Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH EVOLUSI

Perkembangan Teori Evolusi Sebelum Masa Charles R. Darwin


(Pra-Darwin)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi

Dosen Pengampu

Drs. Muhammad Muttaqien, M.Pd.

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

1. Ade Liani Fauziah 1142060001


2. Agung Pratama 1142060002
3. Ajeng Fany Utami 1142060007
4. Ayu Agustien M.S. 1142060011
5. Ayu Sri W. 1142060012
6. Cecep Muhammad F. 1142060016
7. Desi Urbatul 1142060019
8. Dina Mustikasari 1142060022
9. Ega Maghfiroh R. 1142060025
10. Fatihatunnisa R. 1142060028
11. Harista Mulyani 1142060031
12. Herdianti Komara 1142060034
13. Indra Winata 1142060037
14. Irma Samrotul F. 1142060040
15. Rusdiansyah 1142060073

PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2016
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa. Karena atas rahmat
dan karunia-Nya, kami diberi kemudahan untuk mengerjakan makalah Evolusi dengan judul
Perkembangan Teori Evolusi Sebelum Masa Charles R. Darwin (Pra-Darwin) makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas yang ditujukan kepada setiap individu.

Kami mengucapkan terima kasih atas di berikannya kemudahan dalam pembuatan


makalah ini dari sudut materi dan di mudahkannya dalam mencari isi materi yang kami akan
sampaikan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu pembuatan
makalah ini, yaitu :

1. Allah Subhanahuwataala yang telah melancarkan dan melindungi kami dari segala
hambatan dalam menyelesaikan tugas ini.

2. Dosen mata kuliah EVolusi, Drs. Muhammad Muttaqien, M.Pd.

3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah mendukung
terselesainya makalah ini.

Demikian makalah ini kami tulis, kami harap para pembaca dapat mengambil ilmu pada
makalah ini dan mendapatkan informasi atas apa yang ada pada makalah ini.

Bandung, 18 September 2016

Penulis

1|Evolusi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Makalah....................................................................................................................2
D. Batasan Makalah...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
Perkembangan Teori Evolusi Sebelum Masa Charles R. Darwin (Pra-Darwin).........................3
Tokoh-Tokoh yang Berpengaruh Terhadap Teori Evolusi dan Pemikirannya.............................6
1. Anaximander (500 SM) : Teori Asal Mula Kehidupan.....................................................6
2. Plato (400 SM) : Teori Reinkarnasi..................................................................................6
3. Empedoclas (400 SM) : Teori Lumpur Hitam..................................................................6
4. Aristoteles (300 SM) : Teori Abiogenesis, Generation Spontanea, dan Kreasionisme.....7
5. Al-Jahiz (800 M) : Kitab Al-Hayawan..............................................................................7
6. Francesco Redi (1626-1697) : Teori Biogenesis...............................................................7
7. Carolus Linnaeus (1707-1778) : Systema Naturale..........................................................8
8. George Louis Leclerc/ Comte De Buffon (1707-1788) : Teori Makhluk Hidup Berubah
Sepanjang Waktu.....................................................................................................................8
9. Etienne Geoffroy ST. Hilaire (1722-1844) : Teori Lamarck.............................................8
10. James Hutton (1726-1797) : Teori Gradualisme...........................................................8
11. Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799) : Teori Biogenesis...................................................9
12. Erasmus Darwin (1731-1802) : Teori Evolusi Organik.................................................9
13. William Paley (1743-1805) : Teori Penciptaan Khusus.............................................10
14. Jean Baptiste de Monet de Lamarck (1744-1829) : Teori Lamarck............................10
15. George Cuvier (1769-1832) : Teori Katatropisme......................................................10
16. Charles Lyell (1797-1875)...........................................................................................11

2|Evolusi
17. Robert Chambers (1802-1871) : Teori Jejak Sejarah Kehidupan Makhluk Hidup.....11
18. Louis Pasteur (1822-1895) : Teori Biogenesis............................................................11
19. Wilhelm Hofmeister (1824-1877) : Teori Sejarah Perkembangan Cryptogamae.......12
20. August Weissman (1834-1912) : Teori Faktor Genetik...............................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
KESIMPULAN..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15

3|Evolusi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evolusi, sebagai cabang Biologi dalam rumpun Sains, adalah ilmu yang
mempelajari tentang perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur menuju
kesesuaian dengan waktu dan tempat. Sebagai imu pengetahuan, kajian evolusi
didasarkan atas data keanekaragaman dan keseragaman makhluk hidup dalam tingkat
komunitas, dan kemudian dalam perkembangan berikutnya didukung oleh data-data
penemuan fosil, sehingga tidak pernah dapat menerangkan dengan lengkap apa yang
pernah terjadi pada masa lampau. Hal inilah yang kemudian oleh para penentang
paham evolusi digunakan sebagai dasar penolakan mereka. Terlebih lagi jika
penentang itu berasal dari tokoh agama, mereka melawan paham evolusi dengan tetap
menunjukkan apa yang telah tersurat dalam kitab suci mereka. Maka untuk lebih
menetralisasi (memperlunak) agar pertentangan tidak lebih meruncing paham evolusi
sering juga disebut sebagai Hipotesis Evolusi, yang kebenarannya masih perlu diuji
lebih lanjut.
Banyak pemikiran yang dilontarkan pada masa sebelum teori evolusi yang
diutarakan oleh Charles Robert Darwin yang mampu mengubah pemikiran-pemikiran dan
mempengaruhi para ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahuan dengan teori
evolusi dalam buku nya The Origins of Spesies:By means of natural a selection. Siapa
sajakah para pemikir atau para ilmuwan yang mencoba untuk memberikan pemahaman
mengenai evolusi makhluk hidup dan asal mula dari makhluk hidup tersebut. Semua itu
di bahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan teori evolusi sebelum Charles Darwin (Pra-Darwin)
menemukan teori Evolusi yang kita kenal saat ini?

1|Evolusi
2. Siapa saja tokoh yang berperan dalam perkembangan teori-teoris sebelum Darwin
(Pra-Darwin) yang berkaitan dengan teori evolusi?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh dan pembahasan tokoh evolusi ini (Pra-Darwin)
menjelaskan teori evolusi?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui perkembangan teori evolusi sebelum Charles Darwin (Pra-Darwin)
2. Mengetahui dan mengenal tokoh yang berperan dalam teoris sebelum Charles Darwin
(Pra-Darwin)
3. Mengetehui pemikiran tokoh-tokoh dan pembahasan yang dilakukan oleh tokoh
tersebut.

D. Batasan Makalah
Makalah ini dibatasi dalam ruang lingkup Perkembangan Teori Evolusi Sebelum
Masa Charles R. Darwin (Pra-Darwin).

2|Evolusi
BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan Teori Evolusi Sebelum Masa Charles R. Darwin (Pra-Darwin)

Pemikiran-pemikiran evolusi tentang nenek moyang bersama dan transmutasi spesies


telah ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika hal ini dijelaskan secara rinci oleh seorang
filsuf Yunani, Anaximander. Beberapa orang dengan pemikiran yang sama meliputi
Empedocles, Lucretius, biologiawan Arab Al Jahiz, filsuf Persia Ibnu Miskawaih, Ikhwan As-
Shafa, dan filsuf Cina Zhuangzi.
Pada masa pra Darwin, teori evolusi organik memperkirakan bahwa sejak
kehidupan muncul di bumi, telah terjadi suatu proses berkesinambungan. Organisme yang
hidup berasal dari bentuk-bentuk sebelumnya. Variasi-variasi yang besar adalah sabagai hasil
respons makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan. Respons ini berupa perubahan
struktur dan fungsi tubuh makhluk individu hidup yang kemudian dilangsungkan kepada
generasi selanjutnya melalui suatu proses pewarisan sifat yang telah mengalami perubahan itu.

Masa Pra-Darwin dapat digolongkan menjadi dua tahapan, yaitu :

1. Masa Fiksisme (Aristoteles, Plato, Leeuwenhoek, Cuvier, Linnaeus, Buffon, Hooke, dll),
yang pemikirannya memiliki kedekatan dengan mitos, sehingga pendapatnya juga
lebih bercorak sebagai fiksi ilmiah. Konsep-konsep utama yang berkembang masa itu :

Sampai abad ke-18, paham yang berkembang adalah bahwa organisme adalah sebagai
ciptaan Tuhan, sehingga dalam bahasan Biologi tentang Asal-usul Kehidupan disebut
sebagai Teori Ciptaan Khusus (The Special Creation). Leewenhoek, meskipun
dengan eksperimen yang menemukan Paraemecium dari potongan jerami yang
direndam air selama 7 hari (sesuai dengan kitab Kejadian, saat Tuhan menciptakan
dunia dan seisinya), menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup,
yang disebutnya dengan konsep generatio spontanea.

3|Evolusi
Adanya kelainan atau cacat tubuh adalah sebagai kutukan, jadi bukanlah sebagai
perubahan makhluk hidup yang dilatarbelakangi oleh seleksi alam maupun
perubahan genetik (mutasi) makhluk hidup.

4|Evolusi
Pemikiran yang mulai berbeda dengan teori Ciptaan Khusus kemudian mulai
digagas oleh beberapa orang ahli, seperti :

Linnaeus mengelompokkan organisme berdasarkan kesamaan alat


reproduksinya, dan manusia dimasukkan ke dalam kelompok kera (kera =
Primata tidak berekor, monyet = Primata berekor)

Buffon menyatakan bahwa hewan-hewan bersifat plastis. Variasi-variasi kecil


yang dihasilkan lingkungan akan berakumulasi membentuk perbedaan-
perbedaan yang lebih besar. Setiap hewan pada jalur tipe-tipe hewan,
berubah dari moyangnya yang keadaanya lebih sederhana.

Cuvier menyatakan bahwa tipe-tipe baru spesies terbentuk setelah ada bencana.
Setiap spesies tercipta secara terpisah. Georges Cuvier percaya bahwa bencana
dan malapeteka yang terjadi di muka bumi akan mengikis kehidupan yang ada.
Dalam setiap peristiwa bencana, selalu ada satu wilayah yang terhindar dari
bencana. Kehidupan yang tersisa akan menyebar ke wilayah-wilayah lainnya.
Cuvier meyakini bahwa ada kehidupan yang telah mengalami kepunahan.

2. Masa Adaptasi & Transformasi (Hutton, Malthus, Lamarck, Lyell dll.)

Konsep-konsep yang berkembang pada tahapan ini adalah :

Semua ahli yang menyatakan teori evolusi masa ini didasarkan atas adanya
perbedaan antara makhluk satu dengan lainnya. Erasmus Darwin, yang tiada lain
kakek Charles Robert Darwin, dalam bukunya Zoonomia menyatakan bahwa
kehidupan itu berasal dari asal mula yang sama. Respons fungsional yang dimiliki
oleh individu makhluk hidup akan diwariskan kepada keturunannya.

Lamarck

Lamarck, adalah biologiwan Perancis yang dikenal karena pendapatnya dalam teori
tentang evolusi kehidupan. Dia menyatakan bahwa perbedaan- antar individu terjadi
karena kebiasaan atau latihan-latihan yang dilakukan individu tersebut. Hal yang
diperoleh melalui latihan dapat diturunkan kepada anaknya. Contoh yang
dikemukakan adalah leher jerapah. Hewan ini memiliki leher yang panjang karena
mulut di kepala selalu digunakan untuk meraih daun-daun pakannya yang semakin
tinggi. Lamarck dikenal sebagai penggagas suatu bentuk teori evolusi kehidupan,
yang kemudian dikenal sebagai Lamarckisme. Ia percaya akan adanya perubahan
linear pada makhluk hidup dari bentuk tersederhana menuju bentuk yang lebih
canggih. Walaupun demikian, ia mendasarkan pada pendapat yang telah berlaku sejak

5|Evolusi
masa kuno yang menyatakan bahwa setiap spesies sudah ada sejak penciptaan
kehidupan. Pemikiran ini bertentangan dengan banyak pendapat sarjana Perancis
sezamannya, yang lebih condong pada perkembangan spesies.

Ketika itu dinyatakan bahwa spesies-spesies terbentuk dalam perkembangan proses


kehidupan, tidak "langsung jadi" begitu saja. Perubahan yang terjadi pada spesies
adalah sebagai akibat respons makhluk hidup terhadap lingkungan (adaptasi). Anggota
tubuh yang terlatih akan menguat, sementara yang tidak terpakai akan melemah dan
tereduksi. Hasil adaptasi (sedikit demi sedikit) ini lalu diwariskan secara turun-
temurun kepada anaknya dan berlanjut sepanjang masa..

- Semenjak Charles Darwin dan Alfred Wallace mengemukakan teori mereka, teori
Lamarck sering kali disitir untuk menyanggah pendapat Darwinisme tentang
seleksi alam. Pertentangan pemikiran ini baru tuntas setelah cabang ilmu
Genetika semakin dikenal orang pada abad ke-20. Konsep-konsep genetika
banyak memberi dukungan pada Darwinisme.

Para pendukung materialisme dialektika, pemikiran yang berkembang pesat di akhir


abad ke-19, menganggap Lamarckisme sesuai dengan ideologi mereka, dan melahirkan
Neo-Lamarckisme. Kaum ini menolak teori evolusi Darwin, mengadopsi
Lamarckisme, dan bahkan mempraktekkannya dalam bidang pertanian di negara-
negara komunis. Vernalisasi (perlakuan suhu rendah) terhadap benih gandum
dianggap dapat "melatih" tanaman sehingga tahan menghadapi musim dingin.
Pendapat ini dipercaya karena hasil penelitian Ivan Mitschurin, seorang pemulia
tanaman Rusia, menunjukkan hal itu.

Charles Lyell mengemukakan adanya evolusi geologi. Teori ini berbicara mengenai
perubahan ketinggian tanah, sedimen yang dibawa oleh air, perubahan partikel dan
perubahan iklim. Dalam teori ini, organisme-organisme yang ada dianggap sebagai
turunan hasil modifikasi spesies-spesies lain yang hidup di masa geologi sebelumnya

6|Evolusi
Tokoh-Tokoh yang Berpengaruh Terhadap Teori Evolusi dan Pemikirannya

1. Anaximander (500 SM) : Teori Asal Mula Kehidupan


Mengenai asal mula kehidupan, Anaximander juga menjelaskan evolusi makhluk hidup
yang berasal dari lautan yaitu ikan. Pemikiran ini didasarkan bahwa tidak mungkin seorang
manusia adalah makhluk pertama yang hidup karena manusia memerlukan pengasuhan pada
awal kelahirannya. Oleh karena itu Anaximander mempercayai bahwa makhluk hidup
pertama adalah ikan yang kemudian naik ke daratan. Dan kemudian mengalami proses yang
pada akhirnya berevolusi menjadi manusia.

Disini Anaximander menjelaskan bahwa bumi awalnya berupa lautan, oleh karena itu
makhluk yang hidup disana adalah ikan. Karena panas matahari, sebagain dari bumi
mengering dan menjadi daratan. Makhluk hidup ini kemudian berpindah ke daratan dan
lambat laun mengalami perubahan hingga menjadi sosok manusia yang sempurna. Tentu saja
bagi kita pemikiran ini terasa amat ganjil, namun yang patut kita apresiasi adalah bagaimana
ia bisa memikirkan hal demikian. Filsuf alam menitikberatakan pada apa yang ia amati
disekitar lingkungannya. Anaximander pun sama, dengan berbagai penjelajahan yang ia
lakukan, ia pun menyadari bahwa lautan di bumi ini luas sehingga pastilah dulunya bumi
berupa lautan. Dan pengamatannya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia
membuatnya menarik kesimpulan bahwa bukan manusia yang menjadi makhluk pertama atau
asal dari kehidupan ini, karena ketergantungan manusia terhadap manusia lainnya.

2. Plato (400 SM) : Teori Reinkarnasi


Plato Percaya pada dua dunia, yaitu dunia yang ideal dan abadi, serta dunia maya
(khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan
alat indera manusia. Plato Membayangkan pencipta yang menciptakan dunia dari
kehancuran kemudian menciptakan para dewa yang akan membuat manusia berjenis kelamin
laki-laki, Perempuan dan hewan muncul dari hasil reinkarnasi jiwa laki-laki, makin cacat
jiwa tersebut, makin rendah reinkarnasinya

Evolusi menurutnya akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan
teradaptasi sempurna dengan lingkungannya.

3. Empedoclas (400 SM) : Teori Lumpur Hitam


Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan
berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk

7|Evolusi
hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian
berkembang menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.

8|Evolusi
4. Aristoteles (300 SM) : Teori Abiogenesis, Generation Spontanea, dan Kreasionisme
Dia merupakan murid Plato yang menyusun seluruh organisme ke dalam suatu skala
alami. Skala tersebut meliputi tingkat sederhana hingga tingkat paling kompleksi. Skala
alami membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga
yang kompleksitasnya meningkat kearah atas. Setiap bentuk kehidupan mempunyai suatu
tangga dengan anak tangganya masing-masing yang berada pada tingkatan yang berbeda-
beda. Pandangannya mengenai hidup ini berlaku selama 2000 tahun, spesies diyakini telah
permanent, sempurna, dan tidak berkembang lagi. Aristoteles mengatakan bahwa evolusi
yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah
organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

Pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, mak pendapat paham
tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup
yang terkjadinya secara spontan, misalnya :

a. ikan dan katak berasal dari Lumpur.

b. Cacing berasal dari tanah, dan

c. Belatung berasal dari daging yang membusuk.

5. Al-Jahiz (800 M) : Kitab Al-Hayawan

6. Francesco Redi (1626-1697) : Teori Biogenesis


Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi
mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan
tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut:

Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.

Stoples II : diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.

Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari,
keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Dan hasilnya sebagai berikut:

Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau
belatung lalat.

Stoples II : daging tampak membusuk dan didalamnya ditemukan banyak larva atau
belatung lalat.

9|Evolusi
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau
belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging
yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat
tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples II,
yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi
pada dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.

10 | E v o l u s i
7. Carolus Linnaeus (1707-1778) : Systema Naturale
Linnaeus menyampaikan bahwa :

a. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan serentak diciptakan
diatas bumi oleh satu ciptaan saja.

b. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.

c. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di bumu ini kecuali
tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup sampai sekarang.

Pembagian sistematika hewan menurut Linnaeus adalah sebagai berikut :

1. Binatang-binatang menyusui

2. Burung-burung

3. Ampibi-ampibi

4. Cacing-cacing

5. Serangga-serangga

8. George Louis Leclerc/ Comte De Buffon (1707-1788) : Teori Makhluk Hidup Berubah
Sepanjang Waktu
George Louis Leclerc atau Comte de Buffon atau Count of Buffon adalah seorang dokter,
ahli zoologi, ahli matematika dan ahli sains dari Prancis. Ia berpendapat bahwa makhluk
hidup berubah sepanjang waktu dan ia memperkirakan bahwa bumi berusia lebih dari 6.000
tahun. Buffon berpendapat bahwa perubahan atau degenerasi yang dialami oleh setiap
makhluk hidup di turunkan kepada anaknya dan ia juga berpendapat bahwa manusia
memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan kera. buffon juga memperkirakan
bumi berusia sekurang-kurangnya 75.000 tahun. Semua pendapatnya tersebut ia
sembunyikan dalam bukunya yang berjudul Natural History sebanyak 44 volume, tujuannya
untuk mengurangi kritik masyarakat yang menyebar luas.

9. Etienne Geoffroy ST. Hilaire (1722-1844) : Teori Lamarck


Dia mempunyai anggapan yang sama dengan Lamarck dan Goethe. Ia berpendapat bahwa
ada suatu hubungan antara hewan-hewan yang mempunyai bentuk dasar dari tubuhnya.

11 | E v o l u s i
10. James Hutton (1726-1797) : Teori Gradualisme
Mengemukakan teori gradualisme, yang menyebutkan bahwa bentuk bumi dan lapisan-
lapisannya merupakan hasil perubahan yang berlangsung secara bertahap, terus-menerus, dan
lambat (dalam waktu lama).

11. Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799) : Teori Biogenesis


Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham
abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan
percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna.

Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging
dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah
sebagai berikut:

Labu I : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15C selama beberapa menit dan
dibiarkan tetap terbuka.

Labu II : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah
pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya,
labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya diletakkan
pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih kurang satu
minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu tersebut.

Hasil percobaannya adalah sebagai berikut:

Labu I : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya
menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung
mikroba.

Labu II : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula,
baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka
lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih
keruh serta baunya tidak enak (busuk).

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa


mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi
berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi
mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.

12 | E v o l u s i
Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro
Spallanzani tersebut. Menurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam
air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.

12. Erasmus Darwin (1731-1802) : Teori Evolusi Organik


Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah
diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari
Lamarck. Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin) adalah seorang dokter, penyair dan ahli
sains amatir. Setelah membaca buku milik Comte de Buffon, Erasmus percaya bahwa
karakteristik orang tua di turunkan kepada generasinya dan bahwa semua makhluk hidup
mengalami perubahan (evolusi). Dalam bukunya yang berjudul Zoonomia or The Laws of
Organic Life, Erasmus menjelaskan munculnya kehidupan pada awalnya berasal dari setetes
air di laut purba dan kemudian berubah bentuk menjadi hewan, reptil dan kemudian manusia.
Sama seperti Buffon, Erasmus tidak mengetahui penyebab terjadinya evolusi.

13. William Paley (1743-1805) : Teori Penciptaan Khusus


Dalam bukunya yang berjudul Natural Theology, Paley berpendapat bahwa bentuk
kekompleksan setiap makhluk hidup merupakan bukti kerja Sang Maha Pencipta. Paley
merupakan orang yang menganut hipotesis teori penciptaan khusus yang bagi setiap
penganut hipotesis tersebut berpendapat bahwa setiap makhluk hidup diciptakan secara
bersamaan di suatu waktu dan tidak mengalami perubahan bentuk sejak pada waktu di
ciptakannya oleh Tuhan.

14. Jean Baptiste de Monet de Lamarck (1744-1829) : Teori Lamarck


Lamarc adalah seorang bangsawan dari Prancis dan merupakan ahli evolusi pertama yang
mengemukakan pendapatnya di depan masyarakat dengan percaya diri. Namun, semua teori
evolusi Lamarc salah besar. Lamarc berpendapat bahwa organisme mikroskopis muncul
secara spontan dari benda yang tidak hidup. Lamarc menduga bahwa manusia adalah hasil
terakhir dari evolusi.
Dalam bukunya yang berjudul Philosophie Zoologique, Lamarc mengajukan teori evolusi
berdasarkan "organ-oragan" tubuh yang tidak dipakai dan dipakai (use and diuse). Lamarc
juga berpendapat bahwa evolusi terjadi pada saat suatu mkhluk hidup menggunakan salah
satu bagian tubuhnya dan bagian tubuh tersebut mengalami perubahan di sepanjang hidupnya
kemudian perubahan tersebut di turunkan kepada generasinya. Teori seperti ini sudah pernah
di jelaskan beberapa tahun sebelumnya oleh Erasmus Darwin.
Lamarc berpendapat bahwa leher jerapah dahulu pendek, karena leher jerapah mengalami
perenggangan setiap harinya pada saat jerapah berusaha memakan daun di pucuk pohon

13 | E v o l u s i
maka leher jerapah mengalami perubahan dan perubahan tersebut di turunkan kepada
generasinya yang menghasilkan jerapah berleher panjang.

15. George Cuvier (1769-1832) : Teori Katatropisme


George Cuvier adalah orang pertama yang mampu menunjukkan hubungan antara
organisme yang hidup dengan fosil makhluk yang sudah punah. George Cuvier juga
merupakan ilmuwan pertama yang mampu mendemostrasikan terjadinya kepunahan. Namun,
ia menolak bahwa makhluk hidup mengalami perubahan, ia tetap teguh berpendapat bahwa
makhluk hidup memiliki bentuk yang tetap.
George Cuvier menganut teori Katastrofi yang bagi penganutnya berpendapat bahwa
dahulu pernah terjadi bencana (katastrofi) alam secara tiba-tiba seperti banjir kemudian
datang hewan-hewan dari daerah lain menempati daerah tersebut. akibatnya, catatan fosil di
tempat tersebut menunjukkan bahwa pada daerah itu terjadi perubahan spesies yang tiba-tiba.

16. Charles Lyell (1797-1875)


Charles Lyell adalah seorang ilmuwan Inggris yang menulis sebuah buku
berjudul Principles of Geology. Dalam bukunya Charles Lyell mengemukakan pendapatnya
mengenai perubahn fisik bumi. Menurut Lyell, bumi mengalalmi perubahan yang progresif
dan berjalan sangat lama. Charles Lyell berpendapat bahwa bumi berusia lebih tua dari pada
perkiraan orang-orang. Charles Lyell juga mengemukakan pendapatnya bahwa teori
katastrofi Cuvier adalh salah. Menurutnya, perubahan-perubahan pada permukaan bumi
diakibatkan oleh kekuatan alami yang telah mengubah bumi di masa lalu dan tetap
berlangsung sampai sekarang. Kekuatan-kekutan tersebut ialah erosi, pergeseran glasial,
gempa bumi, gunung meletus dan dekomposisi (peruraian) hewan maupun tumbuhan.

17. Robert Chambers (1802-1871) : Teori Jejak Sejarah Kehidupan Makhluk Hidup

TEORI EVOLUSI CHARLES DARWIN (1809-1882)

18. Louis Pasteur (1822-1895) : Teori Biogenesis


Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan
percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya,
Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur
selengkapnya adalah sebagai berikut:

Langkah I : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah
antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus

14 | E v o l u s i
tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau
disterilkan.

Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah
beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan
tidak mengandung mikroorganisme.

Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu
didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu
labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian
keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan
banyak mengandung mikroorganisme.

Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang


terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah
terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan
tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat
pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme
yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap
jernihnya air kaldu pada labu tadi.

Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan
dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air
kaldu.

Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan
bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu
dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga,
setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya
pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran
paham Abiogenesis atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.

Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah
paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang awal mulamakhluk hidup yang
dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :

a. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.

b. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan

c. Omne vivum ex vivo setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

15 | E v o l u s i
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham
Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis,
belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali
terjawab.

19. Wilhelm Hofmeister (1824-1877) : Teori Sejarah Perkembangan Cryptogamae


Dalam bukunya yang terkenal mengenai sejarah perkembangan Kryptogamen (paku-
pakuan dan lumut) telah menulis perubahan dari Jungermanniaceae (suku dari Lumut Hati)
yang tak berdaun ke Jungermanniaceae, yang berdaun adalah lambat sekali dan perubahan itu
terjadi dengan jalan suatu deret bentuk antara yang sedikit-sedikit bedanya, yang tak ada
putus-putusnya. Pernyataan itu adalah sangat berprinsip yang boleh dikatakan benar-benar
Darwinistis. Akan tetapi aneh sekali pernyataan itu hanya ditulis sambil lalu saja.

16 | E v o l u s i
20. August Weissman (1834-1912) : Teori Faktor Genetik
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan dalam
penurunannya, melainkan berdasarkan pada prinsip genetika. Weismann melakukan
percobaan untuk membuktikan teorinya tersebut. Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang
dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan. Hasilnya adalah generasi
keturunannya masih berekor panjang sampai generasi ke-21.

Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan
seperti berikut:

a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi
berikutnya.

b. Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetika.

1.

17 | E v o l u s i
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Walaupun teori asal usul makhluk hidup melalui proses evolusi adalah yang paling dapat
ditelaah secara ilmiah, namun tetap tidak lepas dari berbagai kritik. Kritik ini berdasarkan
pada antropoegosentris, pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia di
bumi, karena mempunyai kemampuan berpikir, berakhlak, dan berspirit, maka ia tidak
mungkin berkerabat dengan makhluk hidup lain di dunia ini, sebab ia diciptakan terpisah dari
spesies lain. Atau dengan kata lain bertentangan dengan teori kreasionisme, menolak evolusi
dan menganggap bahwa manusia diciptakan terpisah dari spesies lain dan langsung seperti
bentuknya sekarang.
Masalahnya adalah kreasionisme tidak melakukan penelitian empiris sendiri, mengambil
hasil penelitian evolusi dan menyeleksi beberapa kalimat atau paragraf, dipisahkan dari
konteksnya sebagai satu keutuhan makalah, dan dipakai untuk menyerang balik teori evolusi.
Kritik-kritik terhadap hasil kerja para peneliti ini digunakan untuk mendukung kepercayaan
mereka terhadap interpretasi literal penciptaan seperti terdapat dalam kitab suci agama
tertentu atau digunakan untuk mempermalukan ilmuwan evolusi.

18 | E v o l u s i
DAFTAR PUSTAKA
Carlla W., Juen. 2012. Teori Evolusi Sebelum Charles Darwin. Ambon : FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PATTIMURA.
Henhuhili, Victoria.dkk. 2012. Evolusi. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Biologi UNY.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/11/05/anaximander-biografi-dan-pemikiran/
Diakses pada 18-09-2016 Pukul 08.30 WIB
https://gworggokil.wordpress.com/2010/07/07/anaximander/ Diakses pada 18-09-2016
Pukul 08.35 WIB
http://duniabaca.com/teori-teori-awal-mula-kehidupan-di-dunia.html Diakses pada 18-09-
2016 Pukul 08.41 WIB
http://ardjaka.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-teori-evolusi.html Diakses pada 18-09-
2016 Pukul 08.43 WIB
http://zfamsblog.blogspot.co.id/2014/06/teori-evolusi-menurut-para-ahli.html Diakses pada
18-09-2016 Pukul 08.47 WIB
https://sikna.wordpress.com/2012/01/15/teori-teori-evolusi-menurut-ahli/ Diakses pada 18-
09-2016 Pukul 08.52 WIB
http://pembelajaranbiolog.blogspot.co.id/2014/12/evolusi.html Diakses pada 18-09-2016
Pukul 08.57 WIB

19 | E v o l u s i

Anda mungkin juga menyukai