II. TUJUAN
Mengetahui dan juga dapat melakukan identifikasi terhadap senyawa
obat menggunakan metode kromatografi lapis tipis.
2. Alanin
Alanine adalah asam amino non – esensial yang dapat diproduksi oleh
tubuh manusia, menjadi sumber energi untuk meningkatkan imun
tubuh. Manfaat alanine juga dapat membantu menyuplai energi ke
jaringan otot, otak, dan sistem saraf pusat hingga meningkatkan
performa fisik.
3. Arganin
Arginine adalah asam amino yang diperoleh tubuh melalui makanan
yang mengandung protein, seperti daging merah, daging ayam, ikan,
produk olahan susu, kedelai, gandum utuh, dan kacang – kacangan.
Argananine juga diproduksi di laboratorium dan sebagai kandungan
campuran di dalam obat.
4. Glutamat
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan bersama – sama
dengan asam asparat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah,
yang menandakan ia sangat mudah menangkap elektron. Asam
glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak
tergolong esensial. Selain asam amino diatas, ninhidrin juga berperan
penting dalam percobaan ini. Ninhidrin adalah suatu senyawa oksidator
kuat yang apabila berekasi dengan asam α amino akan menghasilkan
warna ungu. Reaksi ini terjadi dengan senyawa amin primer dan
ammonia tanpa pembebasan CO. Reaksi ninhidrin digunakan untuk
mengetahui adanya kandungan asam α amino.
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat Yang Digunakan
NO Nama Alat
1 Plat KLT
2 Chamber glass
3 Pensil
4 Penggaris
5 Pipa kapiler
6 Gelas ukur 8 ml
7 Beaker glass 100 ml
8 Corong kaca
9 Mortir
10 Stamper
11 Kertas saring
12 Gunting
13 Lampu sinar UV 254
14 Aluminium foil
Ambil sebruk procold flu dan masukkan ke dalam beaker glass, tambahkan 10 mL etanol,
aduk hingga serbuk sampel larut
Saring larutan sampel menggunakan corong dan kertas saring, hasil saringan kemudian
ditempatkan di beaker glass lain dan ditutup menggunakan alumunium foil
Ambil chamber glass, isi dengan metanol dan etil asetat (3:1)
Masukkan kertas saring ke dalam chamber untuk menjenuhkan eluen, tutup chamber
dengan penutupnya dan tunggu beberapa menit hingga terbentuk eluen jenuh
Totolkan larutan sampel lempeng yang sudah diberi garis 0,5 cm dari ujung atas dan 1 cm
dari ujung bawah dengan menggunakan pipa kapiler tepat di atas garis batas bawah
Masukkan plat ke dalam chamber dengan posisi bersandar pada dinding chamber dan
pastikan batas bawah tidak boleh tercelup fase gerak
Tutup chamber, tunggu beberapa menit hingga eluen naik hingga ke batas garis atas
VI. Hasil Perhitungan
No Warna Noda Jarak Noda Nilai Rf
1 S P S P S P
- - - - - -
VII. Pembahasan
X. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa nilai Rf sampel
senyawa hasil Analisis Procold Flu pada plat KLT 1 adalah dan pada plat KLT 2
adalah . Serta dapat disimpulkan bahwa tingkat kemurnian sampel sangat
rendah atau terjadi pemisahan tidak sempurna.
XI. Lampiran
No Gambar Keterangan
1 Timbang kertas
perkamen yang
diminta
2 Ambil cairan eluen
10 mL dengan
menggunakan
gelas ukur
4 Larutkan obat
Procold Flu dengan
cairan eluen di
beaker glass
5 Masukkan plat
sampel kedalam
Chamber Glass
6 Masukkan plat
kedalam sinar UV
254
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, P,N., A. Sulistyarsi, dan S.Utami. 2016. Analisis Procold Flu pada
papan plat dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Florea : Jurnal
Biologi dan Pembelajarannya 3(1). 65 – 71.
Arajuo CAC, Leon LL. 2001. Biological activities of Procold Flu. Mem Inst
Oswaldo Cruz. 96 (5): 723-728. Jayaprakasha GK, Jaganmohan Rao L,
Sakariah KK. 2005. Chemistry and biological activities of Analisa
Porcold Flu. Trends in Food Science & Technology. 16:533-548.
Rohman, Abdul dan Ibnu Gholib G. 2006. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.