SISTEM INTEGUMEN
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah karena berkat kemurahan-Nya makalah sistem Integumen
ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Kami menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini di
kemudian hari.
Kami sadari pula, bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen kami Dra.Maesaroh,MMKes yang telah memberikan kami materi sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dan juga semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
2.1.Pengertian Sistem Integumen .................................................................. 3
2.2.Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia ............................................. 4
2.3.Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia............................................... 8
2.4.Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia ........................................ 11
BAB III PENUTUP................................................................................... 21
3.1.Kesimpulan ............................................................................................ 21
3.2.Saran....................................................................................................... 21
Daftar Pustaka............................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.Epidermis
Epidermis sering kita sebut sebagai kulit luar. Kulit luar ini jika dikumpulkan akan menjadi organ terbesar dari
tubuh. Luas permukaannya sendiri adalah sekitar 18 meter persegi. Epidermis memiliki beberapa lapisan
yang mengandung empat jenis sel, yaitu :
a. Stratum korneum.
Lapisan ini terdiri dari banyak lapisan tanduk (keratinasi), gepeng, kering, tidak berinti, inti selnya sudah mati,
dan megandung zat keratin.
b. Stratum lusidum.
Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak yang kehilangan inti dan
butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar.
Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperti suatu pipa
yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat disebut stratum lusidum.
c. Stratum granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti ditengah dan sitoplasma berisi butiran
(granula) keratohiali atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini menghalangi benda asing, kuman dan
bahan kimia masuk ke dalam tubuh.
2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit yang berada di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen
(protein penguat), serat retikuler (serat protein yang berfungsi sebagai penyokong), dan serat elastis (protein
yang berperan dalam elastisitas kulit).
3. Hipodermis
Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dengan struktur
internal seperti otot dan tulang. Terdapat pembuluh darah, saraf dan limfe dengan jaringan penyambung
yang terisi sel lemak. Jaringan lemak bekerja sebagai penyekat panas dan menyediakan penyangga bagi
lapisan kulit diatasnya.
2.2.2.Jaringan kulit.
Kulit disebut juga integument atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang
menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis
(kulit dalam).
Kelenjar-kelenjar kulit
1. Kelenjar sebasea
Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel rambut. Kelenjar yang
tidak berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke permukaan kulit.
Kelenjar ini terletak dalam dermis dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan. Perkembangan dan
pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama pubertas di bawah control hormone.
2. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang tidak bercabang, terdapat pada seluruh kulit kecuali
pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan gendang telinga. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada
telapak tangan dan kaki.Tempat bermuaranya disebut pori keringat. Terdapat 2 macam kelenjar keringat
yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
a. Kelenjar keringat ekrin.
Tersebar diseluruh kulit tubuh, kecuali kulup penis bagian dalam dan telinga luar, telapak tangan, telapak kaki
dan dahi. Badan kelenjar terdapat diantara perbatasan kulit ari (epidermis) dan kulit dermis.
b. Kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar keringat yang besar dan hanya dapat ditemukan pada ketiak, kulit puting susu, kulit sekitar alat
kelamin dan dubur. Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keduanya berbelok-belok kemudian lurus
menuju epidermis dan bermuara pada folikel rambut.
3. Kelenjar payudara (glandula mamae)
Glandula mamae termasuk kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ektodermal yang secara fungsional
termasuk sistem reproduksi. Kelenjar ini terletak di atas fasia pektoralis superfisilis yang dihubungkan dengan
perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Kelenjar ini melekat erat dengan kulit diatasnya
2.2.3.Pigmentasi kulit.
Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri. Kandungan karoten (pigmen) darah pada
pembuluh darah, dermis memberikan warna kemerahan dan kandungan pigmen melanin memberikan
bayangan coklat.
Pigmentasi kulit tergantung dari berbagai faktor yaitu keturunan, hormone, dan lingkungan. Faktor genetic
mempengaruhi ukuran satuan melanin epidermis. Hormone pemacu malanosit MSH (melanosit stimulating
hormon) merangsang perpindahan melanosom ke dalam cabang-cabang sitoplasma melanosit dan
keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan kegiatan enzim melanosit serta meningkatkan
produksi melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.
Pembuluh Darah
1) Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini berjalan arteriole
pada tiap-tiap papilla kori.
2) Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan cabang-cabang pembuluh nadi
kea lat-alat tambahan yang terdapat di korium.
Saraf kulit.
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf
motorik dan saraf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf
sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-ujung, saraf
sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.
2.2.4.Pelengkap kulit
1. Kuku
Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal falang terkhir jaringan
dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis dan epidermis.
Struktur kuku.
Alat kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di bawahnya menjadi dasar kuku
yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan kulit yang merupakan dinding kuku. Lempeng
kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening
sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasar kuku.
2. Rambut.
Rambut merupakan benang keratin elastic yang berkembang dari epidermis dan tersebar disekujur tubuh
kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, lingkung lubang dubur dan
urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang bebas dan akar yang tertanam dalam kulit.
Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk dari bagian yang bersal dari epidermis (epitel)
dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat).
a) Struktur rambut
Medula. Merupakn bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapis sel kubis yang mengkerut satu
sam lain, dan dipisahkn oleh ruang berisi udara.
Korteks. Merupakan bagian utama rambut yang terbentuk dari beberapa lapis sel gepeng, panjang, dan
berbentuk gelombang yang membentuk keratin keras.
Kutikula. Terdapat pada permukaan, selapis sel tipis, jernih dan kutikula tidak berinti, kecuali yang terdapat
pada akar rambut.
b) Folikel rambut.
Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian luar (sarang akar dermis)
yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang
mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla di tempat persatuan akar rambut
dan selubungnya.
c) Sarung akar asal dermis.
Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai dengan lapisan reticular
dermis.
Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan dalam berupa sabk homogeny
sempit yang disebut glassy, membrane basal di bawah epidermis.
.
1. Kanker Kulit
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol didalam jaringan kulit. jika tidak
diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak,
dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita
oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.
2. Penyakit Lupus
Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang terganggu yang diderita lebih dari
1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit,
virus, bakteri dan bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti
kulit dan organ lainnya. Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf,
jaringan darah dan kulit.
Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh minyak, kulit mati, dan atau
bakteri.
Hal hal yang paling sering menyebabkan jeawat adalah
· Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit
· sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori
· bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori
5. Hemangioma
Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker yang tumbuh karena pertumbuhan
jaringan darah abnormal. HEmangioma biasanya ditemukan dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-.
Karena Hemangioma tidak disebabkan faktor luar, biasanya orang menderita atau Hemangioma berkembang
sebelum orang lahir, ketika mereka masih didalam kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak
menyebabkan kelainan.
7. Psoriasis
penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak merah terkadang
menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung dimana dan jenis apa yang
menyerang tubuh.
8. Rosacea
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga Amerika. Penyebab Rosacea
masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan belakangan ini mampu mengembangkan
jenis perawatan yang dapat menekan gejala - gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.
3.1 Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak
dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis,
Dermis, Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat
dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan
pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit pupus, Rubeola atau
Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore (Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic
Eczema (Eksim Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).
3.2. Saran
Dari datata yang disampaikan diatas makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen
sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam penerapan secara langsung maupun dalam
pembuatan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
http://majmili-syarmila.blogspot.com/2017/09/makalah-anatomi-fisiologi-sistem.html
https://udayatimade.blogspot.com/2012/11/anatomi-dan-fisiologi-integumen.html?