TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang
dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima (Robbins, 2003
konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu aspek
pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya.
lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang
terhadap kepuasan kerja. Diantara teori kepuasan kerja ada dua teori yang
orang lain), dan bukannya dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor
maintenance factors.
Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan
b. Value Theory
Menurut konsep teori ini, kepuasan kerja terjadi pada tingkatan
pada hasil mana pun yang menilai orang tanpa memperhatikan siapa
teori ini menganjurkan bahwa aspek tersebut tidak harus sama berlaku
untuk semua orang, tetapi mungkin aspek nilai dari pekerjaan tentang
bahwa kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena
memberikannya.
memenuhi kebutuhannya.
b. Discrepancies (perbedaan)
Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil
yang penting.
d. Equity (keadilan)
Dalam model ini dimaksudkan bahwa kepuasan merupakan fungsi
kerja yaitu:
1) Autonomy, yaitu hingga sejauh mana seseorang diberikan
kepuasan.
2) Task variety, yaitu hingga sejauh mana seseorang memiliki
lain-lain.
d. Atasan
Atasan yaitu seseorang yang setia memberi perintah atau petunjuk
kepuasan kerja.
e. Promosi
Promosi yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui
yang besar untuk naik jabatan atau tidak, proses kenaikan jabatan
kepuasan kerja seseorang. Hal ini jelas, sebab setiap orang tentu saja
bagi seseorang.
kepuasan kerja (Kreitner & Kinicki, 2001 dikutip dari Wibowo, 2013).
luar dari apa yang menjadi tugasnya. Sebagai contoh adalah adanya
pekerja.
g. Perceived stress (perasaan stres)
Stres dapat berpengaruh sangat negatif terhadap perilaku organisasi
kerja.
h. Job performance (prestasi kerja)
Kontroversi terbesar dalam penelitian organisasi adalah tentang
hubungan antara kepuasan dan prestasi kerja atau kinerja. Ada yang
kepuasan.
(dikutip dari Sutrisno, 2012) mereka melihat ada dua faktor pada
dan kepuasan kerja ialah untuk semua tingkatan jabatan, persepsi dari
kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik dan mental, dan
2013) menunjukkan empat tanggapan yang berbeda satu sama lain dalam
berikut.
a. Exit
Ketidakpuasan ditunjukkan melalui perilaku diarahkan pada
mengundurkan diri.
b. Voice
Ketidakpuasan ditunjukkan melalui usaha secara aktif dan
aktivitas perserikatan.
c. Loyality
Ketidakpuasan ditunjukkan secara pasif, tetapi optimistik dengan
tingkat kesalahan.
cara, yaitu:
a. Membuat pekerjaan menyenangkan
Orang lebih puas dengan pekerjaan yang mereka senang kerjakan
tidak hanya untuk gaji dan upah per jam, tetapi juga fringe benefit.
dan apabila orang diberi peluang memilih fringe benefit yang paling
minatnya
Semakin banyak orang menemukan bahwa mereka dapat
Sementara itu, Greenberg dan Baron (2003 dikutip dari Wibowo, 2013)
kerja, yaitu:
a. Rating scales dan kuesioner
Rating scales dan kuesioner merupakan pendekatan pengukuran
mereka.
b. Critical incidents
Disini individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan
B. Budaya Organisasi
1. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan
bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara layak dan karena
itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang dipersepsikan, berpikir
(Edgar Schein, 1997 dikutip dari Wibowo, 2011). Menurut Jeff Cartwright
(1999 dikutip dari Wibowo, 2011), budaya adalah penentu yang kuat dari
budaya mereka.
Menurut Schermerhorn, Hunt dan Osborn (1985 dikutip dari Badeni,
2013), budaya organisasi adalah suatu sistem nilai dan keyakinan bersama
mengenai apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dapat diterima, nilai-
nilai dominan yang dihargai organisasi di atas yang lainnya, asumsi dasar
main yang harus dipelajari jika orang ingin dapat sejalan dan diterima
tujuan organisasi.
berbeda.
b. Memfasilitasi komitmen kolektif, perusahaan mampu membuat
organisasi yang harus diikuti dan tujuan bersama yang harus dicapai.
c. Meningkatkan stabilitas sistem sosial sehingga mencerminkan bahwa
gejolak.
d. Membentuk perilaku dengan membantu anggota menyadari atas
standar yang cocok atas apa yang dikatakan dan dilakukan pekerja.
e. Budaya melayani sebagai sense-making dan mekanisme kontrol yang
hak individual.
d. Result-orientation (orientasi pada hasil), meletakkan kekuatannya
orientasi yang menekankan pada bekerja dalam tim sebagai lawan dari
mengambil risiko.
b. Attention to detail (perhatian pada hal detail), di mana pekerja
detail.
c. Outcome orientation (orientasi pada manfaat), di mana manajemen
memfokus pada hasil atau manfaat daripada sekadar pada teknik dan
dalam organisasi.
e. Team orientation (orientasi pada tim), di mana aktivitas kerja
2007), yaitu:
a. Identitas organisasi.
Budaya organisassi berisi satu set karakteristik yang melukiskan
organisasi.
b. Menyatukan organisasi
Budaya organisasi merupakan lem normatif yang merekatkan
untuk menyelesaikannya.
d. Komitmen kepada organisasi dan kelompok
Budaya organisasi bukan saja menyatukan, tetapi juga
kelompok kerjanya.
e. Reduksi ketidakpastian
Budaya organisasi mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan
penting dan yang tidak penting, apa yang boleh dan tidak boleh
organisasi.
g. Motivasi
Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat atau invisible
tinggi.
i. Keselamatan kerja
Budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap keselamatan
persaingan.
puncak akan menetapkan iklim perilaku, seperti apa yang dapat diterima
daya manusia baru ke dalam mereka yang sudah ada di dalam organisasi
(Wibowo, 2011).
Pembentukan budaya merupakan suatu hal yang cukup penting
utama keberhasilan.
organisasi.
b. The ecounter stage, suatu tahapan sosialisasi di mana pekerja baru
minimal.
pikiran, gagasan, atau infornasi, setidaknya ada dua level: verbal dan
yaitu:
1) Manajer harus memahami struktur organisasi dan
komunikasi.
3) Komunikasi harus jelas, sederhana dan pasti. Manajer
dipahami.
4) Manajer mencari umpan balik mengenai apakah