1: 93-98
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2021
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2021.v13.i01.p14
Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti
No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018
93
Buletin Veteriner Udayana Volume 13 No. 1: 93-98
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2021
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2021.v13.i01.p14
94
Buletin Veteriner Udayana Prasetyawan et al.
95
Buletin Veteriner Udayana Volume 13 No. 1: 93-98
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2021
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2021.v13.i01.p14
radikal bebas adalah aktivitas fisik, pada menunjukkan penurunan kadar ALT dan
saat aktivitas fisik yang tinggi terjadi AST yang berbeda nyata dengan kelompok
konsumsi oksigen yang meningkat di dalam perlakuan P1 (P<0,05) dan tidak berbeda
sel dengan cepat dan disertai dengan nyata dibanding dengan perlakuan kontrol
metabolisme yang meningkat di dalam sel (P0). Hal ini menunjukkan pemberian
guna penyediaan energi untuk otak dan ekstrak kulit pisang kepok dengan dosis 1cc
pergerakan ekstremitas bagian-bagian mampu untuk mencegah kerusakan hati
tubuh saat berenang. Sedangkan pada tikus akibat radikal bebas selama aktivitas fisik
yang diberikan renang setelah pemberian berlebih.
ekstrak kulit pisang kepok (P2)
b P2
P0 P1
a
b b
b
a
c
b
c d
50 m 50 m 50 m
Gambar 1. Gambaran histologi jaringan hati tikus dengan pewarnaan HE. Keterangan: Bar
(50m). Kelompok P0 (kontrol), P1 (renang) dan P2 (renang + ekstrak kulit pisang kepok).
Hepatosit Normal (a), Degenerasi (b), Nekrosis (c), dan Sel Radang (d). Pembesaran 400X.
97
Buletin Veteriner Udayana Volume 13 No. 1: 93-98
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2021
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2021.v13.i01.p14
98