Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah true

ekperimental dengan desain penelitian pre and post test control group yaitu

dengan dilakukan pengelompokan anggota-anggota kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen yang kemudian dilakukan pretest pada kedua kelompok

tersebut dan diikuti intervensi pada kelompok eksperimen yang selanjutnya akan

dilakukan post test setelah perlakuan tersebut. Penelitian dilakukan secara in

vivo pada hewan coba mencit (Mus Musculus L) jantan (Notoatmodjo, 2012).

3.2 Tempat dan Waktu

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan, Bandar

Lampung.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2017

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah sejumlah subjek yang mempunyai karakteristik tertentu

(Notoatmodjo, 2012). Batasan atau kriteria yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah mencit jantan (Mus Musculus L ).


3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu

hingga dianggap mewakili populasi. Sampel pada penelitian diambil dengan

menggunakan teknik Purposive samplingyaitu sampel yang diambil berdasarkan

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau

sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya(Notoatmodjo,

2012).Hewan coba diadaptasi selama 1 minggu dan dibagi dalam 5 kelompok, 3

kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Penelitian ini mengunakan 5 kali

pengulangan. Penentuan besarnya pengulangan ditentukan dengan mengunakan

rumus Federer. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:

(p-1) (n-1) ≥ 15
(5-1) (n-1) ≥15
4n-4 ≥15
4n ≥19
n ≥4,75
n≥4,75≈ 5
Jumlah sampel = p x n
=5x5
= 25
3.3.3 Kriteria Sampel

Kriteria inklusi adalah subjek penelitian dapat mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Pada

penelitian ini penulis menentukan kriteria inklusi sebagai berikut :

a. Kriteria inkulsi kontrol

1. Mencit dalam keadaan sehat


2. Memiliki berat badan antara 20-30 gram.

3. Berusia sekitar 8 minggu.

4. Mencit jantan yang berwarna putih, dikarnakan dapat mempermudah

dalam menandai hewan coba.

5. Termasuk kedalam spesies Mus Musculus L.

6. Memiliki nilai kolesterol ≤ 100 mg

b. Kriteria inklusi perlakuaan

1. Memiliki nilai kolesterol ≥ 100 mg

2. Memiliki Berat Badan ≥ 30 mg

3. Mencit jantan obesitas yang berwarna putih, dikarnakan dapat

mempermudah dalam menandai hewan coba

4. Berusia sekitar 8 minggu

Kriteria eksklusi adalah subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel

karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Pada penelitian ini penulis menentukan kriteria eksklusi sebagai berikut :

1. Mencit dengan penampakan rambut kusam, rontok atau botak dan aktivitas

kurang aktif, keluarnya eksudat yang tidak normal dari (mata, mulut, anus)

pada saat adaptasi.

2. Tampak abnormalitas anatomi.

3. Mencit mati selama disaat penelitian

3.4 Variabel Penelitian


Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2012). Variabel penelitian ini terdiri dari :

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengarui oleh variabel

independen (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini yang menjadi variabel

dependennya adalah berat badan pada mencit sebelum dan sesudah diberikan jus

mentimun.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini yang menjadi variabel

independennya adalah pemberian dan tanpa pemberian jus mentimun.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Pemberian Jus Pemberian jus timbangan Lembar 0=2,0 mg Rasio
Mentimun mentimun terhadapdigital Observasi 1=2,5 mg
mencit dengan 3 2=3,0 mg
dosis berbeda yaitu
2,0 mg, 2,5 mg dan
3,0 mg.

Berat Badan Parameter timbangan Lembar 0≥30 mg Nominal


antropometri yang digital Observasi 1<10 mg
lazim digunakan
untuk menilai
keadaan suatu gizi
manusia.
3.6 Alat dan Bahan Penelitian (Sulistyowati, 2008).
3.6.1 Hewan Coba

penelitian ini mengunakan hewan coba mencit (Mus Musculus L) jantan

sebanyak 25 ekor di adaptasi ketempat penitipan hewan selama 7 hari dan diberi

makan atau minum sesuai standar. Umur hewan coba berkisar antara 8 minggu

dengan berat badan 20-30 gram.

3.6.2 Alat dan Bahan Pemeliharaan Hewan Coba(Sulistyowati, 2008).

a. Kandang mencit

b. Penutup kandang

c. Botol air

d. Pakan mencit standar

e. Aquades untuk minum

3.6.3 Alat dan Bahan Diet Tinggi Lemak(Sulistyowati, 2008).

a. Timbangan digital

b. Mangkuk kecil

c. Sendok

d. Fast food

3.6.4 Alat dan Bahan Pemberian Jus Mentimun(Sulistyowati, 2008).

Menurut Sulistyowati (2008), untuk pemberian jus mentimun pada

mencit bisa mengunakan alat dan bahan sebagai berikut.

a. Blander

b. Tabung gelas

c. Sonde mencit

d. Spuit
3.6.5 Alat dan Bahan Pengukuran Berat Badan Mencit (Sulistyowati, 2008).

a. Timbangan Digital

b. Mencit (Mus Musculus L)

c. Bak Plastik

3.7 Dosis Penelitian

3.7.1 Dosis Pemberian Fast Food (Penelitian percobaan).

a. Dosisi makan fast food 173 mg diberikan selama 7 hari

3.7.2 Dosis Pemberian Jus Mentimun antara lain sebagai berikut (penelitian

percobaan).

a. Dosisi 1 = 2,0 mg

b. Dosisi 2 = 2,5 mg

c. Dosisi 3 = 3,0 mg

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

3.8 Tahapan Penelitian

3.8.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian adalah mencit yang berumur 8 minggu dan dengan

berat badan antara 20-30 mg.

3.8.2 Adaptasi dan Pengelompokan Hewan Coba

Mencit diadaptasi dalam kandang hewan coba di tempat penelitian hewan

kelompokan menjadi 5 kelompok yang mana terdiri dari 2 kelompok sebagai

kontrol dan 3 kelompoknya sebagai perlakuan.

3.8.3 Pemeliharaan Hewan Coba


Seluruh hewan coba dipelihara dalam kandang. Setiap kandang berisi 5 ekor

mencit. Pembersihan kandang dilakukan setiap satu hari sekali untuk mencegah

terjadinya infeksi dan penyakit pada mencit

3.8.4 Prosedure Diet Tinggi Lemak dengan Fast Food

Pemberian makan fast food dilakukan sebagai berikut:

a. Membeli makan fast food ditoko cepat saji dibandar lampung

b. Memisahkan daging, kulit dan tulang dari makan fasf food

c. Menumbuk daging dan kulit fast food supaya lebih kecil-kecil

d. Menimbang daging fast food yang telah hancur dengan timbangan digital

e. Memberikan perlahan-lahan daging fast food ke mencit.

3.8.5 Prosedure Perlakuan dengan Jus Mentimun

Sampel dibagi menjadi lima kelompok masing-masing kelompok terdiri dari

limaekor mencit.

a. Kelompok kontrol positif (+): kontrol obesitas, hanya diberikan fast food

tanpa pemerian mentimun (jus mentimun).

b. Kelompok kontrol negatif (-): kontrol hewan, hanya diberikan pakan

standar.

c. Kelompok P1 ; Fast food ( dosisinya ) + jus mentimun 2,0 mg/mencit/hari.

d. Kelompok P2 ; Fast food ( dosisinya ) + jus mentimun 2,5 mg/mencit/hari.

e. Kelompok P3 ; Fast food ( dosisinya ) + jus mentimun 3.0 mg/mencit/hari.

Jus mentimun diberikan secara peroral pada mencit yang telah mengalami

obesitas sampai hari ke-14.


3.8.6 Pemeriksaan Berat Badan pada Mencit.

Pemeriksaan obesitas diperiksa secara langsung dengan mengunakan timbangan

digital. Prosedur pemeriksaan obesitas adalah sebagai berikut:

a) Siapkan timbangan yang akan digunakan untuk menimbang berat badan

mencit

Dilakukan penimbangan pada masing-masing mencit

b) Dilakukan penimbangan pada masing-masing mencit.

3.9 Batasan Penelitian

Batasan penelitian yang harus diperhatikan adalah

1. Kriteria pemilihan mentimun adalah mentimun adalah sebagai berikut

Mentimun jenis cucumis sativus

2. Parameter penelitian

Parameter penelitian yang diukur yaitu berat badan pada mencit (Mus

Musculus L) sesudah melakukan pemberian perlakuan.

3.9.1 Analisis Data

3.9.2 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel

(Sastroasmoro, 2014).

3.9.3 Analisis Bivariat

Di gunakan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dan kemudian

data yang telah diperoleh dilakukan dengan pengecekan kelengkapan data dan
melakukan entry data ke dalam software SPSS. Selanjutnya mengecek frekuensi

distribusi, normalitas dan homogenitas distribusi data.Kemudian dilakukan

analisis data dengan menggunakan uji statistikANOVA yang dilanjutkan dengan

post hoct test menggunakan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan yang

singnifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan.

Interpretasi hasil dikatakan bermakna jika p ≤ 0.05 (Notoatmodjo, 2012).


3.11 Alur Penelitian

Persiapan Penelitian

Etika klirens

Subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Penelitian pendahuluan

Perlakuan: pemberian jus


mentimun pada kelompok
eskperimen selama 2 minggu

2.0 mg 2,5 mg 3,0 mg

Postest

Pengumpulan data

Analisis data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai