A. JUDUL PROGRAM
Penanganan Sampah Keluarga Berbasis Lembaga Lokal di Lingkungan RW. 02
Kelurahan Tlogomas
dan anorganik, dan pencacahan untuk menjadi pupuk kompos akan memakan biaya
yang tidak sedikit. Imbal balik dari hasil pengolahan yakni pupuk juga tidak
disalurkan kembali kepada masyarakat yang sebenarnya ikut menyumbang bahan
pokok pupuk tersebut.
Biaya pengangkutan dan pengolahan yang tinggi, tidak adanya nilai
tambah yang diberikan kepada masyarakat, kurangnya pengetahuan masyarakat
akan manfaat ekonomis yang didapat dari sampah, dan kurangnya keterampilan
masyarakat dalam mengolah sampah menjadi pupuk kompos itulah yang membuat
penulis tertarik untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai penanganan
sampah yang sederhana sehingga bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat dan bisa
membantu masyarakat dari sisi ekonomi dengan usaha pupuk kompos .Penanganan
sampah ini juga mengajak urun tangan lembaga lokal yakni RW dan RT sehingga
dapat merangkul warga dengan lebih mudah.
Metode pelaksanaan program ini adalah sosialisasi, pelatihan, pemantauan
dan pendampingan. Sosialisasi yang akan dilakukan dapat membuka wacana baru
bagi masyarakat mengenai manfaat dari sampah yang selama ini dianggap sebagai
barang tidak berharga. Sedangkan pelatihan akan menambah keterampilan
masyarakat dalam mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Keterampilan ini
dapat memberikan banyak manfaat bagi warga. Hasil daur ulang sampah mereka
sendiri yakni pupuk kompos dapat digunakan pada lahan hijau di rumah masing-
masing dan terlebih lagi dapat dikembangkan menjadi sebuah usaha. Efek lainnya
adalah sampah tidak menumpuk lagi di TPS menunggu untuk diangkut ke TPA
sehingga lingkungan menjadi bersih.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Menumpuknya sampah warga di TPS tanpa memberi nilai tambah bagi warga
namun sebaliknya menyebabkan lingkungan menjadi kotor.
2. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat mengenai manfaat ekonomis
yang didapat dari sampah sehingga sampah menjadi barang yang tidak berharga
dan terbuang begitu saja memenuhi TPS setempat
3. Kurangnya keterampilan yang dimiliki masyarakat mengenai cara pengolahan
sampah menjadi pupuk kompos sehingga tidak memperoleh produk hasil daur
ulang bernilai ekonomis yang mampu menambah pendapatan masyarakat
3
D. TUJUAN PROGRAM
Kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah adanya program ini adalah :
1. Sampah yang menggunung di TPS akan berkurang karena masyarakat mengerti
akan nilai ekonomis yang ditawarkan dari sampah sehingga lingkungan menjadi
bersih
2. Masyarakat memiliki wacana baru mengenai manfaat ekonomis dari sampah
3. Masyarakat memiliki tambahan keterampilan baru dalam mengolah sampah
menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai ekonomis sehingga mampu
menambah pendapatan masyarakat
a. PENGEMBANGAN PENGETAHUAN
Program Kreatifitas Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PKMM) ini
diharapkan mampu membuka wacana baru bagi masyarakat akan pentingnya
sampah. Sampah tidak dipandang sebagai suatu barang tidak berguna yang
hanya bisa membawa masalah namun masyarakat mampu melihat adanya
manfaat degan pengetahuan baru yang didapat dan mampu memetik manfaat
tersebut dengan adanya keterampilan yang dimiliki.
b. PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
Setelah masyarakat mampu memetik manfaat dari sampah dalam bentuk
pupuk kompos, maka diharapkan dapat dikembangkan menjadi suatu usaha
pupuk kompos sehingga dapat meningkatkan income per kapita masyarakat.
Selain itu, lingkungan menjadi bersih dan Pemerintah dapat terbantu dalam hal
pengelolaan sampah.
c. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Program Kreatifitas Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PKMM) ini
diharapkan mampu menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan sehingga ilmu
yang dimiliki akan berguna karena dapat digunakan oleh banyak orang.
F. KEGUNAAN PROGRAM
4
a. ASPEK SOSIAL
b. ASPEK EKONOMI
Bila pengolahan sampah menjadi pupuk kompos berhasil sehingga
memiliki hasil yang melebihi kebutuhan masyarakat pengolah, maka masyarakat
dapat menjualnya kepada konsumen dan seterusnya dapat dijadikan sebagai
usaha. Hasil penjualan ini akan menjadi suatu tambahan penghasilan bagi
masyarakat yang nantinya dapat meningkatkan income per kapita.
a. SOSIALISASI
Sosialisasi Program akan dilakukan melalui pengurus RT setempat.
Sosialisasi kepada masyarakat akan secara langsung dilakukan pengurus RT.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, seluruh pengurus RT akan paham
tentang penanganan sampah yang akan dilaksanakan sehingga mereka akan
mengerti manfaat dari program ini dan akhirnya akan termotivasi untuk
menjalankannya.
b. PELATIHAN
Pelatihan cara menjalankan model penanganan sampah keluarga berbasis
lembaga lokal ini akan dilakukan kepada perwakilan tiap-tiap RT. Perwakilan ini
yang akan mengadakan pelatihan secara langsung kepada warga setempat.
Pelatihan ini dilaksanakan mulai dari cara mengisi tong dengan tanah dan jenis
sampah yang bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos, waktu penyimpanan,
dan panen.
c. PEMANTAUAN DAN PENDAMPINGAN
Pemantauan dan pendampingan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
ini berlangsung sampai masyarakat dapat melakukan secara mandiri.
6
I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan Program
Bulan Ke-
Kegiatan
1 2 3
- Penetapan lokasi penampungan/pengolahan x
- Sosialisasi program x
- Persiapan alat dan bahan x
- Pelatihan x x
- Pemantauan dan pendampingan xxxx x x xx xxxx
- Panen pupuk kompos x x x x
- Laporan akhir x
Tabel 1
L. ANGGARAN BIAYA
Estimasi dana kegiatan
NO JENIS KEGIATAN ANGGARAN
1. Persiapan lokasi Rp 200.000,00
2. Penggandaan proposal, sosialisasi, dan Rp 175.000,00
publikasi
3. Alat dan bahan :
Tong plastik (42 buah @ Rp 100.000,00) Rp 4.200.000,00
Sekop (3 buah @ Rp 50.000,00) Rp 150.000,00
Tanah (3 bulan = 30 karung @ Rp 5.000,00) Rp 150.000,00
4. Transportasi (4 orang x 12 kali x @ Rp Rp 480.000,00
10.000,00)
5. Telepon (3 bulan) Rp 250.000,00
6. Administrasi dan manajemen Rp 195.000,00
7. Penyusunan laporan akhir Rp 200.000,00
Jumlah Rp 6.000.000,00
Tabel 2
M. LAMPIRAN
Bagan 1