METODE PENELITIAN
Keterangan:
R : Randomisasi (pemilihan sampel secara acak)
Kelompok eksperimen 1 : mencit yang diberi ekstrak daun kemangi dosis 0,7
mg/20gBB
Kelompok eksperimen 2 : mencit yang diberi ekstrak daun kemangi dosis 1,4
mg/20gBB
Kelompok eksperimen 3 : mencit yang diberi ekstrak daun kemangi dosis 2,8
mg/20gBB
Kelompok kontrol positif : mencit yang diberi allopurinol sebagai kontrol
Kelompok kontrol negatif : mencit yang diberi CMC-Na 0,5%
O1, O3, O5, 07, dan O9 : observasi awal (pretest) sebelum diberi perlakuan
P1, P2, P3, X+, dan X- : perlakuan (treatment)
O2, O4, O6, O8, dan O10 : observasi akhir (posttest) setelah diberi perlakuan
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2021.
29
3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh
dalam penelitian ini adalah mencit (Mus musculus L.) galur balb-c yang
2. Teknik Sampling
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik ini dilakukan bila
3. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mencit (Mus musculus L.) jantan galur balb-c berumur 2-
(t-1) (n-1) ≥ 15
(5-1) (r-1) ≥ 15
4 (r-1) ≥ 15
4r – 4 ≥ 15
30
4r ≥ 15 + 4
4r ≥ 19
Keterangan:
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 25 ekor mencit (Mus musculus L.).
Variabel kontrol : jenis kelamin, umur, dan berat badan mencit (Mus
1. Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) adalah sediaan yang dibuat
dari bagian daun tumbuhan kemangi (Ocimum sanctum L.). Sediaan ini
sebelumnya yang dilakukan oleh Effendi (2018), yaitu 0,7 mg/20gBB; 1,4
31
2. Kadar asam urat dapat didefinisikan sebagai kandungan asam urat dalam
darah yang dinyatakan dalam satuan kuantitas per satuan volume (mg/dL;
perempuan, perbedaan secara biologis ini dibawa sejak lahir dan tidak
mudah diukur dan diulang. Berat badan merupakan ukuran yang terpenting
pada semua kelompok umur karena merupakan indikator yang tepat untuk
(Pertiwi, 2003).
6. Kandang dapat didefinisikan sebagai ruang yang diberi pagar atau batas
Sondakh, 2016).
32
3.6 Prosedur Penelitian
analitik, labu ukur, gelas beaker, gelas ukur, mortal-martil, botol flakon, sonde
lambung, spuit, kandang mencit dan kawat penutup, wadah makanan mencit,
botol minum mencit, gunting, dan alat Nesco multicheck. Bahan-bahan yang
kemangi (Ocimum sanctum L.), etanol 96%, CMC-Na 0,5%, alkohol 70%,
pakan standar, sekam, kain kasa, strip asam urat, dan 25 ekor mencit (Mus
mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian atau dengan kata
lain dapat juga dikatakan bahwa rancangan percobaan adalah prosedur untuk
ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor dan
33
Penempatan tiap unit perlakuan dilakukan secara acak. Pengacakan
dan penataan unit perlakuan pada penelitian ini dimulai dengan menentukan
ulangan. Penelitian ini terdiri dari 5 kelompok perlakuan (P) dan 5 pengulangan
(U) sehingga ragam unit perlakuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
34
dengan dosis 1, perlakuan dengan dosis 2, dan perlakuan dengan dosis 3.
Mencit (Mus musculus L.) hanya diberikan makan dan minum standar selama
aklimatisasi.
Daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang berwarna hijau dan tidak
rusak dicuci bersih kemudian ditiriskan dan dikeringkan di tempat yang tidak
terkena cahaya matahari langsung. Daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang
daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dalam 600 ml pelarut etanol 96% selama
diperoleh ekstrak kental (crude extract) daun kemangi (Ocimum sanctum L.).
3. Penentuan Dosis
10 mg/200 gBB/hari secara oral dapat menurunkan kadar asam urat pada tikus
putih (Rattus norvegicus L.). Faktor konversi dosis tikus putih (Rattus
norvegicus L.) dengan berat badan 200 g ke mencit (Mus musculus L.) dengan
35
Kurniawan, 2011). Perhitungan dosis ekstrak kemangi (Ocimum sanctum L.)
= 10 x 0,14
Dosis ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang digunakan dalam
konversi dosis tikus putih (Rattus norvegicus L.) dengan berat badan 200 g ke
mencit (Mus musculus L.) dengan berat badan 20 g adalah 0,14 (Laurence dan
= 2 x 0,14
Dosis allopurinol yang diberikan pada mencit (Mus musculus L.) adalah
4. Induksi Hiperurisemia
kalium oksonat dosis 300 mg/kgBB atau 6 mg/20 gBB yang diinjeksikan secara
36
intraperitoneal. Menurut Wahyuni, dkk (2007), kalium oksonat dengan dosis
tersebut telah terbukti dapat menaikkan kadar asam urat dan menyebabkan
(Mus musculus L.) ditandai dengan kadar asam urat dalam darahnya berkisar
Kontrol positif : diberi allopurinol dosis 0,28 mg/20 gBB sebanyak 0,7 ml
37
6. Pengukuran Kadar Asam Urat
Menurut Amir, Irem, & Purukan (2018), pengukuran kadar asam urat
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan (mencit , rat holder,
gunting, alkohol 70%, kain kasa, alat nesco multicheck, dan strip asam urat
nesco)
c. Membersihkan ujung ekor mencit (Mus musculus L.) dengan kasa yang
d. Memijat perlahan ekor mencit (Mus musculus L.) hingga darahnya keluar
f. Mencatat hasil pengukuran kadar asam urat mencit (Mus musculus L.) di
lembar pengamatan.
38
3.6.4 Alur Kegiatan Penelitian
Analisis Data
39
3.7 Teknik Pengumpulan Data
dan berbagai cara atau teknik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi atau pengamatan. Teknik ini digunakan apabila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2016). Data yang ingin
diperoleh dari penelitian ini adalah berat badan dan kadar asam urat darah mencit
(Mus musculus L.). Kadar asam urat darah mencit (Mus musculus L.) diukur dengan
menggunakan alat nesco multicheckk dan dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada
hari ke-0 sebelum diinduksi kalium oksonat, hari ke-8 setelah diinduksi kalium
oksonat, dan hari ke-16 setelah diberi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.)
dengan tiga dosis yang berbeda pada kelompok perlakuan, CMC-Na 0,5% pada
badan mencit (Mus musculus L.) sehingga mudah untuk menghitung total
kebutuhan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.), allopurinol, dan kalium
oksonat yang akan digunakan dalam penelitian serta untuk menyesuaikan volume
sediaan yang akan diberikan pada mencit (Mus musculus L.). Perhitungan
Data yang telah diperoleh dianalisis dengan uji One-Way Anova pada aplikasi
Sebelum melakukan uji dengan One-Way Anova, data terlebih dahulu diuji dengan
40
uji normalitas (one sample kolmogorov-smirnov) untuk melihat distribusi datanya
dan uji homogenitas (lavene test). Data yang berdistribusi normal dan homogen
selanjutnya dapat diuji dengan uji One-Way Anova (Amir, Irem, & Purukan, 2018).
berupa buku saku menggunakan model Learning Cycle. Menurut Latifa, dkk
dilakukan dalam penelitian ini hanya empat tahap saja sedangkan tahap kelima
sebagai berikut:
kompetensi dasar (KD), serta sumber belajar yang sesuai. Setelah kegiatan
41
c. Fase penjelasan (explanation), yaitu menjelaskan konsep esensial dengan
berbagi sumber pustaka dan hasil penelitian yang sesuai dengan sumber
Pembangkit Minat
Melakukan survei kebutuhan siswa
terhadap sumber belajar
Eksplorasi
Menganalisis kebutuhan guru, KD,
dan hasil penelitian yang sesuai
dengan sumber belajar untuk
menghasilkan konsep esensial
Penjelasan
Menjelaskan konsep esensial
berdasarkan sumber pustaka dan
hasil penelitian
Ekstensi/Elaborasi
Menyusun produk berupa buku saku
42