Anda di halaman 1dari 9

Agil Rahmat Akbari. dkk.

Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Gambaran ………………

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TERHADAP GAMBARAN


HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT (Mus musculus) JANTAN
THE EFFECTS OF PROPOLIS ON HISTOPATOLOGICAL
LIVER IN MALE MICE (Mus musculus)

Agil Rahmat Akbari1), Eka Pramyrtha H. 2) , Widya Paramita L.2),


Julien Soepraptini2), Suryo Kuncoro 2), Lita Rakhma Y.2)

1)Mahasiswa, 2)Dosen

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga


Kampus C UNAIR, Jl. Mulyorejo-Surabaya 60115
Telp. 031-5992785, Fax. 031-5993015
Email : jbmvunair@gmail.com

ABSTRACT
The aim of this research was to find out the effects of propolis on histopatological liver in male
mice (mus musculus). This research used 25 male mice which are 12 weeks old which has 25-35 g
of body weight. They were divided randomly into five groups. (P0) as a control was given 0.5 ml
aquades + tween 80 /KgW/day, and other group were given propolis for (P1) 1,6 mg/KgW/day,
(P2) 3,2 mg/KgW/day, (P3) 6,4 mg/KgW/day, and (P4) 12,8 mg/KgW/day. After two weeks
treatment, the mice dissected and taken to the liver organ preparations made preparations
histopatological liver of mice. The data were analyzed by ANOVA method based on Completely
Randomized Design, and further analyzed by Duncan's multiple range (Duncan's Multiple Range
Test). The result from statistical analysis showed that treatment with propolis did not effect on
histopatological liver in male mice and did not give a bad effect on the body.

Key words: Propolis, liver, mice

PENDAHULUAN Propolis mempunyai aktivitas anti


bakteri, anti kapang, anti virus dan
Indonesia memiliki potensi alam aktivitas biologis lain seperti anti
yang sangat besar dalam upaya inflamasi, hepatoprotektor, anti tumor,
pengembangan obat-obatan herbal dari dan imunostimulan (Bankova, 2007;
tumbuhan. Sekitar 30.000-40.000 jenis Fearnley, 2005; Lotfy, 2006).
tumbuhan tumbuh di Indonesia dan Krell dalam Jaya et al., (2005)
beberapa diantaranya telah diketahui menyatakan propolis mengandung resin
memiliki khasiat sebagai tumbuhan obat berupa flavonoid dan asam fenolat
(Miksusanti, 2010). Obat-obatan herbal sebanyak 45-55 %, asam lemak dan lilin
dapat berasal dari hewan yang sebanyak 25-53 %, protein sebanyak 5%
mempunyai manfaat untuk pengobatan, dan yang terakhir mineral dan senyawa
salah satunya adalah lebah yang organik lain berupa Zn, Fe, vitamin B3
menghasilkan madu dan propolis. dan fruktosa sebanyak 5%. Komposisi
Propolis adalah resin yang ini yang membuat propolis mempunyai
dikumpulkan oleh lebah dari berbagai kelebihan bila dibandingkan dengan
tumbuhan, yang bercampur dengan immunomodulator lain yang hanya
saliva dan berbagai enzim sehingga mempuyai flavonoid sebagai komposisi
menghasilkan resin baru yang berbeda. utamanya. Menurut Wade (2005),

136
Journal of Basic Medicine Veterinary. Vol.4 No.2, Desember 2015. Hal. 136-142

flavonoid merupakan anti oksidan dan P0 : kelompok perlakuan kontrol


anti biotik, serta merupakan bahan aktif mencit tidak diberi Propolis
yang berfungsi sebagai anti peradangan melainkan hanya diberi akuades
dan anti virus. + tween 80 dengan dosis 0,5
Peran propolis dalam ml/KgBB/hari.
memperbaiki kondisi patologi bagian P1 : kelompok mencit yang diberi
tubuh yang mengalami kerusakan, tidak propolis dengan dosis 1,6
lepas dari pengaruh hepar sebagai pusat mg/KgBB/hari,
metabolisme tubuh, baik anabolisme P2 : kelompok mencit yang diberi
atau katabolisme molekul-molekul propolis dengan dosis 3,2
makanan dasar (gula, asam lemak, asam mg/KgBB/hari,
amino) dilakukan oleh sel-sel hepar. P3 : kelompok mencit yang diberi
Gangguan fungsi hepar juga merupakan propolis dengan dosis 6,4
penyakit yang paling serius dan menjadi mg/KgBB/hari,
permasalahan di seluruh dunia P4 : kelompok mencit yang diberi
terutama yang disebabkan oleh bahan- propolis dengan dosis 12,8
bahan kimia toksik seperti alkohol, mg/KgBB/hari.
paracetamol, agen kemoterapi, minyak
terperoksidasi, dan lain-lain Pemberian ekstrak propolis
(Abuelgasim et.al, 2008; Maheswari et. diberikan secara peroral menggunakan
al., 2008). sonde lambung. Perlakuan diawali
dengan adaptasi mencit selama tujuh
MATERI DAN METODE hari, kemudian pemberian ekstrak
PENELITIAN propolis selama 14 hari.

Penelitian ini dilaksanakan di unit Bahan dan Alat Penelitian


hewan coba Departement Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Bahan yang digunakan dalam
Airlanggga untuk perlakuan terhadap penelitian ini adalah ekstrak propolis
hewan coba dan pembuatan preparat etanol 70%, tween 80 dan bahan-bahan
histopatologi dilakukan di laboratorium kimia yang perlu digunakan dalam
Patologi RSUD dr. Sutomo Gedung penelitian ini. Bahan untuk pembuatan
Diagnostik Center. Ekstraksi bahan preparat histopatologi diperlukan
dilakukan di laboratorium Fitokimia formalin 10%, etanol 70%, 80% , 90%
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. dan 96%, xylol, Hematoxylin Eosin (HE),
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan glyserin, serta parafin blok (Muntiha,
dari bulan Oktober sampai November 2001). Peralatan yang digunakan pada
2014. Penelitian ini memakai Rancangan penelitian ini antara lain sonde
Acak Lengkap (RAL) dengan lima lambung ukuran satu ml, tempat
perlakuan berikut ini : makan dan minum, kandang kotak
plastik (36 x 28 x 12) cm dengan kawat
penutup, spuit, jarum, botol, kapas,
timbangan digital, gunting, pipet tetes,
botol, spuit, pinset, scalpel, pot plastik,
gelas objek dan gelas penutup,
mikrotom, hot plate, mikroskop, alat
dokumentasi dan lensa micrometer
……..

137
Agil Rahmat Akbari. dkk. Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Gambaran ………………

digunakan pada pembuatan dan Analisis Data


pemeriksaan histopatologi.
Seluruh koleksi data dianalisis dengan
Pemeriksaan Hepar Analysis of Variant (ANOVA) dan
dilanjutkan dengan uji jarak berganda
Pemeriksaan preparat histo- Duncan jika terdapat perbedaan yang
patologi dilakukan di bawah mikroskop nyata di antara perlakuan.
cahaya dengan pembesaran 400 kali dan
1000 kali (dengan oil emersi). Data Hasil dan Pembahasan
dikumpulkan dengan cara menghitung
jumlah persentasi hepatosit normal serta Hasil penelitian tentang pengaruh
yang mengalami degenerasi dan pemberian prpolis terhadap gambaran
nekrosis dalam 100 hepatosit. Jika dalam histopatologi hepar mencit jantan (Mus
satu lapangan pandang jumlah musculus) yang telah dianalisis dengan
hepatosit yang dimaksud belum Analysis of Variant (ANOVA) diperoleh
mencukupi maka untuk memenuhinya hasil sebagai berikut terhadap jumlah
dengan cara menggeser obyek pada hepatosit normal (Tabel 4.1), degenerasi
meja benda (Hestianah, 2011; Bursch et hepatosit (Tabel 4.2) dan nekrosis
al., 2005; Ekici et al., 2005). hepatosit (Tabel 4.2):

Tabel 4.1 Nilai Rata-rata Hepatosit Normal Mencit yang Diberi Ekstrak Propolis

Kelompok Mean ± SD
P0 (akuades + Tween 80 0,5ml) 49,8b ± 8,9
P1(1,6mg) 36,2a ± 4,0
P2 (3,2mg) 41,8ab ± 5,6
P3 (6,4mg) 47,2b ± 8,0
P4 (12,8mg) 36,0a ± 9,3
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p<0,05).

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Degenerasi Hepatosit Mencit yang


Diberi Ekstrak Propolis

Kelompok Mean ± SD
P0 (akuades + Tween 80 0,5ml) 24,8a ± 8,8
P1(1,6mg) 31,4a ± 4,3
P2 (3,2mg) 29,8a ± 10,7
P3 (6,4mg) 25,0a ± 9,0
P4 (12,8mg) 27,8a ± 6,4

Keterangan: Superskrip yang sama pada kolom menunjukkan tidak ada perbedaan
yang signifikan antar kelompok perlakuan (p>0,05).

138
Journal of Basic Medicine Veterinary. Vol.4 No.2, Desember 2015. Hal. 136-142

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Nekrosis Hepatosit Mencit yang Diberi Ekstrak Propolis

Kelompok Mean ± SD
P0 (akuades + Tween 80 0,5ml) 25,4a± 5,6
P1(1,6mg) 32,4a ± 6,5
P2 (3,2mg) 28,4a ± 14,1
P3 (6,4mg) 27,8a ± 5,2
P4 (12,8mg) 36,2a ± 4,2
Keterangan: Superskrip yang sama pada kolom menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p>0,05).

60

50

40 Normal
30
Degenerasi
20
Nekrosis
10

0
P0 P1 P2 P3 P4

Gambar 4.4 Histopatologi hepar dengan pewarnaan H.E. A) hepatosit normal, B)


degenerasi hepatosit, C) nekrosis hepatosit D) Grafik rata-rata
presentase hepatosit normal, degenerasi hepatosit dan neksosis
hepatosit pada setiap kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak
propolis.

139
Agil Rahmat Akbari. dkk. Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Gambaran ………………

Hasil analisis statistik dengan perbedaan yang nyata antar setiap


Analysis of Variant (ANOVA) kelompok perlakuan dapat dikarenakan
menunjukkan bahwa rata-rata hepatosit banyak hal. Kelompok P1 dengan dosis
normal perlakuan kontrol, serta ekstrak propolis 1,6 mg/KgBB/hari
pemberian ekstrak propolis berbagai memiliki rata-rata degenerasi hepatosit
dosis terdapat perbedaan yang nyata yang cukup parah yaitu 31.4%, sedikit
(p<0.05) seperti tertulis pada Tabel 4.1. berbeda dengan kelompok P3 dengan
Kelompok P0 yang diberikan akuades + dosis ekstrak proplis 6,4 mg/KgBB/hari
tween 80 0,5ml/KgBB/hari menunjukan dan P4 dengan dosis ekstrak propolis
gambaran histopatologi hepatosit 12,8 mg/KgBB/hari yang memiliki rata-
normal yang lebih baik di bandingkan rata degenerasi hepatosit sedikit lebih
dengan kelompok perlakuan lainnya, rendah. Hal ini mungkin disebabkan
tetapi kelompok P3 dengan dosis oleh mekanisme hepar sebagai pusat
ekstrak propolis 6,4 mg/KgBB/hari metabolisme tubuh yang hanya mampu
merupakan hasil yang bagus pasca memetabolisme zat-zat dan unsur kimia
pemberian ekstrak propolis karena yang terkandung dalam ekstrak proplis
hepatosit tidak banyak mengalami sampai batas tertentu. Selain dari itu
degenerasi dan nekrosis. menurut Krisnansari, dkk (2014) secara
Pendapat yang menyatakan umum degenerasi dikarenakan adanya
bahwa tumbuhan obat sangat aman dan penurunan kemampuan sistem pompa
bebas dari efek samping adalah salah ion Na dalam sel yang menyebabkan
(Hestianah, 2011). Tumbuhan obat pembengkakan sel atau degenerasi
mengandung ratusan senyawa dan keruh.
beberapa diantaranya bersifat toksik, Hasil analisis statistik dengan
sebagai contoh derivat tumbuhan obat ANOVA menunjukkan bahwa rata-rata
anti kanker yang sangat sitotoksik yaitu hepatosit yang mengalami nekrosis
digitalis, pyrrolizidine, alkaloid, pada perlakuan kontrol, serta
ephedrine, phorbol ester dan lain-lain. pemberian ekstrak propolis berbagai
Dua macam efek toksik telah dosis tidak terdapat perbedaan yang
dilaporkan, pertama disebabkan oleh nyata seperti tertulis pada Tabel 4.3, hal
factor intriksik dari tumbuhan obat itu ini dapat dilihat dari rata-rata antar
sendiri yang berkaitan dengan dosis perlakuan yang tidak terlalu jauh.
yang berlebihan, reaksi alergi seperti Kelompok P4 dengan dosis ekstrak
muntah, keradangan dan diare. Kedua, propolis 12,8 mg/KgBB/hari
disebabkan oleh factor ekstrinsik, yang menunjukan gambaran nekrosis
berkaitan dengan persiapan dalam hepatosit yang cukup parah dengan
pembuatan obat, kesalahan rata-rata 36,2%. Nekrosis hepatosit ini
mengidentifikasi tumbuhan, kegagalan mungkin disebabkan karena dosis
dalam proses pembuatan obat dan ekstak propolis yang terlalu tinggi
terjadinya kontaminasi (Calixto, 2000). sehingga hepar kurang maximal dalam
Hasil analisis statistik dengan melakukan metabolisme unsur-unsur
ANOVA menunjukkan bahwa rata-rata dan zat yang terkandung dalam ekstrak
hepatosit yang mengalami degenerasi propolis. Hal ini sesuai dengan
pada perlakuan kontrol, serta pernyataan Guyton dan Hall (1997) Zat
pemberian ekstrak propolis berbagai kimia yang terlalu banyak berada di
dosis tidak terdapat perbedaan yang dalam hati akan mengakibatkan
nyata seperti tertulis pada Tabel 4.2. kerusakan sel, seperti infiltrasi sel
Pembahasan mengenai degenerasi radang, degenerasi melemak, piknosis
hepatosit yang tidak menunjukan dan kongesti.

140
Journal of Basic Medicine Veterinary. Vol.4 No.2, Desember 2015. Hal. 136-142

Hasil pemeriksaan hepatosit Bankova V. 2007. Propolis of Stingless


menunjukan hasil yang berbeda-beda Bee: A Promising Source of
pada tiap kelompok perlakuan tetapi Biologically Active Compounds.
secara statistik tidak menunjukan Pharmacog Rev. 1: 88-92
perbedaan yang signifikan. Hal tersebut Bursch W., U. Wastl, K. Hufnagl and R.
menunjukan bahwa pemberian propolis Schulte-Herman. 2005. No
yang telah dilakukan dengan dosis yang Increase of Apoptosis in
berbeda tidak mempunyai sifat yang Regressing Mouse Liver After
merugikan pada hepar. Hal ini sesusai Withdrawal of Growth Stimuli or
dengan penelitian di Fakultas Biologi Food Restriction. Toxicol Sci, 85:
Universitas Gajah Mada oleh Sarto dan 507-514.
Saragih (2009) yang membuktikan Calixto,JB. 2000. Efficacy, Safety, Quality
bahwa propolis sangat aman untuk di Control, Marketing and
konsumsi. Regulatory Guidelines for Herbal
Hasil penelitian ini menunjukan Medicines (Phytotherapeutic
bahwa ekstrak propolis aman untuk Agents). Brazilian, Med Biol Res,
dikonsumsi. Kelompok P1 dengan dosis 33: 179-189.
1,6 mg/KgBB/hari , P2 dengan dosis 3,2 Ekici, Y., M. Tez, C. Sökmensüer and S.
mg/KgBB/hari dan 6,4 dengan dosis Baskan. 2005. Mechanism of Cell
mg/KgBB/hari merupakan dosis yang Death After Extensive Liver
bisa digunakan sebagai acuan dalam Resection: Apoptosis or Necrosis.
memakai atau mengkonsumsi propolis Internet Pathol 3 (2): 1528-8307.
sehari-hari, karena pada dosis-dosis Fearnley J. 2005. Bee Propolis: Natural
tersebut tidak terjadi kerusakan Healing from the Hive. London:
hepatosit yang terlalu berarti. Souvenir Press Ltd.
Guyton dan Hall. 1997. Buku ajar
Kesimpulan fisiologi kedokteran. Setiawan I,
editor. Ed. 9. : EGC: Jakarta.
Hasil penelitian yang telah Hestianah, E.P. 2011. Senyawa Marker
dilakukan menunjukkan bahwa Toksik Hasil Profil Kromatogram
pemberian ekstrak propolis tidak Berbagai Ekstrak Rimpang Temu
memberikan efek samping yang buruk Ireng Terhadap Gambaran
terhadap organ hepar, sehingga propolis Histopatologi Hepatosit Mencit
dapat digunakan sebagai obat herbal di [Disertasi]. Program Pascasarjana
masyarakat sebagai vitamin atau obat Universitas Airlangga Surabaya.
terapi. Krell, R. 2005. Value-Added Product of
bee keeping. FAO Agricultural
Daftar Pustaka Services BulletinNo.124. Food and
Agriculure Organization of the
Abuelgasim, A.I., H.S. Nuha and A.H. United Nations Rome.
Mohammad. 2008. Krisnansari D., K. Diah, S. Hidayat dan
Hepatoprotective Effecet of R.B.A. Viva. 2014 Efek Propolis
Lepidium sativum Against Carbon Terhadap Fungsi dan Perlemakan
Tetrachlorida Inducesd Damage In Hati Tikus Putih (Rattus
Rats, Research Journal of Animal and norvegicus) Model
Veterinary Science, 3 : 20-23, 2008 @ Hiperkolesterolemia. Jurusan
2008, INSInet, Publication. Kedokteran FKIK. Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto.

141
Agil Rahmat Akbari. dkk. Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Gambaran ………………

Lotfy M. 2006. Biological Activity of Bee Sarto, M. dan H. Saragih. 2009.


Propolis in Health and Disease. Penentuan Toksisitas Sub kronik
Asian Pac J Cancer Prev. 7:22-31 Trombo Propolis Pada Mencit
Maheswari, C., R. Maryammal and R. (Mus Musculus L) Balb-C Jantan.
Venkatanarayannan. 2008. Laboratorium Penelitian dan
Hepatoprotective Activity of Pengujian Terpadu. Yogyakarta:
Orthosiphon stamineus on Liver Fakultas Biologi Universitas Gajah
Damage Caused By Paracetamol Mada.
In Rats, Jordan Journal Of Wade, C. 2005. Can Bee Propolis
Biologycal Science, Vol, I, Number Rejuvenate The Immune
3, ISSN 1995-6673, Page : 105-108. System?.http://thenaturalshopper
Miksusanti. 2010. Proliferasi Sel Limfosit .com/resources/propolis/propoli
Secara In Vitro oleh Minyak Atsiri s-immune-system.html [15
Temu Kunci dan Film Edibel Anti Februari 2015]
Bakteri. Jurusan Kimia FMIPA,
Universitas Sriwijaya. Jurnal
Penelitian Sains. (10):6-7.
Muntiha, M. 2001. Teknik Pembuatan
Preparat Histopatologi Dari
Jaringan Hewan Dengan
Pewarnaan Hematoksilin Dan
Eosin (H&E). Temu Teknis
Fungsional Non Peneliti 1001.
Bogor.

142

Anda mungkin juga menyukai