“KROMATOGRAFI”
Disusun Oleh:
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui definisi kromatografi
dan Rf, macam-macam kromatografi, prinsip dari kromatografi serta pigmen warna
pada tumbuhan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktiku kali ini adalah supaya kita dapat mengetahui dan memahami
definisi kromatografi dan Rf, macam-macam kromatografi, prinsip dari kromatografi,
serta pigmen warna pada tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan distribusi dari komponen-komponen dalam fasa gerak dan fasa diam. Fasa
gerak dapat berupa gas atau cairan, sedangkan fasa diam dapat berupa cairan atau
padatan. (Hidayat et al., 2015). Chromatography is an important biophysical technique
that enables the separation, identification, and purification of the components of a
mixture for qualitative and quantitative analysis. (Coskun, 2016). Kromatografi adalah
teknik biofisik penting yang memungkinkan pemisahan, identifikasi, dan pemurnian
dari komponen campuran untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. (Coskun, 2016).
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
distribusi dari komponen-komponen dalam fasa gerak dan fasa diam (Rizalina et al.,
2018). The power of chromatography comes from its ability to separate a mixture of
compounds, or “analytes”, and determine their respective identity (chemical structure)
and concentration. Chromatography can be divided into three basic types that include
gas, liquid, and supercritical fluid chromatograph (Whitman, 2017). Kekuatan
kromatografi berasal dari kemampuannya untuk memisahkan campuran senyawa, atau
"analit", dan menentukan identitas (struktur kimia) dan konsentrasinya masing-masing.
Kromatografi dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar yang meliputi gas, cairan, dan
kromatografi fluida superkritis (Whitman, 2017).
2.2 Macam-macam Kromatografi
Menurut Rohman (2009), macam-macam kromatografi antara lain sebagai
berikut:
a. Kromatografi kertas
Kromatografi kertas atau KKt pada hakekatnya ialah KLT pada lapisan
tipis selulosa atau kertas. Pada kromatografi kertas sebagai penjerap
digunakan sehelai kertas dengan susunan serabut dan tebal yang sesuai.
b. Kromatografi lapis tipis
Pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya berupa lapisan yang seragam
pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, plat
aluminium atau plat plastik.
c. Kromatografi cair kinerja tinggi
Kromatografi yang berisi cairan-cairan mulai dari fase gerak hingga fase
diam. Fase gerak terdiri dari cairan pelarut dan fase diam terdiri dari cairan
yang telah dilapisi oleh penyangga.
d. Kromatografi gas
Pada kromatografi gas fase geraknya berupa gas dan fase diam
umumnya suatu cairan, tetapi dapat berupa zat padat atau kombinasi zat
padat dan zat cair.
= 0,33 cm
a. Klorofil B (Hijau Muda)
U1 = 2,0 cm
U2 = 2,9 cm
= 0,24 cm
➢ Bayam Merah
a. Klorofil A (Hijau Tua)
U1 = 1,8 cm
U2 = 3,6 cm
= 0,27 cm
b. Klorofil B (Hijau Muda)
U1 = 2,6 cm
U2 = 2,4 cm
= 0,25 cm
4.3 Pembahasan Umum
Pada klorofil A, dalam ulangan ke-1 nilai Rf bayam hijau lebih banyak dari pada nilai Rf
bayam merah dan didapatkan selisih hasil (0,34 – 0,18 = 0,16). Sedangkan pada ulangan
ke-2 nilai Rf bayam merah lebih banyak dari pada nilai Rf bayam hijau yang didapatkan
selisih hasil (0,36 – 0,32 = 0,04). Pada klorofil B, ulangan ke-1 nilai Rf bayam merah lebih
banyak dari pada nilai Rf bayam hijau yang didapatkan selisih hasil (0,26 – 0,2 = 0,06).
Sedangkan pada ulangan ke-2 nilai Rf bayam hijau lebih banyak dari pada nilai Rf bayam
merah yang didapatkan hasil (0,29 – 0,24 = 0,05).
Hubungan antara nilai Rf dengan identifikasi pigmen.
a. Klorofil A
➢ Bayam Hijau:
U 1 = 0,34 (klorofil b berwarna hijau muda ) U 2 = 0,32 (klorofil b berwarna hijau
muda)
➢ Bayam Merah:
U 1 = 0,18 (xanthofil berwarna kuning)
U 2 = 0,36 (klorofil b berwarna hijau muda)
b. Klorofil B
➢ Bayam Hijau:
U 1 = 0,20 (xanthofil berwarna kuning) U 2 = 0,29 (xanthofil berwarna kuning)
➢ Bayam Merah:
U 1 = 0,26 (xanthofil berwarna kuning) U 2 = 0,24 (xanthofil berwarna kuning)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan distribusi atau pergerakan dari komponen-komponen melalui fasa gerak dan
fasa diam. Fasa gerak dapat berupa gas atau cairan, sedangkan fasa diam dapat berupa
cairan atau padatan. Macam-macam kromatografi berdasarkan teknik kerjanya terbagi
menjadi kromatografi kertas, kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis, kromatografi
gas dan kromatografi cair kinerja tinggi. Pada praktikum kromatografi ini, spesimen yang
digunakan adalah bayam hijau dan bayam hijau. Pada hasilnya, pigmen warna yang
ditemukan adalah hijau muda dan kuning. Nilai Rf didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh oleh senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari
titik asal.
5.2 Saran
Praktikum yang dilakukan sudah sangat baik dan materi yang disanpaikan kakak
asisten juga sudah sangat jelas karena disertai dengan video. Semoga praktikum
selanjutnya akan tetap menjadi lebih lancar dan lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, R., S.P. Pasaribu, & C. Saleh. 2015. Penggunaan Internal Standar
Nitrobenzena untuk Penentuan Kuantitatif Btex dalam Kondensat Gas
Alam dengan Kromatografi Gas. Jurnal Kimia Mulawarman, 12(2): 90-
96.
Rizalina, H., Edy, C., Siti, M., Bowo, N dan Supartono. 2018. Optimasi
Penentuan Kadar Metanol dalam Darah Menggunakan Gas
Chromatography. Indonesian Journal of Chemical Science. 7(3) : 254-
261.