Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM INTEGUMEN (KULIT)

Dosen Pengampu :

Tri Endah Widi Lestari S.Tr.M.Keb

Mata Kuliah :

Anatomi dan Fisiologi

Disusun oleh :

1. Athaya Vaeatul May Azizah (23031405)


2. Eni Susanti (23031408)
3. Gian Naulida Widadi (23031410)
4. Naurah Aprilia Arini (23031413)
5. Nurul Anisa (23031414)
6. Salaysa Sofi Alindea (23031416)
7. Setia Jesiera Hanto (23031417)
8. Tantri Yuliana (23031418)

PRODI D3 KEBIDANAN SEMESTER 1


STIKES BINA CIPTA HUSADA PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya maka tugas ini dapat diselesaikan.

Sejalannya kurikulum dan materi kuliah Anatomi Fisiologi, maka


mahasiswa ditugaskan untuk membuat makalah mengenai Sistem Integumen
(Kulit), makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas belajar tersebut. Pada kesempatan
ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Bapak Gia Budi Satwanto,SE,SH,MH,selaku Ketua stikes Bina Cipta Husada.
2. Ibu Tanti Fitriyani,S.Si.T,M.Kes,selaku Kaprodi DIII Kebidanan Stikes Bina
Cipta Husada.
3. Ibu Tri Endah Widi Lestari S.Tr.M.Keb ,selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Anatomi Fisiologi
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu persatu yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta agar pembaca dapat memberikan
kritik dan sarannya sehingga dapat menjadi bahan perbaikan untuk membuat makalah
selanjutnya.

Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Purwokerto, 24 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
Latar Belakang........................................................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................................................................
Tujuan.....................................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................................
Pengertian Sistem Integumen.................................................................................................
Struktur dan Fungsi Kulit.......................................................................................................
Macam-Macam Kulit..............................................................................................................
Pigmentasi Kulit...................................................................................................................
Derivat-Derivat Kulit............................................................................................................
Teknik Pemeriksaan Fisik (Kulit).........................................................................................
Gangguan Sistem Integumen................................................................................................
Cara Mengatasi Agar Terhindar Dari Penyakit Kulit...........................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
Kesimpulan...........................................................................................................................
Saran.....................................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ
yang paling dasar luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus.
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar di dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,
mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostatis dalam tubuh dengan
membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan udara.
Kulit adalah organ sensorik di dalamnya hal ini memiliki reseptor untuk
mendeteksi panas dan dingin,sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit
termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Selain kulit, ada pula rambut dan
kuku yang termasuk ke dalam integumen sistem. Rambut adalah organ seperti
benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit
luar), meskipun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.
Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulitari pada pangkal
kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yanglembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Sistem Integumen?


b. Bagaimana struktur dan fungsi dari Sistem Integumen pada Manusia?
c. Apa sajakah macam macam dan pigmentasi kulit dari Sistem Integumen
pada Manusia?

4
d. Bagaimana derivat dan teknik pemeriksaan fisik kulit dalam Sistem
Integumen pada Manusia ?
e. Apa saja gangguan dan cara mengatasi agar terhindar penyakit kulit dalam
Sistem Integumen?

C. Tujuan

a. Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.


b. Mengetahui struktur dan fungsi kulit dari Sistem Integumen pada Manusia.
c. Mampu menjelaskan macam macam dan pigmentasi kulit dari Sistem
Integumen pada Manusia.
d. Mampu Menyebutkan derivat dan teknik pemeriksaan fisik kulit Sistem
Integumen pada Manusia.
e. Mengetahui gangguan dan cara mengatasi dalam Sistem Integumen

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Integumen


Sistem integumen adalah sistem organ yang meliputi kulit dan
aksesorisnya yang berfungsi untuk membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan atau manusia terhadap lingkungan sekitarnya.
Aksesorisnya termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, sebaseous, dan
reseptor saraf khusus. Sistem integumen merupakan organ tubuh terbesar
yang membentuk penghalang fisik antara lingkungan eksternal dan internal
tubuh.

B. Struktur dan Fungsi Kulit


Kulit adalah organ terbesar dan terberat di tubuh. Beratnya sekitar enam
ton (atau lebih) dan tebalnya kira-kira 2 ml lebih tipis pada area sensitif
seperti kelopak mata, dan lebih tebal pada permukaan yang membutuhkan
lebih banyak tekanan, seperti telapak kaki. Satu inci kulit mengandung
hampir 19 juta sel. Kulit tersusun atas :
a. Epidermis : Lapisan atas kulit. Ini adalah bagian kulit yang dapat lihat
dan sentuh. Ini terdiri dari tiga jenis sel: melanosit, keratinosit dan
Langerhans. Ini memberi warna pada kulit memberikan penghalang tahan
air.
b. Dermis : Lapisan tengah kulit. Lapisan ini adalah yang paling tebal.
Lapisan ini berisi kelenjar keringat dan minyak serta folikel rambut.
c. Hipodermis : Lapisan terbawah kulit. Lapisan lemak pada kulit yang
membantu melindungi tubuh.
d. Batang rambut atau hair shaft adalah bagian yang sepenuhnya berada di
luar kulit kepala.
e. Sebaceous Glands adalah kelenjar kecil yang memproduksi minyak dan
letaknya di dekat permukaan kulit.

6
f. Arrector pili muscle adalah otot kecil yang terhubung ke setiap folikel
rambut dan kulit. Ketika berkontraksi itu menyebabkan rambut berdiri
tegak, dan "merinding" terbentuk di kulit.
g. Fat adipose tissue atau jaringan adiposa adalah jaringan ikat yang terdiri
dari adiposit, sel-sel kaya lipid. Fungsi adiposa adalah untuk menyimpan
energi dalam bentuk lemak. Jaringan ini banyak didapatkan ditemukan di
bawah kulit maupun menempel di sekitar organ dalam.
h. Vein adalah pembuluh di dalam sistem sirkulasi yang mengalirkan darah
ke jantung.
i. Arteri merujuk kepada saluran darah berotot yang membawa darah keluar
dari jantung.
j. Stratum korneum adalah lapisan epidermis teratas, mengandung keratin
(keratinosit) dan terhubung dengan desmosom. Tersusun dari 15-30
lapisan sel mati, akan terkelupas dan terganti dengan sel baru dalam 2
minggu.
k. Stratum basale yang dikenal juga disebut stratum germinativum
merupakan lapisan terdalam yang berbatasan dengan dermis melalui
membran basalis (basal lamina). Lapisan ini melekat pada membran
basalis dengan hemidesmosom. Sel yang ditemukan pada lapisan ini
berbentuk menyerupai kubus dan kolom dan aktif memproduksi
keratinosit.
l. Basal lamina adalah lapisan tipis dari protein matriks ekstraseluler yang
disekresikan oleh sel-sel epitel. Hal ini ditemukan dengan memisahkan
sel-sel dari jaringan epitel dan jaringan ikat yang mendasarinya. Ini juga
memisahkan sejumlah besar sel lain milik jaringan lain,seperti otot dan
lemak.
m. Kelenjar keringat (sweat gland): Kelenjar pada kulit manusia dan
beberapa mamlia (misalnya kuda) yang berfungsi mengeluarkan cairan
hipotonik, sekresi yang berisi garam-garam dan molekul zat-zat lainnya
yang ada di dalam darah. Proses sekresi ini berada di bawah kontrol saraf
simpatetik. Kelenjar keringat adalah kelenjar kecil di kulit yang
mengeluarkan keringat. Mereka memiliki struktur tubular sederhana.

7
Kelenjar keringat ditemukan di hipodermis superfisial dekat perbatasan
dermis. Saluran kelenjar keringat juga merupakan struktur melingkar.
n. Reticular Layer Of Dermis atau Dermis retikuler, Lapisan retikuler
adalah lapisan bawah dermis. Ini tebal, dan mengandung pembuluh
darah, kelenjar, folikel rambut, limfatik, saraf dan sel-sel lemak. Struktur
seperti jaring serat elastin dan serat kolagen mengelilingi dermis
retikuler.

C. Tujuan dan Fungsi Sistem Integumen


Sistem integumen melindungi tubuh dari infeksi dan cedera yang
mungkin alami dari lingkungan luar. Ini adalah lapisan pelindung tubuh dan
garis pertahanan pertama melawan virus, bakteri, dan mikroba lainnya. Ini
melindungi tubuh dari cahaya berbahaya dan membantu mengatur suhu
tubuh. Sistem integument menyimpan lemak, air, glukosa, dan vitamin D,
serta membantu mendukung sistem kekebalan tubuh untuk melindungi dari
penyakit.
Sistem integumen memiliki banyak fungsi penting, antara lain:
a. Memberikan perlindungan fisik terhadap bakteri dan kuman.
b. Menyerap dan membantu menyembuhkan lecet, luka dan cedera
lainnya.
c. Bantalan dan lindungi tubuh dari infeksi.
d. Melindungi dari sinar ultraviolet (UV) matahari dan sengatan
matahari.
e. Mengeluarkan sebum, keringat dan limbah lainnya dari tubuh.
f. Mengatur suhu tubuh dan membuat tetap sejuk.
g. Membantu merasakan panas, dingin, dan mendeteksi sensasi lainnya.
h. Mensintesis vitamin D.

D. Macam-Macam Kulit
a. Kulit Tebal
Ciri-ciri:
a) Ketebalannya sekitar 0,8 mm – 1,4 mm.

8
b) Dijumpai pada telapak tangan dan telapak kaki.
c) Terdiri dari lapisan epidermis, diantaranya Stratum
germinativum, lapisan ini terdiri 2 lapisan basal & Stratum
spinosium, Stratum granulosum, Stratum lusidum dan
Stratum corneum. Sedangkan lapisan dermisnya terdiri atas
Stratum papilare dan Stratum retikulare.
b. Kulit Tipis

Ciri-ciri:

a) Memiliki ketebalan antara 0,07mm - 0,12 mm.


b) Meliputi semua permukaan kulit kecuali pada telapak
tangan dan kaki.
c) Kulit yang paling tipis terdapat pada kelopak mata
berukuran ± 0,5 mm, sedangkan yang tertebal di bagian
punggung yaitu sekitar ± 5 mm.

Jenis kulit dengan ciri-cirinya agar kita mudah untuk menentukan


tipe jenis kulit yang dimiliki dan treatment yang tepat, sebagai berikut :

a. Kulit Berminyak

Jenis kulit yang paling mudah untuk diketahui adalah Kulit


berminyak, untuk tekstur kulitnya cenderung memiliki tekstur tebal,
kasar, mengkilap, dan mudah berjerawat. Dalam waktu 2 – 3 jam atau
dalam jangka waktu yang dekat, seringkali kulit wajahnya akan
mengeluarkan kilau/kilap di area wajah. Tapi tidak perlu khawatir,
Clickmates dapat merawatnya dengan menghindari produk yang tidak
mengandung banyak oil. Untuk treatment di Click House, jenis kulit
berminyak dapat mencoba treatment Acne Removal, Signature
Modern Facial for Acne, Laser Skin Rejuvenation, Instant Face
Toning, PRP Face Rejuvenation, dan DNA Salmon Skin Booster.

b. Kulit Kering

Apabila Clickmates memiliki kulit dengan jenis yang kering,


biasanya akan merasa kulitnya lebih cepat kering saat membersihkan

9
wajah dan terasa kencang setelahnya. Kulit kering diakibatkan karena
kurangnya kadar minyak pada kulit. Kulit kering cenderung memiliki
warna yang pucat, keriput, dan sangat rentan terhadap penuaan. Untuk
perawatannya, Clickmates dapat menggunakan pelembab dan
perawatan kulit seperti treatment Signature Modern Facial, Instant
Skin Rejuvenation, Instant Face Tightening, Laser Skin Rejuvenation,
dan DNA Salmon Skin Booster.

c. Kulit Sensitive

Apabila ketika menggunakan produk perawatan kulit dan


muncul reaksi terhadap kulit, karena kulit sensitif umumnya sangat
peka dan mudah sekali mengalami alergi atau iritasi dan ruam
sebagai reaksi terhadap faktor tertentu, seperti lingkungan, makanan,
atau penggunaan produk kosmetik. Kulit wajah sensitive mudah
terkelupas, gatal, kering, kemerahan, dan terasa perih (breakout)
ketika terjadi kontak dengan berbagai hal yang dapat memicu
munculnya gejala kulit sensitive. Clickmates dapat melakukan
treatment Signature Modern Facial, Laser Skin Rejuvenation, dan
DNA Salmon Skin Booster.

d. Kulit Berjerawat

Kulit yang cenderung berjerawat, lebih mudah tersumbat pori-


porinya akibat minyak yang lebih tebal dan yang terperangkap
dibawah folikel dan tidak dapat muncul ke permukaan kulit. Kulit
berjerawat dapat timbul kapanpun secara teratur dan tidak teratur.
Untuk kulit berjerawat, Clickmates dapat melakukan treatment Acne
Removal, Signature Modern Facial for Acne, dan Brightening Acne
Peel.

e. Kulit kombinasi

Kulit wajah kombinasi berasal dari perpaduan antara kulit


berminyak dan kulit kering. Seseorang dengan jenis kulit wajah ini
memiliki kulit berminyak di zona T, yaitu area dagu, hidung, dan dahi,

10
serta kulit kering di area pipi. Jenis kulit wajah ini dapat dipengaruhi
oleh faktor genetik dan peningkatan hormon selama masa pubertas.
Clickmates dapat melakukan treatment Signature Modern Facial for
Acne, Laser Skin Rejuvenation, dan Peeling.

f. Kulit normal

Jika kulit Clickmates termasuk jenis yang normal, permukaan


kulitnya terlihat tidak terlalu berminyak atau kering karena air dan
minyaknya seimbang dan suplai darahnya baik. Selain itu, kulit
normal biasanya memiliki tekstur elastis, kenyal, dan jarang memiliki
masalah kulit. Jenis kulit ini juga merupakan jenis kulit yang bersih
dan halus. Clickmates dapat menggunakan semua jenis treatment yang
baik untuk kebutuhan kulit karena untuk kulit normal biasanya tidak
memiliki masalah yang serius pada kulit.

E. Pigmentasi Kulit
Kulit memiliki pigmentasi yang dikenal sebagai melanin yang
disediakan oleh melanosit. Melanin menyerap sebagian radiasi yang
berpotensi berbahaya dari sinar matahari. Ia juga mengandung enzim
perbaikan DNA yang membalikkan kerusakan akibat sinar UV, dan orang-
orang yang tidak memiliki gen untuk enzim ini menderita kanker kulit
dengan tingkat yang tinggi. Salah satu bentuk melanoma yang sebagian
besar disebabkan oleh sinar UV, yaitu melanoma maligna, bersifat sangat
invasif, menyebabkannya menyebar dengan cepat, dan sering kali berakibat
fatal. Pigmentasi kulit manusia sangat bervariasi antar populasi. Hal ini
terkadang mengarah pada klasifikasi orang berdasarkan warna kulit.

F. Derivat-Derivat Kulit
a. Rambut

Organ seperti benang yang tumbuh di kulit. Berfungsi mengatur


suhu tubuh dan sebagai organ indera. Susunan rambut terdiri atas
Shaft,akar rambut,folikel,papilla dan 3 lapisan epitel(kelenjar
minyak,otot berekor,pembuluh saraf,saraf)

b. Sisik

11
Lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai. Macam-macam sisik:

1) Sisik Kosmoid, sisik yang dianggap paling primitif. terdapat pada


osteichtyes.
2) Sisik Paleoniskoid, terdapat pada bangsa ikan palaeoniscoidae.
3) Sisik Ganoid, ditemukan pada ikan suku lepisosteidae dan
polypteridae.
4) Sisik Leptoid,sisik berbentuk bulat dan terdiri dari satu lapisan
tulang. terdapat pada ikan teleosel
5) Sisik Palakoid, ditemukan pada ikan hiu dan ikan rawan lainnya.
c. Bulu

Macam macam bulu:

1) Pannae, terdapat pada daerah tertentu dari tubuh, yaitu daerah


pterylae.
2) Plumula, bulu bulu kecil dengan rachis yang banyak.
3) Filoplumae, bulu bulu rambut yang sangat halus terdiri Ari rechis
dan rami, kalamus yang telah tereduksi
d. Tanduk

Sebuah penonjolan yang panjang dan runcing, bercabang atau


tidak bercabang pada kepala bagian frontal. Macam-macam tanduk :

a) Tanduk kosong,seludang zat yangelapisi sumbu tulang,tidak


bercabang,dan tidak pernah tinggi.
b) Tanduk rambut(cula),kumpulan rambut rambut yang telah
mengalami fusi.tidak bisa lepas dan tidak bercabang.
c) Rangga atau antler, penonjolan yang dapat bercabang dan dapat
dilepaskan. Contohnya pada rusa.
e. Kelenjar
a. Kelenjar keringat

Berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit Ari dan


berbentuk pori pori halus. Fungsinya sebagai alat sekresi dan
berperan sebagai alat pengatur suhu.

12
1) Kelenjar ekrin: terdapat di semua kulit
2) kelenjar apokrin: terdapat di aksil, anus, skrotum,labia mayora dan
bermuara pada folikel rambut.
3) kelenjar mamane: hanya dimilki oleh mamalia.
b. Kelenjar sebasae

Berfungsi untuk mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang


antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut
sehingga menjadi halus lentur dan lunak.

1) Kelenjar bau(scanet gland),terdapat pada cucurut,terdapat di sekitar


anus,peranan biologisnya memiliki hubungan dengan kehidupan
kelamin.
2) Kelenjar meibom,terdapat pada kelopak mata
3) Kelenjar lakrimal,terdapat pada kelopak mata

G. Teknik Pemeriksaan Fisik (Kulit)


a. Inspeksi
a) Lihat warna kulit klien di bawah sinar matahari. Normalnya kulit
berwarna cerah merah muda hingga kecokelatan ataupun hitam. Kulit
yang tidak terkena sinar matahari akan berwarna lebih terang, dan
tampak pucat pada orang yang tidak pernah/jarang terpapar sinar
matahari.
b) Lihat adanya lesi pada kulit (primer ataupun sekunder). Tipe lesi kulit:
setinggi permukaan (makula), di atas permukaan kulit (urtika, vesikel,
bula, kista, pustul, papul, nodus), lesi sekunder (ekskoriasi, krusta,
skuama, erosi).
c) Lihat apakah kulit klien tampak berminyak.
b. Palpasi
a) Raba permukaan kulit, rasakan kelembapannya. Normalnya kulit
teraba lembap, tetapi tidak basah.
b) Rasakan suhu pada permukaan tubuh, normalnya tubuh akan teraba
hangat.

13
c) Cubit sedikit pada bagian dada, atau lengan bagian dalam. Turgor kulit
akan kembali dalam waktu < 2 detik (nilai normal).
d) Untuk mengetahui adanya pitting edema, tekan perlahan pada daerah
pretibialis, dorsum pedis, atau sarcum. Jika ditemukan pitting edema,
pada area yang ditekan akan tampak bekas jari pemeriksa dan akan
kembali dengan lambat (> 2 detik).

H. Gangguan Sistem Integumen


a. Dermatitis seboroik

Juga dikenal sebagai eksim seboroik, adalah kondisi kulit kronis


yang umumnya memengaruhi kulit kepala. Namun, masalah ini juga bisa
terjadi di area tubuh lainnya, seperti punggung dan lipatan.

Gejalanya berupa ketombe yang mengakibatkan kulit kepala


terlihat bersisik dan gatal serta kulit kepala, alis, atau di sekitar daerah
wajah dan telinga. Selain itu, kulit jadi berminyak, bersisik, dan
meradang.

b. Kanker kulit

Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kulit yang tidak normal dan
paling sering berkembang pada kulit yang terpapar sinar matahari.
Pengobatan kanker kulit bergantung pada jenis, lokasi, dan stadium
kanker kulit pengidapnya.

Penyakit kulit ini memiliki gejala berupa bintik atau benjolan


berwarna merah, merah muda, coklat, atau hitam. Mereka dapat tumbuh
atau berubah bentuk seiring waktu.

c. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit kulit yang terjadi karena kelainan
autoimun. Masalah ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk
kulit kepala, siku, lutut, punggung, dan kuku.

Tanda utama yang tampak dari pengidap, yaitu munculnya plak di


kulit kepala, siku, lutut, dan punggung, serta rasa gatal yang intens pada

14
area yang terkena. Pengidap juga akan mengalami kulit kering,
peradangan, dan ruam kulit.

d. Jerawat

Jerawat adalah peradangan kulit yang terjadi karena peningkatan


produksi minyak oleh kelenjar sebaceous. Faktor lain yang memengaruhi,
yaitu penyumbatan folikel rambut dan pertumbuhan bakteri di dalamnya.

Gejala fisik yang utama adalah benjolan kemerahan dan terasa


sakit saat tersentuh. Selain itu, pengidap juga mengalami sensasi panas
atau terbakar akibat karena peradangan.

e. Cold sore

Cold sore adalah penyakit kulit yang terjadi akibat infeksi herpes
simplex virus. Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat membaik dengan
sendirinya dalam waktu dua hingga empat minggu.

Tandanya dapat berupa rasa gatal atau sensasi terbakar di area


yang terkena dan kulit di sekitar bibir menjadi bengkak serta kemerahan.
Gejala tersebut bisa menyebar ke area yang lain jika kamu tidak segera
mengatasinya.

f. Infeksi jamur kuku

Muncul dengan adanya pertumbuhan jamur yang berlebihan di


dekat, di bawah, dan di sekitar kuku. Pengobatannya akan tergantung
pada jenis jamur yang menginfeksi.

Pengidapnya akan mengalami keluhan umum berupa perubahan


warna kuku menjadi kuning, coklat, atau hitam dan penebalan kulit.
Beberapa kasus infeksi juga dapat disertai bau yang tidak sedap dari kuku
yang terinfeksi.

I. Cara Mengatasi Agar Terhindar Dari Penyakit Kulit


Mencegah penyakit menular kulit adalah hal penting. Sebab, kulit
memainkan peran penting untuk membantu tubuh terhindar dari infeksi. Oleh
karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari

15
penyakit menular kulit. Terdapat beberapa tips yang dapat kita ikuti untuk
mencegah penyakit menular kulit.

a. Rajin Mencuci Tangan

Mencuci tangan mungkin terdengar sederhana. Namun, langkah


pencegahan ini tidak boleh diabaikan. Sebab, mencuci tangan juga efektif
mencegah penularan penyakit kulit. Bagi yang sering melakukan kontak
dengan orang atau benda di tempat umum usahakan untuk mencuci tangan.
Pastikan menggosok semua permukaan tangan dengan kuat selama 20 detik.
Sebisa mungkin, gunakan sabun yang mengandung anti bakteri dan anti
kuman. Selain itu, gunakan air hangat untuk membilasnya jika
memungkinkan. daftar waktu penting mencuci tangan sebagai berikut:

a) Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan


b) Sebelum dan sesudah makan
c) Sedang atau setelah merawat seseorang yang sakit muntah atau diare
d) Sebelum dan sesudah merawat luka
e) Setelah menggunakan toilet
f) Setelah mengganti popok atau membersihkan anak setelah menggunakan
toilet
g) Setelah mengusap hidung, batuk, atau bersin
h) Setelah menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran hewan
i) Setelah menangani hewan peliharaan atau makanan hewan peliharaan
j) Setelah menyentuh sampah
b. Membatasi Kontak dengan Permukaan di Tempat Umum

Saat berada di luar rumah, pastikan untuk membatasi kontak dengan


permukaan di tempat umum. Permukaan yang perlu batasi misalnya saja
pegangan pintu atau pegangan keran air. Namun, jika kondisi tersebut tidak
dapat dihindari. Usahakan untuk sering mencuci tangan supaya mencegah
penularan kuman dan bakteri.

Selain itu, jika sedang berada di tempat olahraga misalnya gym,


gunakan handuk atau pembatas lainnya diantara kulit dan permukaan yang

16
digunakan bersama, seperti, bangku olahraga dan kursi sepeda. Jika
memungkinkan untuk menyediakan peralatan sendiri, seperti matras yoga,
sebaiknya bawalah dari rumah.

c. Hindari Kontak dengan Barang atau Orang Lain yang Berpotensi


Terkontaminasi

Selain membatasi kontak dengan penderita, bagaimana cara agar tidak


terjangkit penyakit menular pada kulit? Hindari berbagi barang dengan orang
lain juga menjadi cara mencegah penyakit menular kulit. Sebab, barang juga
bisa menjadi media penularan kuman dan bakteri penyebab penyakit kulit.
Barang yang sebaiknya Anda hindari untuk digunakan bersama antara lain
handuk, pisau cukur, deodoran, sikat gigi, krim, atau sabun batangan. Jadi,
jika Anda sedang berada di tempat umum seperti gym atau tempat olahraga,
pastikan untuk membawa handuk dan sabun sendiri.

d. Desinfeksi Peralatan yang Digunakan secara Bersama dengan Orang Lain

Cara mencegah penyakit menular kulit berikutnya dapat lakukan


dengan melakukan desinfektan barang yang digunakan secara bersamaan.
Misalnya, peralatan olahraga di tempat melakukan olahraga atau sendok di
warung makan. Bersihkan peralatan yang akan kit gunakan dengan tisu atau
semprotan desinfektan. Langkah tersebut akan membunuh kuman dan bakteri
yang menempel pada permukaan. Bagaimana cara agar tidak terjangkit
penyakit menular pada kulit? Pastikan asupan gizi terpenuhi untuk
meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi kuman penyebab
infeksi.

e. Menutupi Luka yang Terbuka

Kuman dan bakteri penyebab penyakit kulit juga dapat menginfeksi


melalui luka yang terbuka. Luka terbuka yang diabaikan dan tidak tertutup
memungkinkan kuman dan bakteri memasuki kulit kita. Jika sudah demikian,
kuman dan bakteri akan menginfeksi kulit dan menyebabkan penyakit kulit.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghindari dengan menutup luka yang
terbuka dengan plester atau perban khusus luka.

17
f. Menjaga Kulit agar Tetap Bersih dan Lembab

Menjaga kulit agar tetap bersih dengan cara mandi juga membantu
tubuh terhindar dari kuman dan bakteri yang menempel. Terutama orang
yang sering melakukan kegiatan di luar ruangan. Gunakan sabun dengan
bahan-bahan yang mengandung anti bakteri agar dapat membunuh kuman dan
bakteri di permukaan kulit. Langkah tersebut akan mencegah kuman dan
bakteri berkembang biak. Selain itu, penggunaan sabun anti bakteri juga
membantu kulit agar tetap lembab dan mencegah kulit kering.

g. Makan-Makanan Bergizi dan Seimbang

Untuk mencegah penyakit kulit, kita juga perlu memperhatikan


makanan yang dikonsumsi. Pasalnya, banyak makanan dan minuman yang
memiliki manfaat penting untuk kesehatan kulit . Saat asupan gizi terpenuhi,
maka dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi kuman
atau bakteri penyebab infeksi. Salah satu gizi yang baik untuk kulit adalah
Zinc. Sebab, Zinc merupakan komponen penting dalam produksi kolagen dan
penyembuhan serta anti-inflamasi yang kuat, sehingga sangat baik untuk
mengatasi infeksi atau mengurangi peradangan. Selain itu, minum banyak air
putih juga membantu mencegah penyakit kulit menular atau mengurangi
gejalanya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu makan makanan bergizi dan
minum banyak air putih.

h. Vaksinasi Penyakit Kulit Menular

Mendapatkan vaksinasi untuk penyakit kulit menular juga menjadi


upaya pencegahan. Sebab, manfaat vaksin paling utama adalah untuk
mencegah penyakit menular. Mendapatkan vaksinasi akan meningkatkan
daya tahan tubuh kita agar dapat terhindar dari infeksi. Vaksin akan
merangsang tubuh menghasilkan antibodi yang dapat melawan kuman dan
bakteri penyebab infeksi.

Vaksinasi dapat memberikan perlindungan hingga 7-10 tahun. Vaksin


Varicella adalah salah satu vaksin penyakit menular kulit yang harus kita
dapatkan. Vaksin Varicella merupakan vaksin yang digunakan untuk

18
mencegah risiko tertular penyakit cacar air. Oleh karena itu, jika kita belum
mendapatkan vaksinasi, segera dapatkan vaksinasi untuk penyakit menular
kulit.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem integumen merupakan sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan
sekitarnya.Struktur kulit terdapat epidermis, dermis, hipodermis. Adapun fungsi
kulit yaitu perlindungan fisik,menyembuhkan lecet,bantalan fisik, melindungi
dari sinar ultraviolet, mengeluarkan keringat, mengatur suhu, merasakan panas,
mensintesis vitamin D. Macam macam kulit terdapat kulit tebal dan kulit tipis.
Pigmentasi kulit dikenal sebagai melanin yang disediakan oleh melanosit.
Adapun derivat kulit terdiri dari: rambut, kuku, sisik, bulu, tanduk, kelenjar,
kelenjar sebase. Selanjutnya teknik pemeriksaan fisik terdapat inspeksi dan
palpasi. Gangguan pada kulit antara lain : dermatitis seboroik, kanker kulit,
psoriasis, jerawat, cold store infeksi jamur. Sementara cara mengatasinya yaitu
rajin mencuci tangan, membatasi kontak dengan permukaan di tempat umum,
hindari kontak dengan barang atau orang lain, disinfeksi peralatan, menutupi
luka yang terbuka, menjaga kulit agar tetap bersih dan lembab, makan makanan
bergizi dan seimbang, dan vaksinasi penyakit kulit menular.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan
lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan
kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. (2007). Anatomi dan Fisiologi. Surabaya: Graha Ilmu

Ningrat & Darmada. (2017). Gambaran Karakteristik Herpes Zoster di


Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode
Januari 2011- Desember 2013.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/34084.

Puspita, V., Aditya, Y. R., & Sidiq, A. (2015). Makalah Pemeriksaan Fisik
Pada Sistem Integumen. Sholihah, N. A. (2019).

21

Anda mungkin juga menyukai