Anda di halaman 1dari 8

Area keperawatan yang melibatkan perawat meliputi :

1.

Mendorong dan mengadakan suatu latihan fisik secara periodik dan pemantauan
terhadap proses penyakit (mis.hipertensi, diabetes militus dan kanker).
2.

Memimpin pelaksanaan pendidikan kesehatan masyarakat melalui pameran


kesehatan dan program kesehatan mental.
3.

Mendukung undang-undang yang ditujukan untuk pemeliharaan kesehatan dan


program perlindungan anak dan.
4.

Peningkatan kondisi kesehatan dan keselamatan kerja, dll.

Pencegahan Penyakit

Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk mengurangi risiko penyakit,


untuk meningkatkan kebiasaan kesehatan yang baik dan untuk mempertahankan
fungsi individu secara optimal.

Aktivitas atau kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain sebagai berikut :

1.

Melakukan program pendidikan di rumah sakit, misalnya perawat ibu hamil,


program melarang atau menghindari rokok, seminar ”mengurangi atau mencegah
stres” dll.
2.

Program umum dan dasar yang dapat meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya
melakukan senam aerobik, berenang atau program kebugaran.
3.

Memberikan informasi tentang kesehatan, makanan yang sehat, olah raga dan
lingkungan yang sehat melalui liflet, media massa atau media elektronik.
4.

Menyediakan pelayanan keperawatan yang dapat menjamin kesehatan ibu hamil


dan kelahiran bayinya dengan sehat.
5.

Memantau tumbuh kembang bayi dan balita.


6.
Memberikan imunisasi.
7.

Melakukan pemeriksaan untuk medeteksi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol,


dan kanker.
8.

Melakukan konseling mengenai pencegahan akibat kekurangan nutrisi dan


penghentian rokok.

Peran perawat dalam upaya peningkatan kesehatan meliputi hal-hal berikut :

1.

Bertindak sebagai model peran dalam berperilaku serta bergaya hidup sehat.
2.

Mengajarkan klien tentang strategi keperawatan dan usaha meningkatkan


kesehatan, misalnya dengan cara perbaikann gizi, pengendalian stres, usaha untuk
membina hubungan yang baik dengan sesama.
3.

Memengaruhi klien untuk meningkatkan derajat kesehatannya.


4.

Menunjukkan klien cara pemecahan masalah yang tepat dan mengambil


keputusan yang efektif.
5.

Menguatkan perilaku peningkatan kesehatan pribadi dan keluarga.

Pemeliharaan Kesehatan (Health maintenance)

Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan kesehatan adalah kegiatan yang


membantu klien memelihara status kesehatan mereka. Perawat melakukan
aktivitas untuk membantu masyarakat mempertahankan status kesehatannya.

Tiga perkembangan pemeliharaan kesehatan :

1.

Mencoba mengidentifikasi gejala penyakit kronis sebelum penderita


mengidapnya, misalnya melakukan pemeriksaan fisik secara teratur, untuk usia di
atas 35 tahun.
2.
Meningkatkan ketertarikan terhadap masalah kesehatan sehubungan dengan
perubahan struktur sosial masyarakat.
3.

Ketertarikan pada faktor lingkungan sehubungan dengan penyebab penyakit


karena stres.

Pemulihan kesehatan (Health Restoration)

Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan


setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit.

Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan kesehatan meliputi hal-hal berikut :

1.

Memberikan perawatan secara langsung pada individu yang sedang sakit,


misalnya dengan memberikan perawatan fisik.
2.

Memberikan perawatan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.


3.

Melakukan diagnostik dan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit.


4.

Merencanakan pengajaran dan rehabilitasi pada pasien-pasien tertentu, misalnya


pda pasien stroke, serangan jantung, artritis.

Perawatan Pasien Menjelang Ajal

Area praktik keperawatan ini mencakup perawat memberikan rasa nyaman dan
merawat orang dalam keadaan menjelang ajal. Kegiatan dapat dilakukan di rumah
sakit, rumah, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Lingkup praktik keperawatan pada dasarnya sangat berkaitan dengan kompetensi


lulusan. Pendidikan profesional keperwatan yang diharapkan mampu berperan
atau mengembangkan fungsi perawat profesional baik sebagai pemberi asuhan
keperawatan, pendidik, pengelola, maupun peneliti.

3.

Unsur-unsur Praktik Keperawatan Mandiri

Walaupun praktik keperawatan itu kompleks, ia juga dinamis, selalu merespon


terhadap perubahan kebutuhan kesehatan, dan terhadap kebutuhan-kebutuhan
perubahan sistem pelayanan kesehatan. Menurut WHO (1996), unsur-unsur inti
keperawatan tergambarkan dalam kegiatan-kegiatan berikut :
1.

Mengelola kesehatan fisik dan mental serta kesakitan, kegiatannya meliputi


pengkajian, monitoring, koordinasi dan mengelola status kesehatan setiap saat
bekerjasama dengan individu, keluarga maupun masyarakat. Perawatan mengkaji
kesehatan klien, mendeteksi penyakit yang akut atau kronis, melakukan penelitian
dan menginterpretasikannya, memilih dan memonitor interprensi tarapeutik yang
cocok, dan melakukan semua ini dalam hubungan yang suportif dan carring.
Perawat harus bisa memutuskan kapan klien dikelola sendiri dan kapan harus
dirujuk ke profesi lain.
2.

Memonitor dan menjamin kualitas praktik pelayanan kesehatan. Tanggung jawab


terhadap kegiatan-kegiatan praktik professional, seperti memonitor kemampuan
sendiri, memonitor efek-efek intervensi medis, mensupervisi pekerjaan-pekerjaan
personil yang kurang terampil dan berkonsultasi dengan orang yang tepat. Karena
ruang lingkup dan kompleksitas praktik keperawatan maka diperlukan
keterampilan-keterampilan dan pemecahan masalah, berfikir kritis serta bertinfak
etis dan legal terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dan tidak diskriminatif.
3.

Memberikan bantuan dan caring. Caring adalah bagian yang terpenting dalam
praktik keperawatan. Bantuan termasuk menciptakan suasana penyembuhan,
memberikan kenyamanan membangun hubungan dengan klien melalui asuhan
keperawatan. Peran membantu seharusnya menjamin partisipasi penuh dari klien
dalam perencanaan asuhan, pencegahan, dan treatmen dan asuhan yang diberikan.
Perawat memberikan informasi penting mengenai proses penyakit, gejala-
gejalanya, dan efek samping pengobatan.
4.

Penyuluhan-penyuluhan kepada individu, keluarga maupun masyarakat mengenai


masalah-masalah kesehatan adalah fungsi penting dalam keperawatan.
5.

Mengorganisir dan mengola sistem pelayanan kesehatan. Perawat berpartisipasi


dalam membentuk dan mengola sistem pelayanan kesehatan, ini termasuk
menjamin kebutuhan klien terpenuhi, mengatasi kekurangan staf, menghadapi
birokrasi, membangun dan memelihara tim terapeutik, dan mendapatkan asuhan
spesialis untuk pasien. Perawat bekerja intersektoral dengan rumah sakit,
puskesmas, institusi pelayanan kesehatan lain, dan sekolah. Profesi keperawatan
harus mempengaruhi strategi kebijaksanaan kesehatan, baik tingkat local, regional
maupun internasional, aktif terlibat dalam program perencanaan, pengalokasian
dana, mengumpulkan, menganalisis dan memberikan informasi kepada semua
level.

2.4 Praktik Keperawatan di Rumah (Home Versing Practice / Home Care)


Di beberapa negara maju, “home care” (perawatan di rumah), bukan merupakan
konsep yang baru tapi telah dikembangkan oleh William Rathbon sejak tahun
1859 yang dia namakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan tenaga
keperawatan ke rumah untuk mengobati klien yang sakit dan tidak bersedia
dirawat di rumah sakit. Dari beberapa literatur pengertian “home care” adalah
perawatan di rumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan di rumah sakit yang
sakit termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas
dimana pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan di
rumah. Menurut Warola, 1980 dalam pengembangan Model Praktik Mandiri
Keperawatan di rumah yang disusun oleh PPNI dan Depkes, home care adalah
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan, disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan kerja (kotrak).

Mekanisme Perawatan Kesehatan Di Rumah

Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperwatan di rumah dapat


merupakan rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun
puskesmas. Namun pasien atau klien dapat langsung menghubungi agensi
pelayanan keperawatan di rumah atau praktik keperawatan perorangan untuk
memperoleh pelayanan.

Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1.

Pasien atau klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu
oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah
atau tidak.
2.

Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah,
maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudia bersama-sama klien
dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat
keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima
oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis
sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3.

Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksanaan keperawatan


dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang
direkrut oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinir dan
dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
4.
Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.

Persayaratan pasien atau klien yang menerima pelayanan perawatan dirumah :

1.

Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi
pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola.
2.

Bersedia menandatangai persetujuan setelah diberikan informasi (Informed


Consent).
3.

Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan


dirumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam
menerima pelayanan.

Lingkup Praktik Keperawatan Di Rumah.

Lingkup praktik keperawatan mendiri meliputi asuhan keperawatan perinatal,


asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan
dewasa, dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa
dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :

1.

Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio-


psiko-sosio-spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan
observasi, dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat
perencanaan, dan melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan
ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-tindakan
pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan dan melakukan evaluasi.
2.

Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien,


dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggungjawaban dan tanggung gugat
untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan keperawatan yang
diberikan.
3.

Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara
berkelompok.
4.
Sebagai pembela atau pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan
asuhan keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut
kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart
dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan atau asuhan yang
diterima oleh klien.
5.

Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan,


mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.

Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah

Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :

1.

Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak di
laksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa
perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan
untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak
perlu dirawat di rumah sakit.
2.

Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada pomosi dan
prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana
bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak,
mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentang diit mereka.
3.

Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-


penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabet,
stroke, hipertensi, masalah-masalah kejiwaan, dan asuhan pada anak.

Anda mungkin juga menyukai