas pengelolaan BLUD
31. Meningkatnya pendapatan daerah melalui samsat
32. Terselenggara penyempurnaan dan perubahan anggaran dalam DPA-SKPD yang dilakukan
dengan pergeseran sesuai dengan perundang-undangan
33. Tersedianya admintrasi pajak daerah
34. Tersedianya peraturan penyelenggaraan pelaksanaan APBD agar pengelolaan keuangan
daerah lebih tertib dan tepat sasaran, taat pada peraturan perundang-undangan
35. Tersedianya informasi tentang verifikasi bantuan keuangan atas beben APBD tahun berjalan
dalam rangka pertanggung jawban dan sebafai dasr dalam pengembilan kebijakan
mendatang
36. Meningkatnya penerimaan dana perimbangan
37. Terseleksinya TPTGR provinsi sumatera barat
38. Tersedianya dokumen rencana anggaran (RAK-SKPD) yang dijadikan sebagai bahan
penyusunan ranpenda tentang APBD tahun berikutnya
39. Meningkatnya pendapatan daerah melalui standarisasi pelayanan
40. Adanya pedoman bagi setiap UPTD tentang nilai jual kendaraan bermotor
41. Lancarnya pelaksanaan kegiatan pelayanan pada kantor samsat
42. Tersedianya rencana penerimaan retribusi daerah tahun berikutnya dan perubahan tahun
berjalan
43. Tersedianya pedoman pelaksanaan anggaran bagi SKPD tahun berjalaan
44. Tersedianya data dan informasi pengelolaan keuanghan daerah
45. Tersedianya jaringan informasi pengelolaan keuangan daerah
46. Berkembangya sistem sistem informasi keuangan daerah
47. Terlaksananya penyebarluasan informasi pelayanan publik dibidang pendapatan dan belanja
daerah
48. Tersedianya jaringan komunikasi pengelolaan keuangan lingkup pemerintah provinsi
sumatera barat
49. Meningkatnya pendapatan daerah melalui samsat quick response
50. Meningkatnya pendapatan daerah melalui samsat drive thru
51. Meningkatnya pendapatan daerah melalui pemungutan PAP

Untuk mencapai sasaran hasil tersebt, maka kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) SAMSAT link berbasis teknilogi WEB
indikator kinerja kegiatan : Terlaksananya pembanguna dan pengembangan aplikasi SAMSAT
link berbasis teknilogi web berupa 1 unit untuk kantor pusat dan 18 unit untuk UPTD
2. Pengembangan sistim informasi pengelolaan keuangan daerah SIPKD indikator kinerja
kegiatan: beroperasinya sistem pengelolaan keuangan daerah berupa 1 unit program
aplikasi SIPKD
3. Penyusunan peraturan daerah tentang APBD tahun berikutnya indikator kinerja kegiatan :
 Pengantar nota keuangan tahun berikutnya sebanyak 100 buku / tahun
 Nota keuangan tahun berikutnya sebanyak 100 buku / tahun
 Nota jawaban tahun berikutnya sebanyak 100 buku / tahun
 Perda tentang APBD tahun berikutnya sebanyak 160 buku / tahun
4. Penyusunan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD tahu berikutnya indikator kinerja
kegiatan : peraturan gubernur tentang penjabaran APBD tahun berikutnya sebanyak 210
buku (buku I, buku II, dan buku III) / tahun
5. Penyusunan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun berjalan indikator kinerja
kegiatan :
 Pengantar nota keuangan tahun berjalan sebanyak 100 buku / tahun
 Nota keuanganm tahun berjalan sebanyak 100 buku / tahun
 Nota jawaban tahun berjalan sebanyak 100 buku / tahun
 Perda tentang perubahan APBD tahun berjalan sebanyak 160 buku / tahun
6. Penyusunan peraturan gubernur tentang penjabaran perubahan APBD tahun berjalan
indikator kinerja kegiatan : peraturan gubernur tentang penjabaran perubahan APBD tahun
berjalan sebanyak 210 buku (buku I, buku II, dan buku III) / tahun
7. Penyusunan renpenda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD tahun sebelumnya
indikator kinerja kegiatan : ranperda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD tahun
sebelumnya sebanyak 550 buku / tahun
8. Penyusunan rancangan peratura gubernur tentang penjabaran pertanggung jawaban
pelaksanaan APBD tahun sebelumnya
Indikator kinerja kegiatan : rancangan pergub tentang penjabaran pertanggung jawaban
APBD tahun sebelumnay sebanyak 150 buku / tahun
9. Peningkatan pelayanan pajak daerah melalui SAMSAT keliling
Indikator kinerja kegiatan : kendaraan yang melakukan pembayaran melalui samsat keliling
pada 14 wilayah kerja UPTD
10. Peningkatan pendapatan daerah melalui razia kendarana bermotor
Indikator kinerjka kegiatan : terlaksananya razia kendaraan bermotor pada 18
UPTD/SAMSAT
11. Peningklatan pendapatan daerah melalui super PKB
Indikator kinerja kegiatan : terkirimnya super PKB/SKTPD kepada wajib pajak dalam 1 tahun
12. Koordinasi peningkatan pemungutan pajak daera
Indikator kinerja keegiatan : laporan koordinasi pemungutan pajak daerah sebanyak 7
eksemplar / tahun
13. Penyusunan data pendapatan propinsi dan kab/kota
Indikator kinerja kegiatan : buku data pendapatan provinsi dan kab/kota se sumatera barat
sebanyak 50 buku / tahun
14. Koordinasi npeningkatan penerimaan retribusi daerah
Indikato kinerja kegiatan : kunjungan/monev keinstansi terkait sebanyak 7 kali dalam daerah
dan 2 kali luar propinsi / tahun
15. Penyusunan laporan realisasi APBD semesteran tahunberjalan
Indikator kinerja kegiatan : buku laporan semester I APBD tahun berjalan sebanyak 60 buku /
tahun
16. Penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemda tahun sebelumnya
Indikator kinerja kegiatan : buku neraca propinsi sumatera barat tahun sebelumnya
sebanyak 70 buku / tahun
17. Verifikasi DPA-SKPD tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya verifikasi DPA-SKPD tahun sebelumnya pada 40
SKPD dan 9 biro / tahun
18. Verifikasi DPPA-SKPD tehun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya verifikasi DPPA-SKPD tahun sebelumnya pada 40
SKPD dan 9 biro / tahun
19. Pengelolaan dan penatausahaan APBD tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : laporan pengelolaan dan penetasahan APBD tahun berjalan
sebanyak 25 buku / tahun
20. Evaluasi dan monitoring terhadap bantuan keuangan atas beban APBD tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : laporan hasil monitoring bantuan keuangan atas beban APBD
tahun berjalan sebanyak 5 eksempel / tahun
21. Asistensi penatausahaan pengelolaan keuangan daerah kepada SKPD
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya asistensi bagi aparatur pengelolaan keuangan
daerah
22. Asisten akuntansi dan pelaporan SKPD
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya asistensi akuntansi dan pelaporan keuangan
daerah pada SKPD pada 40 SKPD dan 18 UPTD setiap tahun
23. Penyusunan refisi perdana pergub peendapatan daerah
Indikator kinerja kegiatan : rancangan revisi perda dan pergub pendapatan daerah sebanyak
13 pergub
24. Pendapatan objek pajak dan penagihan pajak alat berat
Indikator kinerja kegiatan : pendataan objek pajak dan penagihan pajak alat berat sebanyak
190 unit alat berat.
25. Rekonsilasi DBH pajak dan non pajak
Indikator kinerja kegiatan : laporan rekunsilasi DBH pajak dan non pajak sebanyak 360 exp /
tahun
26. Penatausahaan kas daerah
Indikator kinerja kegiatan : tersedianya laporan penerimaan dan pengeluaran kas daerah
tahun berjalan sebanyak 20 exp / tahun
27. Penyusunan buku databes pendapatan propinsi sumatera barat
Indikator kinerja kegiatan : tersusun buku databes pendapatan propinsi sumatera barat
sebanyak 100 buku / tahun
28. Penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : rancangan laporan keuangan SKPD dan neraca daerah dari 40
SKPD / tahun
29. Koordinasi DBH cukai hasil tembakau
Indikator kinerja kegiatan : laporan dana bagi hasil cukai hasil tembakau sebanyak 40
laporan / tahun
30. Pembinaan dan evaluasi penyelenggaraan badan layanan umum daerah (BLUD)
Indikator kinerja kegiatan :
Terlaksananya pentaan rumah sakit yang telah menjadi BLUD yaitu pada 2 rumah sakit
Terwujudnya rumah sakit yang memperoleh status BLUD yaitu pada 1 rumah sakit
31. Pelayanan pajak daerah melalui kantor SAMSAT
Indikator kinerja kegiatan : objek pajak yang tertagih sebanyak 1.030.855 unit PKB dan
277.465 unit BBNKB / tahun
32. Pembahasan pergeseran DPA-SKPD tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya penyesuaian atau perubahan keadaan dilakukan
pergeseran anggaran dalam DPA-SKPD tahun berjalan berupa DPA pergeseran 40 SKPD dan
9 biro setda
33. Kajian potensi pajak
Indikator kinerja kegiatan : tedatanya potensi pajak daerah sebanyak 1 paket
34. Penyusunan peraturan admintrasi keuangan daerah
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya penyusunan pedoman tentang pelaksanaan APBD
bagi SKPD sesuai dengan peraturan perUU sebanyak 5 peraturan pertahun
35. Verifikasi pertanggung jawaban bantuan terhadap bantuan keuangan atas beban APBD
tahun berjalan
Indikator kinerja nkegiatan : terlaksananya verifikasi pemberi bantuan hibah bantuan sosial
dan bantuan keuangan tahun berjalan dalam 12 bulan / tahun
36. Optimalisasi dana perimbangan
Indikator kinerja kegiatan : laporan realisasi penerimaan dana perimbangan sebanyak 12
laporan / tahun
37. Pelaksanaan penyelesaian tututan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP-TGR)
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya siadang sidang TPTGR sebanyak 4 kali / tahun
38. Pembahasn RKA SKPD tahun berikutnya
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya pembahasn RKA SKPD pada 40 SKPD dan 9 biro
seda / tahun
39. Standarisasi pelayanan SAMSAT
Indikator kinerja kegiatan : terukurya pelayanan pada kantor SAMSAT berupa 1 sertifikat
40. Penyusunan peraturan gubernur tentang penghitunagn dasar pengadaan PKB dan BBNKB
tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : tersedianya buku NJKB tentang penghitungan dasar pengenan
PKB dan BBNKB tahun berjalan 50 buku NJKB 1 (roda) 2 50 buku NJKB II (roda 2)
41. Pembinaan dan pengawsan Operasional SAMSAT
Indikator kinerja kegiatan : rekomendasi tim pembina SAMSAT sebanyak 12 rekombinasi /
tahun
42. Penyusunan rancanagn penerimaan retribusi daerah untuk tahun berikutnya den perubahan
tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : buku rencana penerimaan retribusi daerah tahun berikutnya dan
perubhan tahun berjalan sebanyak 2 buku / tahun
43. Pembahasan DPPA-SKPD/RKA-SKPD kegiatan baru tahun berjalan
Indikator kinerja kegiatan : tersediaanya dokumen pelaksanaan perubahan anggaran DPPA-
SKPD/RKA-SKPD tahunberjalan (kegiatan baru) sebanyak 40 SKPD dan 9 biro seda setiap
tahun
44. Penyajian informasi dalam bentuk laporan terhadap pengelolaan keuangan daerah
Indikator kinerja kegiatan : tersedianya data dan informasi pengelolaan keuanga daerah
sebanyak 50 buku laporan / tahun
45. Pembangunan dan pendayagunaan jaringan dan perangkat keras teknologi informasi
pengelolaan keuangan daerah
Indikator kinerja kegiatan : tersediaanya jaringan informasi pengelolaan keuangan daerah
pada 40 SKPD dan 9 biro biro 18 UPTD / tahun
46. Pengkajian dan pengembangan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah
Indikator kinerja kegiatan : kantor pusat dan 3 UPTD/SAMSAT
47. Penyebar luasan informasi pelayanan publik di bidang pendapatan dan belanja daerah dan
informasi penting lainya.
Indikator kinerja kegiatan : terlaksananya penyebar luasan informasi pelayanan publik di
bidang pendapatan dan belanja daerah sebanyak 20 exp informasi pendapatan dan 20 exp
informasi belanja / tahun
48. Penengembangan jaringan komunikas pengelolaan keuangan daerah linkup pemerintah
propinsi sumatera barat
Indikator kinerja kegiatan : tersedianya jaringa komunikasi pengelolaan keuangan lingkup
pemerintah propinsi sumatera barat sebanyak 40 jaringan SKPD dan 9 jaringan biro dan 18
jaringan UPTD
49. Peningkatan pendapatan daerah melalui SAMSAT Quick response
Indikator kinerja kegiatan : objek pajak yang tertagih melalui Samsat Quick response
sebanyak 10.800 unit PKB / tahun
50. Peningkatan pendapatan daerah melalui SAMSAT Drive thru
Indikator kinerja kegiatan : objek pajak yang tertagih melalui Samsat Drive thru sebnyak
18.000 unit / tahun
51. Peningkatan pendapatan daerah melalui pemungutan PAP
Indikator kinerja kegiatan : wajip pajak yang terlayani melaui pungutan PAP sebanyak 147
wajip pajak

Anda mungkin juga menyukai