Anda di halaman 1dari 19

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

(Tugas Ilmu Biomedik Dasar)

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Adisti Rahma Widjayanti (01)


2. Afrida Nur Fatmawati (02)
3. Aisyah Galuh Prameswari (03)
4. Amalia Nurul Azizah (04)
5. Anindya Eka Putianan (05)
6. Annisa Mifthakhul Jannah (06)
7. Ardina Oktarini Setiawan (07)
8. Arni Diah Asih (08)

Kelas 1A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini bisa tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik berupa pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini si pembaca mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini,


karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Surakarta, 12 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB 1.....................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN..............................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah:.....................................................................................................v
1.3 Tujuan:.......................................................................................................................v
1.4 Manfaat :....................................................................................................................v
BAB II.....................................................................................................................................1
PEMBAHASAN..................................................................................................................1
2.1       Anatomi dan Fisiologi Kulit.................................................................................1
2.2      Anatomi dan Fisiologi Rambut..............................................................................7
2.3       Anatomi dan Fisiologi Kuku..............................................................................11
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2 Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui fisiologi manusia adalah ilmu yang


mempelajari fungsi mekanik fisik dan biokimia manusia dalam kesehatan
yang baik, organ, dan sel-sel yang membentuknya. Tingkat utama fokus dari
fisiologi manusia adalah pada tingkat organ dan sistem dalam sistem.
Sedangkan anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah
anatomis mempunyai arti yang tepat dan digunakan dalam kedokteran dan
biologi. Anatomi Adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan atau struktur
dari tubuh manusia serta hubungannya antara satu bagian dengan bagian yang
yang lainnya. Sistem integumen adalah salah satu bagian dari fisiologi
manusia dimana sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar
yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan
tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus
seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap
bahaya bahan kimia. Selain itu juga kulit juga memiliki fungsi yang lain
seperti absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi),
dan pembentukan vitamin D. Kulit juga memiliki beberapa bagian yang juga
memiliki fungsinya secara spesifik.

iv
Sistem integument tidak hanya terdiri dari kulit tetapi juga rambut dan
kuku yang juga memiliki beberapa bagian yang juga memiliki fungsi masing-
masing maka dari pada itu penulis akan menjelaskan lebih lanjut tentang
anatomi dan fisiologi sistem integumen dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem integumen ?


2. Bagaimana anatomi fisiologi kulit?
3. Bagaimana anatomi fisiologi rambut?
4. Bagaimana anatomi fisiologi kuku?

1.3 Tujuan:

1. Untuk mengetahui pengertian sistem integument.


2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi kulit.
3. Untuk mengetahui anatomi fisiologi rambut.
4. Untuk mengetahui anatomi fisiologi kuku.

1.4 Manfaat :

Berdasarkan tujuan yang disusun diatas, maka manfaat yang diperoleh


adalah memberikan informasi kepada pembaca mengenai teori keperawatan
yang dikemukakan oleh orang berbeda yakni para perawat terdahulu yang
dengan ketulusan serta rasa peduli terhadap sesama manusia yang
menjadikannya panutan bagi para perawat dimasa mendatang

v
BAB II
PEMBAHASAN

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling
luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal
atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada
sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen
mampumemperbaikisendiri (self-repairing) &mekanismepertahanantubuhpertama
(pembatasantaralingkunganluartubuh dengandalamtubuh).

2.1       Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap
total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya
agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit
juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction),
getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar,
sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak
nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal
dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1.       Epidermis 
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit
tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit
selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga
tersusun atas lapisan:
Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit
menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon
hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone,
MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin,
semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-
bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal
bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat.
Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit  akan
tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap
cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran
cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang,
yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen
kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh
epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang
masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin
bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan
neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis ,
yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit
melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel
Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat
merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.Keratinosit, lapisan eksternal
kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4
minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga
paling dalam  sebagai berikut:
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana
eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis
dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area
yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan
& kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini
banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula
lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring
selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada
kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar
serta mukosa tidak punya lapisan inti.
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel
pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian
mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut
spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai
intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara
epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran
nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari
fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara
pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh
dilengkapidengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaantelapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya
terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada
dua jenis kelenjar keringat yaitu :
Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu
keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral,
seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari
metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak
tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar
dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang
dewasa.Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya
bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya. Kelenjar
keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental,
berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah
rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan
dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin
jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari
kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas
kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
2.      Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin” karena  95%  dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan
ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling      tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat
atau dermis  menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini
elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar
sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga
merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah
punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu
stratum papilare dan stratum reticular.
Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri
atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag,
dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat
dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta
fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis
yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebaseus.
Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur
suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel
khusus dari dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan
kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:
 Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari
kulit tubuh.
 Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-
sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk
melawan mikroba.
 Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke
permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
 Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan
melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
 Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar
rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
 Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
 Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat
dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
 Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit
merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding
arteri.
3.       Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah
dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah
kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan
dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya
berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin
kehilangan kontur.

2.2      Anatomi dan Fisiologi Rambut


Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan
pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan
bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis
mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pad adaerah
:alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis.
Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi
rambut.Pada bulanke 5 sampaike6  janin mempunyai rambut yang sangat halus yang
disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak
mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti
yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber :tumbuh rambut di sekitar
saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar
terdapat pada :kepala, alis dan tumbuh pada masapuber, disebutsebagai “Terminal
Hairs”.
Struktur Rambut
Ada dua macam keratin rambut, yaitu :
 Keratin Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal,
yaitu pada bagian medulla rambut. Secara Histologis :terlihat perubahan sel-
sel epidermis : mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah
menjadi sel-sel jernih (Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami
keratinisasi kemudian desquamasi.
 Keratin keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut.
Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi
perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup,
menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi
dan lebih banyak mengandung sullfur.
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula
yang terdiri dari keratin keras.

 Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang


mengalami keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel
kadang-kadang terdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut
tipis / halus.
 Kortex   : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari  sel-sel
berbentuk runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung
pigmen.
 Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti
genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
Pada rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut  terdiri dari
komponen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat
menonjol, disebut papila yang terdiri dari :jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel
saraf .Bagian luar papilla diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matrik, dan
ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila)
berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
Dan untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas
pigmen korteks. Bila sedikit / kurang tampak putih. Campuran rambut putih dan
berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh
adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat
mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong keatas.
Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri
membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di
jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial dan
kedalam. Fungsi vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan
lemak dan folikel rambut.
Cabang yang menembus stratum reticulare, member cabang ke :folikel
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Pada perbatasan Str. Reticullare Str.
Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh
darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan kearah
epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler
ini terdapat pada tepat di bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papilla
folikel rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea. Selain itu di bagian superfisial
di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut pleksuspapilaris.
Pada keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae
di stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperature tubuh tidak
banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar keringat aktif memproduksi keringat
kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat.
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat
agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
2. Menyarig udara pada hidung.
3. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
4. Pendorong penguapan keringat.
5. Indera peraba yang sensitive.

Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :


1.    Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih
tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun
90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat` 
2.   Fase Peralihan (Katagen)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.
Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.
3.   Fase Istirahat(Telogen)
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan
50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya
kerontokan rambut jika terjadi trauma , stress dan sebagainya.

2.3       Anatomi dan Fisiologi Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan
gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat
sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm,
empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban
dan rapuh. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Bagian kuku terdiri dari:
1. Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2. Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas.
3. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4. Alur kuku (nail grove)  merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
5. Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
6. Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
7. Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9. Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free
edge) menebal.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut,


kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada
Manusia kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages
atau /Struktur asesoris kulit dan Warna Kulit.
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam
menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :
fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi),
dan pembentukan vitamin D.
Gangguan Pada Sistem  Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit,
penyakit pupus, Rubeola atau Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma, Cold Sore
(Herpes Simplex Virus), Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic),
dan Hives / Urticaria (Gatal Alergi).

3.2 Saran

Dalam makalah ini diharapkan untuk bisa memahami fungsi tentang sistem
integumen. Maka dari itu sebaiknya untuk menjaga dan merawat sistem integumen
dengan baik dan benar sehingga sistem integumen dapat berfungsi secara optimal
mengingat peranannya yang penting dalam tubuh manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Putri Rizka.2014.Makalah sistem integumen
http://niputuyuni.blogspot.com/2014/10/makalah-sistem-integumen.html?m=1 diakses pada
tanggal 9 September 2020 pukul 13.20

Stevano Hendri Chris.2018. Makalah Sistem Integumen Anatomi Fisiologi Stikes


Widya Nusantara. https://suntikkacili.blogspot.com/2018/09/makalah-sistem-
integumen-anatomi.html?m=1 (diakses tanggal 10 september 2020)

Anda mungkin juga menyukai