Anda di halaman 1dari 5

PROTOKOL PENELITIAN

i. Judul Penelitian

Pengaruh pemberian ekstrak etanol biji jambu jamblang (Syzygium Cumini) terhadap
kadar glukosa darah tikus putih galur wistar (Rattus Norvegicus) yang diinduksi aloksan.

ii. Tujuan Penelitian


a. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh dari ekstrak etanol biji jambu jamblang (Syzygium cumini)
terhadap kadar glukosa darah.

b. Tujuan khusus

Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji jambu jamblang (Syzygium


cumini) terhadap glukosa darah pada tikus putih Galur Wistar (Rattus novergicus) yang
diinduksi aloksan.

iii. Deskripsi singkat metodologi penelitian, antara lain :


- Jenis penelitian
Penelitian eksperimental laboratorium
- Demografi
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas
Hang Tuah Surabaya. Seluruh penelitian dilaksanakan dalam waktu kurang lebih
bulan April 2019 hingga November 2019, sejak dimulai dari studi pustaka,
pelaksanaan penelitian, analisis data hingga penulisan laporan penelitian.
- Kriteria pemilihan pemilihan subjek penelitian
Sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan galur wistar berumur 2-3 bulan
dengan berat badan awal 150-200 gram sebanyak 24 ekor yang diperoleh dari
Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. Tikus
diberi makan pakan standar 2 kali sehari pada jam 6 pagi dan jam 6 sore serta minum
aquadest secukupnya semua pemberian secara oral, serta diadakan penyesuaian
terhadap lingkungan selama 7 hari sebelum memasuki masa perlakuan. Total lama
perlakuan pada hewan coba adalah 24 hari.
Kriteria inklusi :
1. Tikus putih galur Wistar
2. Umur 2-3 bulan
3. Berat badan 100-200 gram
4. Jenis kelamin jantan
5. Sehat selama penelitian (gerakan lincah, mata cerah, bulu halus, nafsu makan baik,
berat badan tidak turun dan anatomi tubuh sempurna).
Kriteria ekslusi :
1. Berat badan lebih rendah dari 150 gram atau lebih dari 200 gram.
2. Sakit dalam masa persiapan atau adaptasi (tubuh melemah, kurang
lincah, mata pudar, nafsu makan turun, dan bulu kasar).
Kriteria drop out :
1. Mati selama proses penelitian
2. Menderita penyakit lain disamping yang disebabkan oleh perlakuan.
- Alur Prosedur Penelitian
 Tahap persiapan
Hewan coba diadaptasikan selama 7 hari sebelum dilakukan tahap perlakuan.
Jenis kandang yang digunakan adalah kandang dengan ukuran 35 cm x 28 cm
x 12 cm, tiap kandang berisi 4 ekor tikus dengan suhu ruagan 22-24 oc dan
kelembapan udara 50-60% serta ventilasi yang cukup dan terhindar dari sinar
matahari secara langsung.
 Tahap perlakuan
Hewan coba dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
K (-) : Kelompok kontrol negatif pada penelitian ini adalah tikus yang
mendapatkan pakan standard pada hari ke-10 sampai hari ke-24.
K (+) : Kelompok kontrol positif pada penelitian ini adalah tikus yang
mendapatkan injeksi aloksan pada hari ke-8 dengan dosis 120 mg/Kg
BB dan mendapatkan pakan standard pada hari ke 10 sampai hari ke
24.
P : Kelompok perlakuan pada penelitian ini adalah tikus yang
mendapatkan injeksi aloksan pada hari ke-8 dengan dosis 120 mg/Kg
BB dan mendapatkan ekstrak biji jambu jamblang (Syzygium cumini)
250 mg/Kg BB pada hari ke 10 sampai hari ke 24.
Pada hari ke-24 dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah pada semua
kelompok.
 Tahap pengambilan darah
1. Menganastesi tikus dengan kentamin hydrochloride 4-60 mg/Kg/BB
secara intramuscular di daerah kaki belakang pada musculus quadricep
atau tricep.
2. Memeriksa reaksi refleks kornea dan mencubit ujung kaki melihat
kesadaran tikus.
3. Setelah tikus tidak sadar, Pengambilan sampel darah tikus dengan cara
cardiac puncture.
4. Lakukan pembedahan pada bagian thorax tikus untuk mencari jantung
tikus dengan menggunakan scalpel atau gunting bedah.
5. Ambil darah tikus secara maksimal dengan menggunakan spuit 3cc yang
ditusukkan ke jantung tikus secara tegak lurus lalu tarik piston secara hati
hati
6. Masukkan sampel darah yang telah diambil ke dalam tabung sampel.
7. Tabung sampel dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
kadar glukosa darah tikus.
 Tahapan pasca perlakuan
Setelah penelitian selesai dilakukan, hewan coba diterminasi dengan cara
eksanguinasi (pemotongan pembuluh darah besar seperti vena cava superior)
sehingga akan menyebabkan tikus kehilangan banyak darah setelah itu dikirim
ke incinerator RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Hal ini dilakukan dilakukan
karena hewan coba tidak mampu untuk bertahan hidup.
iv. Deskripsi singkat peneliti / tim peneliti

Penelitian ini termasuk penelitian tim.

v. Sumber pembiayaan peneliti.

Penelitian ini menggunakan dana pribadi peneliti.

vi. Kebaruan (Novelty) dan/atau sumbangsih penelitian

Syzygium cumini atau yang oleh masyarakat lokal Indonesia dikenal sebagai
jamblang merupakan sejenis pohon buah dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae). Bentuk dari
buah pohon ini agak menyerupai anggur, tetapi lebih lonjong dan berubah warna dari hijau ke
magenta muda, sebelum akhirnya menjadi ungu gelap atau hampir hitam ketika matang.
Tumbuhan berbuah sepat masam ini dikenal pula dengan berbagai nama lain seperti, java
plum (inggris), jamblang, jambu jamblang, jambu keling, jambu juwet, duwet.(David, 2013)
Selain dimanfaatkan sebagai sumber buah, berbagai penelitian menyatakan bahwa
Syzygium cumini dimanfaatkan sebagai obat tradisional antara lain digunakan untuk
pengobatan diabetes mellitus, anti inflamasi, penyakit ulkus dan diare (Pari & Saravanan,
2008). Grover dkk, melakukan penelitian dan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji
jambu jamblang dengan dosis 50,100 dan 200 mg/kg BB dapat menurunkan kadar gula darah
pada tikus (Grover et al, 2017). Biji buah jambu jamblang mengandung alkaloid, flavonoid,
Quertin, Tanin, Saponin triterpenoid dan glikosida yang dipercaya dapat memberikan efek
untuk meningkatkan produksi insulin dan menurunkan absorbi glukosa (Ayyanar & Babu,
2012).

Diabetes Mellitus (DM) atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah kencing manis
adalah sebuah penyakit metabolik yang disebabkan oleh kurangnya hormon insulin atau
ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan insulin, sehingga kadar glukosa atau kadar gula
dalam darah tidak terkendali (Rizky et al., 2017). Menurut International Diabetes Federation
(IDF) terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di dunia pada tahun 2013. Pada
tahun 2035 diperkirakan meningkat menjadi 592 juta orang (Laksmita et al., 2017). Negara
berkembang seperti Indonesia menempati urutan ke 4 jumlah penderita diabetes mellitus
setelah India, Cina dan Amerika Serikat (Hendra et al., 2018). Akibat diabetes mellitus dapat
berdampak pada berbagai organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan, antara
lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, penyakit ginjal, impotensi
seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh
darah, stroke dan sebagainya (Kemenkes RI, 2014).

Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
pemberian ekstrak biji jambu jamblang pada dosis berbeda dan jangka waktu berbeda
terhadap kadar glukosa darah tikus putih. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai
sebagai sumber pengetahuan masyarakat dalam penggunaan buah jambu jamblang di bidang
kesehatan. Selain itu, diharapkan sebagai dasar-dasar dalam pengembangan ilmu
pengetahuan terkait dengan manfaat biji jamblang (Syzygium cumini) terhadap kadar glukosa
darah.

vii. Potensi isu etik yang ditimbulkan dari penelitian ini


- Untuk menghindari isu etik, pemeliharaan hewan coba di sesuai dengan
standart laik etik mulai dari pemberian pakan, tempat tinggal dan cara
perlakuan terhadap hewan coba.
- Untuk tidak menyakiti hewan coba, dilakukan anestesi terlebih dahulu
sebelum pengambilan darah. Sehingga hewan coba tidak merasakan kesakitan
- Pemusnahan hewan coba di sesuaikan dengan standart etik yang ada.

Anda mungkin juga menyukai