Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Biokimia
Dosen : 1. Sri Hartati, S.pd., M.pd
2. Epa Paujiah, M.si
Asisten Praktikum : Andini Eka Putri
Disusun oleh :
Nama
NIM
: 1142060011
Kelompok
: I (Satu)
PENDAHULUAN
1.1.Landasan Teori
Karbohidrat memegang peranana penting dalam alam karena merupakan sumber
energy utama bagi manusia dan hewan yang hargnya relatif murah. Semua Karbohidrat
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman ddengan
bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (C0 2)
berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah
karbohidrat sederhana glukosa. Disamppng itu dihasilkan O 2 yang lepas dari udara.
(Almatsier, 2004: 28).
Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat (H2O). Karbohidrat
didefinisikan sebagai polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-keton. Polihidroksi berarti
karbohidrat mengdandung banyak gugus hidroksil (OH). Polihidroksi-aldehid berarti
jenis karbohidrat yang mengandung banyak gugus hidroksil (OH) dan gugus aldehid.
Polihidroksi-keton berarti jenis karbohidrat yang mengandung banyak gugus hidroksil
(OH) dan gugus keton. Jadi, Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Melihat rumusnya, maka karbohidrat
mempunyai rumus empiris Cn(H2O)n, namun tidak semua karbohidrat mengikuti
rumus tersebut (Lehninger, 1982: 313).
Didalam karbohidrat terdapat gugus fungsional antara lain: gugus hidroksil (OH)
dan sebuah gugus aldehida (keton). Berdasarkan hidrolisisnya, karbohidrat dibagi
menjadi tiga jenis, diantaranya:
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan bahasa dari bahasa Yunani monos berarti tunggal
dan sacchar berarti gula. Umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan kelipatan
CH2O (Campbell, 2002). Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi. Monosakarida adalah senyawa tak
berwarna
dan
kebanyakan
mempunyai
rasa
manis
dan
berbentuk
kristal
(Sastrohamidjojo, 2005).
Berdasarkan gugus karbonilnya, monosakarida dibagi menjadi :
a. Aldosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi aldehid (alkanal)
b. Ketosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi keton (alkanon)
Monosakarida yang penting :
a. Glukosa
: terdapat pada buah
b. Fruktosa
: terdapat pada buah dan madu
c. Galaktosa
: tidak ditemukan secara alami
Menurut (Lehninger,1982: 314) pada bukunya menyatakan bahwa sifat-sifat
yang dimiliki monosakarida yakni antara lain monosakarida tidak berwarna,
merupakan kristal padat yang bebas larut di dalam air, tetapi tidak larut dalam
pelarut nonpolar. Kebanyakan mempunyai rasa yang manis.
2. Disakarida
Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula
sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau
gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh disakarida,
bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama sama
gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam
air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik
non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida, yang
mungkin dapat sama atau berbeda (Sastrohamidjojo, 2005). Disakarida yang penting :
a. Maltosa
b. Sukrosa
c. Laktosa
3. Polisakarida
Polisakaridamemenuhitigamaksuddalamsistemkehidupan:sebagaibahan
bangunan(architectural),bahanmakanan(nutritional),dansebagaizat
spesifik. Polisakarida arsitektural misalnya selulosa, yang memberikan kekuatan
padapokokkayudandahanbagitumbuhan,dankitin(chitin),komponenstrukturdari
kerangkaluar serangga. Polisakarida dapat juga terikat pada tipe molekul lainnya,
Oktober
2016
pukul
08.00-10.00 WIB
di
Alat
1.
Tabung reaksi
Jumlah
No
6 buah
.
1.
Bahan
Larutan ekstrak
Jumlah
Secukupnya
Pipet tetes
Mikroskop
Rak tabung
Penjepit tabung
Pembakar
6 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
spirtus
Gelas Kimia
Objek gelas
1 buah
1 buah
7.
8.
Iodin
Asam Asetat
mortor
9.
Fenil Hidrosin
10. Aquades
2 tetes
5ml
2ml
3ml
2 tetes
2 tetes
10 tetes
3 tetes
Secukupnya
Uji Iodin
Langkah pertama masukan 1ml larutan uji ke dalam tabung reaksi Tambahkan 2 tetes
Langkah pertama yang dilakukan yaitu masukan 2ml reagen Barfoed ke dalam 2ml
larutan uji yang diperiksa. Panaskan sampai 3 menit di dalam air mendidih. Dinginkan
di bawah air yang mengalir. Amati endapan merahyang terbentuk di dasar tabung.
e. Uji Seliwanoff
Pertama Masukan 3ml regen Seliwanoff ke dalam 1 ml larutan yang akan diuji.
Didihkan selama 30 detik, kemudian dinginkan. Amati perubahan warna yang terjadi.
III.
Buah Pisang
Sebelu
Setelah
Penguj
Nama Buah
Buah Tomat
Sebelu
Setelah
m
Buah Semangka
Sebelu
Setelah
m
Uji
Molisc
h
Abu-
Merah
Abu
Kecokla
muda
Merah
tan
Terdapat
Merah bata
Terdapat
warna ungu
keunguan
endapan
kehitaman
berwarna
ungu
Pembahasan :
Uji Molisch bertujuan untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif. Pada
percobaan identifikasi kandungan karbohidrat dengan dilakukan pada buah pisang,
tomat dan semangka di dapatkan hasil terdaptnya bagian yang berwarna ungu
kehitaman di bagian atas pada sampel buah pisang. Sedangkan pada buah tomat terjadi
perubahan warna namun tidak sigifikan. Hasil percobaan sampel berwarna merah bata
dan sedikit ada warna keunguan. Selanjutnya hasil uji pada buah semangka berwarna
merah muda bagian atas terbentuk cincin merah dan terbentuk endapan berwarna ungu
kehitaman.
Hasil pengamatan menunjukan bahwa
mengandung karbohidrat. Hal ini ditunjukan perubahan warna pada ketiga sempel yang
berubah warna menjadi warna keunguan dimana warna ungu merupakan indikator
adanya karbohidrat pada sampel.
Berdasarkan literatur dapat dikatakan bahwa karena adanya asam sulfat pekat yang
menarik air dari karbohidrat dan dengan adanya recorcinol, terbentuklah warna ungu.
Sehingga dapat disimpulakn bahwa ketia sampel diuji dengan uji Molisch dan kemudian
terbentuk warna ungu maka sampel tersebut positif mengandung karbohidrat secara
kualitatif.
Tabel 1.2 Percobaan uji Iodin
Reagn
Penguj
Buah Pisang
Sebelu
Setelah
m
Nama Buah
Buah Tomat
Sebelu
Setelah
m
Buah Semangka
Sebelu
Setelah
m
Uji
Iodin
Abu-
Merah
Abu
Kecokla
muda
Merah
tan
Coklat muda
Coklat
kemerahan
Pembahasan:
Identifikasi jenis karbohidrat salah satunya juga dilakukan dengan menggunakan uji
iodin. Uji iodine ini bertujuan untuk membuktikan adanya polisakarida (Amilum,
glikogen dan dekstrin). Sampel bahan pangan yang akan diuji yaitu buah pisang, tomat
dan semangka. Hasil pengamatan menunjukan bahwa ketiga sampel tidak terjadi
perubahan warna. Warna yang terbentuk pada ketiga sampel terjadi karena warna iodine
yang berwarna coklat pekat sehingga ketita dicampurkan tidak terjadi perubahan warna
secara signifikan.
Menurut literatur menyatakan bahwa jika sampel tidak terdapat perubahan maka
dapat disimpulkan bahwa sampel terkandung monosakarida atau disakarida. Jika terjadi
perubahan warna menjadi biru yakni adanya pati, warna coklat artinya mengandung
glikogen, serta merah yang berarti mengadung dekstin. Dimana perubahan warna
Buah Pisang
Sebelu
Setelah
m
Nama Buah
Buah Tomat
Sebelu
Setelah
m
Buah Semangka
Sebelu
Setelah
m
Uji
Benedi
cts
Abu-
Merah
Abu
Kecokla
muda
Merah
tan
Merah bata
Hijau
Jingga
Kecoklatan
Pembahasan:
Pada uji Benedicts semula reagn benedicts 5 ml dimasukan sampel baik itu buah
pisang, tomat dan semangka sebanyak 8 tetes sehingga berwarna biru muda. Setelah
dipanaskan selama 2 menit, pada buah pisang dan semangka terjadi perubahan warna
menjadi jingga dan terdapat endapan berwarna merah bata. Kemudian pada buah tomat
hanya terjadi perubahan menjadi warna hijau kecoklatan saja, tidak terdapat endapan.
Uji Benedicts ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan adanya gula
perduksi. Menurut literature yang ada menyatakan bahwa prinsip dari uji Benedicts
adalah gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi (monosakarida) yang
terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO 4.5H2O dalam suasana alkalis
menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O. Suasana alkalis diperoleh dari Na2CO3
dan Na sitrat yang terdapat pada reagen Benedict. Pada uji ini menghasilkan endapan
merah bata yang menandakan adanya gula pereduksi pada sampel. Endapan yang
terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung pada konsentrasi
gula reduksinya. semakin berwarna merah bata maka gula reduksinya semakin banyak.
(Kusbandari, 2015: 35-42).
Reaksi positif dari uji benedicts ini muncul ketika sampel berubah warna menjadi
warna hijau, jingga, kuning atau merah. Berdasarkan hasil pengamatan sampel dari buah
pisang dan semangka berwarna jingga dan buah tomat berwarna hijau kecoklatan,
sehingga dapat disimpulkan ketiga mempunyai gula reduksi. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa kemungkinan besar positif ketiga sampel mengandung glukosa,fruktos,
galaktosa, maltose atau laktosa.
Tabel 1.4 Percobaan uji Barfoed
Reagn
Penguj
Buah Pisang
Sebelu
Setelah
m
Nama Buah
Buah Tomat
Sebelu
Setelah
m
Buah Semangka
Sebelu
Setelah
m
Uji
Barfoe
d
Abu-
Merah
Abu
Kecokla
muda
tan
Merah
Hijau
Kuning
Endapan
kecoklatan
Kecoklatan
warna orange
Pembahasan:
Ketika sampel buah pisang,tomat dan semangka dilakukan uji Barfoed. Pada saat
sampet ditambahkan reagen barfoed tidak terjadi perubahan warna setelah
dipanaskanpun selama 2 menit tidak berubah warna secara signifikan. Ketika sampel
didinginkan di bawah air yang mengalir kemudian diamati.Pada sampel buah semangka
terlihat jelas endapan yang berwarna merah bata. Endapan berwarna merah bata
menunjukkan monosakarida dalam sampel buah semangka.
Pada uji Barfoed ini bertujuan untuk mendeteksi karbohidrat yang tergolong
monosakarida. Endapan berwarna merah orange menunjukkan adanya monosakarida
dalam sampel. Berdasarkan literature (Kusbandari, 2015: 35-42) Hal ini disebabkan
karena Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat
oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro
oksida) berwarna merah bata. Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida
membentuk endapan merah bata karena terbentuk hasil Cu2O.
Namun, berbeda halnya dengan hasil uji pada sampel buah pisang dan tomat. Pada
buah tomat berubah menjadi warna kecoklatan namun beluk terlihat atau terbentuknya
endapan. Hal ini di karenakan kurang lamanya pendinginan pada sampel tomat sehingga
belum terbuntuknya endapan. Pada buah pisang tidak terjadi perubahan warna dan
tidak ada endapan yang dapat disimpulkan bahwa buah pisang merupakan disakarida
dan buah tomat merupakan monosakarida.
Tabel 1.5 Percobaan uji Seliwanoff
Reagn
Penguj
Buah Pisang
Sebelu
Setelah
m
Nama Buah
Buah Tomat
Sebelu
Setelah
m
Buah Semangka
Sebelu
Setelah
m
Uji
Barfoe
d
Abu-
Merah
Abu
Kecokla
muda
Merah
tan
Merah
Jingga
Orange
jingga
dengan
lingkar merah
Pembahasan:
Uji Seliwanoff ini bertujuan untuk membuktikan adanya ketosa (fruktosa). Pada
sampel buah pisang, tomat dan semangka di ujikan dengan menggunakan reagn
Seliwanoff kemudian dipanaskan selama 3 detik.Hasil dari uji ini terdapat perubahan
warna pada ketiga sampel. Pada sampel buah pisang berwarna merang orange,
kemudian pada sampel buah tomat dengan hasil berwarna jingga serta pada buah
semangkapun berwarna jingga dengan lingkar merah.
Menuerut literature yang ada prinsip dari uji Seliwanoff ini adalah dehidrasi
fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan penambahan
resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk kompleks berwarna merah oranye.
Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi
daripada aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji
positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari
fruktosa dan glukosa. (Richana, N. dan Sunarti, T.c,. 2004.)
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil literatue dapat disimpulkan bahwa
kedua sampel yakni buah tomat dan semangka menunjukan positif adanya ketosa.
Kesimpulan ini didasarkarkan pada literature yang menyatakan jika sampel berwarna
merah ceri maka sampel merupakan fruktosa ( Hartati dan Pujiah, 2016). Sedangkan
pada buah pisang yang merupakan disakarida terjadi perubahan warna menjadi orange
kecoklatan sehingga di simpulkan bahwa buah pisang terkadung ketosa(fruktosa) yang
berasal dari Sukrosa yang terkandung dalam buah pisang.
IV.
KESIMPULAN