Anda di halaman 1dari 3

Nama : Deni kurniawan

NIK : 191FK07009

Tanggal : 29-3/2021

17 Teknik Komunikasi Terapeutik

Apa Itu Komunikasi Terapeutik?


Komunikasi terapeutik adalah kumpulan teknik yang memprioritaskan kesehatan fisik, mental, dan
emosional pasien. Perawat memberi pasien dukungan dan informasi sambil mempertahankan tingkat
jarak profesional dan objektivitas. Dengan komunikasi terapeutik, perawat sering menggunakan
pernyataan dan pertanyaan terbuka, mengulang informasi, atau menggunakan diam untuk mendorong
pasien mengatasi masalah mereka sendiri.
Teknik Komunikasi Terapeutik
Ada berbagai teknik komunikasi terapeutik yang dapat diterapkan perawat ke dalam praktik.

1. Menggunakan Silence
Terkadang, ada gunanya tidak berbicara sama sekali. Keheningan yang disengaja dapat memberi perawat
dan pasien kesempatan untuk memikirkan dan memproses apa yang akan terjadi selanjutnya dalam
percakapan. Ini mungkin memberi pasien waktu dan ruang yang mereka butuhkan untuk membicarakan
topik baru. Perawat harus selalu membiarkan pasien memecah keheningan.

2. Menerima
Terkadang penting untuk mengetahui apa yang dikatakan pasien dan menegaskan bahwa mereka telah
didengarkan. Penerimaan tidak selalu sama dengan kesepakatan; cukup melakukan kontak mata dan
berkata "Ya, saya mengerti." Pasien yang merasa perawatnya mendengarkan mereka dan menganggapnya
serius lebih cenderung menerima perawatan.

3. Memberi Pengakuan
Pengakuan mengakui perilaku pasien dan menyorotnya tanpa memberikan pujian yang terbuka. Pujian
terkadang bisa dianggap merendahkan, terutama jika itu menyangkut tugas rutin seperti merapikan tempat
tidur. Namun, mengatakan sesuatu seperti "Saya perhatikan Anda meminum semua obat Anda" akan
menarik perhatian pada tindakan tersebut dan mendorongnya tanpa memerlukan pujian.
4. Menawarkan Diri
Rawat inap di rumah sakit bisa menjadi saat yang sepi dan penuh tekanan; ketika perawat menawarkan
waktu mereka, itu menunjukkan bahwa mereka menghargai pasien dan bahwa seseorang bersedia
memberi mereka waktu dan perhatian. Menawarkan untuk tinggal untuk makan siang, menonton acara
TV, atau hanya duduk bersama pasien sebentar dapat membantu meningkatkan mood mereka.

5. Memberi Bukaan Yang Luas


Komunikasi terapeutik seringkali paling efektif ketika pasien mengarahkan aliran percakapan dan
memutuskan apa yang akan dibicarakan. Untuk itu, memberi pasien keterbukaan yang luas seperti "Apa
yang Anda pikirkan hari ini?" atau "Apa yang ingin Anda bicarakan?" bisa menjadi cara yang baik untuk
memberikan pasien kesempatan untuk mendiskusikan apa yang ada di pikiran mereka.

6. Mendengarkan Secara Aktif


Dengan menggunakan isyarat nonverbal dan verbal seperti mengangguk dan berkata "Saya mengerti,"
perawat dapat mendorong pasien untuk terus berbicara. Mendengarkan secara aktif melibatkan
menunjukkan minat pada apa yang dikatakan pasien, mengakui bahwa Anda mendengarkan dan
memahami, dan terlibat dengan mereka selama percakapan. Perawat dapat menawarkan petunjuk umum
seperti "Apa yang terjadi selanjutnya?" untuk memandu percakapan atau mendorongnya ke depan.

7. Mencari Klarifikasi
Mirip dengan mendengarkan secara aktif, meminta klarifikasi pasien ketika mereka mengatakan sesuatu
yang membingungkan atau ambigu adalah penting. Mengatakan sesuatu seperti "Saya tidak yakin saya
mengerti. Bisakah Anda menjelaskannya kepada saya? ” membantu perawat memastikan bahwa mereka
memahami apa yang sebenarnya dikatakan dan dapat membantu pasien memproses ide mereka secara
lebih menyeluruh.

8. Menempatkan Acara dalam Waktu atau Urutan


Mengajukan pertanyaan tentang kapan peristiwa tertentu terjadi dalam kaitannya dengan peristiwa lain
dapat membantu pasien (dan perawat) mendapatkan gambaran keseluruhan yang lebih jelas. Ini memaksa
pasien untuk berpikir tentang urutan kejadian dan mungkin mendorong mereka untuk mengingat sesuatu
yang tidak akan mereka ingat.

9. Melakukan Pengamatan
Pengamatan tentang penampilan, sikap, atau perilaku pasien dapat membantu menarik perhatian ke area
yang mungkin menjadi masalah bagi mereka. Mengamati bahwa mereka terlihat lelah dapat mendorong
pasien untuk menjelaskan mengapa mereka kurang tidur akhir-akhir ini; membuat pengamatan bahwa
mereka belum makan banyak dapat mengarah pada penemuan gejala baru.

10. Mendorong Deskripsi Persepsi


Untuk pasien yang mengalami masalah sensorik atau halusinasi, sebaiknya tanyakan tentang mereka
dengan cara yang menyemangati dan tidak menghakimi. Frasa seperti "Apa yang kamu dengar sekarang?"
atau "Bagaimana menurut Anda?" beri pasien petunjuk untuk menjelaskan apa yang mereka rasakan
tanpa mengarahkan persepsi mereka ke sudut pandang negatif.
11. Mendorong Perbandingan
Seringkali, pasien dapat memanfaatkan pengalaman untuk menghadapi masalah saat ini. Dengan
mendorong mereka untuk membuat perbandingan, perawat dapat membantu pasien menemukan solusi
untuk masalah mereka.

12. Meringkas
Seringkali berguna bagi perawat untuk meringkas apa yang pasien katakan setelah kejadian. Ini
menunjukkan kepada pasien bahwa perawat mendengarkan dan memungkinkan perawat untuk
mendokumentasikan percakapan. Mengakhiri ringkasan dengan frasa seperti "Apakah itu terdengar
benar?" memberikan izin eksplisit kepada pasien untuk melakukan koreksi jika diperlukan.

13. Bercermin
Pasien sering meminta nasihat perawat tentang apa yang harus mereka lakukan tentang masalah tertentu
atau dalam situasi tertentu. Perawat dapat bertanya kepada pasien apa yang menurut mereka harus mereka
lakukan, yang mendorong pasien untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan membantu
mereka menemukan solusi sendiri.

14. Fokus
Kadang-kadang selama percakapan, pasien menyebutkan sesuatu yang sangat penting. Ketika ini terjadi,
perawat dapat fokus pada pernyataan mereka, mendorong pasien untuk mendiskusikannya lebih lanjut.
Pasien tidak selalu memiliki perspektif objektif tentang apa yang relevan dengan kasus mereka; sebagai
pengamat yang tidak memihak, perawat dapat dengan lebih mudah memilih topik yang akan difokuskan.

15. Menghadapi
Perawat sebaiknya hanya menerapkan teknik ini setelah mereka membangun kepercayaan. Sangat penting
bagi perawatan pasien untuk tidak setuju dengan mereka, menyajikan kepada mereka kenyataan, atau
menantang asumsi mereka. Konfrontasi, bila digunakan dengan benar, dapat membantu pasien
menghentikan rutinitas yang merusak atau memahami keadaan situasi mereka.

16. Menyuarakan Keraguan


Menyuarakan keraguan bisa menjadi cara yang lebih lembut untuk menarik perhatian pada ide dan
persepsi pasien yang salah atau delusi. Dengan mengungkapkan keraguan, perawat dapat memaksa pasien
untuk memeriksa asumsi mereka.

17. Menawarkan Harapan dan Humor


Karena rumah sakit dapat menjadi tempat stres bagi pasien, berbagi harapan bahwa mereka dapat
bertahan melalui situasi mereka saat ini dan meringankan suasana dengan humor dapat membantu
perawat membangun hubungan dengan cepat. Teknik ini dapat membuat pikiran pasien menjadi lebih
positif.

Anda mungkin juga menyukai