A. PRE-LAB
1. Bagaimana prinsip penetapan kadar gula total dengan metode anthrone?
Metode anthrone merupakan metode yang dilakukan untuk mengukur kadar gula total dalam
suatu produk pangan. Senyawa anthrone diperoleh dari hasil reduksi antroquinone. Penetapan
kadar gula dengan metode anthrone didasarkan pada prinsip terjadinya reaksi antara gula
pereduksi atau non pereduksi dengan asam sulfat pekat. Dari reaksi ini terbentuk senyawa
furfural atau turunannya yang dapat bereaksi dengan reagen anthrone (9,10-dihidroksi-9-
oksoantrasena) membentuk kompleks berwarna biru kehijauan yang khas. Intensitas warna
hijau yang terbentuk selanjutnya diukur nilai absorbansinya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 630 nm (Sarjani dkk., 2021).
2. Apa perbedaan antara kadar gula pereduksi dengan kadar gula total?
Kadar gula pereduksi merupakan gula yang berasal dari golongan monosakarida dan
disakarida yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron.
Contoh dari gula pereduksi diantaranya adalah fruktosa, glukosa, maltosa, galaktosa dan
laktosa. Gula pereduksi mempunyai kemampuan mereduksi karena mengandung gugus
aldehid atau keton bebas. Sementara, kadar gula total merupakan gula dengan golongan
monosakarida dan disakarida yang terdiri dari gula reduksi dan gula non reduksi. Kadar gula
total dapat menentukan tingkat kemanisan dari suatu bahan pangan (Wijayanti, 2022).
3. Apa kelebihan dan kelemahan penetapan kadar gula total dengan metode anthrone?
Penetapan kadar gula total dengan metode anthrone memiliki kelebihan dan juga
kekurangannya. Kelebihan dari metode anthrone diantaranya lebih praktis dan mudah untuk
dilakukan. Selain itu, metode ini memiliki tingkat sensitivitas pada karbohidrat yang cukup
baik dalam jumlah yang kecil. Sementara, kelemahan dari metode anthrone adalah reagennya
yang bersifat kurang stabil bila dilarutkan dalam asam sulfat. Sehingga, perlu dilakukan
pembuatan reagen baru secara berkala sebelum dilakukannya pengujian (Atma, 2018).
4. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan kadar gula total dengan
metode anthrone!
Dalam penetapan kadar gula total dengan metode anthrone, terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah jumlah asam sulfat yang dipakai
harus sesuai agar hasilnya optimal. Kemudian, pengukuran absorbansi pada spektrofotometer
harus dilakukan pada panjang gelombang yang sesuai dan akurat karena dapat mempengaruhi
hasil kadar gula totalnya. Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah kondisi
reagen anthrone yang digunakan. Reagen anthrone bersifat kurang stabil pada asam sulfat,
untuk itu perlu dilakukan pengecekan dan pembuatan reagen anthrone yang baru apabila
ingin melakukan pengujian (Al Kayyis & Susanti, 2016).
5. Jelaskan prinsip penetapan kadar pati dengan metode hidrolisis asam!
Pada penetapan kadar pati dapat dilakukan dengan metode hidrolisis asam. Metode hidrolisis
asam didasarkan pada prinsip dengan mereaksikan sampel dengan larutan asam seperti HCl
sehingga pati terhidrolisis menjadi sakarida rantai pendek dan kandungannya dapat dianalisis.
Dari hasil hidrolisa pati tersebut, dihasilkan gula pereduksi yang dapat mereduksi kupri
oksida menjadi kupro oksida. Selanjutnya, hasil yang telah diperoleh dapat diukur nilai
absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang tertentu (Jung et al., 2013).
6. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan kadar pati dengan metode
hidrolisis asam!
Dalam penetapan kadar pati dengan metode hidrolisis asam, terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah waktu hidrolisis, dimana
semakin lama proses hidrolisis maka semakin banyak pula gula pereduksi yang dihasilkan.
Selanjutnya, suhu juga mempengaruhi karena semakin tinggi suhu yang digunakan, maka
konsentrasi gula pereduksi yang diperoleh juga semakin besar. Kemudian, kandungan
karbohidrat selulosa dapat berpengaruh karena semakin banyak kadar karbohidrat selulosa
maka semakin besar gula pereduksi yang dihasilkan. Selain itu, banyaknya konsentrasi asam
juga menjadi faktor yang menentukan, sebab konsentrasi asam dapat mempengaruhi proses
terbentuknya senyawa furan (furfural dan HMF) serta senyawa fenol. Semakin besar
konsentrasi asam maka semakin besar pula konsentrasi gula pereduksi yang diperoleh
(Hackmann et al., 2013).
Sampel Padat
Ditimbang 3 gr
20 ml alkohol 80%
Alkohol 80%
Dicuci padatan
Filtrat
Filtrat pengenceran
Pembuatan reagen anthrone
Bubuk Anthrone
Diaduk
Hasil
100 ml aquades
Diambil 10 ml
Aquades
5 ml pereaksi Anthrone
Hasil
2. Kadar Pati Metode Hidrolisis Asam
Persiapan sampel
Dihaluskan
Filtrat dibuang
Disaring
Filtrat
Filtrat
1 ml reagen Arsenomolibdat
Hasil
Penetapan sampel Metode Somogyi
1 ml filtrat
Didinginkan ± 25 menit
1 ml reagen Arsenomolibdat
Ditutup dan dipanaskan sampai mendidih ± 2 menit
Hasil
2,5 ml nelson A
0,1 ml nelson B
Diaduk
Hasil
Al-kayyis, Hasanul K. dan Hari S. 2016. Perbandingan Metode Somogyi-Nelson Dan Anthrone-
Sulfat Pada Penetapan Kadar Gula Pereduksi Dalam Umbi Cilembu (Ipomea Batatas L.).
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas. Vol. 13 No. 2. Hal: 81-89
Aniriani, G. W., Nurul F.A dan Eko S. 2018. c. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 18. No. 2. Hal :113-
117.
Atma, Yoni. 2018. Prinsip Analisis Komponen Pangan Makro & Mikro Nutrien. Yogyakarta:
Deepublish
Hackmann, T.J, Bethany L.K. and Jeffrey L.F. 2013. Evaluation of Methods to Detect Changes
in Reserve Carbohydrate for Mixed Rumen Microbes. Journal of Microbiological
Methods. Vol. 93. No. 3. Hal: 284-291
Jung, J. Y., Myung, S. C., and Jae, K. Y. 2013. Optimization of Concentrated Acid Hydrolisis of
Waste Paper Using Response Surface Methodology. Journal Korean Wood Science and
Technology. Vol 41. No.2. Hal: 87-99
Sadimo, M.M., Irwan S. dan Kasmudin M. 2016. Pembuatan Bioetanol Dari Pati Umbi Talas
(Colocasia Esculenta [L] Schott) Melalui Hidrolisis Asam Dan Fermentasi. Jurnal
Akademika Kimia. Vol. 5. No. 2. Hal: 79-84
Sarjani, Tri M., Hasby, Abdul L. M. 2021. Analisis Kandungan Glukosa dan Fruktosa pada
Nipah (Nypa fructiocans) dan Aren (Arenga pinnata). Jurnal Biologi dan Pembelajaran
Biologi. Vol. 6. No. 1. Hal: 37-45
Vifta, R., Wilantika dan Yustisia D.A. 2019. Studi In Vitro Potensi Antioksidan Dan Aktivitas
Antidiabetes Fraksi Etil Asetat Buah Parijoto (Medinilla Speciosa B.). Jurnal Tumbuhan
Obat Indonesia. Vol. 12 No. 2. Hal: 93-102
Wijayanti, Titik. 2022. Teknik dan Metode Analisis Kimia. Malang: MNC Publishing
Yusra, S., Yudi, P., Chairil, A., dan Chusnul H. 2020. Hidrolisis Pati dari Batang Kelapa Sawit
dengan Kombinasi Perlakuan Asam Sitrat dan Steam Expolsion Terhadap Sifat Fisiko
Kimia Dekstrin. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol 9. No. 1. Hal: 9-17
SS LITERATUR