METODE PENELITIAN
1. Hewan coba
Hewan coba yang digunakan pada penelitian adalah tikus putih (Rattus
norvegicus) jantan galur Sprague dawley berjumlah 30 ekor dengan umur 2-3
bulan dan berat badan 160-200 gram dalam keadaan normal dan sehat. Hewan
(UMY). Setiap kelompok percobaan terdiri dari 5 ekor dan cadangan 1 ekor.
ditempatkan dalam kandang dengan bahan, bentuk dan ukuran yang sama,
mendapat makanan dan minuman dengan jenis, jumlah dan komposisi yang
n : jumlah ulangan
33
Sehingga perhitungannya :
(5-1) (n-1) ≥ 15
4n ≥ 19
n≥5
1 n
drop out (DO) 20% maka besar sampel dihitung dengan formula n =
(1−f )
sehingga jumlah hewan coba tiap kelompok sebesar 6 ekor dan total sampel
2. Bahan
a. Alloksan monohidrat
Chemical®.
dosis 250 mg/kgBB. Dosis 250 mg/kgBB merupakan dosis ekstrak daging
34
buah mahkota dewa yang dapat mengurangi hipertrofi ginjal pada tikus
methanol dan ekstrak air. Daging buah mahkota dewa yang digunakan
d. Aquadestilata
Kandang hewan coba terbuat dari kaca sebanyak 5 buah dengan ukuran 60 x
30 x 30 cm. Kandang tersebut diberi alas berupa sekam padi dan ditutup
35
atau plastik, sedangkan tempat minum terbuat dari kaca yang memiliki saluran
3. Spuit injeksi 3 cc
4. Spuit injeksi 1 cc
5. Sonde lambung
6. Gelas pengukur 10 c
B. Metode Penelitian
control group design terhadap hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur
Sprague dawley jantan yang diinduksi alloxan. Perlakukan terhadap hewan coba
diberikan aquadestilata.
3. Kelompok perlakuan III, yaitu kelompok tikus diabetik yang diberi metformin
4. Kelompok perlakuan IV, yaitu kelompok tikus diabetik yang diberi ekstrak
methanol daging buah mahkota dewa dengan dosis 250 mg/kgBB perhari per
sonde lambung
ekstrak air ekstrak daging buah mahkota dewa dengan dosis 250 mg/kgBB
C. Rancangan Penelitian
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
metformin, ekstrak methanol daging buah mahkota dewa dosis 250 mg/kgBB
dan ekstrak air daging buah mahkota dewa dosis 250 mg/kgBB.
37
2. Variabel Tergantung
mengalami glomerulosklerosis.
E. Definisi Operasional
dalam tabung berisi larutan PBS formalin 10 % untuk di fiksasi. Organ ginjal
yang telah difiksasi kemudian diambil untuk dibuat preparat mikroskopis sesuai
Yogyakarta.
Metformin Obat hipoglikemik oral golongan biguanid yang diperdagangkan di Kategorik Nominal
apotek dalam bentuk tablet 850 mg, diberikan pada kelompok
perlakuan dengan dosis 100 mg/kg berat badan, satu kali sehari per
sonde selama tiga minggu.
Ekstrak methanol Hasil ekstraksi daging buah mahkota dewa menggunakan methanol, Kategorik Nominal
daging buah diberikan pada kelompok perlakuan dengan dosis 250 mg/kg berat
mahkota dewa badan, satu kali sehari per sonde selama tiga minggu.
Ekstrak air daging Hasil ekstraksi daging buah mahkota dewa menggunakan air, Kategorik Nominal
buah mahkota diberikan pada kelompok perlakuan dengan dosis 250 mg/kg berat
dewa badan, satu kali sehari per sonde selama tiga minggu.
Dependen Jumlah glomerulus Gambaran struktur glomerulus yang mengalami perubahan Numerik Rasio
yang mengalami miroskopis berupa sklerosis yaitu adanya gambaran eosinofilik
glomerulosklerosis sehingga terlihat seperti jaringan parut didalam glomerulus dengan
pengamatan dalam 5 lapang pandang menggunakan pembesaran
400x.
39
Hewan coba ditimbang, dipilih tikus dengan berat antara 160-200 gram.
Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I, II, III,
2. Aklimatisasi
Hewan coba diadaptasikan selama 7-12 hari sebelum penelitian dan selama
3. Induksi diabetik
Hewan coba dipuasakan selama satu malam (10-12 jam), selanjutnya diinjeksi
setelah injeksi. Kadar glukosa darah puasa lebih dari 130 mg/dl yang dipilih
Kadar glukosa darah puasa normal tikus jenis kelamin jantan galur SD adalah
methanol ekstrak mahkota dewa dengan dosis 250 mg/kgBB perhari per
sonde lambung.
fraksi air ekstrak mahkota dewa dengan dosis 250 mg/kgBB perhari per
sonde lambung.
Perlakuan dilaksanakan setiap sore selama tiga minggu (21 hari) berturut-
turut. Pemeriksaan berat badan dan glukosa darah puasa dilakukan setiap
Organ ginjal yang telah difiksasi kemudian diambil untuk dibuat preparat
Dari sediaan yang ada, diamati dan dihitung bagian glomerulusnya yang
H. Analisis Data
untuk mengetahui beda antara kelompok perlakuan dari variabel yang diukur.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, normalitas data diuji dengan uji Saphiro-Wilk.
Hasil uji Saphiro-Wilk menunjukkan bahwa sebaran data normal, maka uji
42
hipotesis yang digunakan adalah one-way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji
Post-hoc LSD untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara bermakna
dengan paling tidak terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan
rerata yang bermakna, apabila data tidak normal maka dilakukan transformasi
data terlebih dahulu dan jika data masih tidak normal dilakukan uji
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
J. JADWAL PENELITIAN
Kegiatan Bulan
Agustus September Oktober November Desember
Persiapan √
Pelaksanaan penelitian √ √
Analisis data hasil √ √
penelitian
Penyusunan laporan √
akhir