Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah true

experimental dengan desain penelitian pre and post test control group yaitu dengan

dilakukan pengelompokan anggota-anggota kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen yang kemudian dilakukan pretest pada kedua kelompok tersebut dan

diikuti intervensi pada kelompok eksperimen yang selanjutnya akan dilakukan post

test setelah perlakuan tersebut. Penelitian dilakukan secara in vivo pada hewan coba

mencit (Mus musculus L) jantan.

3.2 Tempat dan Waktu

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan,

Bandar Lampung, yang beralamat di Jl. H.Zainal Abidin Pagar Alam No.52,

Labuhan Ratu, Kedaton, Kota Bandar Lampung.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan februari 2017

3.3 Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus L ).

Hewan coba diadaptasi selama 1 minggu dan dibagi dalam 5 kelompok, 3

kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. dengan menggunakan rancangan

23
24

acak lengkap (RAL) dengan 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan.

Dilakukan satu kali pengulangan pada hewan coba yang digunakan yaitu mencit

jantan (Mus musculus L) untuk mengetahui efek dari pemberian saponin pada

ekstrak mentimun (Cucumis sativus) terhadap kadar kolsterol total mencit yang

mengalami hiperkolesterolemia.

3.3.1. Kriteria Sampel

Pada penelitian ini penulis menentukan kriteria inklusi sebagai berikut :

Mencit jantan sehat.

1. Memiliki berat badan antara 20-30 gram.

2. Berusia sekitar 8 minggu.

3. Termasuk kedalam spesies Mus Musculus L.

4. Memiliki kadar kolesterol ≤ 100 mg

Pada penelitian ini penulis menentukan kriteria eksklusi sebagai berikut :

1. Mencit dengan penampakan rambut kusam, rontok atau botak dan aktivitas

kurang aktif, keluarnya eksudat yang tidak normal dari (mata, mulut, anus)

pada saat adaptasi.

2. Tampak abnormalitas anatomi.

3. Mencit mati selama penelitian

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian

tertentu (Notoatmodjo, 2012). Variabel penelitian ini terdiri dari :


25

3.4.1 Variabel Dependen

Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependennya adalah kolesterol

total darah mencit sebelum dan sesudah diberikan saponin pada ekstrak

mentimun.

3.4.2 Variabel Independen

Pada penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah

pemberian saponin pada ekstrak mentimun.

3.5 Definisi Oprasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi alat ukur hasil ukur Skala


Saponin Saponin adalah Timbangan 1=5μL/20g BB/hari Rasio
(lajuck, 2012) senyawa aktif digital 2=10μL/20g
yang kuat dan BB/hari
berbusa bila 3=10μL/20g
dikocok dalam air BB/hari
yang didapatkan
pada ekstrak
mentimun
Ekstrak Serbuk yang Alat 1=5μL/20g BB/hari Rasio
mentimun didapatkan dari maserasi 2=10μL/20g
(Ulfah, 2014) dari hasil ekstrasi BB/hari
maserasi buah 3=10μL/20g
mentimun BB/hari
Kadar Kadar seluruh Test 0 = ≤100 ml/dl Rasio
kolesterol kolesterol di kolesterol 1 = ≥100 ml/dl
total pada serum yang dapat
mencit yang berubah sesuai
mengalaami gaya hidup dan
hiperkolestero pola konsumsi
lemia
(Sherwood,20
16 )
Suatu zat yang Kolesterol 0 = ≤100 ml/dl Rasio
Kolesterol berasal dari lemak 1 = ≥100 ml/dl
total mencit terdiri dari,
(Sanhi, 2015) triglisereoda,
LDL, HDL,
26

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

3.6.1 Hewan Coba

Penelitian ini mengunakan hewan coba mencit ( Mus Musculus L) jantan

sebanyak 25 ekor di adaptasi ketempat penitipan hewan selama 7 hari dan diberi

makan atau minum sesuai standar. Umur hewan coba berkisar antara 8 minggu

dengan berat badan 20-30 gram.

3.6.2 Alat dan Bahan Pemeliharaan Hewan Coba

Alat bahan yang digunakan yaitu, Kandang mencit, Penutup kandang,

Botol air, Pakan mencit standar, Aquades untuk minum.

3.6.3 Alat dan Bahan pembuatan Serta Pemberian Ekstrak Mentimun (Suharto,

2012)

Menurut suharto untuk pembuatan ekstrak mentimun pada mencit bisa

menggunakan alat dan bahan sebagai berikut, pisau, rotary evaktor, wadah

maserasi, spatula, batang pengaduk, neraca analitik, alumunium foil, penagas

air, sudip, oven, erlenmeyer, blender serbuk, gelas ukur, tabung reaksi, pipet

tetes, kertas saring, Warterbath, sonde, spuit

3.6.4 Alat dan Bahan Pengukuran kolesterol mencit

Easy touch GCU, Stik tes kolesterol, Darah mencit, Mencit, Kapas,

Handscond, Spuit 1 cc, Alkohol.


27

3.7 Dosis Penelitian

3.7.1 Dosis pemberian Fast Food

a. Dosisi makan fast food 173 mg untuk 5 ekor mencit.

3.7.2 Dosis Pemberian saponin pada ekstrak Mentimun

Dosis saponin pada esktrak mentimun yandigunakan terdiri dari 3 macam dosis,

yaitu 0,2 mg, 0,4 mg dan 0,6 mg/20 gram BB/hari.

skala pengukuranya adalah rasio

3.8 Tahapan Penelitian

3.8.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian adalah mencit yang berumur 8 minggu dan

dengan berat badan antara 20-30 mg.

3.8.2 Adaptasi dan Pengelompokan Hewan Coba

Mencit diadaptasi dalam kandang hewan coba di tempat penelitian

hewan kelompokan menjadi 5 kelompok yang mana terdiri dari 2 kelompok

sebagai kontrol dan 3 kelompoknya sebagai perlakuan.

3.8.3 Pemeliharaan Hewan Coba

Seluruh hewan coba dipelihara dalam kandang. Setiap kandang berisi 5

ekor mencit. Pembersihan kandang dilakukan setiap satu hari sekali untuk

mencegah terjadinya infeksi dan penyakit pada mencit.

3.8.4 Prosedur Diet Tinggi Lemak Dengan Fast Food

Pemberian makan fast food dilakukan sebagai berikut:

Membeli makan fast food ditoko cepat saji di Bandar Lampung,

Memisahkan daging, kulit dan tulang dari makan fasf food, Menumbuk daging
28

dan kulit fast food supaya lebih kecil-kecil, Menimbang daging fast food yang

telah hancur dengan timbangan digital, Memberikan perlahan-lahan daging fast

food ke mencit.

3.8.5 Prosedur Pembuatan saponi pada ekstrak Mentimun (Suharto, 2012)

Ekstrak mentimun di peroleh dari mentimun yang di keringkanan

dengan cara diangin-angin. Pengeringan dilakukan agar kadar air yang

terkandung dalam mentimun akan hilang sehingga memudahkan pada proses

ekstrasi. Sampel kering kemudin dibuat menjadi serbuk agar hasil ekstraksi yang

diperoleh lebih banyak, karena semakin halus sempel yang akan dikstrasi yang

akan diekstrasi maka semakin mudah pelarut masuk kedalam sel untuk menarik

zat aktif. Maserasi merupakan metode yang digunakan dalam proses ekstrasi

pada penelitian ini untuk menghasilkan ekstrak mentimun dengan metanol

sebagai pelarutnya. Metanol dipilih sebagai pelarut karena sifatnya yang polar

sesuai dengan zat aktiv yang akan diteliti yaitu saponin. Setelah proses maserasi,

filtrat dievaporasi dan selanjutnya diuapkan dengan waterbath dan diperoleh

ekstrak berwana coklat.

3.8.6 Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol (buku manual pemeriksaan

kolesterol easy touch)

Pemeriksaan kolesterol diperiksa secara langsung dengan menggunakan

alat cek kolesterol “easy touch”. Prosedur pemeriksaan kadar kolesterol adalah

sebagai berikut:

Siapkan alat dan bahan untuk pengambilan darah dan pengecekkan (alat

easy touch, stik kolesterol, spuit, kapas), Setelah itu lakukan pengambilan darah
29

secara tail bleeding dengan prosedur septic aseptic, Lalu teteskan darah pada

stik kolesterol dan cek pada alat easy touch, Baca hasil

3.8.7 Prosedur Perlakuan Dengan ekstrak Mentimun

Sampel dibagi menjadi lima kelompok masing-masing kelompok terdiri

dari lima ekor mencit.

Tabel 3.2 Tabel Perlakuan

Kelompok pengulangan Hasil rerata


Kelompok kontorl (+) 1 x pengulangan -
Kelompok kontrol (-) 1 x pengulangan -
Kelompok perlakuan ke-1 1 x pengulangan -
Kelompok perlakuan ke-2 1 x pengulangan -
Kelompok perlakuan ke-3 1 x pengulangan -

Keterangan :
a. Kelompok kontrol positif (+): kontrol, hanya diberikan fast food tanpa
pemberian mentimun (ekstrak mentimun).
b. Kelompok kontrol negatif (-): kontrol hewan, hanya diberikan pakan standar.
c. Kelompok P1 : Fastfood ( 35 mg) + ekstrak mentimun 0,2 mg/20g BB/hari
d. Kelompok P2 : Fast food (35 mg) + ekstrk mentimun 0,4 mg/20g BB/hari
e. Kelompok P3 : Fast food ( 35 mg ) + ekstrk mentimun 0,6 mg/20g BB/hari
Ekstrak mentimun diberikan secara peroral pada mencit yang telah mengalami
obesitas sampai hari ke-14.
3.9 Batasan Penelitian

Batasan penelitian yang harus diperhatikan adalah :

1. Kriteria pemilihan mentimun yaitu :

Mentimun jenis Cucumis sativus

2. Parameter penelitian

Parameter penelitian yang diukur yaitu berat badan pada mencit (Mus

Musculus L) sesudah melakukan pemberian perlakuan.


30

3.10 Analisis Data

3.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel

(Sastroasmoro, 2014).

3.10.2 Analisis Bivariat

Digunakan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kemudian

data yang telah diperoleh dilakukan dengan pengecekan kelengkapan data dan

memasukan data ke dalam software SPSS. Data yang diperoleh dalam penelitian

ini diuji statistik menggunakan uji statistik Pired t-test dan one way anova.

Paired t-test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sedangkan analisis

ragam atau analysis of variance (ANOVA) adalah suatu metode untuk

menguraikan keragaman tota data menjadikomponn komponen yang mengukur

berbgai sumber keragaman. Secara aplikatif, ANOVA digunakan untuk menguji

rata-rata labih dari dua sampel berbeda secara signifikan atau tidak. Kemudian

dilakukan analisis data dengan menggunakan uji statistik ANOVA yang

dilanjutkan dengan post hoct test menggunakan uji tukey untuk mengetahui

perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok

perlakuan. Interpretasi hasil dikatakan bermakna jika p ≤ 0.05 (Notoatmodjo,

2012).
31

3.11. Alur Penelitian

Persiapan Penelitian

Etika klirens

Subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Penelitian pendahuluan

Perlakuan: pemberian saponin


pada ekstrak mentimun pada
kelompok eskperimen

0,2 mg/20g BB/hari 0,4 mg/20g BB/hari 0,6 mg/20g BB/hari

Postest

Pengumpulan data

Analisis data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai