Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Biologi Edukasi Edisi 25, Volume 12 Nomor 2, Desember 2020, hal 57-64

Potensi Ekstrak Etanol Rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) dalam


Memperbaiki Hati Tikus (Rattus norvegicus) Terpapar Asap Rakok

The Potential of Ethanol Extract Kebar Grass (Biophytum petersianum Klotzsch) in Repairing Rat
(Rattus norvegicus) Liver That Exposed to Cigarette Smoke

Mitha Olivia Tjiang, Adrien Jems Akiles Unitly


Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura, Ambon
Email: adebiologi@yahoo.co.id

Abstrak
Rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) merupakan salah satu tumbuhan yang
mengandung antioksidan, vitamin, dan flavonoid yang diduga mampu memperbaiki hati tikus akibat
pemaparan asap rokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pemberian ekstrak
etanol rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) dalam memperbaiki kerusakan hati tikus yang
terpapar asap rokok. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan masing-masing diulang tiga kali.
Tikus kelompok negatif diberi makan dengan normal, kelompok kontrol positif yaitu tikus dipaparkan
asap rokok selama 28 hari, pada dosis pertama tikus yang telah dipapar asap rokok selama 28 hari
diberikan ekstrak etanol rumput kebar dosis 0.067 mg/ekor/hari selama 28 hari dan pada dosis kedua
tikus yang telah dipaparkan asap rokok selama 28 hari diberikan ekstrak etanol rumput kebar dosis
0.135 mg/ekor/hari selama 28 hari. Pengamatan hati tikus diamati dibawah mikroskop dengan
menggunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE) dan fotomikrograf histologi hati tikus dianalisis
secara deskriptif dengan menampilkan gambaran histologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian ekstrak etanol rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) mampu memperbaiki
kerusakan hati tikus (Rattus norvegicus) diantaranya sel radang, degenerasi hidropik, degenerasi
lemak, dan nekrosis akibat terpapar asap rokok.
Kata kunci: Asap rokok, perbaikan kerusakan hati, rumput kebar (Biophytum petersianum K.)

Abstract
Kebar grass (Biophytum petersianum Klotzsch) is a plant that contains antioxidants, vitamins,
and flavonoids which are thought to be able to improve rat liver due to exposure to cigarette smoke.
The purpose of this study was to determine the potential of giving ethanol extract of Kebar grass
(Biophytum petersianum Klotzsch) in repairing liver damage in rats exposed to cigarette smoke. This
study used an experimental method using a completely randomized design (CRD) consisting of four
treatments and each of which was repeated three times. The negative group mice were fed normally,
the positive control group was the rats exposed to cigarette smoke for 28 days, the first dose the rats
that had been exposed to cigarette smoke for 28 days were given ethanol extract of Kebar grass dose
of 0.067 mg / head / day for 28 days and at a dose The two rats that had been exposed to cigarette
smoke for 28 days were given ethanol extract of grass kebar dose of 0.135 mg / head / day for 28 days.
Observation of rat liver was observed under a microscope using Hematoxylin Eosin (HE) staining and
histological photomicrographs of the rat liver were analyzed descriptively by displaying histological
images. The results showed that the ethanol extract of Kebar grass (Biophytum petersianum Klotzsch)
was able to repair rat liver damage (Rattus norvegicus) including inflammatory cells, hydropic
degeneration, fat degeneration, and necrosis due to exposure to cigarette smoke.
Keywords: Cigarette smoke, repair of liver damage, Kebar grass (Biophytum petersianum K.)

57
Mitha Olivia Tjiang dkk: Potensi Ekstrak Etanol Rumput Kebar………

fitokimia rumput kebar inilah yang diharapkan


Pendahuluan
mampu meningkatkan fungsi hati sehingga
Udara merupakan sumber daya yang perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan mengetahui potensi pemberian ekstrak etanol
dan tumbuhan. Asap rokok dapat menyebabkan rumput kebar (Biophytum petersianum
pencemaran udara. Saat ini Indonesia termasuk Klotzsch) dalam memperbaiki kerusakan hati
lima besar konsumen rokok di dunia (Tandra, tikus yang terpapar asap rokok.
2003). Asap rokok merupakan salah satu
Metode Penelitian
sumber pembentuk radikal bebas yang berasal
dari lingkungan. Efek asap rokok yaitu dapat Berisi jenis penelitian, waktu dan tempat
menimbulkan radikal bebas di dalam tubuh penelitian, target/sasaran, subjek penelitian,
manusia. Radikal bebas merupakan suatu atom prosedur, instrumen dan teknik analisis data
yang memiliki sebuah elektron tidak serta hal-hal lain yang berkait dengan cara
berpasangan (Wardani, 2015). Radikal bebas penelitiannya. target/sasaran, subjek penelitian,
yang berasal dari asap rokok masuk ke dalam prosedur, data dan instrumen, dan teknik
paru-paru melalui saluran nafas, kemudian pengumpulan data, serta teknik analisis data
dibawa oleh aliran darah menuju ke jantung dan serta hal-hal lain yang berkait dengan cara
diedarkan ke seluruh tubuh, termaksud hati penelitiannya dapat ditulis dalam sub-subbab,
(Guyton, 1997). Radikal bebas memiliki efek dengan sub-subheading. Sub-subjudul tidak
yang buruk bagi tubuh karena dapat merusak perlu diberi notasi, namun ditulis dengan huruf
berbagai jaringan di dalam tubuh, terutama kecil berawalkan huruf kapital, TNR-11 unbold,
pada hati yaitu dapat menyebabkan kerusakan rata kiri. Sebagai contoh dapat dilihat berikut.
sel hepatosit hati yang fungsinya membantu
Jenis Penelitian
kerja hati. Hati merupakan organ yang
berfungsi sebagai penawar racun dalam tubuh Penelitian ini merupakan penelitian
(detoksifikasi), sehingga hati sangat mudah eksperimental laboratorium dengan
menjadi sasaran utama ketoksikan. menggunakan metode eksperimen Rancangan
Efek radikal bebas dapat dicegah dengan Acak Lengkap (RAL).
mengkonsumsi makanan atau minuman yang Waktu dan Tempat Penelitian
mengandung antioksidan. Antioksidan adalah
zat yang dapat menunda, memperlambat, dan Penelitian ini akan dilaksanakan pada
mencegah terjadinya proses oksidasi (Tamat et bulan Oktober 2017 sampai Januari 2018, yang
al., 2007). Kandungan rumput kebar seperti bertempat pada Laboratorium Zoologi, Fakultas
vitamin E (Sadsoeitoeboen, 2005) diharapkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
dapat menghambat reaksi oksidasi dengan Universitas Pattimura, Ambon
mengikat vitamin E radikal yang terbentuk pada Objek Penelitian
proses pemutusan reaksi radikal bebas oleh
vitamin E menjadi vitamin E bebas yang Objek penelitian ini adalah tikus yang
berfungsi kembali sebagai antioksidan berjumlah 12 ekor. Selanjutnya, semua tikus
(Pavlovic et al,. 2005). Flavonoid pada rumput dibagi ke dalam empat kelompok.
kebar (Unitly, 2013) merupakan antioksidan Prosedur
yang diduga mampu melindungi mukosa
lambung dan mengobati gangguan fungsi hati. Penelitian ini menggunakan metode
Menurut Kardinan and Kusuma, (2004) eksperimen dengan menggunakan rancangan
kandungan senyawa flavonoid akan menempel acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat
ke sel imun dan memberikan respon intraseluler perlakuan dan masing-masing diulang tiga kali.
atau rangsangan untuk mengaktifkan kerja sel Adapun tahapan penelitiannya sebagai berikut :
imun lebih baik. Kandungan lain dari rumput Tahap Persiapan. Dua belas ekor tikus
kebar seperti protein, vitamin, dan mineral yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan
diduga mampu meningkatkan fungsi hati. ditempatkan pada kandang kotak plastik yang
Protein secara umum dibutuhkan untuk ditutupi kawat ram dengan sekam sebagai alas
pembentukan sel-sel baru, sedangkan vitamin dan diberi pakan berupa pellet dan air minum.
dan mineral berperan membantu proses Lingkungan kandang dibuat agar tidak lembab.
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein di Masing-masing tikus ditempatkan dalam
dalam tubuh (Akhirunnisa, 2010). Kandungan kandang per kelompok perlakuan. Sebelum

58
Jurnal Biologi Edukasi Edisi 25, Volume 12 Nomor 2, Desember 2020, hal 57-64

perlakuan hewandiadaptasikan pada suasana rokok selama 28 hari kemudian diberi


kandang selama 1 minggu. ekstrak etanol rumput kebar dosis
Tahap Pemaparan Asap Rokok. Tikus 0.135mg/ekor/hari selama 28 hari
yang telah ditempatkan dalam kandang hewan,
dipindahkan ke dalam smoking chamber Pembuatan Preparat Histologi Hati.
kemudian dipapar asap rokok. Smoking Preparasi Organ Hati menggunakan pewarnaan
chamber merupakan kotak yang di dalamnya Hematoxilin Eosin (HE) yang dilakukan
terdapat teruji pembatas untuk memisahkan sebagai berikut :
hewan coba dengan ujung rokok yang terbakar, 1) Ovarium yang telah difiksasi dengan
sehingga hewan coba dapat secara langsung formalin 4% dicuci dengan aquades selama
terkena paparan asap rokok tersebut. Kotak 5 menit, dehidrasi dalam alkohol bertingkat
perlakuan memiliki lubang yang berfungsi mulai dari 30%, 50%, 70%, 80%, 90%,
untuk memasukan selang berisi asap rokok 100%, masing-masing selama 30 menit.
yang terlebih dahulu ditampung dalam vakum. 2) Sisa alkohol dibersihkan dengan proses
Pemaparan asap rokok 10 batang per hari pada clearing, Ovarium direndam dalam xylol I,
tikus betina dilakukan pada pukul 09.00 dan xylol II masing-masing selama 1 jam
15.00 WIT (Ahmadnia et al., 2007; Unitly, 3) Proses infiltrasi, organ dimasukan dalam
2013; Unitly et al., 2014) selama 28 hari. parafin I, parafin II, parafin III 60°c,
Tahap Pembuatan Ekstrak Etanol masing-masing selama 1 jam
Rumput Kebar. Rumput Kebar diambil 4) Proses embedding atau penanaman,
sebanyak 1 kg dan dikeringanginkan kemudian Ovarium dimasukan kedalam kotak parafin
dihaluskan dengan menggunakan blender. selama 24 jam. Kemudian dilakukan
Setelah didapatkan serbuk rumput kebar sectioning atau pengirisan melalui
kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi pendiaman dalam blok parafin selama
dengan menggunakan metode maserasi. beberapa saat kemudian dipotong dengan
Prosedur pembuatan sebagai berikut: mikrotom dengan ketebalan 6 mikron
1) Ditimbang sebanyak 250g serbuk rumput 5) Setelah pengambilan hasil pengirisan, gelas
kebar dan dimasukkan kedalam erlenmeyer. objek diolesi dengan albunin gliserin agar
2) Setelah itu, ditambahkan 1 liter etanol 70% hasil pengirisan dapat dapat menempel pada
dan didiamkan selama 24 jam. gelas objek kemudian diletakan pada hot
3) Setelah 24 jam, disaring menggunakan plate dengan suhu 40°c yang bertujuan
kertas saring Whatman 0.2 sehingga untuk merentangkan hasil irisan dan
diperoleh ekstrak cair rumput kebar. Residu melelehkan parafin pada gelas ukur.
ekstraksi diulang sebanyak 3x. 6) Proses staning / pewarnaan dengan proses
4) Ekstrak cair dari rumput kebar yang telah preparat direndam pada xylol I, xylol II,
diperoleh, kemudian dipekatkan dengan masing-masing selama 15-30 menit,
rotary evaporator. selanjutnya masukan preparat kedalam
5) Hasil pemekatan tersebut, diperoleh ekstrak alkohol 100%, 90%, 80%, 70%, dan 30%,
etanol pekat rumput kebar. masing-masing selama 3 menit.
Tahap Pemberian Dosis Ekstrak 7) Preparat direndam dalam hematoxilin 1%
Etanol Rumput Kebar. Pemberian ekstrak dalam aquades selama 2-10 menit, cuci
etanol rumput kebar dilakukan pada tikus yang dengan air selama 3 menit kemudian preprat
telah terpapar asap rokok, untuk melihat direndam dalam eosin I alkohol 50%, eosin
perbedaan dosis ekstrak etanol rumput kebar II alkohol 100%, masing-masing selama 3
yang diberikan pada tikus model sebagai menit.
berikut: 8) Preparat direndam dalam xylol I, xylol II
P0 Kelompok kontrol negatif yaitu tikus masing-masing selama 3 menit, kemudian
yang tidak diberi perlakuan preparat dikeringkan, selanjutnya ditutup
P1 Kelompok kontrol positif yaitu tikus dengan entelan lalu ditutup dengan kaca
dipaparkan asap rokok selama 28 hari gelas.
P2 Kelompok tikus yang dipapar asap Tahap Pengamatan. Preparat sel hati
rokok selama 28 hari kemudian diberi ditempatkan pada mikroskop dengan
ekstrak etanol rumput kebar dosis pembesaran 400x, kemudian diamati dan
0.067mg/ekor/hari selama 28 hari dideskripsikan.
P3 Kelompok tikus yang dipapar asap

59
Mitha Olivia Tjiang dkk: Potensi Ekstrak Etanol Rumput Kebar………

Hasil Penelitian dan Pembahasan rokok dan mengalami perbaikan dengan


pemberian ekstrak etanol rumput kebar dengan
Hasil
dosis 0.067mg/ekor/hari dan dosis
Hasil analisis histologi hati tikus dengan
0.135mg/ekor/hari yang dapat dilihat pada
menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin
Gambar 1.
(HE) menunjukkan bahwa terjadi kerusakan
pada kelompok tikus yang diberi paparan asap

Gambar 1. Fotomikrograf hati tikus Rattus norvegicus dengan pewarnaan HE dan


perbesaran 400x. A. P0=Kontrol negatif. B. P1=Kontrol positif C.
P2=Pemberian ekstrak etanol rumput Kebar dosis 0.067mg/ekor/hari.
D. P3=Pemberian ekstrak etanol rumput Kebar dosis
0.135mg/ekor/hari.
Keterangan : Sel Radang Regenerasi sel hati
Degenerasi hidropis
Degenerasi lemak
Nekrosis

regenerasi sel hati (Gambar 1C). Kelompok


Pengamatan fotomikrograf histologi hati tikus yang dipapar asap rokok selama 28 hari
tikus dengan menggunakan pewarnaan kemudian diberi ekstrak etanol rumput kebar
Hematoxylin Eosin (HE) terlihat adanya dosis 0.135mg/ekor/hari selama 28 hari masih
perbedaan pada tiap kelompok. Hati tikus terlihat adanya degenerasi hidropis, namun pada
kelompok kontrol negatif yaitu tikus yang tidak dosis ini terlihat regenerasi sel hati dan
diberi perlakuan menunjukkan vena sentralis, penurunan nekrosis dan tingkat kerusakan yang
hepatosit dan sinusoid tampak normal (Gambar membuktikan bahwa kandungan dari ekstrak
1A). Pada kelompok kontrol positif yaitu tikus etanol rumput Kebar mampu untuk
yang dipapar asap rokok selama 28 hari terlihat memperbaiki hati tikus yang terpapar asap
adanya pelebaran vena sentralis, sel radang, rokok (Gambar 1D).
degenerasi lemak, nekrosis, degenerasi hidropis
(Gambar 1B). Pembahasan
Pada kelompok tikus yang dipapar asap Pada penelitian ini menggunakan 4
rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak kelompok perlakuan hewan uji yang diberi
etanol rumput kebar dosis 0.067mg/ekor/hari perlakuan berbeda untuk mengetahui
selama 28 hari terlihat nekrosis, sel radang, perbandingan gambaran histologi hati tikus
degenerasi hidropis dan mulai terlihat adanya secara deskriptif, mengenai perbandingan

60
Jurnal Biologi Edukasi Edisi 25, Volume 12 Nomor 2, Desember 2020, hal 57-64

gambaran histologi hati tikus yang dipaparkan Degenerasi merupakan hilangnya struktur
asap rokok dan pemberian ekstrak etanol sel normal sebelum kematian sel dimana hal ini
rumput kebar dosis 0.067mg/ekor/hari dan merupakan tanda dimulainya kerusakan sel
dosis 0.135mg/ekor/hari. Pengamatan dilakukan akibat zat toksik. Degenerasi lemak dapat
secara mikroskopis untuk melihat dosis ekstrak terjadi pada kondisi iskemia, anemia dan
etanol rumput kebar yang efektif untuk gangguan bahan toksik, ditandai dengan adanya
memperbaiki gambaran histologi hati tikus penimbunan lemak dalam parenkim hati, dapat
pasca pemaparan asap rokok. berupa bercak, zonal, dan merata. Pada
pewarnaan inti terlihat terdesak ke tepi, rongga
1. Kerusakan Hati Tikus Akibat Terpapar sel terlihat kosong diakibatkan butir lemak yang
Asap Rokok larut pada saat pemrosesan (Jannah, 2017).
Fotomikrograf pada kontrol negatif Mekanisme yang mengganggu transport dan
memperlihatkan sel-sel hati tampak normal. metabolisme lemak yaitu defisiensi zat lipotrop
Menurut Sulistianto, (2004) sel hati yang (methionin dan kolin) dan gangguan kofaktor
normal memperlihatkan setiap lobulus memiliki misalnya carnite yang penting dalam oksidasi
lempeng hepatosit dengan batas yang jelas, inti lemak. Asam amino methionin bersifat
yang bulat dengan kromatin tersebar dan glikogenik (menghasikan glukosa pada waktu
menyerap zat warna sempurna, sedangkan pada proses metabolisme terjadi) dan lipotropik
kontrol positif memperlihatkan adanya (membantu pemecahan lemak dalam tubuh
pelebaran vena sentralis, sel radang, degenerasi pada waktu proses metabolisme terjadi).
lemak, nekrosis, degenerasi hidropis. Rokok Methionin juga merupakan asam amino yang
adalah hasil olahan dari tembakau dengan sangat diperlukan untuk pertumbuhan yang
menggunakan bahan tambahan atau tanpa cepat dan untuk hidup pokok semua hewan dan
bahan tambahan. Kadar tar dan nikotin pada salah satu akibat bila terjadi kekurangan asam
rokok kretek lebih tinggi dibandingkan dengan amino methionin adalah lambatnya laju
rokok putih (rokok tanpa cengkeh). Kandungan pertumbuhan. Hati secara terus-menerus
nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses mengambil trigliserida (lemak netral) dari darah
penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah dan mengubahnya menjadi lemak jaringan yang
(Irawan, 2009), sehingga dapat menyebabkan sebagian besar terdiri dari fosfolipid, untuk itu
degenerasi dan nekrosis. diperlukan methionin dan kolin. Jika zat
Rokok merupakan sumber pembentuk lipotrop tidak ada atau kurang, maka trigliserida
radikal bebas yang berasal dari lingkungan tertimbun didalam sel-sel hati (King and Alroy,
(Ummah, 2016). Radikal bebas merupakan 1995).
suatu atom yang memiliki sebuah elektron yang Degenerasi hidropis merupakan
tidak berpasangan (Wardani, 2015). Adanya perubahan awal dari sel yang mengalami lesi
elektron yang tidak berpasangan menyebabkan dan kondisi dimana sel menerima asupan cairan
senyawa tersebut sangat reaktif mencari lebih banyak dari normalnya sehingga
pasangan dengan cara menyerang dan mengikat sitoplasma sel membengkak, biasanya terjadi
elektron molekul yang ada di sekitarnya. pada kondisi kekurangan nutrisi, ketuaan, dan
Senyawa radikal bebas dalam tubuh dapat saat hepatosit beradaptasi pada peningkatan
merusak asam lemak tak jenuh ganda pada metabolisme hati (Kelly et al., 1993). Secara
membran sel. Akibatnya dinding sel menjadi mikroskopis, sel yang mengalami degenerasi
rapuh hingga akhirnya mengalami kerusakan hidropis terlihat banyak vakuola-vakuola di
sel. Radikal bebas yang menyerang membran sitoplasma dan ukuran sel terlihat lebih besar
sel menyebabkan struktur membran sel rusak dibandingkan sel normal (Sudatri, 2016).
sehingga radikal bebas dapat masuk ke Menurut Cotran, (1994) degenerasi hidropis
sitoplasma hingga menyerang inti sel. terjadi karena gangguan pompa Na+ (sodium -
Rusaknya membran sel mengakibatkan cairan pump) sehingga terjadi peningkatan pemasukan
ekstrasel dapat masuk ke dalam sel. Radikal Ca++ dan H2O serta peningkatan pengeluaran
bebas yang dihasilkan oleh asap rokok dapat K+. Secara normal, tiga ion sodium akan
menyebabkan terjadinya kerusakan sel hati dipompa keluar hepatosit untuk setiap dua
tikus, kerusakan yang terjadi dimulai dengan molekul potasium yang dipompa kedalam
terjadinya degenerasi. Degenerasi yang terlihat hepatosit.
adalah degenerasi lemak (Gambar 1B) dan Berdasarkan gambaran histologi yang
degenerasi hidropik (Gambar 1C dan 1D). terdapat pada kontrol positif dan kelompok

61
Mitha Olivia Tjiang dkk: Potensi Ekstrak Etanol Rumput Kebar………

tikus yang dipaparkan asap rokok dan kebar mampu memperbaiki kerusakan hati tikus
pemberian ekstrak etanol rumput kebar dengan terpapar asap rokok.
dosis 0.067mg/ekor/hari terlihat adanya Kandungan rumput kebar seperti vitamin
nekrosis. Maulina (2013) menyatakan bahwa E (Sadsoeitoeboen, 2005) yang terkandung
degenerasi yang berlangsung secara terus- dalam rumput Kebar diharapkan dapat
menerus akan menyebabkan kerusakan sel yang menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat
ditandai dengan kematian sel yang disebut vitamin E radikal yang terbentuk pada proses
nekrosis. Mekanisme toksikan tertentu pemutusan reaksi radikal bebas oleh vitamin E
(senyawa radikal bebas) dalam menimbulkan menjadi vitamin E bebas yang berfungsi
nekrosis sel hati adalah dengan mengikat kembali sebagai antioksidan (Pavlovic et al.,
protein dan lemak tak jenuh pada membran 2005). Flavonoid merupakan senyawa yang
organ sel atau membran sel yang menyebabkan mampu melindungi tubuh dari kerusakan
peroksidasi lipid dan akhirnya terjadi kerusakan oksidatif (Phipps et al., 2007). Flavonoid dapat
sel (Kumar et al., 2007). Cedera sel hati yang berperan sebagai antioksidan dengan cara
berupa perlemakan di hati terjadi karena mendonasikan atom hidrogennya dari gugus
penurunan sintesis apoprotein di hati, transpor hidroksil yang terikat pada karbon cincin
lemak dari sel hati yang keluar akan berkurang aromatik sehingga dapat menangkap radikal
dengan demikian lemak tertimbun dalam sel-sel bebas yang dihasilkan dari peroksidasi lemak
hati (Kumar, 2010). Kerusakan yang terjadi (Kusuma, 2015). Flavonoid bertindak sebagai
pada sel hati karena zat kimia yang penampung yang baik radikal hidroksi dan
terakumulasi di dalam tubuh yang kemudian superoksida dengan demikian melindungi lipid
akan menjadi zat toksik di dalam hati dan zat- membran terhadap reaksi oksidasi yang
zat toksik ini yang akan menyebabkan merusak (Robinson, 1995). Menurut Kardinan
kerusakan bagi hati. Hasil dari penelitian ini and Kusuma (2004) kandungan senyawa
juga menunjukkan adanya sel radang, diduga flavonoid akan menempel ke sel imun dan
sel-sel radang yang terlihat karena adanya memberikan respon intraseluler atau
cedera sel hati yang menyebabkan influks akut rangsangan untuk mengaktifkan kerja sel imun
atau kronis ke hati (Setiani et al., 2016). lebih baik. Fenomena-fenomena ini dapat
menyebabkan perbaikan fungsi hati.
2. Perbaikan Hati Tikus Terpapar Asap
Simpulan dan Saran
Rokok Setelah Pemberian Ekstrak Etanol
Rumput Kebar Berdasarkan hasil penelitian, maka
Pada kelompok tikus yang dipapar asap disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol
rokok selama 28 hari kemudian diberi ekstrak rumput kebar (Biophytum petersianum
etanol rumput kebar dosis 0.135mg/ekor/hari Klotzsch) dapat memperbaiki kerusakan hati
selama 28 hari menunjukkan adanya penurunan tikus (Rattus norvegicus) diantaranya sel
kerusakan sel hati tikus dibandingkan kelompok radang, degenerasi hidropik, degenerasi lemak,
yang hanya dipapar asap rokok (kontrol postif) dan nekrosis akibat terpapar asap rokok.
dan kelompok yang diberikan ekstrak etanol Daftar Pustaka
rumput kebar dosis 0.067mg/ekor/hari selama
28 hari. Pemberian rumput kebar dosis 0.067mg Ahmadnia H, Ghanbari M, Moradi MR, Khaje-
terlihat tidak memiliki banyak perbedaan, Dalouee M. 2007. Effect of Cigarette
dimana masih terdapatnya degenerasi hidropik, Smoke on Spermatogenesis in Rats.
namun mulai terlihat adanya regenerasi sel hati Urology Journal. 4(3): 154-63.
(Gambar 1C). Pemberian rumput kebar dosis Akhirunnisa DV. 2010. Efek Hepatoprotektif
0.135mg/ekor/hari terlihat adanya degenerasi Ekstrak Etanol 50% Jamur Lingzhi
hidropis, namun pada dosis ini terlihat (Ganoderma lucidum) Pada Tikus
regenerasi sel hati dan penurunan nekrosis Jantan Yang Diinduksi Parasetamol
(Gambar 1D). Menurut Tappi et al., (2013) [Skripsi]. Fakultas Farmasi,
Regenerasi sel ditandai dengan inti sel Universitas Muhammadiyah
membesar, sel hati berinti ganda dan menjadi Surakarta.
matur. Pada kelompok ini sudah tidak terlihat Cotran. 1994. Robbin’s Pathologic Basis of
adanya degenerasi lemak, dan nekrosis. Hal ini Disease. W.B. Saundres Company.
membuktikan bahwa ekstrak etanol rumput Philadelphia.

62
Jurnal Biologi Edukasi Edisi 25, Volume 12 Nomor 2, Desember 2020, hal 57-64

Guyton AC. 1997. Fisiologi Manusia dan Diterjemahkan oleh Kokasih


Mekanisme Penyakit. Alih Bahas: Dr. Padmawinata. Bandung: Institut
Petrus Adrianto. Jakarta: EGC Teknologi Bandung.
Penerbit Buku Kedokteran. Sadsoeitoeboen PD. 2005. Manfaat Ekstrak
Irawan SD. 2009. Pengaruh Kebiasaan Rumput Kebar (Biophytum
Merokok Terhadap Daya Tahan petersianum) Terhadap Penampilan
Jantung Paru [Skripsi]. Surakarta: Reproduksi Mencit Putih Betina
Universitas Muhammadiyah. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian
Jannah J. 2017. Toksisitas Akut Serbuk Cacing Bogor.
Tanah (Pheretima javanica K.) Setiani NNG, Loho L, P Lintong. 2016.
Kering Terhadap Gambaran Gambaran histopatologik hati tikus
Histopatologi Hati Tikus Putih (Rattus wistar (Rattus norvegicus) yang
norvegicus) dan Pemanfaatannya diinduksi monosodium glutamate
Sebagai Poster [Skripsi]. Jember: (msg) dan diberikan sari air bawang
Fakultas Keguruan dan Ilmu daun (Allium fistulosum L.) Jurnal e-
Pendidikan, Universitas Jember. Biomedik (eBm), 4(2)
Kardinan A, FR Kusuma. 2004. Menirah Sudatri WN. 2016. Penurunan fungsi hati tikus
Penambah Daya Tahan Tubuh Alami. betina (Rattus norvegicus L.) yang
Jakarta: Agromedia Pustaka. 6-18. diinjeksi white vitamin C dosis tinggi
Kelly WR, Jubb KVF, Kennedy PC, N. Palmer. dalam jangka waktu lama ditinjau dari
1993. Pathology of Domestic Animals. kadar SGPT dan SGOT serta
Edisi 4. Vol.2. London: Academic gambaran histopatologi hati. Jurnal
Press. Metamorfosa III, 3(1): 44-51.
King NW, J Alroy. 1995. Intracellular and Sulistianto DE, Hartini M, NS Handjani. 2004.
Extracellular Depositions, Pengaruh pemberian ekstrak buah
Degeneration. Veterinary Pathology. mahkota dewa [Phaleria macrocarpa
Edisi 6. United State of America. (Scheff) Boerl] terhadap struktur
Kumar V, Cotran RS, SL Robbins. 2007. Buku histologis hepar tikus putih (Rattus
ajar patologi. 7nd ed. Jakarta: Penerbit norvegicus L.) setelah perlakuan
Buku Kedokteran EGC. Hal. 189. dengan karbon tetraklorida (CCl4)
Kusuma MA. 2015. Efek Hepatoprotektif secara oral. Jurnal Biosmart, 2(6) :
Ekstrak Etanol Brokoli (Brassica 91-98.
olaracea L. var italica) Terhadap Tamat SR, Wikanta T, LS Maulina. 2007.
Kerusakan Histologis Sel Hati Tikus Aktivitas antioksidan dan toksisitas
(Rattus norvegicus) yang Diinduksi senyawa bioaktif dari ekstrak rumput
7,12-Dimetilbenz(α)antrasen (DMBA) laut hijau Ulva reticulata Forsskal.
[Skripsi]. Jember: Fakultas Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia,
Kedokteran, Universitas Jember. 5(1) : 31-36.
Maulina M. 2013. Pengaruh Pemberian Tandra H. 2003. Merokok dan Kesehatan.
Xanthone Terhadap Gambaran Kompas Senin, 30 juni 2003: hlm. 4.
Histopatologi Sel Hepar Tikus Putih Tappi ES, Lintong P, LL Loho. 2013.
(Rattus norvegicus) Jantan Yang Gambaran histopatologi hati tikus
Diinduksi Karbon Tetra Klorida wistar yang diberikan jus tomat
(CCL4). Samudera, 7(2):219-235 (Solanum Lycopersicum) pasca
Pavlovic V, Cekic S, Rankovic G, N kerusakan hati wistar yang diinduksi
Stoiljkovic. 2005. Antioxidant and karbon tetraklorida (CCl4). Jurnal e-
Prooxidant Effect of Ascorcbic Acid. Biomedik (eBm), 1(3).
Acta Medica Medianae. (44):65-69. Ummah W. 2016. Potensi Kopi Arabika Aceh
Phipps SM, Sharaf MHM, V. Butterweck. Sebagai Antioksidan Pada Mencit
2007. Assesing Antioxidant Activity (Mus musculus L.) Jantan Yang
In Botanicals and Other Dietary Terpapar Asap Rokok [Tesis]. Bogor:
Supplements. Pharmacopeial Forum. Sekolah Pascasarjana, Institut
33(4):810-814. Pertanian Bogor.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Unitly AJA. 2013. Potensi ekstrak rumput
Tumbuhan Obat Tinggi. Kebar (Biophytum Petersianum

63
Mitha Olivia Tjiang dkk: Potensi Ekstrak Etanol Rumput Kebar………

Klotzsch) pada fungsi reproduksi tikus


jantan yang terpapar asap rokok
[Disertasi]. Bogor: Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
Unitly AJA, Kusumorini N, Agungpriyono S,
Satyaningtijas AS, A Boediono. 2014.
Perubahan Kualitas Spermatozoa dan
Jumlah Sel-sel Spermatogenik Tikus
Yang Terpapar Asap Rokok. ISSN:
1978-225X. Jurnal Kedokteran
Hewan, 8(2):116-119.
Wardani RN. 2015. Pengaruh Pemberian
Ekstrak Etanol Brokoli (Brassica
oleracea L. var. italica) Terhadap
Kadar SGOT dan SGPT Tikus Wistar
yang Diinduksi DMBA [Skripsi].
Jember: Fakultas Kedokteran,
Universitas Jember.

64

Anda mungkin juga menyukai