pakan terhadap bobot relatif organ limfoid ayam kampung, dapat dilihat pada
Tabel 4. berikut.
F Hitung F Tabel
0.05
Bobot Bursa Fabrisius
P0 vs P1 3,013053tn 3,055
P0 vs P2, P3, P4 23,92009** 3,055
P1 vs P2, P3, P4 0,955649tn 3,055
P2 vs P3, P4 0,44584 tn 3,055
Keterangan : **berbeda nyata, tn
tidak berbeda nyata
fabrisius. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 diperoleh dari data bobot
relatif bursa fabrisius selama pemeliharaan (10 minggu). Bobot relatif bursa
fabrisius pada perlakuan P2 dan P3 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi
1
yaitu 0,28%. Dimana pada perlakuan P2 sebesar (85% Pakan Basal + 15%
Pakan Fermentasi Black Soldier Fly) dan perlakuan P3 sebesar (80% Pakan
Basal + 20% Pakan Fermentasi Black Soldier Fly). Pada Tabel 5 uji kontras
orthogonal terdapat perbedaan yang sangat nyata bobot relatif bursa fabrisius PP0
ini sama dengan yang dilaporkan oleh Toghyani (2010), bahwa ukuran normal
bursa fabrisius pada ayam kampung berkisar antara 0,09%-0,48% dari bobot
hidup. Persentase bobot relatif bursa fabrisius ayam kampung pada perlakuan
pakan tepung ikan yaitu (0,08%) dan untuk perlakuan penambahan pakan
fermentasi black soldier fly yaitu P2 sampai P4 berkisar antara 0,15% hingga-
0,28%.
beberapa faktor yaitu berada dikondisi yang tidak nyaman yang akan
disebabkan oleh discomfort index dan feed intake yang dibawah normal itu
diduga berdampak pada penurunan ukuran bobot relatif yang lebih rendah
peningkatan bobot absolut atau umur ternak, dan jika bobot bursa kecil maka
2
Penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan pada
dan hanya dapat menyehatkan saluran pencernaan saja. Hal ini dibuktikan
dari perlakuan P1 tanpa black soldier fly bobot relatifnya normal. Terdapat
kandungan asam laurat yang tinggi pada dari black soldier fly yang dapat
imun pada black soldier fly secara umum telah berkembang dengan baik
agen infeksi, kandungan nutrisi, umur dan suhu lingkungan. Organ limfoid ini
tinggi bobot organ limfoid menunjukkan tingginya zat imun dan diikuti dengan
Menurut Fajrih et al. (2014) bahwa besar kecilnya bobot relatif bursa fabricius
cepat dan mencapai ukuran maksimum pada umur 4-12 minggu. Jamilah dkk.
oleh pakan yang dapat merangsang payer patch pada permukaan usus untuk
pakan terhadap histologi bursa fabrisius ayam kampung, dapat dilihat pada
Tabel 6 berikut.
3
Tabel 6. Pengaruh penambahan black soldier fly terfermentasi dalam pakan
terhadap histologi bursa fabrisius ayam kampung
Jumlah Folikel Diamater Folikel
Perlakuan (µm)
P0 22,25±10,71 1613,61±111,29
P1 35,75±14,72 766,40±354,64
P2 31,75±15,58 1031,16±322,91
P3 45,75±16,93 750,75±118,87
P4 50,25±11,89 619,57±312,45
Keterangan: P0 (Pakan Komersial), P1 (100% Pakan Basal + 0% Pakan Fermentasi
BSF), P2 (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi BSF), P3 (80% Pakan Basal +
20% Pakan Fermentasi BSF), P4 (75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi BSF).
dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah folikel bursa
fabrisius. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 6 diperoleh dari data jumlah
folikel bursa fabrisius selama pemeliharaan (10 minggu). Jumlah folikel bursa
fabrisius pada perlakuan P4 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu
50,25. Dimana pada perlakuan P4 sebesar (75% Pakan Basal + 25% Pakan
4
Persentase jumlah folikel bursa fabrisius pada penelitian ini berkisar
soldier fly mempunyai luasan folikel lebih besar daripada perlakuan P0. Black
Soldier Fly tidak hanya memiliki efek imunostimulan pada sistem imun
memberikan efektivitas yang lebih baik untuk diterapkan pada ternak unggas
unggas (Lee et al. 2011). Proliferasi limfosit merupakan penanda adanya fase
aktivasi dari respon imun tubuh. Proliferasi limfosit ini berupa peningkatan
5
Gambar 3. Gambaran histologis jumlah folikel bursa fabrisius (A : 100% Pakan
Komersial + 0% Pakan Fermentasi BSF), (B : 100% Pakan Basal +
0% Pakan Fermentasi BSF), (C : 85% Pakan Basal + 15% Pakan
Fermentasi BSF), (D : 80% Pakan Basal + 20% Pakan Fermentasi
BSF), dan (E : 75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi BSF).
pemberian pakan fermentasi black soldier fly terlihat adanya proses peluruhan
dan pengurangan sel-sel dalam folikel limfoid yang biasanya dimulai dan
diawali dari dari bagian medulla, kemudian berlanjut pada bagian korteks dan
pada akhirnya terjadi peluruhan secara total yang berakibat atrofi dan
hilangnya folikel lomfoid tersebut. Hal ini akan menyebabkan jumlah total
memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Jumlah folikel limfoid bursa fabricius pada unggas normal kurang lebih
sebanyak 820 (Olah dan Glick, 1978). Kepadatan jumlah folikel limfoid bursa
kepadatan sel limfosit lebih tinggi. Kandungan asam laurat yang tinggi pada
melindungi kerusakan sel oleh infeksi virus, dan meningkatkan jumlah antibodi
limfoid bursa Fabricius dimulai pada saat embrio memasuki umur 10 hari.
Folikel limfoid ini akan terus tumbuh dan berkembang sampai ayam mencapai
6
pertumbuhan optimum pada umur 7-13 minggu, yakni saat ayam mencapai
folikel bursa fabrisius pada perlakuan P0 didapatkan nilai yang nyata lebih
Komersial + 0% Pakan Fermentasi Black Soldier Fly). Pada Tabel 6 uji kontras
nyata.
7
Gambar 3. Gambaran histologis diameter folikel bursa fabrisius (A : 100%
Pakan Komersial + 0% Pakan Fermentasi BSF), (B : 100% Pakan
Basal + 0% Pakan Fermentasi BSF), (C : 85% Pakan Basal + 15%
Pakan Fermentasi BSF), (D : 80% Pakan Basal + 20% Pakan
Fermentasi BSF), dan (E : 75% Pakan Basal + 25% Pakan
Fermentasi BSF).
619,57 - 1613,61µm. Kisaran tersebut dalam kategori normal. Hasil ini sama
dengan yang dilaporkan oleh Hidayah (2010), bahwa ukuran normal diameter
folikel bursa fabrisius pada ayam kampung berkisar antara 600-1800µm. Hal
8
pakan fermentasi black soldier fly mempunyai diameter folikel dalam kategori
normal karena black soldier fly juga diketahui memiliki kandungan asam laurat
yang tinggi, salah satu jenis asam lemak yang dapat berfungsi sebagai agen
antimikroba alami (Kim dan Rhee, 2016) serta kandungan kitin, polisakarida
et al., 2016).
yang nyata lebih tinggi yaitu 1613,61µm dengan pakan komersial dimana
semakin tinggi protein kasar dalam pakan komersial semakin tinggi juga
dan jumlahnya. Masing-masing folikel dipisahkan oleh jaringan ikat atau yang
disebut trabekule. Pada ayam kampung yang diberi perlakuan kontrol tidak
9
terdapat ruang kosong antar folikel, sedangkan pada perlakuan yang diberi
pakan fermentasi black soldier fly terdapat ruang kosong antar folikel. Hal
tersebut dikarenakan adanya proliferasi sel limfosit pada folikel bursa fabricius
oleh (Hidayah, 2015), jumlah dan diameter folikel bursa Fabricius akan
folikel memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Pada ayam kampung umur 1 bulan ukuran folikel rata-rata 293 µm,
pada umur 2 bulan memiliki ukuran 498 µm, sedangkan pada umur 3 bulan
Fabricius terjadi pada minggu ke-10 sehingga ukuran folikel menjadi semakin
panjang, penelitian ini sejalan dengan yang dilaporkan oleh Alloui dkk.,
(2005). Folikel yang dibentuk oleh jaringan limfoid terdiri atas medula dan
forming cell) Romano dkk., (1996), di perbatasan antara medula dan korteks
terdapat sel-sel yang membentuk lengkungan di sisi medula dan terdapat sel
limfoblas. Folikel limfoid terdiri atas limfosit B 85-95%, limfosit T < 4%,
sisanya adalah sel lainnya seperti makrofag atau sel dendritik atau RES
pakan terhadap hematologi darah ayam kampung, dapat dilihat pada Tabel 7.
10
Total Protein Plasma Hematokrit
Perlakuan (gr/dL) (%)
P0 4,75±1,19 27,00±12,49
P1 3,70±0,54 30,50±7,76
P2 3,92±0,86 33,75±10,24
P3 3,87±0,35 32,00±8,83
P4 4,45±1,58 33,50±5,80
Keterangan: P0 (Pakan Komersial), P1 (100% Pakan Basal + 0% Pakan Fermentasi
BSF), P2 (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi BSF), P3 (80% Pakan Basal
+ 20% Pakan Fermentasi BSF), P4 (75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi
BSF).
dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap total protein plasma.
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 diperoleh data dari total protein
perlakuan P0 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 4,75 gr/dL. Dimana
kelompok perlakuan berkisar antara 3,70 – 4,75 gr/dL. Kisaran tersebut dalam
kategori normal yaitu 4.83 gr/dL (Kaneko et al., 1997) atau berkisar antara 4.0
- 5.2 gr/dL (Swenson 1984). Nilai normal total protein plasma per ml darah
ayam berkisar antara 3,0 – 6,0 g/ml (Balai Besar Veteriner Maros, 2015).
Peningkatan protein total juga dipengaruhi oleh status nutrisi (Kaneko et al.,
1997). Menurut Kaneko dkk. (1997) kadar protein dipengaruhi oleh umur,
11
hormonal, nutrisi, stres dan kehilangan cairan. Tingginya kadar total protein
plasma pada ayam kampung dalam penelitian ini dibandingkan dengan yang
dinyatakan oleh Swenson (1984) kadar total protein yang diperiksa adalah
dalam serum, kadar normal total protein serum ayam yaitu 4,0–5,2 g/dl,
sedangkan dalam penelitian ini yang diperiksa adalah kadar total protein
plasma. Protein yang terdapat di dalam plasma yaitu albumin, globulin, dan
nilai yang nyata lebih tinggi yaitu yaitu 4,75 gr/dL dengan pemberian pakan
tetapi kisaran kadar total protein plasma dalam perlakuan ini masih dalam
taraf yang normal. Pakan komersial mengandung protein kasar sebesar 16-
18% dapat meningkatkan total protein plasma pada ayam kampung. Jumiati
dkk. (2017) menyatakan bahwa ketika pakan dikonsumsi dan masuk ke dalam
tubuh ternak maka akan terjadi proses metabolisme. Aktivitas kerja dari hati
amino disintesis menjadi protein hati atau protein plasma (darah), selanjutnya
Apakah kadar total protein plasma hanya dipengaruhi oleh kandungan prptein
12
total protein yang rendah dari standar normal menandakan ayam kekurangan
nutrisi. Menurut Saleh dan Jeffrienda (2005), kandungan total protein plasma
protein dalam tubuh yaitu adanya indikator selisih antara sintesis dan
berarti black soldier fly tidak bersifat patogen bagi ayam sehingga tidak
respons imun pada ayam kampung. Rataan parameter biokimia total protein
plasma ayam kampung pada penelitian ini dalam kisaran normal dan setara
dengan beberapa penelitian lain seperti Al-Daraji dan Salih (2012), dan
Hematokrit (PCV)
13
darah atau PCV. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 7 data nilai
didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 33,75%. Dimana pada perlakuan
P2 sebesar (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi Black Soldier Fly).
Nilai hematokrit darah atau PCV yang diperoleh pada penelitian ini
kategoripada kisaran normal. Hasil ini sama dengan yang dilaporkan oleh Jain
(1993), bahwa kisaran normal nilai hematokrit ayam yaitu 22%- 35%. Nilai
perlakuan masih berada dalam kisaran normal, hal ini menandakan status
kesehatan hewan berada dalam kondisi yang baik. Dimana black soldier fly
pada black soldier fly sebanyak 3,16% dalam pakan mampu meningkatkan
konsentrasi antibodi maka sistem imun ternak meningkat dan lebih tahan
terhadap penyakit.
menentukan jumlah sel darah yang terlalu tinggi, terlalu rendah, atau normal.
14
Naik turunnya nilai hematokrit tergantung pada volume sel-sel darah yang
dkk. (2007) bahwa nilai hematokrit sangat tergantung pada jumlah eritrosit,
karena eritrosit merupakan massa sel terbesar dalam darah. Nuraini (2006),
hematokrit yaitu mengukur proporsi (ukuran) sel darah merah (eritrosit), sebab
semakin banyak gesekan yang terjadi di dalam sirkulasi darah pada berbagai
lapisan darah dan gesekan ini menentukan viskositas, oleh karena itu
Hasil sidik ragam profil biokimia darah ayam kampung pada penelitian
(P>0,05) terhadap profil biokimia darah ayam kampung yang diamati, yaitu
total kolestrol dan ALT. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut.
15
P3 3,94±1,47 157,50±34,51 5,00±1,41
P4 4,77±1,69 130,25±29,83 6,75±3,09
Keterangan: P0 (Pakan Komersial), P1 (100% Pakan Basal + 0% Pakan Fermentasi
BSF), P2 (85% Pakan Basal + 15% Pakan Fermentasi BSF), P3 (80% Pakan Basal +
20% Pakan Fermentasi BSF), P4 (75% Pakan Basal + 25% Pakan Fermentasi BSF).
F Hitung F Tabel
0.05
Asam Urat
P0 vs P1 9,59306** 3,055
P0 vs P2, P3, P4 0,206942tn 3,055
P1 vs P2, P3, P4 15070,1** 3,055
P2 vs P3, P4 41,68964** 3,055
Keterangan : **berbeda nyata, tn
tidak berbeda nyata
Asam Urat
Tabel 9 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi
asam urat selama pemeliharaan (10 minggu). Kadar asam urat pada
perlakuan P0 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 9,28 mg/dL.
Fermentasi Black Soldier Fly). Pada Tabel 10 uji kontras orthogonal kadar
antara 3,94-9,28 mg/dL dan berada pada. Kisaran tersebut dalam kategori
tinggi. Hasil ini sama dengan yang dilaporkan oleh Nunes et al. (2018), bahwa
16
kisaran normal kadar asam urat pada ayam yaitu sekitar 2,36- 6,30 mg/dL.
Kadar asam urat ayam kampung pada perlakuan P0 yaitu 9,28 mg/dL, untuk
pakan fermentasi black soldier fly masih dalam kisaran kadar asam urat darah
yang normal yang menunjukan ayam dalam kondisi sehat, sedangkan nilai
rataan kadar asam urat darah pada perlakuan P0 melebihi nilai kisaran
normal, yang menunjukan ayam dalam kondisi yang kurang sehat. Hal ini
sesuai yang dilaporkan oleh Saili et al. (2019) bahwa kisaran normal kadar
asam urat darah pada ayam yaitu sekitar 3,95 hingga 6,70 mg/dl. Hal ini
diduga pada perlakuan penambahan pakan fermentasi black soldier fly, tidak
tidak adanya zat anti nutrisi pada tepung ikan yang menyebabkan
kadar asam urat dalam darah sangat dipengaruhi oleh varian kandungan
protein. Demikian pula Ganong (2012) menyatakan bahwa variasi kadar asam
tubuh.
nyata lebih tinggi yaitu 9,28 mg/dL dengan pemberian pakan komersial
bahwa pemberian pakan komersial dengan rasio protein yang berbeda dapat
17
mempengaruhi tingkat pertumbuhan, efisiensi pakan dan status biokimia
darah.
indikator metabolisme protein dapat dilihat dari kadar urea dalam darah,
asam urat (Golstein dan Skadhauge, 2000). karena unggas tidak mampu
menghasilkan arginase, enzim yang berperan dalam siklus urea. Asam urat
nitrogen atau protein dan akan diekresikan keluar tubuh dalam bentuk urin
maupun dalam organ ginjal.. Asam urat dalam darah merupakan indikasi
aktivitas protein (Stevens, 1996). Asam urat sendiri tidak beracun atau
berbahaya dalam tubuh ayam, akan tetapi jika membentuk kristal urat akan
merusak jaringan tubuh, ini terjadi akibat tidak segera diekresikan ke luar
Rakmawati, 2015).
Kolesterol
Tabel 9 menunjukkan penambahan black soldier fly terfermentasi
18
P2 didapatkan nilai yang nyata lebih tinggi yaitu 159,25 mg/dL. Dimana pada
Soldier Fly).
Adewole et al. (2021) kolesterol ayam yang normal adalah 129-297 mg/dl.
penambahan pakan fermentasi black soldier fly pada ayam kampung tidak
feed additive ramuan herbal dalam pakan dan dosis yang digunakan harus
tepat karena bila tidak, dapat menyebabkan terjadinya toksik yang akan
merusak jaringan organ dalam terutama organ hati yang merupakan pusat
metabolisme.
yang signifikan dalam kisaran normal. Dimana black soldier fly mempunyai
salah satu jenis asam amino bebas yang memiliki peranan utama dalam
pakan yang diberikan, sedangkan 75% berasal dari sintesis didalam tubuh
yang berpusat di hati. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah merupakan
19
presdiposisi terhadap aterosklerosis, suatu keadaan kolestrol dan lipida masuk
bebas dan menarik lemak yang menghambat kerja enzim sehingga produksi
kolesterol darah banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, pakan dan obat-
obatan. Muchtadi et al. (1993), kolesterol dalam tubuh dapat berasal dari dua
sumber yaitu dari pakan dan biosintesis de novo. Kolesterol yang berasal dari
nyata lebih tinggi yaitu 6,75 U/L. Dimana pada perlakuan P4 sebesar (75%
20
4,00-6,75 U/L. Kisaran tersebut masih dalam kategori normal. Menurut
Daneshyer et al. (2009) persentase enzim ALT pada ayam yang normal
pakan fermentasi black soldier fly dapat menurunkan zat anti nutrisi pada
ayam kampung, sehingga ALT tetap berada didalam sel yang berakibat tidak
ada atau hanya sedikit yang keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah.
tersebut?
dan anti jamur sehingga apabila dikonsumsi oleh unggas akan meningkatkan
daya tahan tubuh ternak (Salmina, 2010). Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan bahwa pada perlakuan P4 didapatkan nilai yang nyata lebih
tinggi ini terjadi karena adanya kandungan aktif asam amino esensial yang
terdiri dari lisin, taurin dan arginin mempunyai fungsi menyusun protein
didalam tubuh dan mendukung respon imunitas ternak. Pada black soldier fly
Menurut Candra (2013) jika organ hati normal maka enzim ALT tetap
berada didalam sel hati. Jika sel hati menghasilkan enzim ALT secara
berlebih maka enzim akan keluar dari sel hati dan masuk kedalam pembuluh
darah, yang berakibat kadar ALT dalam darah meningkat. Namun demikian,
enzim ALT ini juga diproduksi oleh sel otot jantung, sehingga walaupun tidak
21
ada pemicu yang menyebabkan enzim tersebut keluar dari sel hati, didalam
darah akan masih terdeteksi. Menurut Salam et al. (2014) enzim ALT dapat
terdapat di dalam organ hati akibat perlakuan pemberian pakan atau feed
22
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
bursa fabrisius, profil hematologi dan biokimia darah ayam kampung fase
starter.
Saran
23