Anda di halaman 1dari 7

FORMULASI LULUR KOCOK EKSTRAK KULIT BUAH NANAS

(Ananas comosus L. Merr) SEBAGAI ANTIOKSIDAN


Dwi Setyo Utami1, St. Rahmatullah, S.Farm., M.Si., Apt2, Slamet, S.Si., M.Farm., Apt3
1,2,3
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
1
dwisetyoutami75@gmail.com

ABSTRAK

Kulit buah nanas (Ananas comosus L. Merr) sering dibuang oleh masyarakat sebagai limbah. Padahal
kulit buah nanas (Ananas comosus L. Merr) memiliki efek sebagai antioksidan Penelitian ini bertujuan
mengembangkan formulasi lulur kocok ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L. Merr) sebagai antioksidan
dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH. Uji aktivitas antioksidan diukur menggunakan
Spektrofotometri UV-Vis. Uji pada lulur kocok yaitu meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat,
uji daya sebar, uji pH, dan uji iritasi kulit, dan uji viskositas. Hasil yang diperoleh pada uji aktivitas antioksidan
ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L. Merr) yaitu 174 ± 5,5 µg/mL. Pada formula I diperoleh hasil 67,69
± 0,73 µg/mL, formula II diperoleh hasil 63,77 ± 0,73 µg/mL, dan pada formula III diperoleh hasil 47,95 ± 0,88
µg/mL. Data dianalisis menggunakan one way ANOVA. Dari hasil yang diperoleh sediaan yang memiliki efek
antioksidan paling baik yaitu formula III.

Kata kunci : Kulit buah Nanas (Ananas comosus L. Merr), Antioksidan, Lulur Kocok

ABSTRACT

Pineapple peel (Ananas comosus L. Merr) is often disposedof by the community as waste. Though
pineapple peel (Ananas comosus L. Merr) has an effect as an antioxidant. This research will be develop a
formulation of whipped pineapple peel scrub extract (Ananas comosus L. Merr) as an antioxidant with free
radical capture method DPPH. The antioxidant activity test was measured using UV-Vis spectrophotometry.
The evaluation of the scrub are organoleptic test, homogenity test, adhesion test, spreadability test, pH test, and
skin iritation test, and viscosity test. The results obtained in the antioxidant activity test of pineapple peel extract
(Ananas comosus L. Merr) were 174 ± 5,5 µg/mL. In formulation I, the results obtained 67,69 ± 0,73 µg/mL,
formulation II obtained 63,77 ± 0,73 µg/mL, and in the formulation III the results were 47,95 ± 0,88 µg/mL.
data were analyzed by using one way ANOVA test. The results obtained from the preparation that has the best
effect as an antioxidant is fomulation III.

Keywords: Pineapple peel (Ananas comosus L. Merr), Antioxidant, Shake Body Scrub

1
PENDAHULUAN Dari masing-masing konsentrasi yang sudah
Indonesia sebagai salah satu negara dengan iklim diperoleh kemudian diambil 0,2 mL dan
tropis, selalu terkena sinar matahari yang sangat kuat. Salah ditambahkan dengan aquades 15,8 mL dan 1
satu efek dari terpaparnya sinar matahari adalah terjadinya mL reagen Folin-Ciocalteu dan kocok hingga
perubahan warna kulit. Untuk melindungi tubuh dari homogen. Selanjutnya tambahkan denga Na
serangan radikal bebas, seperti sinar UV, diperlukan Karbonat 10% dan kocok sampai homogen.
antioksidan yang berfungsi untuk menstabilkan radikal Diamkan pada suhu kamar selama 2 jam. Ukur
bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal panjang gelombang serapan maksimum 766,8
bebas sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai. nm dan buat kurva kalibrasi hubungan antara
Buah nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan konsentrasi asam galat dengan serapan yang
salah satu jenis buah yang terdapat di Indnesia dengan diperoleh.
penyebaran merata. Kebanyakan kulit nanas (Ananas b. Penetapan kandungan total fenol
comosus L. Merr) dibuang sebagai limbah, padahal di dalam Sebanyak 100 mg eksrak dilarutkan
kulit buah nanas (Ananas comosus L. Merr) mengandung dengan 5 mL etanol 96%, selanjutnya
flavonoid, karotenoid dan vitamin C yang berfungsi sebagai tambahkan dengan aquades sebanyak 15,8 mL
antioksidan (Erukainure, dkk., 2010). dan pereaksi Folin-Ciocalteu sebanyak 1 mL,
Antioksidan merupakan zat yang mampu kocok sampai homogen. Tambahkan dengan
memperlmbat atau mencegah proses oksidasi (Wulandari, NA Karbonat sebanyak 3 mL, diamkan pada
2016). Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu suhu kamar selama 2 jam. Ukur serapannya
elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga pada panjang gelombang 766,8 nm. Hasil dari
aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat dihambat. kadar total fenol dinyatakan sebagai mg
Radikal bebas merupakan atom atau gugus apa saja ekuivalen asam galat (GAE)/g sampel
yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak (Marjoni, dkk., 2015).
berpasangan. Satu radikal bebas dapat bermuatan positif 2. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
atau negatif, maka spesies semacam ini sangat reaktif karena a. Pembuatan larutan DPPH
adanya elektron tidak berpasangan. Sebanyak 5 mg serbuk DPPH dilarutkan
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukan dengan menggunakan metanol sebanyak 50
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan formulasi mL.
lulur kocok ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L. b. Penentuan panjang gelombang maksimum
Merr) sebagai antioksidan dengan metode penangkapan pengukuran
radikal bebas DPPH. Sebanyak 1 mL larutan DPPH dengan
METODE PENELITIAN konsentrasi 100 µg/mL dimasukkan dalam
A. Alat tabung reaksi. Tambahkan dengan metanol
Alat yang digunakan meliputi neraca analitik, kaca sebanyak 3 mL, homogenkan. Selanjutnya
bulat berskala, object glass, alat uji daya lekat, alat uji masukkan ke dalam tabung, inkubasi pada
daya sebar, spektrofotometer UV-Vis, bejana maserasi suhu 37ºC selama 30 menit. Tentukan panjang
(toples), gelas ukur, erlenmeyer, labu ukur, cawan gelombang maksimumnya, ukur absorbansinya
porselin, alumunium foil, kuvet, pipet volume, pipet pada panjang gelombang 500-600 nm.
tetes, ayakan mesh 40, mortir, oven, kertas saring, c. Pembuatan larutan blanko
batang pengaduk, balon pipet, rotary evaporator, Sebanyak 1 mL larutan DPPH
digital viscometer, plat tetes, vorteks, blender, krus ditambahkan dengan 3 mL metanol, kocok
silikat, tang krus, tanur, alat ukur kadar air, botol hingga homogen dan diamkan selama 30
timbang, eksikator. menit, kemudian ukur absorbansinya pada
B. Bahan panjang gelombang maksimum.
Bahan yang digunakan meliputi kulit nanas, tepung d. Uji penghambatan radikal DPPH pada sampel
beras ketan, metil paraben, propil paraben, gom arab, Sebanyak 25 mg ekstrak dilarutkan
Na CMC, tween 80, gliserin, aquadest, etanol 96%, dengan metanol 25 mL. selanjutnya dilakukan
FeCl3, asam galat, serbuk DPPH, natrium karbonat pengenceran sehingga diperoleh konsentrasi
pereaksi Folin Ciocalteu, kertas pH, tisue, kertas 25, 50, 75 dan 100 µg/mL. Dari masing-
perkamen. masing konsentrasi diambil sebanyak 1 mL
C. Cara Kerja dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
1. Penetapan kadar fenolik kemudian tambahkan dengan 1 mL DPPH dan
a. Penetapan kurva baku asam galat diencerkan dengan 2 mL metanol. Larutan
Sebanyak 50 mg asam galat dilarutkan dihomogenkan dan diinkubasi pada suhu 37ºC
dengan 1 mL etanol 96%, selanjutnya selama 30 menit. Masing-masing konsentrasi
ditambahkan dengan aquades sampai volume diukur absorbansinya pada panjang gelombang
akhir 50 mL sehingga diperoleh konsentrasi 1 maskimum.
mg/mL. Dari larutan induk diambil konsentrasi e. Perhitungan presentase inhibisi dan nilai IC50
sebanyak 0,25 mL; 0,5 mL; 1 mL; 1,5 mL; dan Presentase inhibisi dihitung dengan
2 mL, kemudian diencerkan dengan menggunakan rumus:
menggunakan aquades sampai volume akhir 10
mL sehingga diperoleh konsentrasi 25µg/mL;
50µg/mL; 100µg/mL; 150µg/mL; 200µg/mL.
2
satu kaca objek dan letakkan secara merata.
Sediaan yang baik harus homogen dan bebas
dari partikel-partikel yang masih menggumpal
[( )] (Lestari, dkk., 2017).
c. Uji pH
Pengujian pH sediaan lulur dilakukan
Sedangkan nilai IC50 ditentukan dengan dengan menggunakan kertas pH. Diambil
persamaan garis kuadrat, y = a + bx, yang sedikit sampel lulur kemudian diencerkan
terbentuk dari presentase inhibisi dari masing- dengan aquades, selanjutnya kertas pH
masing konsentrasi. Dalam persamaan dimasukkan ke dalam sampel untuk mengukur
tersebut nilai x merupakan konsentrasi zat pHnya. pH yang sesuai dengan kulit yaitu 4,5-
yang diukur dan nilai y merupakan serapan 6 (Yuliati, dkk., 2010).
yang terukur dari sampel yang sedang diuji d. Uji daya lekat
(Sugiat, 2010). Sebanyak 0,25 gram sampel diletakkan di
atas object glass yang telah ditentukan luasnya,
3. Pembuatan lulur kocok kemudian object glass dipasang di atasnya.
Formula lulur kocok mengacu pada (Panju, Alfian., Selanjutnya object glass dipasang dengan
2015) beban seberat 1 kg selama 5 menit kemudian
Bahan Formula Formula Formula dilepaskan. Setelah itu dilepaskan beban
I II III seberat 80 gram yan sudah terpasanf pada alat
Ekstrak 0,5 gram 1 gram 1,5 gram uji. Catat waktu yang diperlukan hingga kedua
kulit object glass tersebut terlepas (Yuliati, dkk.,
buah 2010).
nanas e. Uji daya sebar
Tepung 20 gram 20 gram 20 gram Sebanyak 0,5 gram sampel diletakkan di
beras tengah kaca bulat berskala, kemudian
ketan diletakkan kaca penutup yang telah diketahui
Metil 0,1 gram 0,1 gram 0,1 gram beratnya, dibiarkan selama 1 menit kemudian
paraben diukur diameternya. Dilanjutkan dengan
Propil 0,05 0,05 0,05 penambahan beban seberat 50 gram sehingga
paraben gram gram gram total beban 150 gram. Dibiarkan 1 menit,
Gom 0,5 gram 0,5 gram 0,5 gram kemudian ukur diameter sampel. Pengukuran
arab dilakukan dengan cara mengukur diameter
Na CMC 2 gram 2 gram 2 gram yang menyebar dari 4 sisi (Yuliati, dkk., 2010).
Tween 1 gram 1 gram 1 gram f. Uji viskositas
80 Uji viskositas dilakukan dengan
Gliserin 1 gram 1 gram 1 gram menggunakan digital viscometer yaitu dengan
Aquades Ad 100 Ad 100 Ad 100 cara menyelupkan spindel pada digital
mL mL mL viscometer dalam 100 gram sediaan yang telah
Tabel 1. Formula Lulur Kocok Ekstrak Kulit Buah Nanas dimasukkan dalam beaker glass dan dengan
kecepatan yang sesuai. Viskositas sediaan
Masukkan gom arab ke dalam mortir dan dilihat pada skala dalam alat setelah tercapai
kembangkan dengan air panas (campuran 1), kestabilan (Warnida, dkk., 2016).
selanjutnya masukkan Na CMC pada mortir yang g. Uji iritasi kulit
berbeda dan kembangkan dengan air panas, gerus Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
ad homogen dan tambahkan dengan metil paraben, probandus sebanyak 10 orang. Uji iritasi
propil paraben dan gliserin (campuran 2). dilakukan dengan mengoleskan sediaan lulur
Kemudian campuran 3 yaitu beras ketan dan tween kocok di punggung tangan selama 30 menit.
80 diletakkan pada wadah lain. Campuran 1 dan 2
dimasukkan ke dalam campuran 3 dan aduk ad
homogen. Masukkan ke dalam wadah secara h. Uji hedonik
perlahan dan tambahkan aquades ad 100 mL. Pengukuran respon hedonik dilakukan dengan
4. Uji sediaan lulur kocok ekstrak kulit buah nanas memberikan penilaian terhadap parameter
(Ananas comosus L. Merr) tekstur, aroma dan warna dari sediaan. Uji
a. Uji organoleptis hedonik sediaan dilakukan oleh 30 orang
Pemeriksaan organoleptis dilakukan responden yaitu mahasiswa-mahasiswi
dengan melihat secara visual terhadap bentuk STIKES Muhammadiyah Pekajangan
fisik, yang meliputi warna, bentuk dan bau dari Pekalongan.
lulur tersebut (Yuliati, dkk., 2010). 5. Pengujian sediaan lulur kocok terhadap DPPH
b. Uji homogenitas Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan
Pada uji homogenitas diamati secara dengan menimbang 2,5 gram sediaan lulur dari
visual dengan menggunakan dua buah kaca masing-masing formula, selanjutnya dilarutkan
objek, dimana sampel diletakkan pada salah dalam 5 mL metanol dan masukkan ke dalam
3
tabung sentrifuge dan disentrifuge selama 10 menit
dengan kecepatan 3000 rpm. Setelah disentrifuge
pisahkan endapan hingga didapatkan larutan uji Tabel 3. Nilai IC50 ekstrak kulit buah nanas
yang kemudian tambahkan dengan 2 mL DPPH (Ananas comosus L. Merr)
dan dicukupkan volumenya hingga 10 mL dengan R
Konse Rat
metanol dalam labu ukur. Selanjutnya masing- ep Abs Abs
ntrasi Persamaa IC5 S a-
masing larutan diukur absorbansinya menggunakan li blan Konse %IC
(µg/m n Regresi 0 D rata
spektrofotometer UV-Vis pada λ maksimum yang ka ko ntrasi
L) IC50
si
diperoleh dari penetapan panjang gelombang
1 25 0,264 7,69 y=
DPPH. 0,2937x +
50 0,242 15,38
HASIL DAN PEMBAHASAN 0,28 168
75 0,221 22,72 0,52
6 ,47
1. Penetapan kandungan total fenol 100 0,201 29,72 R2=
Penetapan kandungan total fenol menggunakan 0,9996
metode Folin-Ciocalteu. Kandungan total fenol 2 25 0,262 8,39 y=
dinyatakan sebagai massa ekivalen asam galat. 50 0,240 16,08 0,2671x
0,28 179 5, 174,
Pembuatan kurva baku asam galat bertujuan untuk 75 0,223 22,02 +2,095
6 ,35 5 12
100 0,204 28,67 R2=
mengetahui persamaan regresi linier yang digunakan
0,9974
untuk menentukan kandungan total fenol dalam suatu 3 25 0,265 7,34 y=
sampel. Dari persamaan regresi dihasilkan nilai r 50 0,241 15,73 0,2825x +
sebesar 0,9983. Nilai r menunjukkan linieritas yaitu 0,28 174
75 0,225 21,32 0,695
6 ,53
korelasi antara konsentrasi dan absorbansi yang 100 0,203 29,02 R2=
dihasilkan. Persamaan linier yang diperoleh yaitu y = 0,9947
0,001x + 0,0671.
Untuk menentukan kandungan fenol pada sampel Parameter yang digunakan untuk mengetahui
dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang besarnya kemampuan senyawa antioksidan yaitu IC50.
gelombang 766,8 nm. Berikut merupakan hasil Nilai IC50 merupakan konsentrasi senyawa antioksidan
kandungan total fenol ekstrak kulit buah nanas (Ananas yang dibutuhkan untuk mengurangi radikal DPPH
comosus L. Merr): sebesar 50%. Dari hasil di atas diketahui ekstrak kulit
buah nanas (Ananas comosus L. Merr) memiliki nilai
Tabel 2. Kandungan total fenol ekstrak kulit IC50 sebesar 174 ± 5,5.
buah nanas (Ananas comosus L. Merr) 3. Uji sediaan lulur kocok ekstrak kulit buah nanas
Rata- (Ananas comosus L. Merr)
Total rata a. Uji organoleptis dan homogenitas
Fenol Total Uji organoleptis dilakukan dengan tujuan
Sampel Replikasi Absorbansi (mg SD Fenol untuk mengenal warna, bau dan bentuk sediaan.
GAE/g (mg Hasil pengamatan untuk uji organoleptis yaitu
ekstrak) GAE/g sebagai berikut:
ekstrak) Tabel 4. Hasil uji organoleptis dan homogenitas
Ekstrak 1 0,170 102,9 For Hari Ke
kulit buah Param
2 0,175 107,9 mul 0 7 14 21
nanas eter
3 0,176 108,9 3,21 106,6 a
(Ananas 1 Warna Putih Putih Putih Putih
comosus L. kekun kekun kekun kekun
Merr) ingan ingan ingan ingan
Bentuk Cair Cair Cair Cair
Hasil dari uji total fenol yaitu 106,6 ± 3,21 mg Bau Ekstra Ekstra Ekstra Ekstra
GAE/g ekstrak. Potensi senyawa fenolik sebagai k dan k dan k dan k dan
antioksidan disebabkan oleh keberadaan gugus aroma aroma aroma aroma
hidroksil yang dpat berfungsi sebagai penyumbang beras beras beras beras
atom hidrogen ketka bereaksi dengan senyawa radikal ketan ketan ketan ketan
melalui mekanisme transfer elektron sehingga proses Homo Homo Homo Homo Homo
oksidasi yang terjadi dapat dihambat (Kate, 2014). genitas gen gen gen gen
2. Penentuan aktivitas antioksidan 2 Warna Putih Putih Putih Putih
Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah kekun kekun kekun kekun
nanas (Ananas comosus L. Merr) dilakukan dengan ingan ingan ingan ingan
menggunakan metode DPPH. Berikut merupakan hasil + + + +
dari pengukuran nilai IC50 pada ekstrak: Bentuk Cair Cair Cair Cair
Bau Ekstra Ekstra Ekstra Ekstra
k dan k dan k dan k dan
aroma aroma aroma aroma
beras beras beras beras
ketan ketan ketan ketan

4
Homo Homo Homo Homo Homo
genitasgen gen gen gen Uji Daya Lekat
3 Warna Putih Putih Putih Putih

Nilai Daya Lekat (Detik)


92,5
kekun kekun kekun kekun 92
ingan ingan ingan ingan 91,5
++ ++ ++ ++ 91
Bentuk Cair Cair Cair Cair 90,5
90
Bau Ekstra Ekstra Ekstra Ekstra
89,5
k dan k dan k dan k dan 89
aroma aroma aroma aroma Hari Hari Hari Hari
beras beras beras beras ke 0 ke 7 ke 14 ke 21
ketan ketan ketan ketan Formula I 90 90 90 91
Homo Homo Homo Homo Homo Formula II 91 92 91 91
genitas gen gen gen gen Formula II 91 92 91 91
Keterangan: (+) pekat
(++) lebih pekat Gambar 2. Grafik uji daya lekat
Dari tabel di atas menunjukkan warna dari Dari grafik di atas diketahui hasil dari uji
sediaan lulur kocok semakin pekat, hal ini daya lekat sediaan pada formula I, II, dan III. Dari
dikarenakan perbedaan kosnsentrasi ekstrak kulit hasil yang diperoleh pada ketiga formula stabil.
buah nanas (Ananas comosus L. Merr) yang Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui waktu
digunakan pada masing-masing formula. yang dibutuhkan sediaan tersebut untuk melekat
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan pada kulit.
untuk mengetahui degradasi warna yang d. Uji daya sebar
terdistribusi merata dan juga agar tidak mengiritasi Uji daya sebar dilakukan dengan tujuan
pada saat digunakan. Dari hasil yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan menyebar dari
baik formula I, II, dan III yaitu homogen. Hal ini sediaan lulur kocok saat digunakan nantinya pada
menunjukkan bahwa sediaan memiliki persamaan kulit. Berikut merupakan hasil dari uji daya sebar
warna. sediaan lulur kocok ekstrak kulit buah nanas
b. Uji pH (Ananas comosus L. Merr):
Uji pH dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui nilai pH dari masing-masing formula
pada saat waktu penyimpanan. Hasil dari Uji Daya Sebar
Nilai Daya Sebar (cm)

pengukuran pH sediaan lulur kocok ekstrak kulit 5,6


buah nanas (Ananas comosus L. Merr) adalah 5,5
5,4
sebagai berikut: 5,3
5,2
5,1
Uji pH 5
Nilai pH sediaan

4,9
4,8
6,5 4,7
6 Hari Hari Hari Hari
5,5 ke 0 ke 7 ke 14 ke 21
5 Formula I 5,4 5,1 5,5 5,5
4,5
Hari Hari Hari Hari Formula II 5,5 5,2 5,1 5,1
ke 0 ke 7 ke 14 ke 21
Formula III 5 5 5 5
Formula I 5 5 5 5
Formula II 5 5 5 5 Gambar 3. Grafik uji daya sebar
Formula III 6 6 6 6 Dari hasil yang diperoleh pada uji daya
sebar dari masing-masing formula diperoleh
Gambar 1. Grafik uji pH sediaan diameter range. Range untuk sediaan topikal yaitu
Dari grafik di atas diperoleh hasil yang 5-7 cm. Kemampuan menyebar merupakan
stabil baik formula I, II, dan III. Pada formula I karakteristik penting dalam formulasi karena dapat
dan II diperoleh nilai pH 5 baik pada hari ke 1, 7, mempengaruhi transfer bahan aktif pada daerah
14 dan 21. Pada formula III diperoleh nilai pH 6. target dalam dosis yang tepat.
Dari hasil yang diperoleh baik dari formula I, II, e. Uji viskositas
dan III masih masuk ke dalam rentang pH kulit. Viskositas merupakan suatu pernyataan
c. Uji daya lekat stahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Berikut
Pengamatan untuk uji daya lekat merupakan hasil uji viskositas sediaan lulur kocok
dilakukan pada hari ke 0, 7, 14, dan 21. Berikut ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L.
merupakan hasil dari uji daya lekat lulur kocok Merr):
ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L.
Merr):

5
Viskositas Sediaan (cps)
Uji Viskositas Sediaan Uji Hedonik Sediaan

Nilai Kesukaan
456,5 6
456 5
455,5 4
455 3
454,5 2
Hari ke Hari ke Harie Hari ke 1
0 7 ke 14 21 0
Aroma Tekstur Warna
Formula I 455 455 455 455
Formula I 3 5 5
Formula II 455 455 456 456
Formula II 3 4 5
Formula III 456 456 456 456
Formula III 3 5 4
Gambar 4. Grafik uji daya viskositas
Gambar 5. Grafik uji hedonik sediaan
Dari hasil grafik di atas diketahui nilai dari Keterangan:
masing-masing formula pada hari ke 0, 7, 14 dan 1. Tidak suka
21 stabil. Semakin tinggi nilsi viskositas maka 2. Kurang suka
sediaan akan semakin kental dan memiliki waktu 3. Netral
alir yang lama, sedangkan jika nilai viskositas 4. Agak suka
semakin rendah maka sediaan akan semakin 5. Suka
encer.
Penilaian uji hedonik dilakukan dengan
f. Uji iritasi kulit
menilai aroma, tekstur dan warna dari sediaan.
Berikut merupakan hasil dari uji iritasi
Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang
kulit dari sediaan lulur kocok ekstrak kulit buah
kesukaan atau sebaliknya. Selain itu juga
nanas (Ananas comosus L. Merr):
mengemukakan tingkat kesukaannya.
Tabel 5. Uji iritasi kulit
4. Pengujian sediaan lulur kocok terhadap DPPH
Iritasi kulit Antioksidan diformulasikan dalam bentuk
Responden sediaan dengan harapan mampu melindungi kulit
Formula I Formula II Formula III
dari efek buruk radikal bebas yang disebabkan oleh
1 - - - sinar matahari. Berikut merupakan hasil dari uji
2 - - - aktivitas antioksidan pada sediaan lulur kocok
3 - - - ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L.
4 - - - Merr):
5 - - - Tabel 6. Uji aktivitas antioksidan lulur kocok
6 - - - Ra
7 - - - Abs Persa ta-
8 - - - For Rep Abs
Kons maan IC5 rat
mul lika Bla %IC SD
9 - - - entra Regre 0 a
a si nko
10 - - - si si IC
Keterangan: (+) mengiritasi 50
(-) tidak mengiritasi 1 0,276 3,49 y=
Pengujian ini dimaksudkan untuk 2 0,275 3,84 0,7x +
0,28 67,6
mengetahui keamanan dari produk tersebut. Uji I 2,6733 0,73
6 0
dilakukan secara acak dan hasil yang diperoleh 3 0,272 4,89 R2=
yaitu semua sediaan tidak mengiritasi. Ditandai 0,9231
dengan tidak menimbulkan kemerahan, rasa gatal 1 0,269 5,94 y=
dan panas pada kulit. 2 0,266 6,99 0,7x +
g. Uji hedonik 0,28 63,7
II 3 5,3567 0,73 59,
Uji hedonik merupakan pengujian yang 6 2 7
0,265 7,34 R= 77
pada dasarnya mengemukakan respon berupa 0,9231
senang atau tidaknya terhadap bahan yang diuji. III 1 0,260 9,09 y=
Berikut merupakan hasil dari uji hedonik yang 2 0,257 10,13 0,87x
dilakukan pada 30 panelis. 3 0,28 + 47,9
0,88
6 8,2767 5
0,255 10,83
R2=
0,9874

Dari hasil yang diperoleh rata-rata nilai


IC50 untuk aktivitas antioksidan sediaan lulur yaitu
59,77. Pada formula I nilai IC50 sebesar 67,60
µg/mL, pada formula II diperoleh nilai IC50 sebesar
63,77 µg/mL, dan pada formula III diperoleh nilai

6
IC50 sebesar 47,95 µg/mL. Hasil dari masing-
masing formula menurun, hal ini dikarenakan
konsentrasi ekstrak yang digunakan pada formulasi
berbeda. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka
nilai IC50 semakin kecil. Semkin kecil nilai IC50
maka semakin aktif ekstrak tersebut sebagai
senyawa penangkap radikal DPPH atau senyawa
antioksidan.

KESIMPULAN
Ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus L.
Merr) dapat dibuat menjadi lulur kocok yang memiliki
aktivitas antioksidan. Nilai IC50 pada uji aktivitas
antioksidan ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr)
yaitu sebesar 174,12 ± 12 µg/mL. Pada formula I nilai IC50
sebesar 67,60 µg/mL, pada formula II diperoleh nilai IC 50
sebesar 63,77 µg/mL, dan pada formula III diperoleh nilai
IC50 sebesar 47,95 µg/mL.

DAFTAR PUSTAKA
Erukairune, O.L., J.A. Ajiboye, R.O. Adejobi, O.Y. Okafor,
S.O. Adenekan. 2011. Protective effect of
pineapple (Ananas comosus) peel extact on
alcohol-induced oxidative stress in brain tissues
of male albino rats. Asian Pac. J. Trop. Disease.
Kate D., I. (2014). Penetapan Kandungan Fenolik Total dan
Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode Dpph
(1,1-Diphenyl-2-Pikrilhydrazil) Ekstrak
Metanolik Umbi Bidara Upas (Marremia
Mammosa (Lour) Hallier F.). Skripsi. Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Lestari, U., Farid, F & Sari P. M. 2017. Fromulasi dan Uji
Sifat Fisik Lulur Body Scrub Arang Aktif dari
Cangkang Sawit (Elaeis Guineensis Jacg) sebagai
Detoksifikasi. Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi Vol 19 Suplemen 1. Program Studi
Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi.
Universitas Jambi.
Sugiat, Dede. 2010. Penetapan Kadar Fenol Total dan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Dedak
Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.). Skripsi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi Farmasi. Universitas Indonesia.
Depok.
Wulandari. 2016. Cara Gampang Budidaya Nanas. Depok :
PT Palapa.
Yuliati, Erma dan Binarjo, Annas. 2010. Pengaruh Ukuran
Partikel Tepung Beras terhadap Daya Angkat Sel
Kulit mati Lulur Bedak Dingin. Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai