Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN PADA MANUSIA

Dosen Pengampu:
Linda Yusanti, S.ST.,M.Keb
Disusun Oleh Kelompok 1
1. Nora Ade Ramadan (FOG023025)
2. Alya Ferlita (FOG023017)
3. Helsa Ika Putri (FOG023013)
4. Helfeni(FOG023031)
5. Hainin Mita(FOG023020)
6. Adelia Putri(FOG023027)
7. Atika Sari (FOG023036)
8. Fera Fatihatari(FOG023021)
9. Gita Sabila(FOG023028)
10. Mutiara Reva (FOG023034)
11. Najwa Nabila(FOG023036)
12. Oktami Yulfani (FOG023016)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah
mengenai system integument pada manusia ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah, yaitu “ANATOMI DAN FISIOLOGI”. Salawat beserta salam kami ucapkan
kepada nabi besar kita Muhammad SAW ,Karena berkat beliaulah kita dapat merasakan
kemajuan teknologi yang kita rasakan pada saat ini, Pada kesempatan ini tidak lupa kami
mengucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku
ini.
Kami menyadari keterbatasan kami selaku penulis, oleh karena itu demi pengembangan
kreatifitas dan penyempurnaan makalah kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca
maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya. semoga Allah SWT membalas
budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikan modul ini. Akhir kata, semoga buku ajar ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca, Aamiin.

Bengkulu, 15 September 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………......ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….…..1
1.1 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..….2
1.2 Latar Belakang………………………………………………………………………………2
1.3Tujuan ……………………………………………………………………………………….2
1.4 Manfaat……………………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….3
2.1 anatomi system integument pada kulit dan jaringan………………………………………...3
2.2 Pembentukan panas dalam tubuh Tubuh……………………………………………………9
2.3 proses pelepasan panas dalam tubuh………………………………………………………..10
2.4 Proses peningkatan suhu tubuh dan factor penyebabnya………………………………......11
2.5 kelainan system integument………………………………………………………………..17
2.6 hubungan system integument dengan reproduksi wanita…………………………………..18
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...19
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………...19
3.2 saran ……………………………………………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus Sistem integumen adalah sebuah sistem dari organ yang membedakan, melindungi,
memisahkan, serta menginformasikan terhadap lingkungan.
Kata integumen berasal dari bahasa Latin, yakni “integumentum” yang artinya adalah
“penutup”. Pada orang dewasa, sistem ini menutupi area dengan luas sekitar dua meter persegi.
Organ yang menutupi ini adalah organ yang tahan air,lembut, kuat, dan juga mempunyai
kemampuan dalam memperbaiki diri. Berat yang organ ini miliki sekitar 15 persen dari total
berat tubuh kita. Dapat kita sebut pula, organ ini adalah organ yang paling indah dari tubuh kita.
Selain itu, fungsi sistem integumen adalah fungsi dari sistem organ yang kompleks dengan
berbagai macam jaringan serta struktur yang mempunyai kemampuan tertentu.
System integument ini terdiri dari anatomi system integumen yang terdiri dari lapisan
kulitdan jaringan penunjang, selain itu systemintegument ini juga membahas mengenai
bagaimana pembentukan panas pada tubuh,factor apa saja yang mempengaruhinya, serta system
integument ini dapat menimbulkan kelainan dan hubungan system integument dengan
reproduksi wanita yang akan kami bahas pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaiman Anatomi Sistem integument pada lapisan kulit dan jaringan penunjang?
B. Bagaimana proses pembentukan suhu tubuh dan factor apa saja yang mempengaruhinya?
C. Kapan terjadinya pembuangan panas pada tubuh?
D. Apa saja pengaturan dan peningkatan suhu tubuh?
E. Apa saja kelainan system integument
F. Bagaimana hubungan system integument dengan reproduksi wanita?

1.2 Tujuan

A. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui apa itu system integument manusia

1
B. Mahasiswa paham terhadap proses pembentukan suhu tubuh dan factor apa saja yang
mempengaruhinya
C. Mahasiswa dapat mengetahui kapan saja terjadinya proses pembuangan panas pada
tubuh
D. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui pengaturan dan peningkatan suhu tubuh
E. Mampuh mengetahui apa saja kelainan system integument
F. Mahasiswa diharapkan mengetahui hubungan system integument dengan reproduksi
wanita

1.4 Manfaat

A. Menambah wawasan mengenai Sistem integument pada lapisan kulit dan jaringan
penunjang
B. Mengetahui proses pembentukan suhu tubuh dan factor apa saja yang mempengaruhinya
C. mengetahui kapan saja terjadinya proses pembuangan panas pada tubuh
D. mengetahui pengaturan dan peningkatan suhu tubuh
E. mengetahui apa saja kelainan system integument
F. mengetahui hubungan system integument dengan reproduksi wanita

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi system integument
Kulit terdiri dari tiga lapisanyaitu: epidermis (kulit ari)dermis (kulit jangat atau korium)
dan lapisan subkutan/hypodermis
1.Epidermis

Epidermis sering disebut sebagai kulit luar. Epidermis merupakan lapisan terluar kulit
manusia dan memiliki ketebalan yang berbeda-beda: 400 hingga 600 µm untuk kulit tebal
(kulit telapak tangan dan kaki) dan 75 hingga 150 µm untuk kulit tipis. kulit (kulit selain
telapak tangan dan telapak kaki, dengan rambut). Selain sel epitel, epidermis juga terdiri
dari lapisan:
A..Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit
menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon
hipofisis anteriorhormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating
hormone,MSH)Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat
dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut.Semakin banyak
melanin, semakin gelap warnanya.Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet
dengan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet
dalam sinar matahari yang berbahaya.
B. Sel Langerhans,yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang yang
merangsang sel Limfosit T,mengikat,mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada
sel Limfosit T.Dengan demikian,sel Langerhans berperan penting dalam imunologi
kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel

3
Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imunSel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastikSel Langerhans
secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis, yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah
kanker kulitStres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan
rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.

C.Sel Merkel,yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan
fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
D..Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai
1.Stratum Korneum /lapisan tandukterdiri atas 15-20 lapis sel gepeng tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana
eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis
dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.
2. Stratum Lucidum tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin. Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel
sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan
tembus sinarLapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki
3. Stratum Granulosum lapisan keratohialin, terdiri atas 2-4 lapis sel poligonal gepeng
yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula
lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring
selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada
kulit.
4.Stratum Spinosum stratum malphigi / pickle cell layer, tersusun dari beberapa lapis
sel di atas stratum basaleSel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti
bulat/lonjongPada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak
seperti duri yang disebut spina dan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya
terdapat fibril sebagai intercellular bridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan
filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan)

4
antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel- sel spinosum ini banyak
terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
5. Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis
(berbatasan dengan dermis), tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk
silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melaninPada lapisan basal ini terdapat sel-
sel mitosis.
2.Dermis

Lapisan yang mempunyai ketebalan 4kali lipat dari lapisan epidermis (kira-kira 0.25-
2.55mm ketebalannya) tersusun dari jaringan penghubung dan penyokong lapisan epidermis dan
mengikatkannya pada lapisan dalam hipodermisLapisan ini terbagi atas :
a.Lapisan papilari,
Merupakan lapisan tipis dan terdiri dari jaringan penghubung yang longgar menghubungkan
lapisan epidermis kelapisan subcutis, banyak terdapat sel mast dan sel makrofag yang
diperlukan untuk menghancurkan mikroorganisme yang menembus lapisan dermis. Di lapisan
ini juga terdapat sejumlah kecil elastin dan kolagenLapisan ini berbentuk gelombang yang
terjulur kelapisan epidermis untuk memudahkan kiriman nutrisi kelapisan epidermis yang
tidak mempunyai pembuluh darah.
b.Lapisan Retikular
Merupakan lapisan tebal dan terdiri dari jaringan penghubung padat dengan susunan yang tidak
merata, disebut lapisan retikular karena banyak terdapat serat elastin dan kolagen yang sangat
tebal dan saling berangkai satu sama lain menyerupai jaring- jaring. Dengan adanya serat
elastin dan kolagen akan membuat kulit menjadi kuat, utuh kenyal dan meregang dengan
baikKomponen dari lapisan ini berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi
kulitTerdiri dari :
1). Kelenjar sebaceous/sebasea (kelenjar lemak)

5
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan untuk
melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak
lipidpada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar sebaseanya lebih aktif
memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debu atau kosmetik
menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan. pada gambar dibawah
terlihat kelenjar sebasea yang berwama kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar
keringat
2). Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hariSeorang yang bekerja dalam ruangan
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih
banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk
mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein
yaitu amoniak dan ureaTerdapat dua jenis kelenjar keringatyaitu kelenjar keringat apokrin
dan kelenjar keringat merokrin.
a).Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada
usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khasKelenjar keringat
apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel
mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat
apokrinAkibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut
lalu ke permukaan luar
b).Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki.Sekretnya
mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya
berkisar 4.0-6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur
permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan
cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida
kecil dengan sifat antibiotik.
3). Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi nutrisi penting untuk
kulitbaik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit,
selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses
pelebaran atau dilatasi pembuluh darah.Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat

6
di bawah dermisArteri membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman
pembuluh darah di jaringan subkutantepat di bawah dermisCabang-cabang berjalan ke
superficial dan ke dalamFungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk memelihara
jaringan lemak dan folikel rambut.Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi
cabang ke folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.Pada perbatasan Str.
Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa
pembuluh darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari rete sub papillare berjalan ke arah
epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler (capilary beds)Pembuluh kapiler ini
terdapat pada tepat di bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papila folikel rambut,
sekitar kelenjar keringat dan sebaseaSelain itu di bagian superfisial di stratum retikulare
terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut pleksus papilaris. Pada keadaan temperatur
udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae di stratum papilare dan subpapilare
menyempit sehingga temperatur tubuh tidak banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar
keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat.
4) Serat elastin dan kolagen
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan oleh
sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan komponen jaringan
ikat yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringan serta bagian tubuh yang
harus diikat menjadi satuProtein ini dihasilkan oleh sel-sel dalam jaringan ikat yang
dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya
dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai fungsi yang spesifik. Pada kulit serabut
kolagen tersusun dengan pola rata yang saling menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin yang
memberikan elastisitas pada kulit Kedua tipe serabut ini secara bersama-sama menentukan
derajat kelenturan dan tonus pada kulitPerbedaan serat Elastin dan kolagen, adalah serat
elastin yang membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang memperkuat
jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itu sendiri akan berkurang produksinya
karena penuaan sehingga kulit mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.
5).Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang
terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorikUjung saraf motorik berguna untuk
menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk

7
menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulitPada kulit ujung-ujung, saraf sensorik
ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.

3.Subkutan
Jaringan Subkutan atau hipodermis merupakan lapisan kulit yang paling dalam.Lapisan ini
terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur
internal seperti otot dan tulang.Banyak mengandung pembuluh darah,pembuluh limfe dan syaraf
juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel Hair shaft- rambut.

2. JARINGAN PENUNJANG
struktur tambahan kulit,derivat kulit berasal dari epidermisterdiri dari kelenjar sudorifera
kelompok sebasea rambut dan folikel rambut serta kukuNama lainnya appendages kulit /
adneksa kulit / struktur tambahan kulit.
1.Rambut dan folikel rambut.
Rambut terdiri dari batang yang terletak diatas permukaan kulit dan akar rambut yang
terletak di dalam kulit.Folikel rambut merupakan jaringan yang meliputi akar rambut. Rambut
terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula yang terdiri dari
keratin keras.
a.Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami keratinisasi. Sel-
selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang terdapat udara/cairanBagian
ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.
b. Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk runcing, yang
mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
C.Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang mengalami
keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-
sel yang sebagian mengalami keratinisasi. Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan
epidermisPada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang
terdiri dari : jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi sel-sel
epitel yang disebut germinal matri, dan ujung folikel rambut tampak membesar.
Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi membentuk rambut yang
dapat tumbuh terus. Bagian sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk bagian
medula rambut dan kortex. Bagian perifer membentuk selubung akar rambut yaitu selubung

8
akar dalam dan selubung akar luar. Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel,
terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan kutikula, merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari
kortek rambut terdiri dari sel-sel pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah dan
Lapisan Henleyaitu lapisan luar, terdiri dari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami
keratinisasiSel-sel selubung akar dalam mempunyai keratohialin yang bersifat asidofil dan
disebut granula trichohyalin, yang dengan H.E tampak kemerahan
Selubung akar luar terletak pada dasar folikel, lanjutan dari Germinal Matrixhanya
terdiri dari 1 lapis sel-sel sesuai stratum basale epidermis. Lebih ke atassel-sel terdiri dari
beberapa lapis, sesuai lapisan epidermis. Selubung Jaringan Ikat merupakan dermis yang
langsung berhubungan menyelubungi folikel rambut.Dipisahkan dari selubung akar luar oleh
membran basales Musculus Erector Pili merupakan otot polos yang melekat pada
pertengahan selubung jaringan ikat, ujung lainnya berakhir pada stratum papillare dermis,
dengan arah miring ke atas.Kontraksi otot ini menyebabkan : rambut berdiri tegak, kulit
melekuk dan sekret kelenjar sebasea keluar Inervasinya berasal dari serabut saraf simpatis.
Warna rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen korteks.Bila sedikit / kurang
tampak putih.Campuran rambut putih dan berpigmen tampak abu-abu (uban).Rambut coklat
hitam disebabkan oleh adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang
dapat mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong ke atas.

2.2 Pembentukan panas dalam tubuh Tubuh


Pembentukan panas adalah produk utama metabolismeAda beberapa faktor yang
menentukan laju pembentukan panas, yaitu.
a. Laju metabolisme basal semua sel tubuh
Metabolisme basal adalah istilah untuk menunjukkan jumlah keseluruhan aktivitas
metabolisme dengan tubuh dalam keadaan istirahat fisik dan mentalKecepatan metabolisme
basal diukur pada waktu istirahat, di tempat tidur, tidak terganggu
oleh apapun, dengan pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida diukur .Faktor-
faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme basal:
-Ukuran tubuh
-Umur.
-Jenis kelamin.
-Iklim.

9
-Jenis pakaian yang dipakai.
-Jenis pekerjaan
b. Laju metabolism tambahan disebabkan oleh aktivitas otot, termasuk kontraksi otot yang
disebabkan oleh menggigil
c. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin (dan sebagian kecil hormone
lain, seperti hormone pertumbuhan dan testosterone) terhadap sel

d.Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan


perangsangan simpatis terhadap sel
e. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel
sendiri, terutama bila suhu di dalam sel meningkat
f. Metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan
makanan (efek termogenik makanan) (GuytonArthur C dan John E Hall, 2008)

2.3 Pelepasan panas dalam tubuh


Panas dihasilkan di dalam tubuh dengan cara metabolismeyang merupakan reaksi
kimia dari semua sel dan jaringan tubuh. Makanan adalah sumber dasar bahan bakar yang
paling utama dalam metabolismeTermoregulasi memerlukan fungsi normal dari proses
penghasilan panasReaksi kimia seluler memerlukan energi untuk memproduksi adenosin
trifosfat (ATP)Jumlah total energi yang dibutuhkan untuk melakukan metabolisme disebut
laju metabolikAktivitas yang memerlukan tambahan reaksi kimia dapat menaikkan laju
metabolismeBila metabolik menjadi tinggipanas tambahan akan lebih banyak dihasilkansaat
metabolik menjadi turunpanas yang dihasilkan menjadi turun atau lebih sedikit dari normal

a) Radiasi merupakan panas yang berpindah dari bagian luar satu zat ke bagian luar zat lain
tanpa menempel satu sama lain. Melalui gelombang elektromagnetikpanas akan berpindah
dari satu zak ke zat lainnya. Panas akan dibawa dari organ internal inti ke kulit dan ke
pembuluh darah permukaan melalui aliran darahTingkat vasodilatasi dan vasekonstriksi
mempengaruhi jumlah panas yang dibawa ke permukaanTingkat vasodilatasi dan
vasskonstriksi diatur oleh hipotalamus. Panas menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih
dingin di sekelilingnya. Penyebaran meningkat bila perbedaan suhu antara objek juga
meningkat

10
b) Konduksi merupakan panas yang berpindah dari satu zat ke zat lain dengan bersentuhan
secara langsungKetika kulit yang memiliki suhu yang lebih tinggi mengenai zat yang lebih
dingin, maka panas akan berpindah. Ketika suhu dua objek sama, kehilangan panas konduktif
berhentiPanas berkonduksi melalui benda padat, gas, dan cairKonduksi normalnya
menyebabkan sedikit kehilangan panas. Perawat meningkatkan kehilangan panas konduktif
ketika memberikan kompres es atau memandikan pasien dengan air dinginPemberian
beberapa lapis pakaian mengurangi kehilangan panas secara konduktif. Tubuh menambah
panas dengan konduksi ketika kontak dilakukan dengan material yang lebih hangat dari suhu
kulit

c) Konveksi adalah perpindahan panas karena gerakan udara. Panas dikonduksikan pertama
kali pada molekul udara secara langsung dalam kontak dengan kulitArus udara membawa
udara hangatPada saat kecepatan arus udara meningkat, kehilangan panas konvektif
meningkatKipas angin listrik meningkatkan kehilangan panas melalui konveksiKehilangan
konvektif meningkat ketika kulit lembab kontak dengan udara yang bergerak ringan

d) Evaporasi adalah perpindahan energi panas, ketika cairan berubah menjadi gasSelama
evaporasi, kira-kira 0,6 kalori panas hilang untuk setiap gram air yang menguap. Tubuh
secara kontinu kehilangan panas melalui evaporasiKira-kira 600 sampai 900 ml sehari
menguap dari kulit dan paru, yang mengakibatkan kehilangan air dan panasKehilangan
normal ini dipertimbangkan kehilangan air tidak kasat mata dan tidak memainkan peran
utama dalam pengaturan suhu

2.4 Proses peningkatan suhu tubuh dan factor penyebabnya


Pada demam, peningkatan suhu tubuh dipicu oleh zat pirogen yang menyebabkan
pelepasan prostaglandin E2 (PGE2) yang pada gilirannya memicu respon balik sistemik
keseluruh tubuh menyebabkan efek terciptanya panas guna menyesuaikan dengan tingkat
suhu yang baru. Jadi pusat pengatur suhu yang letaknya di hipotalamus sesungguhnya seperti
termostat. Jika titik pengatur dinaikkan, maka tubuh menaikkan suhu dengan cara
memproduksi panas dan menahannya di dalam tubuh. Panas ditahan dalam tubuh dengan
cara vasokonstriksi pembuluh darah. Jika dengan cara di atas suhu darah di dalam otak tidak

11
cukup untuk menyesuaikan dengan pengaturan baru yang ada di hipotalamus, maka tubuh
akan menggigil dalam rangka untuk memproduksi panas lebih banyak lagi. Ketika demam
berhenti dan pusat pengaturan suhu di hipotalamus disetel lebih rendah, maka berlaku proses
sebaliknya dimana pembuluh darah akan bervasodilatasi sehingga banyak dikeluarkan
keringat. Panas badan selanjutnya dilepas bersama dengan penguapan keringat.

Pada hipertermia, pusat pengaturan suhu dalam batas normal yang berarti bahwa tidak
ada upaya hipotalamus untuk meningkatkan suhu tubuh. Akan tetapi, tubuh kelebihan panas
akibat dari retensi dan produksi panas yang tidak diinginkan.
Penyebab dari suhu tubuh meningkat tergantung dari jenisnya. Pada demam, penyebab
yang paling sering adalah infeksi bakteri atau virus seperti influenza, pilek, HIV, malaria,
gastroenteritis; berbagai radang kulit seperti borok, jerawat, abses; penyakit-penyakit
imunologi seperti lupus eritematosus, sarkoidosis; kerusakan jaringan yang dapat terjadi
pada pembedahan, hemolisis, perdarahan serebral; obat-obatan baik secara langsung seperti
obat-obat progesteron, kemoterapi atau sebagai efek samping obat seperti obat antibiotik,
atau akibat penghentian obat seperti pada orang yang ketagihan heroin; kanker seperti
penyakit hodgkin; penyakit metabolik seperti gout, forforia; serta proses tromboemboli
seperti emboli paru dan trombosis vena dalam (DVT).
Sementara itu, pada hipertermia peningkatan suhu tubuh disebabkan karena paparan
panas lingkungan (heat stroke), obat-obatan, dan pemakaian alat proteksi diri. Heat stroke
dapat terjadi akibat dari regangan fisik pada hari yang sangat panas. Minum terlalu sedikit,
minum alkohol dan kondisi AC yang kurang juga dapat menyebabkan Heat stroke. Penyebab
Heat stroke lainnya adalah medikasi, yaitu obat-obat yang dapat mengurangi vasodilatasi,
keringat dan mekanisme-mekanisme kehilangan panas lainnya seperti obat-obat
antikolinergi, antihistamin dan deuretik.
Hipertermia juga dapat disebabkan karena obat-obat yang menyebabkan produksi
panas internal berlebihan. Berbagai macam medikasi psikotropik seperti selective serotonin
reuptake inhibitors (SSRIs), monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), dan tricyclic
antidepressants. Berbagai obat terlarang seperti amfetamin, kokain, PCP, LSD dan MDMA
dapat menyebabkan hipertermia sebagai efek samping. Obat-obat anestesi seperti halotane
atau reaksi terhadap obat paralitik (succinylcholine) dapat menyebabkan hipertermia

12
malignan yaitu satu hipertermia yang jarang terjadi akibat kondisi genetik tapi dapat
berakibat fatal.

Pemakaian alat proteksi diri pada pekerja industri, personel militer dan petugas
pertolongan pertama juga dapat menyebabkan hipertermi. Pada kondisi tersebut, hipertermi
terjadi karena penguapan yang terganggu serta meningkatnya tahanan panas di dalam alat
proteksi diri. Pengaturan termoregulasi yang normal (berkeringat) pada saat mereka
menjalankan aktivitasnya menjadi tidak efektif karena pada waktu yang sama mereka terus
melakukan aktivitas fisik. Kondisi ini diperparah dengan peningkatan lama waktu bekerja,
peningkatan suhu dan kadar kelembaban lingkungan serta paparan langsung dengan sinar
matahari.

2.5 kelainan system integument


1. Kanker Kulit
Penvebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol
didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ
lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain.
2. Penvakit Lupus
Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang
terganggu yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika.Normalnya sistem
kekebalan tubuh akan menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan
bentuk lain yang berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang sehat dan
merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya. Penyakit lupus dapat
menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah dan kulit.
3. Rambut
Karbunkel: Infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan
subkutaneus di sekitarnya.
Ros kepala (Dermatitis Seborrhoica): kulit merah dan tertutup sisik. Sisik ini dapat
berlemak, bash atau kering.
Cutil (Vertitis Gyrata): Kulit kepala berlipat-lipat sehingga menimbulkan gambaran
seperti papan gilasan.

13
4. Kuku
• Paronychia : infeksi jamur kandida pada bagian samping dan bawah kuku, ditandai
dengan menebalnya kuku dan bahkan dapat tanggal sendiri
• Onychomycosis : Penyakit in ditandai dengan sulitnya memotong kuku kaki, yang
memudahkan penderita cenderung mengalami kukunya terbentur dan infeksi pada
kuku.

2.6 hubungan system integument dengan reprodusi wanita


Ujung saraf di kulit dan subkutan berespon terhadap stimulus erotik dan berkontribusi
terhadap kepuasan seksual. Gerakan menghisap bayi pada puting susu ibu menstimulasi ujung
saraf di kulit dan menyebabkan keluarnya ASI.
Kelenjar susu (modifikasi dari kelenjar keringat) memproduksi ASI. Kulit mengalami
pelebaran (hiperplasia) selama kehamilan terkait pertumbuhan fetus. Hormon-hormon seks
mempengaruhi distribusi rambut, sel adiposa dan perkembangan kelenjar payudara. Jika seorang
wanita tidak menghasilkan estrogen dan progesteron antara lain kulit menjadi kering, menipis,
keriput, kuku rapuh, gatal-gatal, mata kering, selaput lendir pada mulut kering dan mudah terjadi
luka, mukosa vagina menjadi kering sehingga sakit saat berhubungan.
Pada masa kehamilan, hormon melanotropik yang bersirkulasi meningkat selama
kehamilan akibat peningkatan produksi molekul prekursor POM-C. MSH meningkatkan wana
kulit menjadi lebih gelap di daerah pipi (kloasma/topeng kehamilan) dan warna yang lebih gelap
pada darah linea alba, yaitu suatu garis yang sedikit berpigmen pada kulit dari umbilikus sampai
pubis. Rambut juga dapat mengalami kerontokan akibat sinkronisasi siklus pertumbuhan folikel
rambut selama kehamilan. Hubungan sistem reproduksi dengan sistem integumen juga
dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Gangguan yang dapat terjadi pada sistem
integumen jika seorang wanita tidak menghasilkan estrogen dan progesteron antara lain kulit
menjadi kering, menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-gatal, mata kering, selaput lendir pada mulut
kering dan mudah terjadi luka, mukosa vagina menjadi kering sehingga sakit saat berhubungan.
Rambut menipis dan tumbuh bulu diatas bibir.
Pada reproduksi pria, terdapat perbedaan kulit pada penis yang di sirkumsisi dan yang
tidak di sirkumsisi. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis. Selain itu, saat memasuki usia pubertas
terjadi perubahan pada sistem integumen diantaranya tumbuhnya rambut pada daerah aksila dan

14
pubis, serta terdapat kumis, jenggot, bulu dada, dan bulu kaki yang lebih lebat. Hal ini
dipengaruhi oleh hormon testosteron dan genetik.
Testosterone menigkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dsn meningkstksn kesasaran
jaringan subkutan. Testosterone juga meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin
semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting adalah kelebihan sekresi oleh kelenjar
sebasea wajah, karena hal tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne merupakan
salah satu, gambaran umum dari remaja pria ketika tubuh pertama kali mengenali peningkatan
sekresi testosterone.
Baik pada anak laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan kulit, kelenjar
minyak menjadi lebih aktif, yang menyebabkan jerawat dan bintik hitam. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat lebih banyak yang menyebabkan bau badan. Pembuluh-pembuluh darah
kulit berdilatasi sebagai respon terhadap rangsangan emosional, yang menyebabkan blusing
(kemerahan)

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku,rambut,kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas tiga
lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Struktur asesoris kulit Kata integumen berasal dari bahasa
Latin, yakni “integumentum” yang artinya adalah “penutup”. Pada orang dewasa, sistem ini
menutupi area dengan luas sekitar dua meter persegi.
Organ yang menutupi ini adalah organ yang tahan air,lembut, kuat, dan juga mempunyai
kemampuan dalam memperbaiki diri. Berat yang organ ini miliki sekitar 15 persen dari total
berat tubuh kita. Dapat kita sebut pula, organ ini adalah organ yang paling indah dari tubuh
kita. Selain itu, fungsi sistem integumen adalah fungsi dari sistem organ yang kompleks
dengan berbagai macam jaringan serta struktur yang mempunyai kemampuan tertentu.
Sistem integument juga dapat menimbulkan kelianan diantaranya yaitu kanker kulit,lupus
rambut bahkan pada kuku

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini tentu masih banyaknya kesalahan dan kekurangan sehingga
kami sangat mengharapkan kritik dan juga saran dari para pembaca yang ifatnya membangun
untuk perbaikan makalah ini agar kami dapat menjadikan bahan evaluasi

16
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Amar, 2009. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen. Jakarta
riyono,dkk.2005. Ilmu Pengetahuan Alam Biologi. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka
Burfeind, Daniel B. 2007. Dermatology nursing. Vol 19. Pitman: Anthony J. Janetti, Inc . p. 93.
Carneiro J., Junqueira L., Kelly R. O. 1997. Kulit. Dalam: Histologi dasar. Edisi 8. Jakarta: EGC.
h. 357-369.
H. Syaifuddin. 2001. Fisiologi sistem integumen. Dalam: Fungsi sistem tubuh manusia. Jakarta:
Widya Medika. h. 256-262

17
18

Anda mungkin juga menyukai