ABSTRAK
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara
menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul
kanker leher rahim (11,78%). RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung merupakan rumah
sakit rujukan yang ada di Provinsi Lampung, data yang diperoleh tahun 2014 dari rekam medis kasus
kanker payudara tercatat sebanyak 1.797 dan menempati posisi tertinggi.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan usia, usia menarche dan riwayat keluarga dengan kejadian kanker payudara di
RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016. Penelitian ini bersifat analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sebanyak 312 responden diilih sebagai sampel penelitian dengan teknik
simple random sampling.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni
2016.Pengumpulan data dengan menggunakan lembar checklist dianalisa secara univariat dan bivariat
(chi square). Sebanyak 108 (34,6%) responden pada usia yang beresiko, sebanyak 108 (34,6%)
responden pada usia menarche beresiko, sebanyak 204 (65,4%) responden tidak memiliki riwayat
keluarga. Ada hubungan usia dengan kejadian kanker payudara (p-value: 0,000; OR 3,160), usia
menarche dengan kejadian kanker payudara (p-value: 0,000; OR 3,110), riwayat keturunan dengan
kejadian kanker payudara (p-value: 0,000; OR 2,961) di RSUD. Dr. Abdul Moeloek Bandar Lampung
tahun 2015.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan dari 312 responden sebanyak 204 ( 65,4%)
Povinsi Lampung, penderita kanker payudara tidak mengalami kanker payudara, 108 (34,6)
selama tahun 2014 terdapat 2.119 mengalami kaker payudara. Sebanyak 205
penderita.Rumah sakit Dr. H. Abdul Moeloek (69,5%) dalam usia <40 tahun, 123 (39,4%)
yang merupakan salah satu rumah sakit usia ≥40 tahun. Sebanyak 220 (70,5%) usia
rujukan yang ada di Provinsi Lampung tercatat menarche tidak berisiko, 92 (29,5%) usia
1.797 pasien penderita kanker payudara dan menarche berisiko. Sebanyak 216 (69,2) tidak
menempati posis tertinggi. ada riwayat keluarga, 96 (30,8%) ada riwayat
keluarga.
METODOLOGI PENELITIAN Tabel 1
Jenis penelitian kuantitatif Hasil Analisa Univariat
dengan rancangan analitik dan pendekatan
cross sectional. Teknik sampling yang Variabel Jumlah %
digunakan simple random sampling dengan Kanker payudara
total sampel 312 wanita yang dirawat diruang Ya 108 34,6
mawar RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Tidak 204 65,4
Lampung. Data yang digunakan merupakan Usia
data sekunder yang bersumber dari data rekam >40 tahun 123 39,4
medis. Pengumpulan data menggunkan lembar < 40 tahun 205 69,5
checklist yang berisi variable – variable yang Usia Menarche
akan diteliti yaitu usia, usia menarche, riwayat Berisiko 92 29,5
keluarga dan kanker payudara. Data dianalisa Tidak berisiko 220 70,5
menggunkan analisa univariat dan analisa Riwayat Keluarga
bivariat (chi-squre) dengan bantuan SPSS. Ada riwayat 96 30,8
Tidak ada riwayat 216 69,2
HASIL
Hasil analisa univariat didapatkan
berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
Tabel 2
Hasil Analisa Bivariat
Kanker Payudara
Jumlah OR
Variabel Ya Tidak p-value
95% CI
n % n % N %
Usia
>40 tahun 62 50,4 61 49,6 123 100
0,000 3,160 (1,945-5,132)
< 40 tahun 46 24,3 143 75,7 189 100
Usia Menarche
Berisiko 49 53,3 43 46,7 92 100
0,000 3,110 (1,87-5,167)
Tidak Berisiko 59 26,8 161 73,2 220 100
Riwayat Keluarga
Ada Riwayat 50 52,1 46 47,9 96 100
0,000 2,961(1,794- 4,886)
Tidak ada Riwayat 58 26,9 158 73,1 216 100
(p=0,000; OR:3,110), maka dapat disimpulkan berarti bahwa 50% wanita yang mengalami
bahwa ada hubungan usia menarche dengan kanker payudara adalah pada umur 61 tahun
kejadian kanker payudara di Rumah Sakit atau bahkan lebih muda dan 50% lainnya
Umum Daerah Abdoel Moeloek Bandar terdiagnosa pada umur 61 tahun atau lebih.
Lampung tahun 2015.Dengan nilai OR 3,110 Dan Mochtar Ahmad (2003) dalam studinya di
berarti responden dengan usia menarche Malaysia menunjukkan hasil bahwa penderita
berisiko 3,110 kali lebih besar terkena kanker kanker payudara sebagian besar berumur 41-50
payudara. Sebanyak 96 responden dengan ada tahun(43,3%), dengan median 47 tahun.
riwayat keluarga, 50 (52,1) mengalami kanker Berdasarkan hasil penelitian dari 123
payudara, dari 216 responden tidak ada riwayat responden yang usia > 40 tahun, 62 (50,4%)
keluarga, 58 (26,9%) mengalami kanker responden terkena kanker payudara, menurut
payudara. Hasil uji statistic ada hubungan peneliti dapat dipahami bahwa umur seorang
riwayat keluarga dengan kejadian kanker wanita merupakan faktor risiko yang
payudara (p=0,000; OR=2,961) maka dapat mempengaruhi terjadinya kanker payudara.
disimpulkan bahwa ada hubungan riwayat Hal ini terjadi karena semakin bertambahnya
keluarga dengan kejadian kanker payudara di umur, maka jumlah kumulatif eksposur
Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek yangditerima sepanjang umur tersebut semakin
Bandar Lampung tahun 2015 dengan tinggi pula, selain itu secara fisiologi terjadi
OR=2,961 yang artinya responden dengan penurunan fungsi-fungsi organ dan
riwayat keluarga berpeluang 2,961 terjadinya menurunnya daya tahan tubuh. dan sebanyak
kanker payudara. 61 (49,6%) responden tidak terkena kanker
payudara hal ini dimungkinkan walaupun
PEMBAHASAN responden berada pada usia yang berisiko
1. Hubungan Usia dengan Kejadian kanker terkena kanker payudara namun adanya
payudara tindakan dari responden untuk melakukan
Hasil uji statistik diperoleh p-value = pencegahan kanker payudara, seperti menjaga
0,000 yang berarti p<α = 0,05 (Ho ditolak dan pola makan, beraktifitas cukup, tidak
Ha diterima), maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan KB hormonal dan faktor
ada hubungan umur dengan kejadian kanker pencegahan lain. dan dari 189 responden
payudara di Rumah Sakit Umum Daerah dengan usia < 40 tahun sebanyak 46 (24,3%)
Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun responden terkena kanker payudara hal ini
2015.Dengan nilai OR 3,160 berarti responden dapat disebabkan oleh karena adanya faktor
dengan usia beresiko memiliki peluang 3,160 penyebab lain seperti penggunaan kontrasepsi
kali lebih besar terkena kanker payudara jika hormonal, adanya faktor lain seperti
dibandingkan dengan responden dengan usia penggunaan KB hormonal, gaya hidup yang
tidak beresiko. tidak diambil dalam penelitian ini sehingga
Hasil penelitian ini sejalan dengan walaupun responden bukan termasuk kategori
Hasil review Ries dkk terhadap data statitistik beresiko namun terkena kanker payudara
kanker dari SEER menyatakan bahwa risiko
kanker payudara pada wanita umur lebih atau 2. Hubungan usia menarche dengan
sama dengan 50 tahun adalah 6,5 kali kejadian kanker payudara
dibandingkan dengan wanita yang berumur Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0
kurang dari 50 tahun. Demikian juga penelitian ,000 yang berarti p<α = 0,05 (Ho ditolak dan
yang dilakukan oleh University California San Ha diterima), maka dapat disimpulkan bahwa
Francisco (2006) yang menyatakan Hanya ada hubungan usia menarche dengan kejadian
4,7% terdiagnosa kanker payudara invasive kanker payudara di Rumah Sakit Umum
dan 3,6% terdiagnosa kanker payudara in situ Daerah Abdoel Moeloek Bandar Lampung
dari kelompok wanita yang berumur kurang tahun 2015.Dengan nilai OR 3,110 berarti
dari 40 tahun. Lebih dari 70% terdiagnosa responden dengan menarche beresiko memiliki
kanker payudara dari wanita yang berumur 50 peluang 3,110 kali lebih besar terkena kanker
tahun atau lebih. Selanjutnya adalah penelitian payudara jika dibandingkan dengan
yang dilakukan oleh American Cancer Society responden dengan menarche tidak beresiko.
(2006) yang menyatakan Selama tahun 1998- Hal ini sesuai dengan pernyataan
2002 median umur yang terdiagnosa kanker USCF (2006) bahwa Wanita yang mengalami
payudara adalah pada umur 61 tahun, hal ini haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
maka durasi eksposur estrogen makin panjang eksogen setelah menopause dan peningkatan
dan risiko terkena kanker payudara sedikit resiko kanker payudara. Para ahli
lebih tinggi. Pada saat seorang wanita mengemukakan bahwa estrogen berperan
mengalami haid pertama, maka dimulailah penting dalam pathogenesis kanker payudara.
fungsi siklus ovarium yang menghasilkan Dalam penelitian, Kotsopoulus et al
estrogen. Jurnlah eksposur estrogen dan menyatakan bahwa usiamenarche di atas usia
progesterone pada seorang wanita selama masa 14-15 tahun pada wanita yang mengalami
hidupnya dipercaya merupakan faktor risiko. mutasi gen BRCA1 terbukti dapat mengurangi
Lebih lama seorang wanita terekspos, maka risiko kanker payudara
risiko untuk terkena kanker payudara lebih Berdasarkan hasil penelitian diketahui
tinggi pula.Selain saat mulai terekspos, maka bahwa dari 92 responden yang beresiko,
keteraturan siklus menstruasi juga ikut sebanyak 49 (53,3%) terkena kanker payudara
berperan. Keteraturan siklus menggambarkan Menurut pendapat peneliti, berdasarkan hasil
frekuensi eksposur, jadi semakin cepat seorang penelitian pada wanita yang mengalami
wanita mengalami haid yang teratur sejak haid menarche pada usia dini, akan memiliki siklus
pertamanya, maka wanita tersebut menstruasi yang lebih banyak dibandingkan
mendapatkan eksposur yang lebih tinggi dengan wanita yang menstruasinya pada usia
dibandingkan wanita yang keteraturan haidnya normal. Semakin banyak siklus menstruasi
lambat atau memiliki siklus menstruasi yang seorang wanita, semakin sering pula terpajan
panjang.(5) terhadap peningkatan estrogen pada setiap
Bila haid pertama datang sebelum usia siklus menstruasi, hal ini akan semakin
12 tahun, maka wanita akan mengalami meningkatkan risiko terkena kanker payudara
sirkulasi hormon estrogen sepanjang hidupnya dan sebanyak 43 (46,7%) responden tidak
lebih lama. Hormon estrogen dapat terkena kanker payudara hal ini dimungkinkan
merangsang pertumbuhan duktus dalam karena adanya gaya hidup sehat, tidak
kelenjar payudara.Keterpajanan lebih lama dari menggunakan kontrasepsi hormonal sehingga
hormon estrogen dapat menimbulkan mengurangi risiko pada responden untuk tidak
perubahan sel-sel duktus dari kelenjar terkena kanker payudara, karena usia menarche
payudara.Perubahan tersebut dapat berupa bukanlah merupakan faktor utama dari risiko
hipertropi dan proliferasi yang abnormal kejadian kanker payudara namun merupakan
sehingga akhirnya dapat berubah menjadi salah satu faktor risiko, sehingga jika
kanker. Menarche kurang dari 12 tahun responden dapat menghindari faktor risiko lain
mempunyai risiko 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari maka responden terhindar dari risiko kanker
pada wanita dengan menarche datang pada usia payudara.
normal yaitu lebih dari 12 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dari 220
Menarche dini berhubungan dengan responden dengan tidak bersiko, sebanyak 59
peningkatan risiko kanker payudara. Dewasa (26,8%) terkena kanker payudara hal ini
ini di negara-negara berkembang, terjadi dimungkinkan karena adanya faktor risiko lain
pergeseran usia menarche dini sekitar 16-17 yang tidak diambil dalam penelitian ini seperti
tahun menjadi 12-13 tahun. Risiko kanker penggunaan KB hormonal, gaya hidup yang
payudara mengalami penurunan sekitar 10% sehat atau adanya faktor usia dan keturunan
setiap 2 tahun keterlambatan usia menarche sehingga walaupun usia menarche responden
(Prawirohardjo, 2007). Butler, dkk (2013) bukan termasuk berisiko namun responden
Meneliti hubungan antara usia menarche, masih tetap terkena kanker payudara dari
siklus ovulasi yang lebih dini dan siklus faktor risiko lain.
reproduksi yang pendek terhadap peningkatan Peran petugas kesehatan, dalam hal ini
risiko kanker payudara dalam 1505 kontrol dan bidan diharapkan dapat memberikan informasi
1647 kasus. Didapatkan bahwa pada usia yang benar tentang faktor risiko apa saja yang
menarche yang lebih muda (12 tahun) terdapat dapat menyebabkan kanker payudara sehingga
peningkatan risiko kanker payudara (OR=1,5). wanita usai subur dapat melakukan tindakan
Banyak bukti studi epidemiologic yang pencegahan terhadap kanker payudara,
menunjukkan hubungan positif antara: (1) sedangkan untuk yang sudah terkena kanker
kadar estrogen, (2) tanda-tanda pajanan payudara diharapkan adanya informasi yang
estrogen seperti menopause lama dan benar tentang pengobatan sehingga responden
manarche dini (3) Penggunaan estrogen dapat melakukan pengobatan secara tuntas
tinggi terkena kanker payudara selama untuk mengontrol pertumbuhan sel agar
hidupnya. berjalan normal.
Meskipun di beberapa keluarga Pada wanita premenopause yang
dengan mutasi BRCA1 risiko seumur hidup memiliki riwayat keluarga tingkat pertama
dari kanker payudara adalah setinggi 80%, penderita kanker payudara unilateral, maka
rata-rata risiko ini tampaknya menjadi di risikonya untuk menderita kanker payudara
kisaran 55-65%.Untuk mutasi BRCA2 resiko dua kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang
lebih rendah, sekitar 45%.Kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga. Wanita yang
terkait dengan mutasi ini terjadi lebih sering memiliki riwayat keluarga tingkat pertama
pada wanita yang lebih muda dan lebih sering penderita kanker payudara bilateral , maka
mempengaruhi kedua payudara dari kanker peningkatan risikonya bisa mencapai lima kali.
tidak terkait dengan mutasi ini.Wanita dengan Pada keluarga yang memiliki riwayat kanker
mutasi diwariskan juga memiliki peningkatan payudara, maka anak perempuannya memiliki
risiko untuk mengembangkan kanker lainnya, kemungkinan menderita kanker payudara
terutama kanker ovarium . sebesar 30% terjadi sebelum umur 40 tahun.
Risiko kanker payudara lebih tinggi Menurut penelitian Fitoni (2012)
pada wanita yang dekat darah kerabat memiliki Pasien kanker payudara yang memiliki riwayat
penyakit ini.Memiliki satu kerabat tingkat kanker payudarapada keluarganya ternyata
pertama (ibu, adik, atau anak perempuan) cukup tinggi. Terdapat 36 subyek atau
dengan kanker payudara sekitar dua kali lipat 51,4%mengaku memiliki riwayat kanker
risiko seorang wanita.Memiliki 2 tingkat payudara pada keluarganya. Jumlah
pertama kerabat meningkatkan risiko nya inimelebihi separuh dari keseluruhan sampel
sekitar 3 kali lipat.Risiko yang tepat tidak yang diteliti.Hal ini Faktor risiko adanya
diketahui, tetapi wanita dengan riwayat riwayat kanker payudara pada keluarga
keluarga kanker payudara pada seorang ayah memang diduga kuat berperan dalam
atau saudara juga memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.
kanker payudara.Secara keseluruhan, kurang Berdasarkan hasil penelitian diketahui
dari 15% dari wanita dengan kanker payudara bahwa dari 96 responden dengan riwayat
memiliki anggota keluarga dengan penyakit keluarga sebanyak 50 (52,1%) terkena kanker
ini. Ini berarti bahwa sebagian besar (lebih dari payudara, menurut peneliti hal ini
85%) wanita yang terkena kanker payudara menunjukkan pengaruh riwayat
tidak memiliki riwayat keluarga penyakit ini.(1) kankerpayudara dalam keluarga sebagai faktor
Menurut penelitian Rianti (2012) Hasil risiko kanker payudara.menunjukkan bahwa
analisis diperoleh ada hubungan riwayat riwayat kanker payudara pada keluarga
keluarga dengan kejadian kanker payudara. cukupberperan dalam terjadinya kanker
Dan hasil penelitian ini juga menyatakan payudara. Adapun riwayat kankerpayudara
bahwa ibu yang tidak mempunyai riwayat pada keluarga yang dimaksud ini adalahfirst
keluarga dengan kanker payudara berisiko 6,44 degree relatives(orang tua atau saudara
kali lebih tinggi untuk tidak menderita kanker kandung), sehingga butuh informasi yang jelas
payudara dibandingkan dengan ibu yang kepada masyarakat tentang faktor resiko dari
mempunyai riwayat keluarga dengan kanker kanker payudara sehingga meningkatkan
payudara. Hasil penelitian ini sesuai dengan kewaspadaan terutama yang memiliki keluarga
pernyataan Lanfranchi (2005) dalam Rianti yang terkena kanker payudara untuk lebih
(2012) bahwa Wanita yang memiliki kerabat mendeteksi secara dini sehingga dapat
yang menderita kanker payudara akan mencegah kanker payudara ke arah stadium
mempunyai risiko kanker payudara lebih lanjut dan sebanyak 46 (47,9%) tidak terkena
tinggi, terutama saudara seibu tingkat pertama, kanker payudara hal ini dimungkinkan karena
seperti ibu, kakak atau adik perempuan atau faktor riwayat keluarga bukan merupakan
anak perempuan. Risiko ini meningkat jika faktor utama dari kejadian kanker payudara
seorang wanita memiliki beberapa kerabat namun adanya faktor lain sehingga walaupun
tingkat pertama yang terkena kanker payudara, responden memiliki riwayat keluarga yang
atau jika is mempunyai kerabat tingkat pertama menderita kanker payudara namun responden
yang menderita kanker payudara pada umur dapat menghindari faktor risiko lain dan
muda atau pada kedua sisi payudaranya.Gen kemungkinan memiliki gaya hidup yang sehat
BRCA yang terdapat dalam DNA berperan sehingga responden dapatterhindar dari kanker
payudara dan dari 216 responden tidak ada khususnya wanita dapat melakukan
riwayat keturunan sebanyak 58 (26,9%) pemeriksaan payudara sendiri dalam
terkena kanker payudara hal ini dimungkinkan mendeteksi kanker payudara sejak dini,
adanya faktor risiko lain pada diri responden mencari informasi tentang kanker payudara
seperti usia yang berisiko maupun usia serta menjaga pola hidup sehat dan
menarche yang berisiko dan risiko-risiko lain menghindari faktor pencetus yang dapat
yang dapat menyebabkan kanker payudara diubah dari kanker payudara.
yang tidak dihindari responden yang tidak
diambil dalam penelitian ini, seperti gaya DAFTAR PUSTAKA
hidup yang tidak sehat, penggunaan KB 1. American Cancer Society. 2015.
hormonal, adanya riwayat tumor dan lain-lain http//www.cancer.org diakses tanggal 20
sehingga walaupun responden tidak memiliki Februari 2015.
keluarga dengan riwayat kanker payudara 2. Anggorowati. 2013. Risiko jumlah
namun tetap mengalami kanker payudara. perkawinan, riwayat abortus dan
Menurut pendapat peneliti petugas pemakaian alat kontrasepsi hormonal
kesehatan harus memberikan informasi tentang terhadap kejadian kanker payudara di
mencegah kanker payudara yang dapat rumah sakit pelamonia Makassar tahun
dilakukan oleh wanita usia subur seperti: 2013.
menjaga berat badan, menghindari alkohol, 3. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,
teratur minimal 30 menit sehari, Edisi Keenam. PT. Rineka Cipta, Jakarta
meminimalkan mengkonsumsi lemak jenuh, 4. Depkes RI, 2012. Profil Kesehatan
mengkonsumsi karbohidrat sesuai dengan porsi Indonesia. Jakarta. http://www.depkes.
atau dapat mengganti dengan kacang-kacangan go.id. diakses 17 Januari 2015
yang mempunyai serat tinggi. dan memberikan 5. Lanfranchi A and Brind J, 2005. Breast
informasi untuk mengenali gejala dan tanda Cancer: Risk and Prevention, The Edition.
dari kanker payudara seperti: terdapat benjolan New York:Pounghkeepsie.
pada payudara namun tidak terasa sakit, terasa 6. Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan dan
gatal dan ruam atau peradangan yang terjadi kandungan. EGC: Jakarta
terus menerus di area sekitar puting, Terjadi 7. Nisman. 2011. Kanker Payudara. Nuha
pendarahan atau terdapat cairan yang tidak Medika: yogyakarta
biasa yang keluar dari puting dan lain-lain 8. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
sendiri. Sehingga diharapkan dengan adanya Jakarta : Rineka Cipta
informasi yang benar tentanhg cara 9. Nursalam. 2011. Asuhan Keperawatan
menghindari kanker payudara dan dengan pada pasien kanker payudara. Jakarta.
melakukan pendeteksian secara dini kanker Salemba Medika
payudara dapat meningkatkan derajat 10. Oktavianisya. Pengaruh Penggunaan
kesehatan pada wanita usis subur Kontrasepsi Hormonal Terhadap Kejadian
Kanker Payudara di RSD dr. Soebandi
SIMPULAN Jember. Skripsi. 2011
Dari penelitian yang dilakukan di 11. Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Moeloek (RSUDAM). Profil Rumah Sakit
Lampung tahun 2015 didapatkan ada 2015. Lampung
hubungan antara usia dengan kejadian kanker 12. Sastrosudarmo, Wh. 2008. Kanker The
payudarad( p-value : 0,000 : OR 3,160), ada Silent Kanker. Cetakan Edisi I Graha
hubungan antara usia menarche dengan Media. Jakarta
kejadian kanker payudara (p-value : 0,000 : 13. Setiati, Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker
OR 3,110), ada hubungan riwayat keluarga Ganas Pembunuh Wanita; Kanker Rahim,
dengan kejadian kanker payudara (p-value : Kanker Indung Telur, Kanker Leher
0,000 : OR 2,961). Rahim, Kanker Payudara. Edisi 1.
Penerbit Andi: Jakarta
SARAN 14. Yayasan Kanker Indonesia (YKI), 2008.
Dengan diketahuinya factor risiko Kanker Payudara. (Online),
terjadinya kanker payudara, masyarakat