Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre

experimental designs dengan rancangan one group pretest posttest, yaitu

penelitian yang tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Tetapi

dilakukan observasi pertama yang memungkinkan terjadi perubahan setelah

adanya perlakuan (Notoatmodjo, 2018).

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Biofarmasi

Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan november 2019 sampai april

2020.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2018). Populasi penelitian ini adalah tanaman kenikir.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel penelitian ini adalah daun kenikir.


3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

secara acak sederhana (simple random). Teknik ini merupakan hakikat

dari pengambilan sampel secara sederhana yaitu bahwa setiap anggota

atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi

sebagai sampel (Notoadmodjo, 2018).

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Independent

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent

(Notoatmodjo, 2018). Variabel independent penelitian ini adalah infusa

daun kenikir (Cosmos caudatus) dengan dosis 800 mg/kgBB, 1600

mg/kgBB, dan 2500 mg/kgBB.

2. Variabel dependent

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen (Notoatmodjo, 2018).

Variabel dependent penelitian ini adalah kadar kolesterol total pada

mencit.

F. Definisi Operasional (DO) Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel digunakan untuk membatasi ruang lingkup

atau pengertian variable-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo,

2018). Infusa daun kenikir diperoleh menggunakan H2O.


Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1 Infusa Daun Kenikir Diberikan secara Gelas Ukur Menaikkan Rasio
oral dalam bentuk atau
filtrat menurunkan
kadar
kolesterol
2 Kadar Kolesterol Total Lemak dalam darah Autocheck Menaikkan Rasio
Dalam Darah atau
menurunkan
kadar
kolesterol

G. Instrumen Penelitian

1. Alat penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan

elektrik, handscoon, beaker glass, lampu spritus, kaki tiga, kassa esbes,

corong, pisau, kain lap, kertas saring, gelas ukur, kandang mencit, sonde,

spuit, kapas, alat test kolesterol (Autocheck).

2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian antara lain kuning telur puyuh, aquadest dan sampel

daun kenikir (Cosmos caudatus) yang didapatkan dari daerah Kota Blitar,

Jawa Timur.

3. Hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit usia 2-3

bulan, dengan berat badan 20-30 gram dengan kondisi badan sehat (aktif
dan tidak cacat). Sebanyak 15 ekor mencit dibagi menjadi 3 kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan langkah sebagai

berikut :

1. Determinasi Tanaman

Determinasi tumbuhan dilakukan di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti

Wiyata Kota Kediri Jawa Timur.

2. Pembuatan Infusa Daun kenikir

Daun kenikir (Cosmos caudatus) diperoleh di Desa Slemanan, Kota

Blitar. Hasil panen diambil daun yang masih segar dan berwarna hijau

cerah. Daun Kenikir yang telah dikumpulkan kemudian disortasi basah dan

dicuci sampai bersih dengan air mengalir. Daun kenikir sebanyak 7 gram

di tambah aquadest sebanyak 100 ml. Proses infusa dilakukan selama 15

menit dengan suhu 90°C dengan sesekali diaduk (maksimal sebanyak 4

kali). Infusa yang diperoleh kemudian diserkai dengan kain flanel selagi

panas dan dilewati dengan aquadest yang sebelumnya telah dipanaskan

hingga mencapai 100 ml.

3. Tahap Persiapan Hewan Uji

Mencit dipelihara dalam kandang plastik dengan anyaman kawat

sebagai penutup, dasar kandang dilapisi sekam, dan diganti sekali dalam

tiga hari, ditempatkan dalam ruangan yang memiliki ventilasi dan


mendapat cahaya matahari secara tidak langsung. Pemberian makan dan

minum dilakukan setiap hari. Jumlah mencit yang digunakan setiap

perlakuan sebanyak 5 ekor dengan berat badan 20-30 g.

4. Pemberian Kuning Telur Puyuh Pada Hewan Uji

Untuk membuat hiperkolesterolemia pada mencit, diberi pakan kuning

telur puyuh 1 ml/30gBB diberikan secara oral selama 3 hari. Sebelum

pemberian kuning telur puyuh mencit diadaptasi selama 7 hari (Rusdi,

2018).

5. Perlakuan Hewan Coba

Sebanyak 15 ekor mencit dibagi menjadi 3 kelompok secara acak,

diadaptasikan selama 7 hari dan diberi makan berupa valet serta minum.

Kelompok perlakuan yang dimaksud dibagi menjadi :

a. Kelompok 1 : Perlakuan 1, yaitu diberikan kuning telur puyuh selama 7

hari, kemudian perlakuan dengan infusa daun kenikir 800 mg/kgBB

mencit selama 3 hari.

b. Kelompok 2 : Perlakuan 2, yaitu diberikan kuning telur puyuh selama 7

hari, kemudian perlakuan dengan infusa daun kenikir 1600 mg/kgBB

mencit selama 3 hari.

c. Kelompok 3 : Perlakuan 3, yaitu diberikan kuning telur puyuh selama 7

hari, kemudian perlakuan dengan infusa daun kenikir 2500 mg/kgBB

mencit selama 3 hari.

Sebelum mencit diberi kuning telur puyuh, terlebih dahulu mencit

diadaptasi selama 7 hari. Kemudian dilakukan pemberian kuning telur


puyuh selama 7 hari pada hewan uji. Kemudian diukur kadar kolesterol

dengan cara mengambil sampel darah melalui vena ekor mencit. Sampel

darah yang sudah didapatkan diteteskan pada test strip kolesterol dan kadar

kolesterol (mg/dL) dilihat pada layar alat tersebut dan tahap berikutnya

dilakukan perlakuan setiap kelompok ada 5 ekor mencit. selanjutnya yaitu

pemberian infusa daun kenikir. Setelah diberikan perlakuan masing –

masing diukur kadar kolesterol dengan cara mengambil sampel darah

melalui vena ekor mencit. Sampel darah yang sudah didapatkan diteteskan

pada test strip kolesterol dan kadar kolesterol (mg/dL) dilihat pada layar

test strip kolesterol (Laxmi et.al, 2017).

6. Pengukuran Kadar Kolesterol

Pengambilan sampel darah dilakukan melalui ekor mencit yang telah

diolesi alkohol 70%. Darah yang keluar kemudian diteteskan kedalam strip

pengukuran kadar kolesterol. Kadar kolesterol total dalam darah diukur

dengan menggunakan alat pengukur kolesterol (Autocheck).

I. Pengelolahan dan Analisis Data

Data yang akan dianalisis yaitu data primer pengukuran kadar kolesterol

mencit yang telah diberi kuning telur puyuh sebelumnya dan sesudah

pemberian infusa daun kenikir. Data disajikan secara persentase penurunan

kadar kolesterol total dalam darah mencit dengan menilai hasil pemeriksaan

kadar kolesterol total antara kelompok P1, P2, P3 untuk melihat perubahan

(penurunan) kadar kolesterol total dalam darah sebelum dan sesudah

perlakuan.
J. Kerangka Kerja

Pengumpulan daun kenikir 7 gram

Pencucian

Daun kenikir dimasukkan ke dalam


beaker glass dan ditambahkan aquadest
100 ml

Panaskan diatas beaker glass besar


selama 15 menit suhu 90°C

Saring menggunakan kain flanel dan


alirkan aquadest hingga 100 ml

Gambar 4.1 Skema Pembuatan Infusa Daun Kenikir

Kuning telur puyuh mentah

Dipisahkan kuning telur dan putih


telur puyuh

Kuning telur puyuh diberikan ke


mencit dengan dosis 1 ml/30gBB
Gambar 4.2 Skema Kerja Pemberian Kuning Telur Puyuh
15 mencit diadaptasi selama 7 hari

Dipuasakan selama 8 jam

Pengukuran I kadar kolesterol total

Pemberian kuning telur puyuh 1


ml/30gBB selama 7 hari

Pengukuran II kadar kolesterol total

Pemberian infusa daun kenikir selama 3 hari

Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III


Dosis 800 mg/kgBB Dosis 1600 mg/kgBB Dosis 2500 mg/kgBB

Pengukuran III kadar kolesterol total

Analisis data

Gambar 4.5 Skema Kerja Perlakuan Hewan Coba

Anda mungkin juga menyukai