INFUSA
1. TUJUAN PRAKTIKUM
2. PRINSIP
Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat aktif
yang larut dalam air. penyarian dengan metode ini menghasilkan ekstrak yang tidak stabil
dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang, sehingga tidak boleh disimpan lebih dari 24
jam. Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan dengan menyari simplisia menggunakan
pelarut air pada temperatur 90 °C selama 15 menit. Umunya infusa dibuat dari simplisia
yang memiliki jaringan lunak yang mengandung minyak atsiri dan zat yang tidak tahan
terhadap pemanasan.
Untuk melakukan proses infusa dan dekokta, maka kita harus mempersiapkan 1 unit
panci yang terdiri dari 2 buah panci yang saling bisa ditumpuk Panci yang di atas digunakan
untuk menaruh bahan yang akan di ekstraksi (tentu bersama pelarutnya, yaitu air, masing-
masing dengan takaran tertentu), sementara panci sebelah bawah diisi air, maksudnya
digunakan sebagai pemanas panci atas, sehingga panas yang diterima panci atas tidak
langsung berhubungan dengan api. Teorinya, ketika panci bawah airnya mendidih (pada
suhu 100° C), maka panas yang diterima oleh panci atas suhunya hanya mencapai sekitar 90°
C saja. Kondisi demikian ini diperlukan agar zat aktif dalam bahan tidak rusak oleh
pemanasan berlebihan. (biasanya zat aktif akan rusak bila dipanaskan sampai 100 ° C atau
lebih).
Alat : Bahan :
a. Gelas ukur 50 mL a. Akuades
b. Gelas kimia 100 mL b. Daun teh
c. Waterbath/ hot plate c. Kertas saring
d. Neraca analitik
4. PEMBAHASAN
5. KESIMPULAN
Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat aktif yang
larut dalam air. Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan dengan menyari simplisia
menggunakan pelarut air pada temperatur 90 °C selama 15 menit. Umunya infusa dibuat
dari simplisia yang memiliki jaringan lunak yang mengandung minyak atsiri dan zat yang
tidak tahan terhadap pemanasan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi dkk. (2017). PEMBUATAN SEDIAAN INFUSA DAN DEKOKTA. AKADEMI FARMASI SARASWATI
DENPASAR.
Khafidhoh, Z. (2015). EFEKTIVITAS INFUSA KULIT JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.) TERHADAP
PERTUMBUHAN Candida albicans PENYEBAB SARIAWAN SECARA in vitro. University
Research Coloquium.
Rahmilia. (2010). Pengaruh pemberian infusa daun teh terhadap peningkatan kematian cacing
gelang babi. Universitas Sebelas Maret.
Warnis, M., Marlina, D., & Nizar. (2020). PELATIHAN TENTANG PEMBUATAN INFUSA DAUN SIRIH
SEBAGAI OBAT KUMUR PENCEGAH SARIAWAN TERHADAP IBU-IBU RUMAH TANGGA.
SNapan.