PENDAHULUAN
Asam urat merupakan hasil akhir dari proses metabolisme purin di dalam
tubuh. Dua per tiga bagian dari total asam urat di dalam tubuh merupakan asam urat
endogen atau asam urat yang berasal dari katabolisme nukleotida purin yang
terdapat di dalam inti sel sedangkan satu per tiga bagiannya merupakan asam urat
eksogen atau asam urat yang berasal dari makanan tinggi purin yang dikonsumsi
(Singh, Vv, Sg, & Vikas, 2009). Proses metabolisme purin dibantu oleh enzim
xantin oksidase (XO) yang mengkatalisis perubahan hipoxantin menjadi xantin dan
Asam urat yang telah terbentuk selanjutnya akan dikeluarkan dari tubuh
melalui ginjal sebanyak 70% dan melalui saluran pencernaan sebanyak 30% (Singh
et al., 2009). Asam urat yang dibawa ke ginjal melalui aliran darah selanjutnya akan
dikeluarkan bersama dengan urin. Pengeluaran asam urat bersama urin diatur oleh
ginjal sehingga kadarnya di dalam darah tetap berada dalam kondisi normal atau
hiperurisemia apabila kadar asam uratnya lebih dari 7,0 mg/dL pada laki-laki dan
lebih dari 5,7 mg/dL pada perempuan (Zhu, Pandya, & Choi, 2011). Hiperurisemia
1
Penderita hiperurisemia dapat ditemukan hampir di seluruh negara di dunia.
penyakit sendi di Indonesia adalah sebesar 7,30% atau 713.783 orang sedangkan
untuk prevalensi penyakit sendi di Jawa Timur sendiri adalah sebesar 6,72% atau
dengan melakukan diet rendah purin dan konsumsi obat yang dapat menurunkan
kadar asam urat seperti obat golongan urikosurik dan urikostatik. Salah satu jenis
obat dari golongan urikostatik yang sering digunakan adalah allopurinol yang
berperan sebagai inhibitor enzim xantin oksidase (Hasanah, Indriyanti, & Andriane,
hepatitis, nefropati, dan dapat bersifat toksisitas (Kong, Cai, Huang, Cheng, & Tan,
penggunaan obat tradisional adalah efek samping yang ditimbulkan relatif lebih
kecil dibandingkan obat kimia, selain itu penggunaan obat tradisional juga dapat
menjadi penuntun untuk menemukan obat baru (Restusari, Arifin, Dachriyanus, &
Yuliandra, 2014).
yang dapat digunakan sebagai obat untuk menurunkan kadar asam urat darah, yaitu
daun salam (Zyzigium polyanthum L.) daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.),
2
daun kelor (Moringa oleifera L.), jinten hitam (Coleus ambonicus L.), dan daun
sirsak (Annona muricata L.). Selain itu, salah satu tumbuhan yang juga diyakini
berupa minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, tannin, dan
fenol (Angelina, Turnip, & Khotimah, 2015). Konsumsi daun kemangi (Ocimum
mengobati batuk berdahak, serta dapat digunakan untuk mengatasi bau mulut dan
Senyawa kimia dalam kemangi (Ocimum sanctum L.) yang diyakini dapat
menurunkan kadar asam urat adalah luteolin, quercetin, apigenin, dan kaemferol.
penelitian yang dilakukan oleh Amatus, dkk (2016), menyatakan bahwa air rebusan
daun kemangi (Ocimum sanctum L.) yang mengandung senyawa flavonoid dapat
lain juga telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh kandungan flavonoid pada
ekstrak daun kemangi terhadap penurunan kadar asam urat, namun penelitian-
3
Effendi (2018) menggunakan ekstrak daun kemangi jenis Ocimum sanctum L.
Berdasarkan fakta tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut
terhadap penurunan kadar asam urat menggunakan kemangi jenis Ocimum sanctum
L. dan hewan coba mencit (Mus musculus L.) dengan judul penelitian “Pengaruh
Kadar Asam Urat Darah Mencit (Mus musculus L.) Hiperurisemia sebagai Sumber
Belajar Biologi”. Pemilihan mencit (Mus musculus L.) sebagai hewan uji adalah
sebagai bentuk relevansinya dengan manusia karena hewan ini memiliki beberapa
ciri fisiologis dan biokimia yang mirip dengan manusia (Schuler, 2006 dalam
Kartika, 2013).
sumber belajar dapat dilakukan apabila memenuhi syarat yang meliputi kejelasan
eksplorasi, dan kejelasan perolehan yang diharapkan (Munajah & Susilo, 2015).
pembelajaran Biologi kelas XI pada materi sistem gerak dengan Kompetensi Dasar
(KD) 3.5 yaitu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem gerak manusia. KD ini mengangkat kompetensi analisis
yang erat kaitannya dengan manusia dan kehidupannya secara nyata. Hasil survei
yang dilakukan di SMA PGRI 6 Kota Malang menunjukkan bahwa minat siswa
4
terhadap materi sistem gerak cukup tinggi namun materi ini dianggap cukup sulit
macam gerak serta mekanisme terjadinya, dan kelainan atau penyakit pada sistem
Hasil survei yang dilakukan pada peserta didik SMA PGRI 6 Kota Malang
materi sistem gerak berupa buku teks, LKS, dan PPT, namun penggunaan sumber
belajar tersebut masih belum cukup membantu peserta didik untuk memahami
untuk mencari materi tambahan mengenai sistem gerak. Hasil survei menggunakan
google form yang dibagikan pada peserta didik SMA PGRI 6 Kota Malang kelas
buku saku yang lebih menarik dan lebih ringkas sehingga lebih mudah dipahami,
selain itu buku saku juga lebih mudah dibawa dan dibaca kapan dan di mana saja.
terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit (Mus musculus L.)
Hiperurisemia sebagai Sumber Belajar Biologi” menjadi buku saku untuk materi
sistem gerak khususnya pada sub materi kelainan dan penyakit pada sistem gerak.
Sumber belajar berupa buku saku diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih
5
1.2 Rumusan Masalah
sanctum L.) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit (Mus
penurunan kadar asam urat darah mencit yang dilakukan secara in vivo
1. Secara Teoritis
menurunkan kadar asam urat darah pada mencit (Mus musculus L.)
2. Secara Praktis
6
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian atau
1.5 Batasan
2. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah mencit (Mus musculus
L.) jantan galur balb-c dengan berat 20-40 gram dan berumur 2-3 bulan
4. Indikator hiperurisemia adalah kadar asam urat dalam darah mencit (Mus
musculus L.)
5. Pengukuran kadar asam urat mencit (Mus musculus L.) dilakukan dengan
1. Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dari jaringan hewan atau tumbuhan
2. Daun kemangi adalah salah satu bagian pada tanaman kemangi (Ocimum
3. Asam urat adalah produk hasil metabolisme purin di dalam tubuh yang
7
4. Hiperurisemia merupakan kondisi di mana kadar asam urat dalam darah
5. Mencit (Mus musculus L.) adalah salah satu mamalia yang termasuk dalam