ANATOMI FISIOLOGI
DOSEN PENGAMPU
Hipnawi, M..Biomed
NIM : PO71201200029
2020– 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-nya, akhirnya dapat
menyelesaikan MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI mengenai “SISTEM INTEGUMEN
DAN SENSASI KULIT” yang di dampingi oleh bapak Hipnawi,M.Biomed.
Makalah ini untuk memenuhi mata kulih ANATOMI FISIOLOGI, dalam makalah ini
penulis membahas tentang komponen integumen beserta fungsinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
keterbatasan kemampuan, pengalaman dan ilmu yang dimiliki ataupun kurangnya sumber
pustaka. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat di harapkan untuk penyempurnaan dengan
pengembangan makalh ke arah yang lebih baik. Semoga segala yang tertuang dalam makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, baik sekarang maupun di masa yang akan
datang.
Daftar Isi .................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................
1.1.Latar Belakang .................................................................................................................
1.2.Rumusan Masalah ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri
atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar
biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan
vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam
tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem
integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba
lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang
berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi
panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku,
kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot.
Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis)
yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan yang mendasari (hypodermis
atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis
(kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta
pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari
kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf,
serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".Sistem
integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan
bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya (keringat atau lendir).
Sistem integumen sebagai organ terluar memerankan berbagai fungsi yang memungkinkan
interaksi antara kita sebagai pemilik tubuh dengan dunia luar (lingkungan). Beberapa fungsi penting
organ ini antara lain:
Proteksi: sistem organ ini melindungi seluruh tubuh dari berbagai macam ancaman yang kita
dapatkan dari lingkungan. Misalnya, infeksi atau serangan organisme lainnya, kerusakan
karena radiasi sinar matahari, dan zat-zat kimia yang berbahaya disekitar kita.
Termoregulasi: sistem organ ini memberikan dukungan terhadap termoregulasi (pengaturan
suhu tubuh) melalui berbagai cara.
Keseimbangan Air: permukaan terluar dari kulit merupakan lapisan yan paling tidak suka air.
Kondisi ini memungkinkan air dan garam tetap tersimpan dalam tubuh sesuai dengan
kebutuhan dan mencegah tubuh kehilangan cairan secara berlebihan. Sebagian kecil air dan
limbah tubuh (misalnya urea) dibuang melalui keringat.
Penerima Pesan Masuk: Banyak kenis organ sensorik yang terletak pada sistem integumen.
Beberapa di antaranya memungkinkan kita untuk merasakan panas, dingin, tekanan, geraran,
dan juga nyeri.
Pengirim Pesan Keluar: sistem integumen dan terutama rambut dapat mengirimkan pesan ke
lingkungan luar tubuh. Pesan ini dikirimkan terutama kepada manusia lainnya. Orang atau
dokter dapat menangkap informasi terkait kondisi kesehatan kita melalui kulit dan rambut.
Misalnya, ketika kita marah, kulit kita akan mulai tampak berwarna pucat atau kemerahan.
Begitu pula ketika kita mengalami sakit tertentu warna kulit akan berubah.
Produksi Zat Penting: pada sistem integumen terdapat kelenjar Sebacea. Kelenjar ini terletak
dan berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini memproduksi suatu zat yang disebut
dengan sebum. Selain kelenjar Sebacea, terdapat pula kelenjar lainnya yaitu kelenjar keringat
yang tentu saja memproduksi keringat. Sel pada kulit juga memproduksi keratin. Keratin
merupakan sejenis protein jaringan ikat yang menjadi komponen struktural dan fungsional
penting pada sistem integumen. Keratin juga yang menjadi bahan dasar pembentuk rambut
dan kuku.
1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75 kg, kulit
dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada ordo
primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar susu.
1.4. KULIT
a. Pengertian Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi
danmelindungi permukaaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-
rongga, lubang-lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar
mukosa.
Kulit merupakan organ yang paling luas sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya
bahan kimia, cahaya matahari, mikroorganisme dan menjaga keseimabangan tubuh dengan
lingkungan.
b. Fungsi Kulit
· Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
· Sebagai alat peraba.
· Sebagai pelindung organ dibawahnya.
· Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
· Pengatur suhu tubuh.
. Tempat menimbun lemak.
a. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh. Tidak
berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi kelenjar ini berguna
mempertahankan suhu tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya terbatas. Ditemukan di
aksila, areola payudara, dan regia anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak dan
anogenital pada masa pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon stres atau
gembira. Biasanya tidak berbau, namun akan berbau saat bereaksi dengan bakteri.
Kelenjar apokrin seruminosa, tertelatak di telinga sebagai getah telinga dan
kelenjar siliaris Moll yang terletak pada mata. Sementara kelenjar mamae adalah
kelenjar apokrin yang termodifikasi menghasilkan susu.
1. Epidermis
a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan langsung
dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini terjadi pembelahan sel
yang sangat cepat dimana sel yang baru dibentuk akan didorong masuk ke lapisan
berikutnya. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-
juta sel setiap harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini merupakan
bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi molekul bakal
keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Stratum ini merupakan
prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah protein keras dan resilien, bersifat anti
air dan melindungi permukaan kulit yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada
epidermis merupakan keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda
dengan keratin yang ada pada kuku dan rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi tubuh terhadap
lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena tersusun dari sel-sel
berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin yang bersifat tahan air akan melindungi
jaringan lebih dalam terhadap kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami
gesekan dan mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam
yaitu stratum germinativum.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung pembuluh darah,
limfa, saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke permukaan dalam bentuk papillae.
Lapisan ini dipisahkan dari epidermis dengan adanya membran dasar atau lamina. Membran
ini terdiri dari dua jaringan ikat.
a. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang. Merupakan
jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag. Papila
dermal adalah proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis.
b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri, vena, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan papilar dan retikular
mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang menyebabkan kulit lebih elastis.
Pada orang usia lanjut serat ini menjadi sangat berkurang sehingga kulitnya mudah
keriput.
3.Lapisan subkutaneus (hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak pembuluh darah dan
ujung saraf.
1. Ecezema
2. Urticaria
Merupakan inflamasi akibat reaksi kulit terhadap suatu allergen, yang disebabkan
makanan, obat, logam dan vaksin. Reaksi yang ditimbulkan meningkatkan
permeabilitas sel, menimbuklkan edema, gatal, dan iritasi.
3. Jerawat
4. Dermatitis
Peradangan kulit kepala, wajah, atau bagian lain yang disebabkan level hormon,
nutrisi, infeksi, dan stres.
5. Psoriasis
Inflamatori kronik yang memiliki ciri-ciri penebalan dan kemerahan.
1. Onikomikosis
Peradangan kuku yang disebabkan infeksi jamur.
2. Impertigo
Infeksi permukaan kulit oleh streptococci atau staphylococcihemolytic.
3. Folliculitis
Infeksi folikel rambut oleh staphylococci
Penyakit kulit yang disebabkan virus, antara lain:
1. Herpes simplex ; melepuh, memerah.
2. Herpes zoster ; ruam saraf, sinaganaga.
3. Veruca vulgaris ; kutil
1. Nyeri
Nosiseptor atau yang biasa disebut dengan reseptor nyeri adalah reseptor yang
bertugas untuk menyalurkan sinyal nyeri dari tubuh agar bisa sampai ke otak. Fungsi saraf
sensorik ini sangat penting untuk melindungi diri kita.
Contohnya, saat Anda berjalan dan tidak sengaja menginjak serpihan kaca, nosiseptor akan
mengirimkan sinyal bahwa kaki Anda sedang terluka. Otak yang menerima sinyal ini akan
segera memerintahkan kaki Anda untuk mengangkat dan menghindari sumber nyeri sehingga
kerusakan yang terjadi tidak lebih besar.
2. Suhu
Reseptor ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu lingkungan pada kulit.
Fungsi saraf sensorik ini penting karena tubuh kita perlu menyesuaikan suhu dengan suhu
lingkungan untuk bisa berfungsi dengan baik.
3. Sentuhan
Reseptor sentuhan terdiri dari macam-macam jenis dan banyak ditemukan di kulit.
Mereka semua berperan dalam menjalankan fungsi saraf sensorik untuk merasakan sentuhan,
getaran, tekanan, dan tekstur suatu benda.
4. Propriosepsi
Reseptor-reseptor sentuhan juga membuat kita jadi sadar mengenai keberadaan diri
kita dalam suatu ruangan. Fungsi saraf sensorik ini dinamakan propriosepsi. Dengan fungsi
ini, Anda otomatis bisa merasakan keberadaan semua anggota tubuh Anda, sekaligus
menstabilkan posisi mereka sesuai dengan keadaan lingkungan Anda berada.
BAB III
PENUTUP
https://www.academia.edu/34827984/Sistem_Integumen
https://www.academia.edu/6424987/MAKALAH_SISTEM_INTEGUMEN
https://www.academia.edu/6798954/Makalah_SISTEM_INTEGUMEN
https://www.academia.edu/17260101/Sistem_Integumen
https://www.kompasiana.com/shinta_nurkholila/5700fa1ca623bd2608518aeb/sensasi-persepsi-
dan-atensi?page=all