Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

EVOLUSI KUDA
(Equus caballus)

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah

Evolusi

Dosen Pengampu : Ridwan, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Nia Febrianti (619007)

Riskah (619009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) MUHAMMADIYAH BONE

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Evolusi Kuda”

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evolusi oleh Bapak

Ridwan, S. Pd., M. Pd.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan

tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar

pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada

kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena

itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi

pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kedepannya

dapat memperbaiki makalah ini. Kami mengharapkan semoga makalah ini bisa

bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Watampone, 25 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

C. Tujuan Penyusunan Makalah....................................................................2

D. Manfaat Penulisan Makalah......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Evolusi.......................................................................................................3

B. Dasar Evolusi pada Kuda..........................................................................3

C. Bukti-Bukti Evolusi pada Kuda.................................................................6

D. Proses Evolusi pada Kuda.........................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................14

B. Saran..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evolusi merupakan salah satu kajian dalam biologi yang diartikan sebagai

perubahan pada sifat-sifat yang diwariskan suatu populasi kepada keturunannya.

Gen yang diwariskan pada suatu makhluk hidup bervariasi dalam suatu populasi.

Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang

baru. Sifat baru ini diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi atau transfer gen

antar populasi dan antar spesies.

Evolusi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam suatu populasi.

perubahan ini disebabkan oleh tiga kombinasi utama yaitu variasi, reproduksi dan

seleksi. Adapun mekanisme utama terjadinya evolusi ini disebabkan oleh adanya

seleksi alam dan variasi genetik. Jadi dapat dipahami bahwa evolusi merupakan

perubahan secara berangsur-angsur atau perlahan-lahan yang terjadi dalam jangka

waktu yang sangat lama. Jangka waktu yang sangat lama disini meliputi angka

puluhan hingga ratusan ribu dalam satuan tahun. Teori evolusi menjelaskan

mengapa jutaan spesies dapat eksis. Prinsip ini mempersatukan keseluruhan

sejarah kehidupan.

Evolusi terjadi pada semua makhluk hidup baik itu manusia, hewan

maupun tumbuhan. Salah satu evolusi yang menjadi bahan pada makalah kali ini

adalah evolusi pada kuda. Pada awalnya kuda berasal dari Hyracotherium yang

seukuran anjing dan tinggal di hutan. Seiring berjalannya waktu, hewan ini

berevolusi dan berada pada satu garis keturunan dengan kuda. Teori ini menjadi

1
2

latar belakang dibuatnya makalah ini. Pada makalah ini akan dikuak bagaimana

evolusi pada kuda dan bukti fosil yang menjelaskan dari mana asal-usulnya yang

sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini adalah :

1. Apa definisi dari evolusi dan apa yang dicakup didalamnya ?

2. Apa yang menjadi dasar evolusi pada kuda ?

3. Bagaimana bukti-bukti evolusi pada kuda ?

4. Bagaimana proses evolusi dari kuda dari sebelum mengalami

perubahan hingga kini ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Untuk mengetahui evolusi kuda secara mendalam ada beberapa tujuan

yang perlu dicapai, yaitu :

1. Memahami evolusi dan cakupan dalam evolusi.

2. Mengetahui apa yang menjadi dasar evolusi dari seekor kuda.

3. Memahami bukti – bukti evolusi yang terjadi pada kuda.

4. Mengetahui proses bagaimana kuda mulai terbentuk perubahannya hingga

sekarang.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat penulisan makalah evolusi antara lain :

1. Mampu memahami arti dari evolusi dan bagaimana perkembangannya.

2. Mampu mengetahui dasar dan bukti-bukti evolusi.

3. Mampu memahami proses evolusi dari seekor kuda.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Evolusi

Evolusi adalah proses perubahan dalam kelompok makhluk hidup dengan

berjalannya waktu. Spesies (jenis) makhluk hidup berubah selama periode waktu

yang panjang untuk beradaptasi dengan lingkungan. Evolusi diartikan sebagai

suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam

jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Sedangkan, berdasarkan

ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal-

usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan

yang lain. Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu:

1. Evolusi anorganik merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup yang


ada di muka bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis.

2. Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu


mengenai asal-usul spesies dan hubungan kekerabatannya. 

B. Dasar Evolusi pada Kuda

Evolusi yang terjadi pada kuda merupakan salah satu bagian dari evolusi

morfologi. Asal-usul dari hewan ini sendiri ditemukan dari catatan fosil sejak

zaman Eosin di Amerika Utara dan sebagian dari Eropa dan Asia. Fosil dan jejak

peninggalan kuda ini terbilang cukup banyak dibanding dengan hewan lainnya.

3
4

Klasifikasi dari Kuda (Equus caballus) yaitu :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Perissodactyla

Famili : Equidae

Genus : Equus

Spesies : Equus caballus

Jika dilihat dari klasifikasinya, kuda masuk kedalam ordo

Perissodactyla atau hewan berkuku ganjil. Semua anggota ordo ini

memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada setiap kakinya.

Selain itu, bibir atasnya mudah bergerak dengan struktur gigi yang serupa.

Nenek moyang dari kuda berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar.

Hal ini memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang

lembut dan lembab di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul

dan berkembang, para Equidae mulai berganti makanan dar dedaunan

menjadi rerumputan. Perubahan jenis makanan ini menyebabkan gigi kuda

menjadi lebih kuat dan lebih awet.

Pada saat yang sama, seiring dengan munculnya stepa ( suatu dataran yang

didominasi oleh rumput tinggi) menyebabkan para pendahulu kuda perlu memiliki

kecepatan yang sangat tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Perubahan ini

diperoleh dari pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari

dalam tanah dengan suatu cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan
5

dipindahkan kepada jari terkuat, yaitu jari ketiga. Dari perubahan inilah dapat

diketahui bahwa kuda mulai berevolusi ketika spesies rumput mulai muncul dan

berkembang. Jadi evolusi kuda ini dibuktikan atas dasar makanannya yang

dipengaruhi oleh seleksi alam.

Selain karena dasar makanannya, hanyutan genetik juga menjadi

alasan terjadinya evolusi pada kuda. Hanyutan genetik adalah proses bebas

yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.

Penemuan fosil kuda tertua yakni Hyracotherium (Eohippus)

membuktikan adanya pewarisan genetik yang tentu mengalami

perkembangan di setiap generasinya. Kuda yang awalnya memiliki jari

lebih banyak, lama kelamaan mulai berkurang karena adanya pengaruh

alam. Perubahan ini diwariskan kepada generasi berikutnya.


6

C. Bukti-Bukti Evolusi pada Kuda

Bukti-bukti evolusi pada kuda dapat ditemukan pada beberapa hal sebagai

Berikut :

a. Bukti Fosil
Fosil adalah sisa-sisa atau jejak organisme yang telah lama mati yang
terawetkan di dalam batu. Fosil dianggap sebagai bukti telah terjadinya evolusi.

Tanda-tanda yang ada terdapat didalam bebatuan yang memberi tahu ilmuwan

seperti apa kondisi lingkungan pada waktu itu, misalnya kondisi panas atau dingin

maupun basah atau kering. Fosil pada kuda sendiri ditemukan pada lapisan batuan

muda dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.

b. Adanya variasi makhluk hidup

Variasi makhluk hidup merupakan bukti adanya evolusi. Variasi ini selalu

muncul dari satu generasi ke generasi berikutnya. Variasi tersebut memungkinkan

terjadinya spesies baru. Pada kuda ditemukan adanya variasi dari nenek moyang

kuda yang berjenis Hyracotherium ( hewan yang hidup di hutan dengan ciri empat

kuku kaki depan dan tiga dibelakang) kemudian berkembang menjadi seekor kuda

yang kita kenal saat ini.

c. Perbandingan anatomi

Perbandingan anatomi sebagai bukti telah terjadinya evolusi dibedakan

atas dua yaitu perbandingan secara homologi dan perbandingan secara analogi.

 Homologi
7

Homologi adalah organ-organ tubuh yang mempunyai fungsi

berbeda namun memiliki bentuk dasar yang sama. Bentuk asal yang sama

namun berubah struktur menyebabkan fungsi dari organ juga ikut berbeda.

Bukti homologi yang ditemukan pada kuda adalah perubahan pada jumlah

jari dan membesarnya jari pada kuda. Hal ini bertujuan untuk

menyesuaikan diri pada tempat berpijaknya yang mulanya hutan berawa

menjadi padang rumput. Perubahan ini terjadi karena seleksi alam yang

menyebabkan kuda ini berhadapan dengan kondisi yang berbeda-beda

hingga menyebabkan mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan

baru. Bentuk dasar pada kaki kuda sama hanya berubah struktur namun

fungsinya berbeda. Awal mula memiliki jumlah jari 4 dengan 1 rudimen

karena tanah yang lembab. Kini berubah hanya memiliki satu jari kaki

karena kondisi tanah yang ditumbuhi rerumputan.

Selain itu bukti perubahan secara homologi pada kuda juga dapat

dilihat dari perubahan dari geraham menjadi tinggi dan bergerigi pada

depan dan belakang karena menyesuaikan diri dengan jenis makanannya

yang semula buah buahan lunak menjadi rumput yang mengandung silica.

 Analogi

Analogi adalah organ-organ tubuh yang memiliki bentuk dan

struktur berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama. Bukti analog pada

kuda dapat dilihat pada perubahan dalam ukuran tubuh. Ukuran tubuh

kuda bertambah besar, dari sebesar kancil atau kucing hingga kuda sebesar

sekarang. Dengan bertambah panjangnya anggota tubuh dapat dipakai


8

untuk berlari cepat. Perubahan ukuran tubuh ini tetap memiliki fungsi

yang sama bagi kuda yaitu semakin memudahkan dalam berlari akan tetapi

ukuran tubuhnya sudah berbeda.

D. Proses Evolusi pada Kuda

Proses evolusi pada kuda dimulai dari ditemukannya fosil kuda tertua

yakni Hyracotherium (Eohippus). Fosil ini ditemukan di Eropa pada abad ke-18,

oleh Richard Owen yang diberi nama dengan Hyracotherium yang berarti

“binatang seperti hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan

telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau

anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Evolusi pada kuda terus terjadi hingga

ditemukannya jenis Equus caballus sebagai bentuk kuda yang kita kenal saat ini.

a. Hyracotherium (Eohippus) 

Fosil kuda tertua ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan

tingginya hanya sekitar 30 cm. Ciri yang paling nampak adalah memiliki

kepala, leher dan tulang belakang dengan lengkungan berbentuk tangguh


9

yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak

belukar apabila ditinjau dari struktur giginya.

Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi

gigi seri, satu taring, empat gigi premolar, dan dengan tiga gigi geraham

yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki

depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki

belakang mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen.

Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal

kecil. Saat evolusi sudah mulai berjalan, lengan dan kaki lebih panjang

secara proporsional dilihat dari tubuh kuda saat ini. Namun, beberapa dari

tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas. Ada lima jari pada

masing-masing kaki kuda, empat jari pada kaki depan dan satu rudimen,

sedangkan kaki belakang hanya tiga jari dan dua jari rudimen. Jari-jari

rudimen pada bagian depan kaki kuda merosot dalam perjalanan evolusi.

Kuku kaki milik kuda tidak seperti anjing dan dilengkapi dengan kuku

kecil.

b. Mesohippus
10

Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium

mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya

yang dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar daripada

Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan ini telah

beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan

dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki Mesohippus menjadi tiga jari di

setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya.Selain itu,

hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan

Hyracotherium. Hewan ini memiliki leher yang agak panjang.

Pada mulutnya, ditemukan beberapa

gigi pra-geraham yang hampir

berkembang menjadi gigi geraham.

Gigi seperti ini tentu akan

meningkatkan kemampuannya untuk

mengunyah makanan.

c. Miohippus

Masih pada zaman Oligosen, Miohippus berarti "kuda kecil"

adalah genus kuda prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama


11

zaman Oligosen. Sementara generasi spesies ini hidup selama periode

Miocene. Miohippus diyakini hidup pada Miocene namun pernyataan

tersebut salah. Penelitian yang lebih baru memberikan bukti bahwa

Miohippus sebenarnya hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih besar

daripada Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang.

Fosil wajahnya adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi

pergelangan kaki agak berbeda. Miohippus juga memiliki puncak ekstra

variabel pada geraham atasnya, yang memberikan area permukaan yang

lebih besar untuk mengunyah makanan ternak yang lebih ketat. Hal ini

akan menjadi ciri khas dari gigi kuda selanjutnya.

d. Merrychippus 

Pada pertengahan Zaman Miosen sekitar 25 juta tahun yang lalu.

Kuda mengalami evolusi. Jenis kuda ini disebut Merychippus. Spesies

kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari Mesohippus. Seperti

nenek moyangnya, Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang

yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia
12

makan rumput, sehingga ia bisa makan dengan tenang dalam posisi

berdiri.

Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat

jari pada kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang menjadi kaki

yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman

sekarang. Merychippus saat itu mengalami kepunahan karena perubahan

iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es. 

e. Pliohippus

Setelah Merychippus punah, kembali ditemukan spesies kuda baru.


Pada zaman Pliosen tepatnya 10 juta tahun yang lalu, kuda berkembang
menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini sudah berevolusi dengan
jumlah kaki yang semakin menyusut. Pliohippus hanya memiliki satu jari
pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan
bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi. Monodaktil
adalah hewan yang memiliki satu digit pada satu kakinya.
13

f. Equus caballus 

Generasi terakhir dari evolusi kuda adalah Equus caballus. Jari-jemari pada

nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap

kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah

termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarang pun telah beradaptasi bukan

hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis

kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan

resiko terkilir. 

Perubahan yang dialami pada kuda akibat adanya evolusi dari waktu ke

waktu antara lain :

a. Tubuh bertambah besar;

b. Kepala bagian depan semakin panjang;

c. Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;

d. Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai

untuk makanan yang berupa rumput;

e. Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai

dengan gerakan untuk berlari cepat;


14

f. Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung

gerakan ketika berlari cepat.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat

terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Salah satu evolusi yang banyak meninggalkan sejarah adalah evolusi kuda yang

dibuktikan dengan ditemukannya fosil-. Fosil kuda tertua yang dikenal yakni

Hyracotherium (Eohippus), berevolusi menjadi Mesohippus, kemudian

berkembang menjadi Miohippus, dan berevolusi lagi menjadi Merychippus,

kemudian Pliohippus, dan evolusi terakhir menjadi Equus caballus yang dikenal

hingga saat ini.

Awal mulanya kuda mulai berevolusi ketika spesies rumput mulai muncul

dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi

rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Evolusi kuda

didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.

B. Saran

Setelah mengetahui dan mendalami evolusi kuda secara mendalam

Diharapkan pembaca mampu memahami arti pentingnya dari sejarah awal

ditemukan hingga berkembangnya kuda hingga saat ini atau yang lebih kita kenal

dengan istilah evolusi. Oleh karena itu, perlunya kita untuk senantiasa

melestarikan fosil-fosil yang ada sebagai bukti telah terjadinya evolusi. Selain itu,

pemahaman kita terhadap evolusi bisa semakin dikembangkan dengan

menerapkan budaya membaca buku terutama sejarah evolusi.

15
16

DAFTAR PUSTAKA

Brayn, Kim dkk. 2019. Teori Evolusi. Bandung. PT Pakar Raya.

https://www.academia.edu/19530262/makalah_evolusi

http://repository.upi.edu/37910/4/T_BIO_1502860_Chapter1.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Evolusi_kuda

https://www.academia.edu/34707186/EVOLUSI_KUDA

https://www.academia.edu/31628955/Data_fosil_Kuda_dan_primata

Anda mungkin juga menyukai