METODE PENELITIAN
experimental dengan desain penelitian pre and post test control group yaitu dengan
eksperimen yang kemudian dilakukan pretest pada kedua kelompok tersebut dan
diikuti intervensi pada kelompok eksperimen yang selanjutnya akan dilakukan post
test setelah perlakuan tersebut. Penelitian dilakukan secara in vivo pada hewan coba
Bandar Lampung, yang beralamat di Jl. H.Zainal Abidin Pagar Alam No.52,
23
24
Dilakukan satu kali pengulangan pada hewan coba yang digunakan yaitu mencit
jantan (Mus musculus L) untuk mengetahui efek dari pemberian saponin pada
ekstrak mentimun (Cucumis sativus) terhadap kadar kolsterol total mencit yang
mengalami hiperkolesterolemia.
1. Mencit dengan penampakan rambut kusam, rontok atau botak dan aktivitas
kurang aktif, keluarnya eksudat yang tidak normal dari (mata, mulut, anus)
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian
total darah mencit sebelum dan sesudah diberikan saponin pada ekstrak
mentimun.
sebanyak 25 ekor di adaptasi ketempat penitipan hewan selama 7 hari dan diberi
makan atau minum sesuai standar. Umur hewan coba berkisar antara 8 minggu
3.6.3 Alat dan Bahan pembuatan Serta Pemberian Ekstrak Mentimun (Suharto,
2012)
menggunakan alat dan bahan sebagai berikut, pisau, rotary evaktor, wadah
air, sudip, oven, erlenmeyer, blender serbuk, gelas ukur, tabung reaksi, pipet
Easy touch GCU, Stik tes kolesterol, Darah mencit, Mencit, Kapas,
Dosis saponin pada esktrak mentimun yandigunakan terdiri dari 3 macam dosis,
ekor mencit. Pembersihan kandang dilakukan setiap satu hari sekali untuk
Memisahkan daging, kulit dan tulang dari makan fasf food, Menumbuk daging
28
dan kulit fast food supaya lebih kecil-kecil, Menimbang daging fast food yang
food ke mencit.
ekstrasi. Sampel kering kemudin dibuat menjadi serbuk agar hasil ekstraksi yang
diperoleh lebih banyak, karena semakin halus sempel yang akan dikstrasi yang
akan diekstrasi maka semakin mudah pelarut masuk kedalam sel untuk menarik
zat aktif. Maserasi merupakan metode yang digunakan dalam proses ekstrasi
sebagai pelarutnya. Metanol dipilih sebagai pelarut karena sifatnya yang polar
sesuai dengan zat aktiv yang akan diteliti yaitu saponin. Setelah proses maserasi,
alat cek kolesterol “easy touch”. Prosedur pemeriksaan kadar kolesterol adalah
sebagai berikut:
Siapkan alat dan bahan untuk pengambilan darah dan pengecekkan (alat
easy touch, stik kolesterol, spuit, kapas), Setelah itu lakukan pengambilan darah
29
secara tail bleeding dengan prosedur septic aseptic, Lalu teteskan darah pada
stik kolesterol dan cek pada alat easy touch, Baca hasil
Keterangan :
a. Kelompok kontrol positif (+): kontrol, hanya diberikan fast food tanpa
pemberian mentimun (ekstrak mentimun).
b. Kelompok kontrol negatif (-): kontrol hewan, hanya diberikan pakan standar.
c. Kelompok P1 : Fastfood ( 35 mg) + ekstrak mentimun 0,2 mg/20g BB/hari
d. Kelompok P2 : Fast food (35 mg) + ekstrk mentimun 0,4 mg/20g BB/hari
e. Kelompok P3 : Fast food ( 35 mg ) + ekstrk mentimun 0,6 mg/20g BB/hari
Ekstrak mentimun diberikan secara peroral pada mencit yang telah mengalami
obesitas sampai hari ke-14.
3.9 Batasan Penelitian
2. Parameter penelitian
Parameter penelitian yang diukur yaitu berat badan pada mencit (Mus
(Sastroasmoro, 2014).
data yang telah diperoleh dilakukan dengan pengecekan kelengkapan data dan
memasukan data ke dalam software SPSS. Data yang diperoleh dalam penelitian
ini diuji statistik menggunakan uji statistik Pired t-test dan one way anova.
Paired t-test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sedangkan analisis
rata-rata labih dari dua sampel berbeda secara signifikan atau tidak. Kemudian
dilanjutkan dengan post hoct test menggunakan uji tukey untuk mengetahui
2012).
31
Persiapan Penelitian
Etika klirens
Penelitian pendahuluan
Postest
Pengumpulan data
Analisis data
Kesimpulan