Anda di halaman 1dari 17

TES KARBOHIDRAT

HIMMI MARSIATI
BIOKIMIA
FK UNIVERSITAS YARSI
REAKSI PENGENALAN KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah senyawa glukosa pada tumbuhan yang


disintesis dari CO2 dan H2O melalui fotosintesis dan
disimpan sementara sebagai glikogen di hati dan di otot.

Karbohidrat merupakan derivat Aldehid atau Keton dari


alkohol poli hidroksi
Klasifikasi Karbohidrat
Monosakarida
adalah gula yang paling sederhana “ simple sugar” karena tidak bisa
dihidrolisa lagi, dapat dibedakan atas atom C pada molekulnya
- Triosa dengan 3 atom C
terdapat dalam tubuh sebagai metabolit pada oksidasi heksosa dan
pentosa (pada glikolisis)
- Tetrosa dengan 4 atom C
juga terdapat dalam tubuh sebagai metabolit pada oksidasi heksosa dan
pentose
- Pentosa dengan 5 atom C
Terdapat pada asam nukleat ( HMP Shunt)
- Heksosa dengan 6 atom C
sebagai: glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dll
Monosakarida
• Mengandung aldehid aldosa
• Mengandung Keton ketosa
Disakarida
Merupakan karbohidrat yang pada hidrolisis menghasilkan 2
molekul monosakarida
Misal: sukrosa, maltose, laktosa dll
• Oligosakarida
Menghasilkan kurang dari 10
molekul monosakarida pada
hidrolisis

• Polisakarida
Gula-gula yang menghasilkan
lebih dari 10 molekul
monosakarida pada hidrolisisnya
missal: pati dan glikogen

Glikogen
PATI
Merupakan cadangan makanan dalam tumbuhan
Pati yang terdapat dialam tidak larut dalam air dan memberikan warna biru
dengan iodium ada 2 bagian:
- Amilosa yang merupakan rantai panjang tidak bercabang terdiri dari
molekul glukopiranosa yang bersambungan dengan ikatan 1-4
- Amilopektin merupakan rantai bercabang terdiri dari molekul
glukopiranosa yang bersambungan dengan ikatan 1-4 dan 1-6

Hidrolisis pati akan terjadi pada pemanasan dengan asam encer


dimana akan membentuk berturut-turut amilodekstrin yang
memberikan warna biru dengan iodium, eritrodekstrin berwarna
merah dengan iodium, berikutnya akroodekstrin, maltose dan glukosa
yang tidak berwarna dengan iodium
Glikogen

• Polisakarida yang terdapat di hewan, terdiri dari rantai lurus molekul


glukopiranosa yang saling berikatan dengan ikatan 1-4, dan rantai
lurus ini akan dengan 1-6 pada setiap permulaan percabangan.
Sebagai cadangan di liver dan di otot.
Tes Benedict
Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley
Rossiter Benedict.Larutan Benedict digunakan untuk menguji
keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel. Prinsip
pengujian:
• Gula pereduksi yang dapat diuji
berupa monosakarida, disakarida kecuali sukrosa.

• Larutan Benedict akan menguji keberadaan


gugus aldehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa.
• Larutan Benedict mengandung natrium sitrat, natrium karbonat
anhidrat, dan tembaga sulfit.7H2O, dan semua garam tersebut
dilarutkan dalam air.
• Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan berwarna
merah bata yang tidak larut.

• Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi
menjadi tembaga Cu2O (I).

• Uji Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar
0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk
sampel urin dan darah.

Refererensi:
1.J Biol Chem 5(6): 485–487.
2.Chawla R. 2003. Practical Clinical Biochemistry: Methods and Interpretations.
New Delhi: Jaypee Brother Medical Pub.
Protokol: Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih. Tambahkan 2 mL
larutan uji dengan konsentrasi masing-masing 2 % sebagai berikut;

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6

Glukosa Fruktosa Sukrosa Laktosa Amilum Akuades

Tabung 1 positif endapan merah bata


Tabung 2 Positif endapan merah bata
Tabung 3 negatf
Tabung 4 positif
Tabung 5 negatif
2. Percobaan Seliwanoff

• Reaksinya spesifik untuk ketosa


(membedakan ketosa dan aldehid)

• Prinsipnya pembentukan 4-hidroksimetil


furfural yang bereaksi dengan resorsinol (1.3
Dihidroksi Benzen) dalam suasana asam
membentuk senyawa berwarna merah.
Protokol: Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih. Tambahkan 2
mL larutan uji dengan konsentrasi masing-masing 2 % sebagai
berikut;

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6

Glukosa Fruktosa Sukrosa Laktosa Amilum Akuades

Tabung 1 negative
Tabung 2 positif
Tabung 3 positif
Tabung 4 negative
Tabung 5 negatif
• 3. Percobaan Flouroglucinol-HCl Tollens.

• Reaksi untuk membedakan pentosa dengan heksosa


• Prinsip pereaksi Flouroglucinol dalam suasana asam dan dipanaskan
akan memberikan reaksi positif pentosa memberikan warner merah
angur
• Protokol:
1. Siapkan 2 tabung reaksi yang kering, masukkan masing-masing 2 mL pereaksi Tollens.
2. Tambahkan 5 tetes masing-masing larutan arabinosa 2% dan glukosa 2%.
3. Panaskan dalam penangas air yang mendidih selama 5 menit.. Reaksi positif bila terlihat timbulnya warna
merah anggur.
4. Catat hasil pengamatan saudara dan laporkan

HASIL: Arabinosa Positif pentose ……… warna merah angur


Percobaan Iodin
• Kondensasi iodin dengan karbohidrat, monosakarida dapat
menghasilkanwarna yang khas. Hal ini disebabkan karena dalam larutan
pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena
adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.
• Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan
molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga
menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut (Fessenden,
1986).
Protokol: Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih.
Tambahkan 2 mL larutan uji dengan konsentrasi masing-
masing 2 % sebagai berikut;

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6

Glukosa Fruktosa Sukrosa Laktosa Amilum Akuades

Tabung 5 positif biru tua


Terima Kasih HM 10102020

Anda mungkin juga menyukai