Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian penambahan black soldier fly terfermentasi dalam

pakan terhadap bobot relatif organ limfoid ayam kampung, dapat dilihat pada

Tabel 4. berikut.

Tabel 4. Pengaruh penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan


terhadap bobot relatif organ limfoid ayam kampung
Perlakuan
Parameter
P0 P1 P2 P3 P4
(%)
Bursa 0,17±0,03 0,08±0,04 0,28±0,09 0,28±0,08 0,15±0,02
Fabrisius
Keterangan: P0 (Pakan Komersial), P1 (100% Pakan Basal + 0% Pakan Fermentasi BSF),
P2 (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi BSF), P3 (80% Pakan Basal + 20% Pakan
Fermentasi BSF), P4 (75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi BSF).

Data hasil analisis ragam menghasilkan pengaruh yang nyata maka


dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Uji Kontras Orthogonal Bobot Bursa Fabrisius Ayam Kampung

F Hitung F Tabel
0.05
Bobot Bursa Fabrisius
P0 vs P1 3,013053tn 3,055
P0 vs P2, P3, P4 23,92009** 3,055
P1 vs P2, P3, P4 0,955649tn 3,055
P2 vs P3, P4 0,44584 tn 3,055
Keterangan : **berbeda nyata, tn
tidak berbeda nyata

Persentase Bobot Bursa Fabrisius


Tabel 4 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase bobot bursa

fabrisius. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 diperoleh dari data bobot

relatif bursa fabrisius selama pemeliharaan (10 minggu). Bobot relatif bursa

fabrisius pada perlakuan P2 dan P3 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi

1
yaitu 0,28%. Dimana pada perlakuan P2 sebesar (85% Pakan Basal + 15%

Pakan Fermentasi Black Soldier Fly) dan perlakuan P3 sebesar (80% Pakan

Basal + 20% Pakan Fermentasi Black Soldier Fly). Pada Tabel 5 uji kontras

orthogonal terdapat perbedaan yang sangat nyata bobot relatif bursa fabrisius PP0

vs P2; P3 dan P4. menghasilkan pengaruh yang sangat nyata.

Persentase bobot relatif bursa fabrisius pada penelitian ini berkisar

antara 0,08%-0,28% dengan . Kkisaran tersebut dalam kategori normal. Hasil

ini sama dengan yang dilaporkan oleh Toghyani (2010), bahwa ukuran normal

bursa fabrisius pada ayam kampung berkisar antara 0,09%-0,48% dari bobot

hidup. Persentase bobot relatif bursa fabrisius ayam kampung pada perlakuan

P0 perlakuan pakan komersial yaitu (0,17%), pada perlakuan P1 perlakuan

pakan tepung ikan yaitu (0,08%) dan untuk perlakuan penambahan pakan

fermentasi black soldier fly yaitu P2 sampai P4 berkisar antara 0,15% hingga-

0,28%.

Ukuran organ limfoid yang berada dibawah normal diduga disebabkan

beberapa faktor yaitu berada dikondisi yang tidak nyaman yang akan

berdampak pada penurunan feed intake sehingga tingkat stresor yang

disebabkan oleh discomfort index dan feed intake yang dibawah normal itu

diduga berdampak pada penurunan ukuran bobot relatif yang lebih rendah

dibanding standar (Ardana, 2009). Menurut Kusnadi (2009) menyatakan

bahwa bobot bursa fabrisius mengecil dan membesar seiring dengan

peningkatan bobot absolut atau umur ternak, dan jika bobot bursa kecil maka

dapat menurunkan jumlah limfosit sehingga antibodi sebagai indikator

kekebalan tubuh menjadi rendah.

2
Penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan pada

penelitian tidak begitu mempengaruhi perkembangan bobot bursa fabrisius

dan hanya dapat menyehatkan saluran pencernaan saja. Hal ini dibuktikan

dari perlakuan P1 tanpa black soldier fly bobot relatifnya normal. Terdapat

kandungan asam laurat yang tinggi pada dari black soldier fly yang dapat

memodulasi sistem imun tubuh ternak (Widianingrum et al. 2019). Sistem

imun pada black soldier fly secara umum telah berkembang dengan baik

sehingga mampu menghambat mikroorganisme patogen (Moretta et al. 2020).

Tingginya bobot relatif bursa fabrisius pada P2 dapat dipengaruhi oleh

agen infeksi, kandungan nutrisi, umur dan suhu lingkungan. Organ limfoid ini

mencerminkan kemampuan tubuh dalam memproduksi antibodi. Semakin

tinggi bobot organ limfoid menunjukkan tingginya zat imun dan diikuti dengan

perkembangan folikel sehingga antibodi yang diproduksi tinggi (Sari, 2014).

Menurut Fajrih et al. (2014) bahwa besar kecilnya bobot relatif bursa fabricius

dipengaruhi oleh respon stress terhadap lingkungan. Jamin (2012)

menambahkan bursa fabricius pada ayam usia muda berkembang secara

cepat dan mencapai ukuran maksimum pada umur 4-12 minggu. Jamilah dkk.

(2013) menyatakan bahwa perkembangan bursa fabricius sangat dipengaruhi

oleh pakan yang dapat merangsang payer patch pada permukaan usus untuk

menginduksi bursa fabricius menghasilkan sel.

Hasil penelitian penambahan black soldier fly terfermentasi dalam

pakan terhadap histologi bursa fabrisius ayam kampung, dapat dilihat pada

Tabel 6 berikut.

3
Tabel 6. Pengaruh penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan
terhadap histologi bursa fabrisius ayam kampung
Jumlah Folikel Diamater Folikel
Perlakuan (µm)
P0 22,25±10,71 1613,61±111,29
P1 35,75±14,72 766,40±354,64
P2 31,75±15,58 1031,16±322,91
P3 45,75±16,93 750,75±118,87
P4 50,25±11,89 619,57±312,45
Keterangan: P0 (Pakan Komersial), P1 (100% Pakan Basal + 0% Pakan Fermentasi
BSF), P2 (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi BSF), P3 (80% Pakan Basal +
20% Pakan Fermentasi BSF), P4 (75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi BSF).

Data hasil analisis ragam menghasilkan pengaruh yang nyata maka


dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal yang dapat dilihat pada Tabel 76.

Tabel 7. Uji Kontras Orthogonal Diameter Folikel Bursa Fabrisius Gunakan 2


angka dibelakang koma (konsisten)
F Hitung F Tabel
0.05
Diameter Folikel
P0 vs P1 16,24414** 3,055
tn
P0 vs P2, P3, P4 0,054409 3,055
P1 vs P2, P3, P4 0,484135tn 3,055
P2 vs P3, P4 0,27681 tn
3,055
Keterangan : **berbeda nyata, tn
tidak berbeda nyata

Jumlah Folikel Bursa Fabrisius

Tabel 6 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah folikel bursa

fabrisius. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 6 diperoleh dari data jumlah

folikel bursa fabrisius selama pemeliharaan (10 minggu). Jumlah folikel bursa

fabrisius pada perlakuan P4 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu

50,25. Dimana pada perlakuan P4 sebesar (75% Pakan Basal + 25% Pakan

Fermentasi Black Soldier Fly).

4
Persentase jumlah folikel bursa fabrisius pada penelitian ini berkisar

antara 22,25%-50,25%. Pengamatan jumlah folikel limfoid bursa fabricius

menunjukkan perlakuan P3 dan P4 yang diberikan pakan fermentasi black

soldier fly mempunyai luasan folikel lebih besar daripada perlakuan P0. Black

Soldier Fly tidak hanya memiliki efek imunostimulan pada sistem imun

spesifik, tetapi juga sebagai anti mikroba dan immunomodulator dapat

memberikan efektivitas yang lebih baik untuk diterapkan pada ternak unggas

(Harlystiarini, 2017). Pakan fermentasi dengan potensi immunomodulator

dapat mengurangi penggunaan antibiotik sebagai status kesehatan ternak

unggas (Lee et al. 2011). Proliferasi limfosit merupakan penanda adanya fase

aktivasi dari respon imun tubuh. Proliferasi limfosit ini berupa peningkatan

produksi limfoblas yang kemudian menjadi limfosit. Secara mikroskopis dapat

terlihat pembesaran organ-organ limfoid (Ganong 2003).

5
Gambar 3. Gambaran histologis jumlah folikel bursa fabrisius (A : 100% Pakan
Komersial + 0% Pakan Fermentasi BSF), (B : 100% Pakan Basal +
0% Pakan Fermentasi BSF), (C : 85% Pakan Basal + 15% Pakan
Fermentasi BSF), (D : 80% Pakan Basal + 20% Pakan Fermentasi
BSF), dan (E : 75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi BSF).

Pada hasil pengamatan terhadap jumlah folikel limfoid perlakuan tanpa

pemberian pakan fermentasi black soldier fly terlihat adanya proses peluruhan

dan pengurangan sel-sel dalam folikel limfoid yang biasanya dimulai dan

diawali dari dari bagian medulla, kemudian berlanjut pada bagian korteks dan

pada akhirnya terjadi peluruhan secara total yang berakibat atrofi dan

hilangnya folikel lomfoid tersebut. Hal ini akan menyebabkan jumlah total

folikel limfoid dalam bursa fabricius tersebut menjadi berkurang, sedangkan

menurut Hidayah (2015), jumlah folikel bursa fabricius akan semakin

bertambah seiring dengan pertumbuhan umur pada unggas. Setiap folikel

memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Jumlah folikel limfoid bursa fabricius pada unggas normal kurang lebih

sebanyak 820 (Olah dan Glick, 1978). Kepadatan jumlah folikel limfoid bursa

fabricius terdapat pengaruh nyata untuk pemberian perlakuan pakan

fermentasi black soldier fly.

Perlakuan yang diberi pakan fermentasi black soldier fly memiliki

kepadatan sel limfosit lebih tinggi. Kandungan asam laurat yang tinggi pada

black soldier fly menstimulasi sistem imun tubuh, produksi interferon,

melindungi kerusakan sel oleh infeksi virus, dan meningkatkan jumlah antibodi

yang diproduksi sel-B (Widianingrum et al. 2019). Perkembangan folikel

limfoid bursa Fabricius dimulai pada saat embrio memasuki umur 10 hari.

Folikel limfoid ini akan terus tumbuh dan berkembang sampai ayam mencapai

6
pertumbuhan optimum pada umur 7-13 minggu, yakni saat ayam mencapai

dewasa kelamin (Klein dan Horejsi 1997).

Diameter Folikel Bursa Fabrisius

Tabel 6 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap diameter folikel bursa

fabrisius. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 6 diperoleh dari data

diameter folikel bursa fabrisius selama pemeliharaan (10 minggu). Diameter

folikel bursa fabrisius pada perlakuan P0 didapatkan nilai yang nyata lebih

tinggi yaitu 1613,61µm. Dimana pada perlakuan P0 sebesar (100% Pakan

Komersial + 0% Pakan Fermentasi Black Soldier Fly). Pada Tabel 6 uji kontras

orthogonal diameter folikel bursa fabrisius P0 vs P1 menghasilkan pengaruh

nyata.

7
Gambar 3. Gambaran histologis diameter folikel bursa fabrisius (A : 100%
Pakan Komersial + 0% Pakan Fermentasi BSF), (B : 100% Pakan
Basal + 0% Pakan Fermentasi BSF), (C : 85% Pakan Basal + 15%
Pakan Fermentasi BSF), (D : 80% Pakan Basal + 20% Pakan
Fermentasi BSF), dan (E : 75% Pakan Basal + 25% Pakan
Fermentasi BSF).

Diameter folikel bursa fabrisius pada penelitian ini berkisar antara

619,57 - 1613,61µm. Kisaran tersebut dalam kategori normal. Hasil ini sama

dengan yang dilaporkan oleh Hidayah (2010), bahwa ukuran normal diameter

folikel bursa fabrisius pada ayam kampung berkisar antara 600-1800µm. Hal

tersebut dikarenakan pertumbuhan maksimal bursa Fabricius terjadi pada

minggu ke-10 sehingga ukuran folikel menjadi semakin panjang. Diameter

folikel bursa fabrisius ayam kampung pada perlakuan P0 perlakuan pakan

komersial yaitu 1613,61µm, pada perlakuan P1 perlakuan pakan tepung ikan

yaitu 766,40µm dan untuk perlakuan penambahan pakan fermentasi black

soldier fly yaitu P2 sampai P4 berkisar antara 619,57µm hingga 1031,16µm.

Karakteristik biologis black soldier fly kaya akan berbagai jenis

Antimikrobial peptide (AMP) yang memiliki aktivitas hambat terhadap berbagai

jenis mikroorganisme patogen (Park et al., 2014). Antimikrobial memegang

peranan penting terhadap produktivitas dan kesehatan ternak terkait dengan

morfologi organ limfoid, penyerapan nutrisi, patogenitas dan imunitas (Lu et

al., 2003). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan dengan penambahan

8
pakan fermentasi black soldier fly mempunyai diameter folikel dalam kategori

normal karena black soldier fly juga diketahui memiliki kandungan asam laurat

yang tinggi, salah satu jenis asam lemak yang dapat berfungsi sebagai agen

antimikroba alami (Kim dan Rhee, 2016) serta kandungan kitin, polisakarida

yang dapat berperan dalam meningkatkan respon kekebalan unggas (Bovera

et al., 2016).

Belum disebutkan dan dijelaskan apa saja yang mempengaruhi

diameter folikel bursa fabrisius sesuai referensi….

Diameter folikel bursa fabrisius pada perlakuan P0 didapatkan nilai

yang nyata lebih tinggi yaitu 1613,61µm dengan pakan komersial dimana

kandungan pakan komersial memiliki protein kasar 16-22%. Pakan komersial

yang dikonsumsi oleh ayam kampung berfungsi memenuhi kebutuhan energi

bagi sistem metabolisme dan mengatur reaksi-reaksi sintesis didalam tubuh.

Nilai metabolisme dibutuhkan untuk energi pada ayam yang berpengaruh

pada sistem pertumbuhan dan produksi (Ulhaq, 2015). Wahju (2004)

menyebutkan bahwa kebutuhan persentase protein untuk ayam kampung

sebesar 20-23%. Kandungan protein kasar yang tinggi menunjukkan

tingginya kualitas pakan dan protein yang mudah dicerna sehingga

mempengaruhi sistem kekebalan tubuh (Ariesta, 2011). Hal ini menunjukkan

semakin tinggi protein kasar dalam pakan komersial semakin tinggi juga

diameter folikel bursa fabrisius pada ayam kampung.

Di dalam lobus bursa fabricius terdapat folikel yang bervariasi ukuran

dan jumlahnya. Masing-masing folikel dipisahkan oleh jaringan ikat atau yang

disebut trabekule. Pada ayam kampung yang diberi perlakuan kontrol tidak

9
terdapat ruang kosong antar folikel, sedangkan pada perlakuan yang diberi

pakan fermentasi black soldier fly terdapat ruang kosong antar folikel. Hal

tersebut dikarenakan adanya proliferasi sel limfosit pada folikel bursa fabricius

yang mengakibatkan ukuran diameter folikel semakin besar sehingga ruang

kosong yang terdapat di sekitar folikel tertutupi. Pernyataan tersebut diperkuat

oleh (Hidayah, 2015), jumlah dan diameter folikel bursa Fabricius akan

semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan umur pada unggas. Setiap

folikel memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda antara satu dengan yang

lainnya. Pada ayam kampung umur 1 bulan ukuran folikel rata-rata 293 µm,

pada umur 2 bulan memiliki ukuran 498 µm, sedangkan pada umur 3 bulan

berukuran 531 µm. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan maksimal bursa

Fabricius terjadi pada minggu ke-10 sehingga ukuran folikel menjadi semakin

panjang, penelitian ini sejalan dengan yang dilaporkan oleh Alloui dkk.,

(2005). Folikel yang dibentuk oleh jaringan limfoid terdiri atas medula dan

korteks yang dipisahkan oleh jaringan retikular (cortico-medullary arch-

forming cell) Romano dkk., (1996), di perbatasan antara medula dan korteks

terdapat sel-sel yang membentuk lengkungan di sisi medula dan terdapat sel

limfoblas. Folikel limfoid terdiri atas limfosit B 85-95%, limfosit T < 4%,

sisanya adalah sel lainnya seperti makrofag atau sel dendritik atau RES

(Khan & Hashimoto 1996 diacu dalam Kim et al. 2000).

Hasil penelitian penambahan black soldier fly terfermentasi dalam

pakan terhadap hematologi darah ayam kampung, dapat dilihat pada Tabel 7.

berikut. Ditambahkan untuk narasi pengantar untuk Tabel 8

Tabel 7. Pengaruh penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan


terhadap hematologi darah ayam kampung

10
Total Protein Plasma Hematokrit
Perlakuan (gr/dL) (%)
P0 4,75±1,19 27,00±12,49
P1 3,70±0,54 30,50±7,76
P2 3,92±0,86 33,75±10,24
P3 3,87±0,35 32,00±8,83
P4 4,45±1,58 33,50±5,80
Keterangan: P0 (Pakan Komersial), P1 (100% Pakan Basal + 0% Pakan Fermentasi
BSF), P2 (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi BSF), P3 (80% Pakan Basal
+ 20% Pakan Fermentasi BSF), P4 (75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi
BSF).

Tabel 8. Nilai Parameter Profil Darah Normal pada Ayam


Nilai Normal
Parameter Ayam Kampung
Total Protein Plasma 3,0-6,0
Hematokrit (PCV) 24-43
Sumber: (Laboratorium Toksikologi/Kesmavet BBVet Maros)

Total Protein Plasma

Tabel 7 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap total protein plasma.

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 diperoleh data dari total protein

plasma selama pemeliharaan (10 minggu). Total protein plasma pada

perlakuan P0 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 4,75 gr/dL. Dimana

pada perlakuan P0 sebesar (100% Pakan Komersial + 0% Pakan Fermentasi

Black Soldier Fly).

Hasil penelitian menunjukkan kadar protein total plasma pada semua

kelompok perlakuan berkisar antara 3,70 – 4,75 gr/dL. Kisaran tersebut dalam

kategori normal yaitu 4.83 gr/dL (Kaneko et al., 1997) atau berkisar antara 4.0

- 5.2 gr/dL (Swenson 1984). Nilai normal total protein plasma per ml darah

ayam berkisar antara 3,0 – 6,0 g/ml (Balai Besar Veteriner Maros, 2015).

Peningkatan protein total juga dipengaruhi oleh status nutrisi (Kaneko et al.,

1997). Menurut Kaneko dkk. (1997) kadar protein dipengaruhi oleh umur,

11
hormonal, nutrisi, stres dan kehilangan cairan. Tingginya kadar total protein

plasma pada ayam kampung dalam penelitian ini dibandingkan dengan yang

dinyatakan oleh Swenson (1984) kadar total protein yang diperiksa adalah

dalam serum, kadar normal total protein serum ayam yaitu 4,0–5,2 g/dl,

sedangkan dalam penelitian ini yang diperiksa adalah kadar total protein

plasma. Protein yang terdapat di dalam plasma yaitu albumin, globulin, dan

fibrinogen. Perbedaan ini apa penyebabnya?????

Tingginya kadar total protein plasma pada perlakuan P0 didapatkan

nilai yang nyata lebih tinggi yaitu yaitu 4,75 gr/dL dengan pemberian pakan

komersial. Hal ini dibuktikan bahwa pada pemberian pakan komersial

dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan selama proses pemeliharaan,

tetapi kisaran kadar total protein plasma dalam perlakuan ini masih dalam

taraf yang normal. Pakan komersial mengandung protein kasar sebesar 16-

18% dapat meningkatkan total protein plasma pada ayam kampung. Jumiati

dkk. (2017) menyatakan bahwa ketika pakan dikonsumsi dan masuk ke dalam

tubuh ternak maka akan terjadi proses metabolisme. Aktivitas kerja dari hati

dipengaruhi oleh proses metabolisme ini. Selama proses metabolisme asam

amino disintesis menjadi protein hati atau protein plasma (darah), selanjutnya

ditransportasikan dalam darah dan dipergunakan oleh jaringan lain untuk

disintesis yang digunakan sebagai sumber energy (ATP) (Muchtadi, 2010).

Apakah kadar total protein plasma hanya dipengaruhi oleh kandungan prptein

pakan yang dikonsumsi???bagaimana dengan faktor yang lainnya????

Sugiharto et al. (2017) menyebutkan bahwa total protein yang tinggi

menggambarkan dekomposisi protein menjadi daging tinggi, sedangkan nilai

12
total protein yang rendah dari standar normal menandakan ayam kekurangan

nutrisi. Menurut Saleh dan Jeffrienda (2005), kandungan total protein plasma

memiliki fungsi dalam pertambahan bobot badan. Suthama (2006)

menyatakan bahwa proses dekomposisi protein dalam tubuh dapat

dipengaruhi oleh sintesis dan degradasi protein dalam tubuh. Dekomposisi

protein dalam tubuh yaitu adanya indikator selisih antara sintesis dan

degradasi protein dalam tubuh. Tingginya konsumsi protein akan

mempengaruhi asupan protein pula ke dalam daging dan asam-asam amino

tercukupi, sehingga metabolisme dalam tubuh berjalan normal.

Peningkatan atau penurunan total protein dalam darah dipengaruhi oleh

konsentrasi albumin atau globulin atau keduanya. Peningkatan atau

penurunan konsentrasi protein total merupakan suatu abnormalitas El-Katcha

et al. (2014),. Namun, hasil penelitian pada ayam kampung ini

menunjukkan tidak ada pengaruh nyata terhadap total protein yang

berarti black soldier fly tidak bersifat patogen bagi ayam sehingga tidak

menyebabkan peningkatan globulin yang berarti tidak merangsang

respons imun pada ayam kampung. Rataan parameter biokimia total protein

plasma ayam kampung pada penelitian ini dalam kisaran normal dan setara

dengan beberapa penelitian lain seperti Al-Daraji dan Salih (2012), dan

Abudabos et al. (2016).

Hematokrit (PCV)

Tabel 7 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai hematokrit

13
darah atau PCV. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 7 data nilai

hematokrit diperoleh dari nilai hematokrit darah atau PCV selama

pemeliharaan (10 minggu). Nilai hematokrit darah pada perlakuan P2

didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 33,75%. Dimana pada perlakuan

P2 sebesar (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi Black Soldier Fly).

Nilai hematokrit darah atau PCV yang diperoleh pada penelitian ini

berkisar antara 27,00% - 33,75%, dan berada . Kisaran tersebut dalam

kategoripada kisaran normal. Hasil ini sama dengan yang dilaporkan oleh Jain

(1993), bahwa kisaran normal nilai hematokrit ayam yaitu 22%- 35%. Nilai

hematokrit darah ayam kampung pada perlakuan P0 yaitu 27,00%, untuk

perlakuan penambahan pakan fermentasi black soldier fly yaitu P2 sampai P4

berkisar antara 32,00% hingga 33,75%.

Hasil penelitian menunjukkan nilai PCV pada kelompok kontrol dan

perlakuan masih berada dalam kisaran normal, hal ini menandakan status

kesehatan hewan berada dalam kondisi yang baik. Dimana black soldier fly

mempunyai kandungan asam amino yang memiliki berbagai fungsi biologis

tubuh yaitu treonin untuk meningkatkan sistem imunitas dan keseimbangan

tubuh ternak. Azzam et al. (2011) membuktikan bahwa kandungan treonin

pada black soldier fly sebanyak 3,16% dalam pakan mampu meningkatkan

konsentrasi antibodi diserum darah ayam kampung, dengan meningkatnya

konsentrasi antibodi maka sistem imun ternak meningkat dan lebih tahan

terhadap penyakit.

Menurut Azhar (2009) bahwa hematokrit sering digunakan dalam

menentukan jumlah sel darah yang terlalu tinggi, terlalu rendah, atau normal.

14
Naik turunnya nilai hematokrit tergantung pada volume sel-sel darah yang

dibandingkan dengan volume darah keseluruhan (Swenson, 1993). Virden

dkk. (2007) bahwa nilai hematokrit sangat tergantung pada jumlah eritrosit,

karena eritrosit merupakan massa sel terbesar dalam darah. Nuraini (2006),

menyatakan bawa jumlah sel darah merah memiliki hubungan berbanding

lurus dengan nilai hematokrit.

Menurut Budiman (2007), menyatakan bahwa fungsi lain dari

hematokrit yaitu mengukur proporsi (ukuran) sel darah merah (eritrosit), sebab

hematokrit dapat mengukur konsentrasi eritrosit. Menurut Guyton dan Hall

(1997) bahwa peningkatan atau penurunan hematokrit dalam darah

mempengaruhi viskositas darah, semakin besar persentase hematokrit maka

semakin banyak gesekan yang terjadi di dalam sirkulasi darah pada berbagai

lapisan darah dan gesekan ini menentukan viskositas, oleh karena itu

viskositas darah meningkat dengan bersamaan hematokrit pun meningkat.

Hasil sidik ragam profil biokimia darah ayam kampung pada penelitian

ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata

(P<0,05) terhadap asam urat sedangkan yang tidak berpengaruh nyata

(P>0,05) terhadap profil biokimia darah ayam kampung yang diamati, yaitu

total kolestrol dan ALT. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut.

Tabel 9. Pengaruh penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan


terhadap profil biokimia darah ayam kampung
Asam urat Kolestrol ALT
Perlakuan
(mg/dL) (mg/dL) (U/L)
P0 9,28±2,51 121,75±21,40 5,75±2,62
P1 4,58±2,52 125,00±47,81 4,00±1,82
P2 4,15±0,84 159,25±38,35 4,75±0,95

15
P3 3,94±1,47 157,50±34,51 5,00±1,41
P4 4,77±1,69 130,25±29,83 6,75±3,09
Keterangan: P0 (Pakan Komersial), P1 (100% Pakan Basal + 0% Pakan Fermentasi
BSF), P2 (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi BSF), P3 (80% Pakan Basal +
20% Pakan Fermentasi BSF), P4 (75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi BSF).

Data hasil analisis ragam terhadap asam urat menghasilkan pengaruh


yang nyata maka dilanjutkan dengan uji kontras orthogonal yang dapat dilihat
pada Tabel 10.

Tabel 10. Uji Kontras Orthogonal Asam Urat Ayam Kampung

F Hitung F Tabel
0.05
Asam Urat
P0 vs P1 9,59306** 3,055
P0 vs P2, P3, P4 0,206942tn 3,055
P1 vs P2, P3, P4 15070,1** 3,055
P2 vs P3, P4 41,68964** 3,055
Keterangan : **berbeda nyata, tn
tidak berbeda nyata

Asam Urat
Tabel 9 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar asam urat.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 9 diperoleh dari persentase kadar

asam urat selama pemeliharaan (10 minggu). Kadar asam urat pada

perlakuan P0 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 9,28 mg/dL.

Dimana pada perlakuan P0 sebesar (100% Pakan Komersial + 0% Pakan

Fermentasi Black Soldier Fly). Pada Tabel 10 uji kontras orthogonal kadar

asam urat P0 vs P1; P1 vs P2, P3, P4 dan P2 vs P3, P4 menghasilkan

pengaruh yang sangat nyata.

Konsentrasi asam urat yang diperoleh pada penelitian ini berkisar

antara 3,94-9,28 mg/dL dan berada pada. Kisaran tersebut dalam kategori

tinggi. Hasil ini sama dengan yang dilaporkan oleh Nunes et al. (2018), bahwa

16
kisaran normal kadar asam urat pada ayam yaitu sekitar 2,36- 6,30 mg/dL.

Kadar asam urat ayam kampung pada perlakuan P0 yaitu 9,28 mg/dL, untuk

perlakuan penambahan pakan fermentasi black soldier fly yaitu P2 sampai P4

berkisar antara 3,94 hingga 4,77 mg/dL. Kisaran perlakuan penambahan

pakan fermentasi black soldier fly masih dalam kisaran kadar asam urat darah

yang normal yang menunjukan ayam dalam kondisi sehat, sedangkan nilai

rataan kadar asam urat darah pada perlakuan P0 melebihi nilai kisaran

normal, yang menunjukan ayam dalam kondisi yang kurang sehat. Hal ini

sesuai yang dilaporkan oleh Saili et al. (2019) bahwa kisaran normal kadar

asam urat darah pada ayam yaitu sekitar 3,95 hingga 6,70 mg/dl. Hal ini

diduga pada perlakuan penambahan pakan fermentasi black soldier fly, tidak

menyebabkan abnormalitas pada metabolisme protein tubuh, dalam artian

tidak adanya zat anti nutrisi pada tepung ikan yang menyebabkan

abnormalitas pada metabolisme protein. Baron (2014) mengemukakan bahwa

kadar asam urat dalam darah sangat dipengaruhi oleh varian kandungan

protein. Demikian pula Ganong (2012) menyatakan bahwa variasi kadar asam

urat dalam darah disebabkan oleh efisiensi pemanfaatan protein di dalam

tubuh.

Tingginya kadar asam urat pada perlakuan P0 didapatkan nilai yang

nyata lebih tinggi yaitu 9,28 mg/dL dengan pemberian pakan komersial

dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan selama pemeliharaan. Pakan

yang mengandung protein kasar sebesar 15% dapat meningkatkan kadar

asam urat pada ayam kampung. Syamsunarno, dkk. (2011) menyatakan

bahwa pemberian pakan komersial dengan rasio protein yang berbeda dapat

17
mempengaruhi tingkat pertumbuhan, efisiensi pakan dan status biokimia

darah.

Ternak unggas berbeda dengan mamalia karena pada mamalia

indikator metabolisme protein dapat dilihat dari kadar urea dalam darah,

sedangkan pada unggas produk akhir utama metabolisme protein berupa

asam urat (Golstein dan Skadhauge, 2000). karena unggas tidak mampu

menghasilkan arginase, enzim yang berperan dalam siklus urea. Asam urat

secara normal diproduksi hati yang merupakan hasil dari metabolisme

nitrogen atau protein dan akan diekresikan keluar tubuh dalam bentuk urin

dengan bantuan ginjal.

Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah akan menstimulasi

terbentuknya endapan kristal monosodium urat yang terkumpul di dalam sendi

maupun dalam organ ginjal.. Asam urat dalam darah merupakan indikasi

aktivitas protein (Stevens, 1996). Asam urat sendiri tidak beracun atau

berbahaya dalam tubuh ayam, akan tetapi jika membentuk kristal urat akan

merusak jaringan tubuh, ini terjadi akibat tidak segera diekresikan ke luar

tubuh yang dikarenakan adanya gangguan ginjal (Sulistyoningsih dan

Rakmawati, 2015).

Dibahas per versus sesuai dengan tabel orthogonal. P0 vs P1, P0 vs

P1, P2 dan P3 dst.

Kolesterol
Tabel 9 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap total kolesterol.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 9 diperoleh dari persentase total

kolesterol selama pemeliharaan (10 minggu). Total kolesterol pada perlakuan

18
P2 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 159,25 mg/dL. Dimana pada

perlakuan P2 sebesar (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi Black

Soldier Fly).

Konsentrasi kolesterol yang diperoleh pada penelitian ini berkisar

antara 121,75-159,25 mg/dL. Kisaran tersebut masih dalam kategori normal.

Adewole et al. (2021) kolesterol ayam yang normal adalah 129-297 mg/dl.

Kadar kolesterol darah yang normal, menunjukkan bahwa selama

penambahan pakan fermentasi black soldier fly pada ayam kampung tidak

menimbulkan gangguan terhadap proses metabolisme di dalam tubuh ayam.

Menurut Agustina dan Purwanti (2012) yang menyatakan bahwa penggunaan

feed additive ramuan herbal dalam pakan dan dosis yang digunakan harus

tepat karena bila tidak, dapat menyebabkan terjadinya toksik yang akan

merusak jaringan organ dalam terutama organ hati yang merupakan pusat

metabolisme.

Dibahas kenapa tidak memberikan pengaruh yang nyata?????

Penambahan pakan fermentasi black soldier fly pada kolesterol ayam

kampung walaupun tidak berpengaruh nyata tetapi memberikan peningkatan

yang signifikan dalam kisaran normal. Dimana black soldier fly mempunyai

salah satu jenis asam amino bebas yang memiliki peranan utama dalam

berbagai fungsi biologis tubuh yaitu taurine untuk stabilitas membran,

antioksidan, dan keseimbangan kekebalan tubuh (Shepperd, 2007).

Josep et al. menyatakan bahwa 25% kolestrol berasal dari perlakuan

pakan yang diberikan, sedangkan 75% berasal dari sintesis didalam tubuh

yang berpusat di hati. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah merupakan

19
presdiposisi terhadap aterosklerosis, suatu keadaan kolestrol dan lipida masuk

kedinding pembuluh darah dibagian dalam, ditandai oleh pengumpulan darah

dibagian dalam, ditandai oleh penumpukan (deposisi) esterkolestrol dan lipida

didalam jaringan penyambung dinding arteri (Frandson, 1992).

Menurut Argawa dan Rao (2000), penurunan kadar kolesterol akibat

adanya antioksidan dalam ransum, karena zat antioksidan menetralkan radikal

bebas dan menarik lemak yang menghambat kerja enzim sehingga produksi

kolesterol yang tersirkulasi dalam darah berkurang. Menurut Hargis (1988)

kolesterol darah banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, pakan dan obat-

obatan. Muchtadi et al. (1993), kolesterol dalam tubuh dapat berasal dari dua

sumber yaitu dari pakan dan biosintesis de novo. Kolesterol yang berasal dari

makanan memegang peranan penting, karena merupakan sterol utama di

dalam tubuh serta komponen permukaan sel dan membran intraseluler.

Biosintesis kolesterol secara de novo banyak dipengaruhi oleh faktor tingkat

stress ayam broiler.

ALT (alanin aminotransferase)

Tabel 9 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi

dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap ALT. Berdasarkan

hasil penelitian pada tabel 8 diperoleh dari persentase ALT selama

pemeliharaan (10 minggu). ALT pada perlakuan P4 didapatkan nilai yang

nyata lebih tinggi yaitu 6,75 U/L. Dimana pada perlakuan P4 sebesar (75%

Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi Black Soldier Fly).

Konsentrasi ALT yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara

20
4,00-6,75 U/L. Kisaran tersebut masih dalam kategori normal. Menurut

Daneshyer et al. (2009) persentase enzim ALT pada ayam yang normal

berkisar antara 4,00-18,00 U/L. Hal ini dimungkinkan bahwa penambahan

pakan fermentasi black soldier fly dapat menurunkan zat anti nutrisi pada

ayam kampung, sehingga ALT tetap berada didalam sel yang berakibat tidak

ada atau hanya sedikit yang keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah.

Apa saja yang mempengaruhi ALT????

Apakah kandungan dalam BSF masuk dalam salah satu faktor

tersebut?

Pakan fermentasi black soldier fly memiliki kandungan anti mikroba

dan anti jamur sehingga apabila dikonsumsi oleh unggas akan meningkatkan

daya tahan tubuh ternak (Salmina, 2010). Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan bahwa pada perlakuan P4 didapatkan nilai yang nyata lebih

tinggi ini terjadi karena adanya kandungan aktif asam amino esensial yang

terdiri dari lisin, taurin dan arginin mempunyai fungsi menyusun protein

didalam tubuh dan mendukung respon imunitas ternak. Pada black soldier fly

terdapat kandungan lisin sekitar 10,65% yang dapat meningkatkan berat

badan dan mempercepat pertumbuhan yang maksimal dalam proses

metabolisme (Lisnahan et al., 2017).

Menurut Candra (2013) jika organ hati normal maka enzim ALT tetap

berada didalam sel hati. Jika sel hati menghasilkan enzim ALT secara

berlebih maka enzim akan keluar dari sel hati dan masuk kedalam pembuluh

darah, yang berakibat kadar ALT dalam darah meningkat. Namun demikian,

enzim ALT ini juga diproduksi oleh sel otot jantung, sehingga walaupun tidak

21
ada pemicu yang menyebabkan enzim tersebut keluar dari sel hati, didalam

darah akan masih terdeteksi. Menurut Salam et al. (2014) enzim ALT dapat

digunakan sebagai indikator kesehatan ternak seperti kerusakan sel-sel yang

terdapat di dalam organ hati akibat perlakuan pemberian pakan atau feed

additive. Onyimonyi (2013) menjelaskan bahwa enzim ALT dilepaskan ketika

terdapat kerusakan jaringan hati, bilirubin adalah produk pemecahan akhir

haemoglobin, adanya peningkatan ALT dan bilirubin sebagai tanda diagnosa

telah terjadi kerusakan hati.

22
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan hingga level

25% mampu meningkatkan meningkatkan bobot bursa fabrisius, histomorfologi

bursa fabrisius, profil hematologi dan biokimia darah ayam kampung fase

starter.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan level diatas

25% pada ternak unggas yang sama.

23

Anda mungkin juga menyukai