Anda di halaman 1dari 12

KOSAKATA TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL

MASYARAKAT DAYAK MUALANG

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
NIA DANIATI
NIM. F1011151042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

KOSAKATA TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL


MASYARAKAT DAYAK MUALANG

ARTIKEL PENELITIAN

NIA DANIATI
NIM F1011151042

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sisilya Saman Madeten, M.Pd. Dr. Patriantoro, M.Hum.

NIP. 196011091989032003 NIP. 196208241989031003

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Program Studi

Dr. H. Martono, M.Pd. Dr. Agus Wartiningsih,M.Pd.


NIP. 196803161994031014 NIP. 197908162002122002
KOSAKATA TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL
MASYARAKAT DAYAK MUALANG

Nia Daniati, Sisilya Saman Madeten, Patriantoro.


Program Studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, FKIP Untan Pontianak
Email: nianiadaniati@gmail.com

Abstract
Dayak Mualang Language is one of the regional languages in West Kalimantan,
especially Sekadau Regency. The Dayak Mualang community, especially in Seburuk
village, Belitang Hulu Subdistrict, still use plants that live wild in the forest as
ingredients of traditional medicines which are based on local culture, so that the
vocabulary names of traditional medicinal plants need to be preserved and
inventoried so that plant vocabulary is not extinct and remains useful for the
community. researchers use descriptive methods and qualitative research forms. This
research succeeded in gathering 69 vocabularies of traditional medicinal plants.
Research on the vocabulary of traditional medicinal plants is very interesting to do,
because by researching this can add to the treasury about plants, especially
traditional medicinal plants.

Keywords: Vocabulary, Traditional Medicinal Plants, Dayak Mualang

PENDAHULUAN
Kosakata merupakan salah satu aspek diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata
bahasa yang sangat penting keberadaannya. krama masyarakat dan sekaligus mudah
Kata sebagai unsur dari suatu bahasa yang membaurkan diri dengan segala bentuk
diucapkan atau dituliskan merupakan masyarakat.
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran Bahasa Indonesia memiliki
yang dapat digunakan dalam berbahasa. keanekaragaman yang tampak dari keragaman
Kosakata tumbuhan obat tradisional mencakup etnis. Dalam masyarakat yang memiliki aneka
kata atau leksikon dari berbagai tumbuhan obat ragam bahasa yang penduduknya
tradisional yang digunakan masyarakat sebagai menggunakan beratus-ratus bahasa daerah,
obat-obatan.Kosakata atau leksikon merupakan maka bahasa daerah harus tetap dipelihara
komponen bahasa yang memuat semua karena bahasa daerah merupakan investasi
informasi tentang makna dan pemakaian kata kesukuan dan kebangsaan yang tidak terhitung
dalam bahasa (Kridalaksana 2013: 142). nilainya. Kekayaan bahasa daerah sekaligus
Tumbuhan obat merupakan tumbuhan merupakan kekayaan nasional.
yang tumbuh secara liar di hutan. Artinya Di Indonesia terdapat kurang lebih 400
tumbuhan tersebut tidak di tanam ataupun sampai 600 bahasa daerah (Heryana, 2006:
dibudidayakan. Tumbuhan obat tradisional 78). Satu di antara bahasa daerah itu adalah
yang biasa digunakan masyarakat dayak bahasa Dayak. Bahasa-bahasa Dayak yang
mualang yaitu tumbuhan yang mencakup daun, diperkirakan sekitar 400-an, merupakan
batang, dan akar. tumpukan harta karun budaya bangsa yang
Bahasa merupakan sistem lambang menyimpan beranekaragam keindahan,
bunyi ujaran yang digunakan untuk kearifan, dan keunikkan tradisi, pengetahuan,
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. dan teknologi (Aloy, 2008).
Melalui bahasa manusia dapat menyesuaikan

1
Orang Dayak tidak mengenal tradisi tulisan, bahasa-baha
sa yang mereka miliki dapat diandalkan filosofis . psikologi berhubungan erat dengan
sebagai pertahanan budaya dan eksistensinya semantik, karena psikologi memanfaatkan
sebagai komunitas masyarakat adat (Aloy, gejala kejiwaan yang ditampilkan manusia
2008). Oleh sebab itu, penelitian ini dapat secara verbal atau nonverbal. Sosiologi
menjadi cara pendokumentasian bahasa daerah mempunyai kepentingan dengan semantik,
tersebut. Dengan adanya dokumen tertulis karena ungkapan atau ekspresi tertentu dapat
tentang suatu bahasa daerah tertentu, orang menandai kelompok sosial tertentu.
lain akan mengenal dan mempelajarinya. Menurut Kridalaksana (2013:16)
Satu di antara bahasa-bahasa Dayak itu semantik merupakan bagian struktur bahasa
adalah bahasa Dayak Mualang (selanjutnya yang berhubungan dengan makna ungkapan
disingkat BDM). Dayak Mualang adalah satu dan juga dengan makna suatu wicara.
di antara subsuku Dayak di Kabupaten Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan
Sekadau. BDM digunakan sebagai alat melakukan penelitian secara langsung dan
komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari mendapatkan informasi tentang “Kosakata
karena mayoritas penduduk asli menggunakan Tumbuhan Obat Tradisional Masyarakat
bahasa Dayak Mualang. Mualang merupakan Dayak Mualang”.
nama sungai yang mengalir di daerah METODE PENELITIAN
Ketungau Tengah hingga ke daerah Belitang, Metode yang digunakan dalam penelitian
bertempat di Kabupaten Sekadau. Suku ini ini ada dua metode yaitu metode untuk
bermukim di bagian timur hingga ke utara mengumpulkan data dan metode untuk
yang umumnya bermukim antara perbatasan menganalisis data. Metode untuk
Kabupaten Sintang dengan perbatasan Tanah mengumpulkan data yaitu metode simak dan
Jangkang. Suku ini dapatlah dikatakan suku metode wawancara/cakap. Metode untuk
terbesar di wilayah Kabupaten Sekadau. menganalisis data yaitu metode analisis
Kelompok suku ini menyebar di tiga wilayah, deskriptif, metode analisis konteks dan metode
yaitu Kecamatan Belitang Hilir, Kecamatan analisis fungsi. Metode simak dilakukan
Belitang Hulu, dan Kecamatan Belitang. menyimak penggunaan bahasa. Istilah
Adapun wilayah penyebaran subsuku Dayak menyimak disini tidak hanya berkaitan dengan
Mualang yang tersebar di 128 kampung dalam penggunaan bahasa secara lisan tetapi juga
tiga wilayah kecamatan (Aloy, 2008: 234). tertulis (Mahsun, 2014:93). Metode wawancara
Penelitian ini tidak terlepas dari ilmu adalah cara menghimpun bahan keterangan
yang berkaitan dengan arti dan makna yaitu yang dilakukan dengan tanya jawab secara
semantik. Menurut Subroto ( 2011:11) lisan secara sepihak berhadapan muka dan
Semantik adalah salah satu bidang kajian atau dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan.
cabang lingusitik yang mengkaji arti bahasa Kelebihan pengumpulan data melalui
atau arti linguistik secara alamiah. wawancara yaitu, pewawancara dapat
Lehrer (1974) (dalam Djajasudarma, melakukan kontak langsung dengan informan
2012:4) mengemukakan bahwa semantik yang akan diwawancara, dan data dapat
merupakan bidang yang sangat luas, karen diperoleh secara mendalam.
didalamnya termasuk unsur-unsur dan fungsi Metode deskriptif dapat digunakan untuk
bahasa yang berkaitan erat dengan psikologi, memberikan, menggambarkan, menguraikan,
filsafat, antropologi, dan sosiologi. dan menjelaskan fenomena objek penelitian.
Antropologi berkaitan erat dengan semantik, Dalam kajiannya, metode ini menjelaskan data
antara lain karena analisis makna di dalam atau objek secara natural, objektif, dan faktual
linguistik (bahasa) dapat menyajikan Arikunto (dalam Mulyana, 2005:83-84).
klasifikasi budaya pemakai bahasa Metode deskriptif yang digunakan untuk
(sosiolinguistik) secara praktis. Filsafat meneliti wacana umumnya berusaha membuat
berhubungan erat dengan semantik, karena klasifikasi objek penelitian. Hasil klasifikasi
masalah makna tertentu dapat dijelaskan secara tersebut selanjutnya di analisis secara

2
deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah Teknik yang digunakan peneliti dalam
menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena mendapatkan data di lapangan adalah teknik
yang terjadi saat ini dengan menggunakan simak, teknik simak libat cakap, dan teknik
prosedur ilmiah untuk menjawab masalah rekam catat. teknik simak dilakukan dengan
secara aktual (Sutedi, 2009:58). cara menyimak penggunaan bahasa, baik secara
Analisis konteks memiliki peran yang lisan maupun tulisan, teknik simak libat cakap
sangat penting dalam sebuah wacana. Konteks melakukan penyadapan dengan cara
merupakan aspek-aspek internal wacana dan berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi
segala sesuatu yang secara eksternal dalam pembicaraan, dan menyimak informan
melingkupi sebuah wacana. Anlisis fungsi dalam hal lain, peneliti terlibat langsung dalam
merupakan proses pemecahan sesuatu ke dalam dialog, dan teknik rekam catat adalah teknik
beberapa bagian komponen untuk diidentifikasi lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan
dan untuk mengetahui kontribusi masing- metode simak . jika tidak dilakukan pencatatan
masing komponen dalam mencapai suatu peneliti dapat melakukan perekaman ketika
tujuan. melakukan metode simak.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian Alat pengumpul data yang digunakan
kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
penelitian kualitatif adalah penelitian yang sebagai instrumen kunci yang di bantu dengan
bermaksud untuk memahami fenomena tentang alat pengumpul data seperti instrumen yang
apa yang dipahami oleh subjek penelitian berupa daftar kosakata untuk menjaring data
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan yang ditanyakan oleh peneliti kepada informan,
dan lain-lain serta holistik dan dengan cara kartu data untuk mempermudah
deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pengelompokan data, alat perekam berupa
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan handphone atau alat perekam lainnya untuk
dengan memanfaatkan berbagai konteks ilmiah. merekam setiap ujaran yang diucapkan
Sumber data dalam penelitian ini informan, buku catatan untuk mencatat data
adalah semua tumbuhan obat tradisional dari informan, dan kamera untuk mengambil
yang dijadikan masyarakat Dayak Mualang gambar dari benda yang diteliti.
sebagai penyembuh penyakit. Sumber data
ini di peroleh dari masyarakat yang menjadi HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
pengolah tumbuhan obat tradisional yang
Hasil
dikenal dengan istilah Urang Panai. Data Penelitian ini dilakukan di Dusun Sungai
yang didapatkan dalam penelitian ini Kurak, Desa Seburuk Satu, Kecamatan
berupa kata dan frasa yang dituturkan oleh Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau. Dalam
informan mengenai kosakata tumbuhan penelitian ini di wawancarai tiga informan
obat tradisional. yang berprofesi petani. Data yang terhimpun
Informan dalam penelitian ini di pilih sebanyak 69 kosakata tanaman obat
dengan kriteria tertentu. Menurut Mahsun tradisional. Keseluruhan data ini di analisis
(2014:141) syarat-syarat pemilihan berdasarkan bentuk satuan lingual, analisis arti
informan yaitu berjenis kelamin pria atau leksikal dan arti kultural, serta analisis cara
wanita, berusia antara 25-65 tahun (tidak pengolahan berdasarkan jenis penyakit.
Keseluruhan kosakata tumbuhan obat
pikun), informan lahir dan dibesarkan di
tradisional masyarakat Dayak Mualang yaitu:
desa itu serta jarang atau tidak pernah medang piawas [məda piawas], bedawob
meninggalkan desanya, berpendidikan puteh [bədawɔb putɛh], bedawob mirah
maksimal tamat pendidikan dasar (SD- [bədawɔb miʀahlemak buket [ləɂ bukɛt],
SLTP), pekerjaannya bertani atau buruh, ngkudu antu [ŋkudu antu], sabang kampong
memiliki kebanggaan terhadap isoleknya, [sabaŋ kampɔŋ], nkerbang kampong [ŋkəʀbaŋ
dan sehat jasmani dan rohani. kampɔŋ], pialok [pialɔɂ], lemak mirah [ləmaɂ

3
miʀah], tepos buket [təpɔs bukɛt], tanggak Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai
langet [taŋŋaɂ laŋɛt], ansar [ansaʀ], kenyelor bahan obat-obatan alami/tradisioinal.
[kəɲəlɔʀ], ngkelaet mirah [ŋkəlaɛd miʀah], 2. Bedawob puteh [bədawɔb putɛh]
ribu [ʀibu], bernasek [bəʀnasɛɂ], empringat Secara leksikal bedawob puteh merupakan
[əmpʀiŋat], tepos temawai [təpɔs təmawai], tumbuhan yang tumbuh secara liar di
sengang [səŋaŋ], kentot ukoi [kəntɔt ukoi], hutan. Memiliki daun berwarna hijau pada
kelensuak [kələnsuaɂ], nteger [ntəgɛʀ], akar bagian atas dan berwarna keputihan pada
ret [akaʀ ʀɛt], akar malam [akaʀ malam], bagian bawah. Daun termasuk ke dalam
sukong [sukɔŋ], pakmu [pakmu], kayu alet jenis daun melengkung, yaitu tulang-
[kayu alɛt], kayu pagi [kayu pagi], krinsak tulang berbentuk seperti garis-garis
[kʀɪnsaɂ], bakbok [bakbɔɂ], sabang api [sabaŋ melengkung. Tumbuhan ini dapat
api], temadang [təmadaŋ], tukan [tukan], digunakan sebagai bahan obat-obatan
melai buket [məlai bukɛt], melai tawang [məlai tradisional.
tawaŋ], perot manok [pəʀɔt manɔɂ], kayu 3. Bedawob mirah [bədawɔb miʀah
maliali [kayu maliali], retak mayas [rətaɂ Secara leksikal bedawob mirah
mayas], martulek [maʀtulɛɂ], rumpot kanyi merupakan tumbuhan yang tumbuh secara
[ʀʊmpɔt kaɲi], tajam urat [tajam uʀat], knuku liar di hutan. Memiliki daun berwarna
[knuku], sentok dai [səntɔɂ dai], rumpot sabon hijau pada bagian atas dan berwarna
[ʀʊmpɔt sabɔn], rubai [ʀubai], singap belauk merah pada bagian bawah. Daun termasuk
[siŋap bəlaʊɂ], leban [ləban], sibau rungok ke dalam jenis daun melengkung, yaitu
[sibaʊ ʀuŋɔɂ], sipang ular [sipaŋ ulaʀ], lalang tulang-tulang berbentuk seperti garis-garis
minyak [lalaŋ miɲaɂ], pakok kubok [pakɔɂ melengkung.
kubɔɂ], japa [japa], ngkeramak buket 4. Lemak buket [ləɁ bukɛt]
[ŋkəramaɂ bukɛt], kenyarom [kəɲaʀɔm], Secara leksikal lemak buket merupakan
tunyok antu [tuɲɔɂ antu], kujor buntak [kujɔʀ tumbuhan yang tumbuh secara liar di
bʊntaɂ], krangas [kʀaŋas], tepos cet [təpɔs hutan. Memiliki bentuk batang yang tidak
cɛt], ntebeloh lemaong [ntəbəlɔh ləmaɔŋ], kayu berkayu atau jenis batang rumput, daun
pelenyak [kayu pələɲaɂ], sireh remaong [siʀɛh yang berbentuk melengkung dan akar
ʀəmaɔŋ], tunyok katak [tuɲɔɂ kataɂ], keseng yang termasuk ke dalam jenis akar
nyaong [kəsɛŋ ɲaɔŋ], brabija [bʀabija], jagot serabut. Biasanya tumbuhan ini tumbuh di
tupai [jagɔt tupai], lemasong [ləmasɔŋ], melai dataran tinggi.
antu [mɛlai antu], dan gunong mija [gunɔŋ 5. Ngkudu antu [ŋkudu antu]
mija]. Secara leksikal ngkudu antu merupakan
tumbuhan yang tumbuh di hutan.
Pembahasan Memiliki tekstur batang yang keras, daun
Keseluruhan data yang di peroleh yang termasuk ke dalam jenis daun
peneliti, di analisis berdasarkan bentuk satuan menyirip, dan akar yang termasuk ke
lingual, analisis arti leksikal dan kultural, dan dalam jenis akar serabut.
cara pengolahan berdasarkan jenis penyakit. 6. Sabang kampong [sabaŋ kampɔŋ]
Hasil analisis kosakata tumbuhan obat Secara leksikal sabang kampong
tradisional masyarakat Dayak Mualang di merupakan tumbuhan yang tumbuh secara
analisis sebagai berikut. liar di hutan. Batang yang termasuk ke
1. Medang piawas [ məda piawas] dalam jenis batang rumput yang tidak
Secara leksikal medang piawas berkayu/keras, daun yang yang termasuk
merupakan tumbuhan yang tumbuh secara ke dalam jenis daun sejajar, dan akar yang
liar di hutan; memiliki batang, daun, dan termasuk ke dalam jenis akar napas.
akar. Daun termasuk ke dalam jenis daun 7. Nkerbang kampong [ŋkəʀbaŋ kampɔŋ]
menyirip yaitu tulang daun tersusn secara Secara leksikal nkerbang kampong
rapi dari bawah hingga atas daun. merupakan tumbuhan yang tumbuh di
hutan. Memiliki batang, daun dan akar.

4
batang dalam tumbuhan ini termasuk ke bulat lebar, dan batang yang kecil.
dalam jenis batang berkayu, daun yang Biasanya tumbuhan ini hanya memiliki
berbentuk menyirip, dan termasuk ke tinggi sekitar 1 meter dari tanah.
dalam jenis akar tunggang. 14. Ngkelaet mirah [ŋkəlaɛd miʀah]
8. Pialok [pialɔɁ] Secara leksikal ngkelaet mirah merupakan
Secara leksikal pialok merupakan tumbuhan yang memiliki daun dan batang
tumbuhan yang tumbuh secara lair di yang berwarna kemerahan dan sedikit
hutan. Pialok memiliki bentuk daun bulat berbulu. Tumbuhan ini tumbuh secara liar
kecil, termasuk ke dalam jenis daun di hutan tanpa ditanam oleh manusia.
menyirip, batang berkayu/keras, dan akar 15. Ribu [ʀibu]
tunggang. Secara leksikal ribu adalah tumbuhan
9. Lemak mirah [ləmaɁ miʀah] yang berfungsi sebagai bahan obat-
Secara leksikal lemak mirah adalah obatan. Memiliki daun yang kecil-kecil,
tumbuhan termasuk ke dalam jenis batang berkayu, dan termasuk ke dalam
tumbuhan yang memiliki daun yang jenis akar tunggang bercabang.
berbentuk melengkung, dan berwarna 16. Bernasek [bəʀnasɛɁ]
merah pada bagian bawah, berwarna Secara leksikal bernasek merupakan
keunguan pada bagian atas daun., batang tumbuhan yang berfungsi sebai obat
yang termasuk jenis batang rumput, dan penambah nafsu makan. Tumbuh secara
akar serabut. Tumbuhan ini tumbuh secara liar di hutan, memiliki batang daun dan
liar di hutan. akar.
10. Tepos buket [təpɔs bukɛt] 17. Empringat [əmpʀiŋat]
Secara leksikal tepos buket merupakan Secara leksikal empringat merupakan
tumbuhan tumbuhan yang tumbuhan tumbuhan yang termasuk ke dalam jenis
secara liar di hutan. Memiliki batang, tumbuhan berduri. memiliki daun yang
daun, bunga, dan akar. Pada bagian berbentuk bulat berwarna hijau muda,
batang biasanya terdapat getah yang selain itu tumbuhan ini juga memiliki duri
digunakan sebagai obat. Tumbuhan ini yang sangat tajam.
hanya tumbuh di daerah dataran tinggi. 18. Tepos temawai [təpɔs təmawai]
11. Tanggak langet [taŋŋaɁ laŋɛt] Secara leksikal tepos temawai merupakan
Secara leksikal tanggak langet merupakan tumbuhan yang tumbuh secara liar di
tumbuhan yang tumbuh secara liar di hutan, memiliki daun yang berbentuk
hutan. Memiliki batang, daun yang menyirip, termasuk kedalam jenis batang
berbentuk bulat kecil. Biasanya daun dan rumput, dan akar serabut.
batang pada bagian ujung tumbuhan ini 19. Sengang [səŋaŋ]
berwarna putih. Secara leksikal sengang merupakan
12. Ansar [ansaʀ] adalah tumbuhan yang termasuk ke dalam
Secara leksikal ansar merupakan jenis tumbuhan yang memiliki batang
tumbuhan yang tumbuh secara liar di rumput, akar serabut, dan bentuk daun
hutan. Memiliki batang, daun, bunga, dan menyirip. Tumbuhan ini biasanya tumbuh
akar. Pada bagian daun tumbuhan ini di daerah dataran rendah.
berbentuk bulat besar, biasanya bunga 20. Kentot ukoi [kəntɔt ukoi]
tumbuhan ini selalu tumbuh pada bagian Secara leksikal kentot ukoi merupakan
ujung daun sehingga ketika mekar tumbuhan yang memiliki aroma yang
menyerupai sekuntum bunga yang sangat khas dan menyengat seperti aroma kentut.
indah. Namun di balik aroma tersebut, tumbuhan
13. Kenyelor [kəɲəlɔʀ] ini jga berfungsi sebagai bahan obat-
Secara leksikal kenyelor merupakan obatan tradisional. Memiliki daun
tumbuhan yang tumbuh secara liar di berbentuk bulat, batang, dan akar
hutan. Memiliki daun yang berbentuk tunggang bercabang.

5
21. Kelensuak [kələnsuaɁ] 28. Kayu pagi [kayu pagi]
Secara leksikal kelensuak merupakan Secara leksikal kayu pagi merupakan
tumbuhan yang tumbuh secara liar di tumbuhan yang memiliki batang yang
hutan. Memiliki daun yang berwarna hijau keras, daun yang berbentuk bulat lebar,
muda dan kemerahan, termasuk ke dalam dan biasanya tumbuh di dataran tinggi.
jenis tumbuhan berbatang, dan akar 29. Krinsak [kʀɪnsaɁ]
tunggang berserabut. Secara leksikal krinsak adalah tumbuhan
22. Nteger [ntəgɛʀ] yang termasuk ke dalam jenis batang yang
Secara leksikal nteger merupakan keras, daun yang berbentuk bulat kecil,
tumbuhan yang memiliki batang, daun, dan bungga yang berwarna unggu.
dan akar. Bentuk daun pada tumbuhan Tumbuhan ini biasanya tumbuh di dataran
nteger ini berbentuk lonjong panjang. rendah.
Tumbuhan ini tumbuh secara liar di hutan. 30. Bakbok [bakbɔɁ]
23. Akar Ret [akaʀ ʀɛt] Secara leksikal bakbok merupakan
Secara leksikal akar ret merupakan tumbuhan yang tumbuh secara liar di
tumbuhan yang termasuk ke dalam jenis hutan biasanya terdapat di tepian sungai.
akar pengisap yang tumbuh di batang Tumbuhan ini memiliki jenis yaitu laki-
pohon lain. Memiliki dau yang kecil, dan laki dan perempuan. Yang laki-laki
berwarna hijau muda. berwarna merah dan perempuan berwarna
24. Akar malam [akaʀ malam] putih.
Secara leksikal akar malam merupakan 31. Sabang api [sabaŋ api]
tumbuhan yang tumbuh secara liar di Secara leksikal sabang api merupakan
hutan. Tumbuhan ini biasanya tumbuh bagian tumbuhan yang tumbuh di hutan,
dan melekat pada batang tumbuhan lain namun sering juga di tanam di halaman
dan berwarna sedikit gelap gelap. rumah. Tumbuhan ini memiliki daun yang
25. Sukong [sukɔŋ] berwarna keunguan ketika masih mudan
Secara leksikal sukong merupaka dan berwarna merah ketika sudah tua.
tumbuhan yang tumbuh secara liar di 32. Temadang [təmadaŋ]
hutan. Tumbuhan ini biasa digunakan Secara leksikal temadang merupakan
sebagai bahan obat-obatan. Memilik daun, tumbuhan yang termasuk jenis tumbuhan
batang, dan akar. Ciri tumbuhan ini yaitu, paku. Memiliki daun yang kecil-kecil, dan
daun berbentuk lonjong panjang berwarna Memiliki batang yang berwarna hitam
hijau muda, dan batang yang berwarna serta daun yang berwarna hijau muda.
hijau tua. 33. Tukan [tukan]
26. Pakmu [pakmu] Secara leksikal tukan merupakan
Secara leksikal pakmu merupakan tumbuhan yang tumbuh secara liar di
tumbuhan yang memiliki bentuk daun hutan, memiliki bentuk daun yang
sejajar yang panjang, memiliki batang panjang, termasuk ke dalam jenis daun
yang beruas-ruas seperti pandan, dan akar yang sejajar, batang yang berkayu, dan
yang berserabut. akar tunggang.
27. Kayu alet [kayu alɛt] 34. Melai buket [məlai bukɛt]
Secara leksikal kayu alet merupakan Secara leksikal melai buket merupakan
tumbuhan yang tumbuh secara liar di tumbuhan sejenis yang tajam, memiliki
hutan. Tumbuhan ini memiliki daun yang batang berwarna hijau tua, daun yang
berbentuk lonjong kecil. Kayu ini berbentuk persegi panjang, dan buah yang
merupakan salah satu tumbuhan yang berbentuk bulat kecil. Tumbuhan ini
sangat berkhasiat sebagai bahan obat umumnya tumbuh di dataran tinggi
tradisional. namun ada pula yang tumbuh di dataran
rendah.

6
35. Melai tawang [məlai tawaŋ] akar, dan daun yang berbentuk bulat lebar
Secara leksikal melai tawang merupakan dan sedikit berbulu.
tumbuhan yang memiliki batang, buah, 43. Knuku [knuku]
akar, dan daun yang berbentuk Secara leksikal knuku merupakan
memanjang. Tumbuhan ini biasa terdapat tumbuhan yang memiliki batang, daun,
pada dataran rendah. dan akar. Tumbuhan ini hanya tumbuh
36. Perot manok [pəʀɔt manɔɁ] sekitar 50 cm dari tanah, dan tumbuhan
Secara leksikal perot manok merupakan ini berkembang dengan cara menjalar di
tumbuhan yang tumbuh secara liar di tanah. Ciri tumbuhan ini pada bagian
hutan. Tumbuhan ini berkembang dengan batang terdapat ruas-ruas, daun berbentuk
cara merambat di pohon lain. Memiliki bulat kecil berwarna hijau.
daun berbentuk bulat kecil serta tidak 44. Sentok dai [səntɔɁ dai]
memilki batang. Secara leksikal sentok dai merupakan
37. Kayu maliali [kayu maliali] tumbuhan yang memiliki batang, daun,
Secara leksikal kayu maliali merupakan akar, dan buah. Tumbuhan ini tumbuh
tumbuhan yang memiliki daun yang secara liar di hutan. Ciri tumbuhan daun
berbentuk memanjang dan jenis daun berbentuk bulat kecil-kecil, buah yang
menyirip. Tumbuhan ini tumbuh secara berbentuk bulat, berwarna hijau ketika
liar di hutan. Biasanya tumbuh pada masih mentah dan berwarna kuning ketika
dataran tinggi. sudah masak.
38. Retak mayas [rətaɁ mayas] 45. Rumpot sabon [ʀʊmpɔt sabɔn]
Secara leksikal retak mayas merupakan Secara leksikal rumpot sabon merupakan
tumbuhan akar yang merambat pada tumbuhan yang tumbuh secara liar di
pohon lain. Tumbuhan ini memiliki buah hutan. Memiliki ciri batang yang kecil,
yang mirip seperti kacang panjang namun daun berbentuk bulat, bunga yang
berwarna oren kemerahan. berwarna keunguan, ketika di gosok
39. Martulek [maʀtulɛɁ] tumbuhan ini akan mengeluarkan busa
Secara leksikal martulek merupakan seperti sabun.
tumbuhan yang tumbuh secara liar di 46. Rubai [ʀubai]
hutan. Tumbuhan ini memiliki ciri pada Secara leksikal rubai merupakan
bagian batang memiliki ruas, daun tumbuhan yang tumbuh secara liar di
berbentuk bulat kecil, dan berwarna hijau. hutan. Tumbuhan ini termasuk ke dalam
40. Rumpot kanyi [ʀʊmpɔt kaɲi] jenis tumbuhan paku dan akar serabut.
Secara leksikal rumpot kanyi merupakan 47. Singap belauk [siŋap bəlaʊɁ]
tumbuhan sejenis rumput yang tumbuh Secara leksikal singap belauk merupakan
kurang lebih 30 cm dari tanah. Memiliki tumbuhan yang memiliki batang, daun
daun berbentuk lonjong panjang, dan buah dan akar. Tumbuhan ini biasanya tumbuh
yang tajam sehingga ketika melewatinya di tepian sungai, memiliki ciri daun yang
buah rumput ini biasanya menempel di berwarna bulat berwarna hijau.
celana. 48. Leban [ləban]
41. Tajam urat [tajam uʀat] Secara leksikal leban merupakan
Secara leksikal tajam urat merupakan tumbuhan yang tumbuh secara liar,
tumbuhan yang memiliki akar yang tumbuhan ini tumbuh di mana saja baik
bebentuk runcing panjang. Tumbuhan ini dataran rendah maupun tinggi. Memiliki
biasanya tumbuh secara liar di hutan. batang, daun, dan buah. Ciri tumbuhan ini
42. Mpelas [mpəlas] pada bagian batang berukuran sangat
Secara leksikal mpelas merupakan besar, daun berbentuk bulat besar dan
tumbuhan yang tumbuh secara liar di buah yang berwarna kehitaman.
hutan. Tumbuhan ini memiliki batang,

7
49. Sibau rungok [sibaʊ ʀuŋɔɁ] buahnya berwarna putih ketika masih
Secara leksial siabu rungok merupakan kecil dan berwarna merah ketika sudah
tumbuhan yang memiliki batang daun dan matang.
akar. Tumbuhan ini memiliki daun yang 56. Tunyok antu [tuɲɔɁ antu]
berbentuk bulat kecil berwarna hijau Secara leksikal tunyok antu merupakan
stabilo, tumbuhan ini hanya tumbuh tumbuhan yang memiliki batang, daun,
sekitar 80 cm dari tanah dan tidak bisa dan akar. Pada bagian batang berukuran
lebih besar dari itu. kecil, dan bagian daun berbentuk bulat
50. Sipang ular [sipaŋ ulaʀ] besar.
Secara leksikal sipang ular merupakan 57. Kujor buntak [kujɔʀ bʊntaɁ]
tumbuhan yang tumbuh secara liar di Secara leksikal kujor buntak merupakan
hutan. Tumbuhan ini memiliki batang, tubuhan yang memiliki batang, akar, dan
daun, dan akar. Ciri tumbuhan ini pada daun. Tumbuhan ini mirip sekali dengan
bagian batang bercorak seperti kulit ular, tubuh belalang, pada bagian daun
daun yang berbentuk lonjong panjang. berbentuk bulat kecil.
51. Lalang minyak [lalaŋ miɲaɁ] 58. Krangas [kʀaŋas]
Secara leksikal lalang minyak merupakan Secara leksikal kerangas merupakan
tumbuhan yang biasa tumbuh di dataran tumbuhan yang tumbuh secara liar di
tinggi. Memilik daun yang berbentuk hutan. Memiliki batang, daun, dan akar,
runcing tajam, dan ketika di sentuh batang berukuran besar, daun yang
tumbuhan ini sangat licin seperti terkena berbentuk bulat kecil.
minyak. 59. Tepos Cet [təpɔs cɛt]
52. Pakok kubok [pakɔɁ kubɔɁ] Secara leksikal tepos cet merupakan
Secara leksikal pakok kubok merupakan tumbuhan yang berukuran sangat kecil,
tumbuhan yang tumbuh secara liar di memiliki daun yang berbentuk lonjong
hutan. Ciri tumbuhan ini yaitu berwarna kecil dan batang yang berukuran kecil.
hijau, pada bagian batang yang masih Tumbuhan ini tumbuh secara liar di hutan.
muda biasanya di petik dan di makan. 60. Ntebeloh Lemaong [ntəbəlɔh ləmaɔŋ]
Tumbuhan ini bisa tumbuh di mana saja Secara leksikal ntebeloh lemaong
bai dataran rendah maupun dataran tinggi. merupakan merupakan tumbuhan yang
53. Japa [japa] tumbuh secara liar di hutan. Tumbuhan ini
Secara leksikal japa merupakan tumbuhan tumbuh di dataran rendah, memiliki
yang tumbuh secara liar di hutan. batang, akar, dan daun yang berukuran
Memiliki batang, daun, dan akar. Pada kecil, dan berbentuk lonjong kecil.
bagian batang berwarna hijau, daun 61. Kayu pelenyak [kayu pələɲaɁ]
berwarna hijau tua berbentuk bulat besar. Secara leksikal kayu pelenyak merupakan
54. Ngkeramak buket [ŋkəramaɁ bukɛt] tumbuhan yang memiliki batang, akar,
Secara leksikal ngkeramak buket dan daun yang berbentuk bulat besar.
merupakan tumbuhan yang tumbuh secara Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang
liar di hutan. Tumbuhan ini biasa tumbuh tumbuh secara liar di hutan.
didataran tinggi, berukuran kecil dan 62. Sireh remaong [siʀɛh ʀəmaɔŋ]
memiliki daun yang berwarna hijau. Secara leksikal sireh remaong merupakan
Tumbuhan ini termasukke dalam jenis tumbuhan yang memiliki akar dan daun.
tumbuhan paku dan tidak memiliki Tumbuhan ini tumbuh secara lair di hutan,
batang. daun yang berwarna hijau keunguan pada
55. Kenyarom [kəɲaʀɔm] bagian atas dan pada bagian bawah daub
Secara leksikal kenyarom merupakan berwarna merah tua.
tumbuhan yang memiliki akar, batang, 63. Tunyok katak [tuɲɔɁ kataɁ]
daun, dan buah. Ciri tumbuhan ini daun Secara leksikal tunyok katak merupaka
berwarna hijaun berbentuk bulat kecil, tumbuhan yang tumbuh secara liar di

8
utan, daun yang berbentuk bulat panjang, SIMPULAN DAN SARAN
dan bunga yang berwarna putih. Simpulan
64. Keseng nyaong [kəsɛŋ ɲaɔŋ] Berdasarkan uraian pada penelitian di atas,
Secara leksikal keseng nyaong merupakan dapat penulis simpulkan bahwa dari data
tumbuhan yang tumbuh secara liar di yang terkumpul tentang kosakata
hutan tanpa ditanami oleh manusia. tumbuhan obat tradisional masyarakat
Tumbuhan ini memiliki daun, batang, Dayak Mualang sebanyak 69 data
akar, dan bunga. Ciri tumbuhan ini daun
kosakata. Data berupa kosakata tersebut
berbentuk bulat, berwarna hijau
kekuningan, batang berwarna kuning, dan diklasifikasian berdasarkan morfologi
bunga yang berwarna putih. dalam berupa getah sebanyak 1 kosakata
65. Brabija [bʀabija] dan morfologi luar berupa daun, batang,
Secara leksikal brabija merupakan akar, buah, dan umbi sebanyak 68
tumbuhan yang tumbuh secara liar di kosakata. Pada pembahasan ini juga telah
hutan. Tumbuhan ini memiliki daun di analisis arti leksikal dan kulturalnya.
berbentuk bulat berwarna hijau tua, Kemudian Analisis cara pengolahan
batang berwarna hijau tua, dan buah berdasarkan jenis penyakit yaitu, terdapat
berwarna merah. 32 kosakata jenis penyakit yang dapat
66. Jagot tupai [jagɔt tupai] disembuhkan menggunakan tumbuhan obat
Secara leksikal jagot tupai merupakan
tradisional masyarakat Dayak Mualang.
tumbuhan yang tumbuh secara liar di
hutan. Tumbuhan ini berukuran kecil dan Cara pengolahan yaitu di rebus, di tumbuk,
tidak memiliki batang. di bakar, di rendam, di kunyah, .dan cara di
67. Lemasong [ləmasɔŋ] oles.
Secara leksikal lemasong merupakan
tumbuhan memiliki batang, daun, dan Saran
akar. Daun berbentuk bulat berwarna Ada beberapa hal yang ingin peneliti
hijau tua. Tumbuhan ini biasa digunakan sampaikan yakni sebagai berikut: (1) kosakata
sebagai obat-obatan. tumbuhan obat tradisional masyarakat Dayak
68. Melai antu [mɛlai antu] Mualang merupakan kajian yang dapat
Secara leksikal melai antu merupakan memperkaya khazanah dan budaya masyarakat
tumbuhan yag memiliki batang, daun, dayak terutama Dayak Mualang karena dapat
akar, dan buah. Daun berbentuk lonjong bermanfaat bagi pengetahuan dalam alternatif
pajang dan buah yang berbentuk bulat bahan pengobatan dengan cara yang tradisional
kecil serta berwarna keungguan. Biasanya 2) penelitian dapat dimanfaatkan untuk bahan
bagian yang digunakan sebagai obat yaitu referensi penelitian selanjutnya dan pengayaan
buahnya. bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran di
69. Gunong mija [gunɔŋ mija] sekolah sehingga diharapkan semua pihak
Secara leksikal gunong mija merupakan yang berkepentingan dapat lebih melestarikan
tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi, penelitian lapangan seperti ini.
memiliki batang daun dan buah. Buah
yang berbentuk bulat kecil berwarna hijau DAFTAR RUJUKAN
tua dan buah ini lah yang biasa digunakan
sebagai bahan obat-obatan. Alloy, Sujarni dkk.. 2008. Mozaik Dayak
Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak
di Kalimantan Barat. Pontianak: Institut
Dayaktologi.
Djajasudarma, Fatimah. 2012. Semantik 1:
Makna Leksikal dan Gramatikal.
Bandung: Refika Aditama.

9
Heryana, Nanang. 2006. Pemerkayaan Bahasa Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa:
Indonesia. Pontianak: STAIN Pontianak Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya
Press. (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
Kridalaksana, Harimurti. 2013. Kamus Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian
Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: PT Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gramedia Pustaka Utama. Subroto, Edi. 2011. Pengantar Studi Semantik
dan Pragmatik. Surakarta:Cakrawala
Media.

10

Anda mungkin juga menyukai