4. Menggunakan umpan balik yang positif: Berikan umpan balik yang positif dan
menguatkan kepada pasien. Berikan pujian atau pengakuan atas keberanian atau
upaya mereka. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan
meningkatkan motivasi pasien.
5. Menggunakan empati: Tunjukkan empati dan pengertian terhadap perasaan dan
pengalaman pasien. Cobalah untuk melihat situasi dari perspektif mereka dan
berempati dengan apa yang mereka rasakan. Hal ini dapat membantu menciptakan
ikatan emosional yang kuat antara perawat dan pasien.
4. Menggunakan umpan balik yang positif: Berikan umpan balik yang positif dan
menguatkan kepada pasien. Berikan pujian atau pengakuan atas keberanian atau
upaya mereka. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan
meningkatkan motivasi pasien. Misalnya, Anda dapat mengatakan, "Anda telah
melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menjaga kesehatan Anda" atau "Saya
menghargai kerja keras dan dedikasi Anda dalam mengikuti perawatan ini."
10. Melakukan refleksi diri: Setelah berinteraksi dengan pasien, luangkan waktu
untuk merefleksikan komunikasi Anda. Tinjau kembali interaksi tersebut dan
evaluasi apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Teruslah belajar dan
mengembangkan keterampilan komunikasi terapeutik Anda.
3. Kesadaran diri: Penting untuk memiliki kesadaran diri tentang sikap, bahasa
tubuh, dan nada suara Anda saat berkomunikasi dengan pasien. Pastikan bahwa
Anda mengirimkan pesan yang sesuai dan mendukung, serta menghindari sikap
yang mungkin membuat pasien merasa tidak nyaman.
5. Bahasa yang mudah dipahami: Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pasien. Hindari penggunaan istilah medis yang rumit atau jargon yang mungkin
membingungkan pasien. Sampaikan informasi dengan cara yang sederhana dan
jelas.