Sistem perkandangan ayam sentul fase layer pada kandang A.1 dan
kandang A.2 terdiri dari kandang koloni, dan kandang postal. Model lantai
yang digunakan dalam kandang postal yaitu lantai litter. Ukuran kandang
yang digunakan pada kandang A.1 yaitu 10×5 meter dan ukuran kandang A.2
kandang dan sebaliknya. Oleh karena itu atap harus seuai dengan penggunaan
kandang dan fase pemeliharaan ayam. Tipe atap yang digunakan di kandang
A yakni tipe atap A. Populasi kandang A.1 sebesar 108 ekor, sedangkan
Suhu pada kandang koloni dan kandang postal yakni 26°C dan
kelembaban pada kedua kandang tersebut 80%. Bell and Weaver (2002)
menyatakan suhu lingkungan yang nyaman untuk ayam berkisar antara 20-
24°C. Semakin tinggi suhu udara maka panas yang dikeluarkan tubuh ayam
suhu tubuh ternak yang akan mengalami stress panas disertai dengan
Tempat pakan yang digunakan pada kandang koloni berupa paralon dan
tempat minum berupa nipple drinker. Tempat pakan yang digunakan pada
kandang postal berupa hanging feeder dan tempat minum berupa drinker
otomatis.
2. Pemberian Pakan dan Minum Fase Layer
ration) dan ransum ganda yang terdiri atas dua atau lebih jenis ransum (multi-
phase ration) (Noy dan Skanlan 1997, Iskandar dkk 1998, Dozier et al. 2006).
Pada pemeliharaan ayam sentul fase layer di UPTD BPPT Unggas Jatiwangi,
pemberian pakan yang diberikan kepada ayam sentul periode layer harus
bahwa tubuh ternak dibangun dari zat-zat makanan yang diperoleh dari
Pemberian pakan pada ayam sentul periode layer dilakukan dua kali
sehari yaitu pagi dan siang hari. Tatalaksana pemberian pakan yaitu dengan
pakan ditaburkan dalam beberapa hanging feeder untuk kandang postal dan
kebutuhan air pada ayam dengan suhu lingkungan 25°C adalah dua kali
jumlah pakan, namun pada suhu lingkungan 30-32°C konsumsi air dapat
Protein 17,0%
Lemak 4,0%
Serat 6,0%
Abu 13,5%
Calsium 3,5%
Phosphor 0,7%
Aflatoxin 20 ppb
Killed
pemberian vaksin harus diberikan pada ternak yang sehat. Pemberian vaksin
pada ayam fase layer setiap tiga bulan sekali dengan cara injeksi
dalam pakan sedikit demi sedikit kemudian pakan yang sudah ditambahkan
obat dimasukkan ke dalam mixer agar obat cacing tercampur rata. Waktu
Ariyanti R, N. Ulupi, T. Suryati, dan R.I. Arifiantini. 2017. Performa Produksi dan
Bell, D. dan W. D. Weaver, Jr. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production.
Noy, Y. and D. Skanlan. 1997. Posthatch development in poultry. J. Appl. Poult. Res.
6(3): 344-354.
Sudaryani, T., H. Santoso. 2003. Pembibitan Ayam Buras. Penebar Swadaya, Jakarta.
Press. Yogyakarta.