Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

CONTOH PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Disusun oleh:

Dewi Hani Vernanda Baidowi (2315401008)

Dosen Pengempu:

Bdn. Lina Darmayanti Bainuan, SST., M.Keb

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

UNIVERSITAS TRIATMA MULYA

TAHUN AJARAN 2023-2024


II
CONTOH PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Mengetahui contoh komunikasi efektif dalam kebidanan merupakan


salah satu langkah yang bagus terutama untuk mendapatkan informasi
mengenai bagaimana praktek komunikasi yang baik bisa diterapkan kepada
pasien. Sebagaimana kita ketahui, proses persalinan bisa menjadi sebuah
pengalaman baru dan pertama bagi seorang ibu. Tugas bidan sebagai
penolong persalinan tentu harus bisa menyediakan pelayanan yang optimal
sehingga ibu tidak merasa khawatir atau cemas dan melakukan persalinan
dengan baik. Inilah alasan mengapa komunikasi yang efektif bisa menjadi
begitu penting.
Komunikasi yang efektif mengandung makna bahwa komunikasi
dilakukan dengan baik dan tidak terlalu tergesa-gesa. Fokus utama dalam
komunikasi kebidanan adalah bagaimana menerapkan komunikasi
terapeutik dengan cermat tetapi juga tidak memakan waktu banyak. Berikut
ini adalah beberapa macam uraian komunikasi efektif yang bisa kita
perhatikan contohnya sehingga bisa memudahkan aplikasi yang ada selama
praktek kebidanan.

1. Penggunaan Bahasa yang Sederhana

Penggunaan bahasa yang sederhana dan tidak bertele-tele merupakan contoh


komunikasi efektif yang bisa digunakan pada praktik kebidanan. Seorang
bidan hendaknya bisa langsung menuju poin apa yang ingin ditanyakan atau
ingin disampaikan kepada pasien tanpa harus banyak bertele-tele. Sebagai
contoh, hindari menggunakan pernyataan yang diulang seperti, ”Ini
kehamilan yang keberapa ibu? Anak yang keberapa ibu?”. Dua pertanyaan
tersebut sebenarnya sama.

1
2. Menggunakan Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada bidan untuk sekali


bertanya, tetapi mampu mendapatkan jawaban yang lebih banyak. Bidan
bisa melakukan ini dalam rangka untuk mempercepat proses pengkajian
pada pasien. Untuk menggunakan pertanyaan terbuka, kalimat pertanyaan
bisa lebih diperbanyak menggunakan kata “bagaimana”.

3. Memberikan Kesempatan Pasien untuk Berbicara

Memberikan kesempatan pasien untuk berbicara sebenarnya hampir sama


dengan bagaimana kita bisa menjadi pendengar aktif. Ini ditunjukkan
dengan sikap tidak menyela pembicaraan selama klien menyampaikan
informasi kepada bidan. Biarkan pasien mengungkapkan apa saja yang
menjadi keluhannya sehingga kita cukup mendengarkan saja terlebih
dahulu.

4. Memberikan Umpan Balik pada Pasien

Setelah klien berbicara banyak mengenai kondisinya, tugas selanjutnya


adalah memberikan umpan balik pada pasien. Ini adalah contoh komunikasi
efektif dalam kebidanan yang kadang kurang diperhatikan. Umpan balik
atau respon penting supaya pasien juga merasa nyaman dan diperhatikan
setelah berkomunikasi dengan bidan,

5. Instruksi yang Tepat dan Jelas

Strategi komunikasi efektif selanjutnya adalah tentang pemberian instruksi


yang tepat dan juga jelas. Ini bukan berarti seberapa keras volume suara
bidan harus digunakan tetapi lebih kepada bagaimana bidan bisa
menjelaskan dengan baik pada klien. Entah itu pada saat masa ante natal
care atau pada saat proses persalinan, pemberian instruksi yang jelas bisa
membuat klien paham mengenai apa yang harus ia lakukan.

6. Tidak Terlalu Banyak Bahasa Medis

Penggunaan bahasa medis yang asing dan kurang familiar tentu saja patut
dihindari saat berhadapan dengan klien. Sah-sah saja jika bidan
menggunakan istilah medis dengan rekan sejawat. Namun ini tidak berlaku
saat berhadapan dengan klien. Pastikan klien memahami apa yang kita
sampaikan sehingga informasi bisa diterima dengan baik.

7. Memperhatikan Respon Non Verbal

Kepekaan terhadap respon non verbal juga merupakan modal penting


seorang bidan untuk bisa memberikan asuhan kebidanan yang baik. Respon
non verbal biasanya ditunjukkan dalam bahasa tubuh pasien, seperti

2
misalnya gerakan menggeleng kepala, pandangan yang tidak fokus atau kaki
yang sering bergerak-gerak. Semuanya menunjukkan respon kurang begitu
nyaman sehingga bidan bisa menanyakan apa yang dirasakan klien terlebih
dahulu.

8. Melakukan Evaluasi Komunikasi

Evaluasi komunikasi penting dilakukan untuk melakukan validasi, apakah


informasi yang sudah disampaikan diterima dengan baik atau tidak. Bila
perlu, minta klien untuk menjelaskan ulang secara singkat.

Demikian beberapa macam contoh dari komunikasi efektif yang bisa kita
coba untuk terapkan. Tentunya prinsip komunikasi juga bisa dipelajari lebih
lanjut sehingga kita bisa mengetahui bagaimana penerapan komunikasi yang
baik. Semoga contoh komunikasi efektif dalam kebidanan ini bermanfaat
dan jangan segan untuk membaca posting menarik lainnya.

3
DAFTAR PUSTAK

Barzam, 2018, 8 contoh komunikasi efektif dalam


https://pakarkomunikasi.com/contoh-komunikasi-efektif-dalam-
kebidanan/amp diakses pada 27 september 2023

Anda mungkin juga menyukai