Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM INTEGUMEN

Disusun Oleh :

Siska Putri Ekowati


Martini
Siti Mutiah

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


STIKES MAMBAUL ULUM SURAKARTA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah karena berkat kemurahan-Nya makalah sistem Integumen
ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Kami menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini di
kemudian hari.
Kami sadari pula, bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen kami Dra.Maesaroh,MMKes yang telah memberikan kami materi sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dan juga semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Surakarta ,15 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
2.1.Pengertian Sistem Integumen .................................................................. 3
2.2.Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia ............................................. 4
2.3.Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia............................................... 8
2.4.Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia ........................................ 11
BAB III PENUTUP................................................................................... 21
3.1.Kesimpulan ............................................................................................ 21
3.2.Saran....................................................................................................... 21
Daftar Pustaka............................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem
integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk
stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi
struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri,
virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet
yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan
dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar
minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang menutupi,
kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan
lapisan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah organ
seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari
folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang
mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh
urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:
1). Apa pengertian dari Sistem Integumen ?
2). Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?
3). Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?
4). Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1). Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2). Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3). Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4). Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Integumen


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen.
Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya,
termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen
berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Pada orang dewasa, sistem ini menutupi area dengan luas sekitar dua meter persegi. Organ yang menutupi
ini adalah organ yang tahan air, lembut, kuat, dan juga mempunyai kemampuan dalam memperbaiki
diri.Berat yang organ ini miliki sekitar 15 persen dari total berat tubuh kita. Dapat kita sebut pula, organ ini
adalah organ yang paling indah dari tubuh kita.
Selain itu, fungsi sistem integumen adalah fungsi dari sistem organ yang kompleks dengan berbagai macam
jaringan serta struktur yang mempunyai kemampuan tertentu.

2.2.1.Anatomi sistem integumen pada manusia

1.Epidermis
Epidermis sering kita sebut sebagai kulit luar. Kulit luar ini jika dikumpulkan akan menjadi organ terbesar dari
tubuh. Luas permukaannya sendiri adalah sekitar 18 meter persegi. Epidermis memiliki beberapa lapisan
yang mengandung empat jenis sel, yaitu :
a. Stratum korneum.
Lapisan ini terdiri dari banyak lapisan tanduk (keratinasi), gepeng, kering, tidak berinti, inti selnya sudah mati,
dan megandung zat keratin.
b. Stratum lusidum.
Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak yang kehilangan inti dan
butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar.
Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperti suatu pipa
yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat disebut stratum lusidum.
c. Stratum granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti ditengah dan sitoplasma berisi butiran
(granula) keratohiali atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini menghalangi benda asing, kuman dan
bahan kimia masuk ke dalam tubuh.

d. Stratum spinosum/stratum akantosum.


Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan. sel-
selnya disebut spinosum karena jika dilihat di bawah mikroskop, sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya
polygonal/banyak sudut dari mempunyai tanduk (spina). Lapisan ini berfungsi untuk menahan gesekan dan
tekanan dari luar. Bentuknya tebal dan terdapat di daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan
beban dan tekanan seperti tumit dan pangkal telapak kaki.
Disebut akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata spina atau tanduk tersebut ada hubungan antara sel
yang lain yang disebut intercelulair bridges atau jembatan interselular.
.
e. Stratum Basal/Germinativum.
Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis, stratum germinativum menggantikan
sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel induk.
Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut
butir melanin warna.
Sel tersebut disusun seperti pagar pagar (palisade) dibagian bawah sel tersebut terdapat suatu membran
disebut membran basalis, sel-sel basalis dengan membran basalis merupakan batas terbawah dari pada
epidermis dengan dermis.

2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit yang berada di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen
(protein penguat), serat retikuler (serat protein yang berfungsi sebagai penyokong), dan serat elastis (protein
yang berperan dalam elastisitas kulit).

Dermis terdiri dari 2 lapisan :


1. Bagian atas, Pars Papilaris (stratum papilar).
2. Bagian bawah, Retikularis (stratum retikularis).
Batas antara pars papilaris dengan pars retikularis adalah bagian bawahnya sampai ke subkutis. Baik pars
papilaris maupun pars retikularis terdiri dari serabut-serabut yaitu serabut kolagen, serabut elastis, dan
serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut kolagen, untuk
memberikan kekuatan kepada kulit, serabut elastic untuk memberikan kelenturan pada kulit, dan retikulus
terdapat terutama disekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alat tersebut.
a) Unsur sel dermis
Unsure utama sel dermis adalah fibroblast, makrofag, dan terdapat sel lemak yang berkelompok. Disamping
itu ada juga sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen pada lingkungan epidermis yang banyak mengandung
pigmen misalnya areola mammae dan sekitar anus.
b) Serat otot
Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas dihubungkan dengan folikel rambut
(muskulus erector fili) bertebaran diseluruh dermis dalam jumlah yang cukup banyak pada kulit, puting susu,
penis, skrotum dan sebagian perenium.

3. Hipodermis
Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dengan struktur
internal seperti otot dan tulang. Terdapat pembuluh darah, saraf dan limfe dengan jaringan penyambung
yang terisi sel lemak. Jaringan lemak bekerja sebagai penyekat panas dan menyediakan penyangga bagi
lapisan kulit diatasnya.
2.2.2.Jaringan kulit.

Kulit disebut juga integument atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang
menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis
(kulit dalam).

Kelenjar-kelenjar kulit
1. Kelenjar sebasea
Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel rambut. Kelenjar yang
tidak berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke permukaan kulit.
Kelenjar ini terletak dalam dermis dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan. Perkembangan dan
pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama pubertas di bawah control hormone.
2. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang tidak bercabang, terdapat pada seluruh kulit kecuali
pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan gendang telinga. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada
telapak tangan dan kaki.Tempat bermuaranya disebut pori keringat. Terdapat 2 macam kelenjar keringat
yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
a. Kelenjar keringat ekrin.
Tersebar diseluruh kulit tubuh, kecuali kulup penis bagian dalam dan telinga luar, telapak tangan, telapak kaki
dan dahi. Badan kelenjar terdapat diantara perbatasan kulit ari (epidermis) dan kulit dermis.
b. Kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar keringat yang besar dan hanya dapat ditemukan pada ketiak, kulit puting susu, kulit sekitar alat
kelamin dan dubur. Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keduanya berbelok-belok kemudian lurus
menuju epidermis dan bermuara pada folikel rambut.
3. Kelenjar payudara (glandula mamae)
Glandula mamae termasuk kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ektodermal yang secara fungsional
termasuk sistem reproduksi. Kelenjar ini terletak di atas fasia pektoralis superfisilis yang dihubungkan dengan
perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Kelenjar ini melekat erat dengan kulit diatasnya

2.2.3.Pigmentasi kulit.

Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri. Kandungan karoten (pigmen) darah pada
pembuluh darah, dermis memberikan warna kemerahan dan kandungan pigmen melanin memberikan
bayangan coklat.

Pigmentasi kulit tergantung dari berbagai faktor yaitu keturunan, hormone, dan lingkungan. Faktor genetic
mempengaruhi ukuran satuan melanin epidermis. Hormone pemacu malanosit MSH (melanosit stimulating
hormon) merangsang perpindahan melanosom ke dalam cabang-cabang sitoplasma melanosit dan
keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan kegiatan enzim melanosit serta meningkatkan
produksi melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.
Pembuluh Darah
1) Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini berjalan arteriole
pada tiap-tiap papilla kori.
2) Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan cabang-cabang pembuluh nadi
kea lat-alat tambahan yang terdapat di korium.

Saraf kulit.
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf
motorik dan saraf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf
sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-ujung, saraf
sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.

2.2.4.Pelengkap kulit

1. Kuku
Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal falang terkhir jaringan
dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis dan epidermis.

Struktur kuku.
Alat kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di bawahnya menjadi dasar kuku
yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan kulit yang merupakan dinding kuku. Lempeng
kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening
sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasar kuku.

2. Rambut.
Rambut merupakan benang keratin elastic yang berkembang dari epidermis dan tersebar disekujur tubuh
kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, lingkung lubang dubur dan
urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang bebas dan akar yang tertanam dalam kulit.
Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk dari bagian yang bersal dari epidermis (epitel)
dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat).
a) Struktur rambut
Medula. Merupakn bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapis sel kubis yang mengkerut satu
sam lain, dan dipisahkn oleh ruang berisi udara.
Korteks. Merupakan bagian utama rambut yang terbentuk dari beberapa lapis sel gepeng, panjang, dan
berbentuk gelombang yang membentuk keratin keras.
Kutikula. Terdapat pada permukaan, selapis sel tipis, jernih dan kutikula tidak berinti, kecuali yang terdapat
pada akar rambut.
b) Folikel rambut.
Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian luar (sarang akar dermis)
yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang
mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla di tempat persatuan akar rambut
dan selubungnya.
c) Sarung akar asal dermis.
Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai dengan lapisan reticular
dermis.
Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan dalam berupa sabk homogeny
sempit yang disebut glassy, membrane basal di bawah epidermis.
.

2.3 Fisiologi Sistem Integumen panusia


Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat
dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.

2.3.1 Fungsi proteksi


Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.Keratin merupakan
struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi. selain itu juga
mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut darikekeringan serta
mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini,
bersamaan dengan ekskresi keringat, akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba.
d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel
melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmenini bertugas melindungi materi genetik
dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik.
e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif.

2.3.2 Fungsi absorpsi


Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid sepertivitamin A, D, E, dan K, obat-
obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitaskulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi
oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat
berlangsung melaluicelah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-
sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.

2.3.3 Fungsi Ekskresi


Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitukelenjar sebasea dan
kelenjar keringat.

2.3.4 Fungsi persepsi


Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.

2.3.5 Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)


Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat
dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saatsuhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan
keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan
terbawa keluar dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit
keringat danmempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh
tubuh.

2.3.6 Fungsi pembentukan vitamin D


Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesteroldengan bantuan sinar
ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D
yang aktif. Calcitriol adalah hormonyang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus
gastrointestinal kedalam pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri,namun
belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberianvitamin D sistemik masih tetap
diperlukan.

2.4.Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia

Macam-macam Gangguan system integumen pada manusia

1. Kanker Kulit
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol didalam jaringan kulit. jika tidak
diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak,
dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita
oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.
2. Penyakit Lupus
Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang terganggu yang diderita lebih dari
1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit,
virus, bakteri dan bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti
kulit dan organ lainnya. Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf,
jaringan darah dan kulit.

3. Rubeola atau Penyakit Campak


Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang berkembang dalam sel di daerah
tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah menular, dan cepat menyebab melalui media udara ketika
penderita rubeola batuk atau bersin. Orang yang menderita Rubeola akan merasakan demam, batuk, hidung
berair, dan ruam ruam pada kulit sebagai puncak dari penyakit Rubeola. Jika tidak dirawat dapat
menyebabkan komplikasi seperti radang infeksi telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).
4. Jerawat

Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh minyak, kulit mati, dan atau
bakteri.
Hal hal yang paling sering menyebabkan jeawat adalah
· Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
· sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
· bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori

5. Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker yang tumbuh karena pertumbuhan
jaringan darah abnormal. HEmangioma biasanya ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-.
Karena Hemangioma tidak disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau Hemangioma berkembang
sebelum orang lahir, ketika mereka masih didalam kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak
menyebabkan kelainan.

6. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)


Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya tumbuh disekitar mulut
atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang
terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain
mengobati atau membasmi herpes tersebut.

7. Psoriasis
penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak merah terkadang
menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung dimana dan jenis apa yang
menyerang tubuh.

8. Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga Amerika. Penyebab Rosacea
masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan
jenis perawatan yang dapat menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.

9. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)


Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan Dermatitis Seborrheic. Ketika bayi
menderita penyakit ini disebut juga cradle cap. Terdapat 2 penyebab penyakit Eksim Seborrheic, yaitu
pertama adalah produksi minyak sebum pada kulit yang berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut
Malassezia. Biasanya ditemukan didalam kelenjar minyak kulit dan dipercaya sebagai penyebab iritasi.

10. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)


Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai timbulnya benjolan-benjolan kecil pada
kulit. Biasanya berwarna merah dan sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan kasus, urticaria disebabkan oleh
reaksi terhadap pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap benda yang menyebabkan iritasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak
dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis,
Dermis, Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat
dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit pupus, Rubeola atau
Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore (Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic
Eczema (Eksim Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).

3.2. Saran
Dari datata yang disampaikan diatas makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen
sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam penerapan secara langsung maupun dalam
pembuatan tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.Kelenjar Pada Kulit. http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-pada-kulit

http://majmili-syarmila.blogspot.com/2017/09/makalah-anatomi-fisiologi-sistem.html

https://udayatimade.blogspot.com/2012/11/anatomi-dan-fisiologi-integumen.html?

Anda mungkin juga menyukai