Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“METODE PERKOLASI”

Disusun Oleh :
Melisa Natalia Popang (170391002)

Yelly Bethlia Lahopang (170391009)

Ingka Kristi Korompot (170391017)

Majesty Imelda Tumuju (170391034)

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS TRINITA MANADO

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat cinta kasih-
Nya sehingga makalah ini telah dibuat dengan judul “Metode Perkolasi ”.

Makalah ini disusun sedemikian rupa, agar para pembaca dapat memahami apa
itu “Metode Perkolasi”.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna,


sehingga kritik dan saran dari semua pihak sehingga makalah ini yakni “ Metode
Perkolasi” dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Manado, Januari 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Pengertian Perkolasi …………………………,………….………….3


B. Prinsip Perkolasi…………………………,………………………… 4
C. Keutungan dan Kerugian Perkolasi……………………………….. 4

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 5

A. Kesimpulan ......................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 6

ii
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak lama manusia menggunakan tumbuhan dan bahan alam lain sebagai obat
untuk mengurangi rasa sakit, menyembuhkan dan mencegah penyakit tertentu,
mempercantik diri serta menjaga kondisi badan agar tetap sehat dan bugar. Catatan
sejarah diketahui bahwa fitoterapi dan terapi menggunakan tumbuhan telah dikenal
sejak masa sebelum masehi. Hingga saat ini penggunaan tumbuhan atau bahan alam
sebagai obat tersebut dikenal dengan sebutan obat tradisional.
Penggunaan obat tradisional merupakan warisan turun temurun dari nenek
moyang kita dari generasi yang satu ke generasi berikutnya, sehinnga keberadaannya
terkait dengan budaya bangsa Indonesia. Menurut penelitian masa kini obat-obatan
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini semakin luas penggunaannya
dalam masyarakat karena lebih mudah dijangkau, baik harga maupun ketersediaannya
serta banyak digunakan karena tidak terlalu menyebabkan efek samping karena masih
dapat dicerna oleh tubuh.
Ekstraksi atau penyarian merupakan peristiwa perpindahan masa zat aktif yang
semula berada di dalam sel, ditarik oleh cairan penyari. Pada umunya penyari akan
bertambah baik bila permukaan serbuk simplisia yang bersentuhan semakin luas
(Anonim, 1986). Ekstrak adalah sedian pekat yang diperoleh dengan mengektraksi zat
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan (Anonim, 1995).
Perkolasi adalah proses ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
sempurna yang ecara umum proses perkolasi ini dilakukan pada temperatur ruang.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Perkolasi?
2. Apa itu prinsip perkolasi?
3. Apa saja keuntungan kerugian dari metode perkolasi?

1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Perkolasi.
2. Untuk Mengetahui Prinsip dari Perkolasi.
3. Untuk Mengetahui Keuntungan dan Kerugian dari Perkolasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkolasi
Perkolasi merupakan dari bahasa latin ”per” yang artinya “melalui” dan “colore”
artinya”merembes”, proses untuk bahan yang sudah halus diekstraksi dengan pelarut
yang cocok dengan cara melewatkan perlahan-lahan melalui bahan dalam suatu kolom
(Voigt, 1994) atau dapat juga didefinisikan perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut
yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan
pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap
maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/pengapugan) terus menerus
sampai diperoleh ekstrak yang jumlahnya 1-5 kali bahan (Anonim, 2000). Perkolasi
merupakan proses penyarian dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk
simplisia yang telah dibasahi. Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder,
bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
sampai mencapai keadaan jenuh ( Anonim, 1986). Perkolasi adalah peristiwa
bergeraknya air di dalam penampang tanah ke lapisan tanah yang lebih dalam. Peristiwa
tersebut berlangsung secara gravitasi, dalam serangkaian masuknya air hujan atau
pemberian air irigasi melalui permukaan tanah (infiltrasi) ke dalam tanah, dan
bergeraknya air di dalam penampang tanah (permeabilitas). Kadang-kadang istilah
perkolasi, juga digunakan untuk menunjukkan perkolasi dibawah zona perakaran
tanaman yang normal.
Kecepatan masuknya air ke dalam tanah dalam suatu saat dan dalam luas
permukaan tertentu disebut laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi. Infiltrasi menyediakan
air untuk menjenuhi tanah, dan bila tanah telah jenuh, maka kelebihan air akan bergerak
secara vertikal karena gaya beratnya (gravitasi) ke lapisan tanah yang lebih dalam
sebagai air perkolasi, dan mengisi cadangan air bawah tanah (subsurface
waterstorage).Dalam istilah perkolasi, dikenal juga laju perkolasi dan kapasitas
perkolasi. Infiltrasi dan perkolasi berhubungan sangat erat, dan kedua-duanya sangat
tergantung pada sifat-sifat tanahnya, seperti kondisi permukaan tanah, tekstur, struktur
dan bahan organik tanah, dan lapisan tanah padat yang ada di bagian bawah
(impermeable layers).

3
B. Prinsip Perkolasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi
selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian
bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui
simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang
dilalui sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena gravitasi,
kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang menahan gerakan ke bawah.
Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan.

Bentuk percolator ada 3 macam yaitu percolator berbentuk corong, tabung dan
paruh. Pemlihan prkulator tergantung pada jenis serbuk simplisia yang akan disari.
Perkulator berbentuk tabung biasanya digunakan untuk pembuatan ekstrak atau tingtur
dengan kadar tinggi; perkulator berbentuk corong biasanya digunakan untuk pembuatan
ekstrak atau tingtur dengan kadar rendah,

C. Keutungan dan Kerugian Perkolasi


Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk
simplisia yang telah dibasahi.
- Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu
sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak.
- Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas
dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses
perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien

4
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
 Perkolasi merupakan proses penyarian dengan mengalirkan cairan penyari melalui
serbuk simplisia yang telah dibasahi. Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu
bejana silinder, bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari
atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-
sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh ( Anonim, 1986).
 Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel
padat (marc) telah terpisah dari ekstrak.
 Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas
dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses
perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien
 Pada prinsip perkolasi penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk
simplisia dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana
silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari
atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif
dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampai keadan jenuh.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/laporan-perkolasi.html diakses pada Kamis, 07
Januari 2021 Pukul 11.49 WITA
https://www.slideshare.net/AsthrEeySchwarzenegger/laporan-lengkap-ekstraksi diakses
pada Kamis, 07 Januari 2021 Pukul 11.49 WITA
https://core.ac.uk/download/pdf/148588778.pdf

Anda mungkin juga menyukai