i. Judul Penelitian
Pengaruh pemberian ekstrak etanol biji jambu jamblang (Syzygium Cumini) terhadap
kadar glukosa darah tikus putih galur wistar (Rattus Norvegicus) yang diinduksi aloksan.
Mengetahui pengaruh dari ekstrak etanol biji jambu jamblang (Syzygium cumini)
terhadap kadar glukosa darah.
b. Tujuan khusus
Syzygium cumini atau yang oleh masyarakat lokal Indonesia dikenal sebagai
jamblang merupakan sejenis pohon buah dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae). Bentuk dari
buah pohon ini agak menyerupai anggur, tetapi lebih lonjong dan berubah warna dari hijau ke
magenta muda, sebelum akhirnya menjadi ungu gelap atau hampir hitam ketika matang.
Tumbuhan berbuah sepat masam ini dikenal pula dengan berbagai nama lain seperti, java
plum (inggris), jamblang, jambu jamblang, jambu keling, jambu juwet, duwet.(David, 2013)
Selain dimanfaatkan sebagai sumber buah, berbagai penelitian menyatakan bahwa
Syzygium cumini dimanfaatkan sebagai obat tradisional antara lain digunakan untuk
pengobatan diabetes mellitus, anti inflamasi, penyakit ulkus dan diare (Pari & Saravanan,
2008). Grover dkk, melakukan penelitian dan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji
jambu jamblang dengan dosis 50,100 dan 200 mg/kg BB dapat menurunkan kadar gula darah
pada tikus (Grover et al, 2017). Biji buah jambu jamblang mengandung alkaloid, flavonoid,
Quertin, Tanin, Saponin triterpenoid dan glikosida yang dipercaya dapat memberikan efek
untuk meningkatkan produksi insulin dan menurunkan absorbi glukosa (Ayyanar & Babu,
2012).
Diabetes Mellitus (DM) atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah kencing manis
adalah sebuah penyakit metabolik yang disebabkan oleh kurangnya hormon insulin atau
ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan insulin, sehingga kadar glukosa atau kadar gula
dalam darah tidak terkendali (Rizky et al., 2017). Menurut International Diabetes Federation
(IDF) terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di dunia pada tahun 2013. Pada
tahun 2035 diperkirakan meningkat menjadi 592 juta orang (Laksmita et al., 2017). Negara
berkembang seperti Indonesia menempati urutan ke 4 jumlah penderita diabetes mellitus
setelah India, Cina dan Amerika Serikat (Hendra et al., 2018). Akibat diabetes mellitus dapat
berdampak pada berbagai organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan, antara
lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, penyakit ginjal, impotensi
seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh
darah, stroke dan sebagainya (Kemenkes RI, 2014).
Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
pemberian ekstrak biji jambu jamblang pada dosis berbeda dan jangka waktu berbeda
terhadap kadar glukosa darah tikus putih. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai
sebagai sumber pengetahuan masyarakat dalam penggunaan buah jambu jamblang di bidang
kesehatan. Selain itu, diharapkan sebagai dasar-dasar dalam pengembangan ilmu
pengetahuan terkait dengan manfaat biji jamblang (Syzygium cumini) terhadap kadar glukosa
darah.